Fritz Hotman Syahmahita Damanik
Universitas Negeri Yogyakarta

Published : 8 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi untuk Mengembangkan Keterampilan Abad ke-21 pada Siswa Sekolah Menengah Fritz Hotman Syahmahita Damanik; Lismina Lismina; Sitti Hartinah; M Rikza Chamami; Muhammad Ali
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel jurnal ini mengeksplorasi penerapan kurikulum berbasis kompetensi yang bertujuan untuk menumbuhkan keterampilan abad ke-21 di kalangan siswa sekolah menengah. Menyadari tuntutan yang terus berkembang di dunia modern, penelitian ini menyelidiki bagaimana kurikulum berbasis kompetensi dapat secara efektif menumbuhkan keterampilan yang penting untuk sukses di abad ke-21. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode campuran, yang menggabungkan analisis kualitatif dan kuantitatif untuk menilai dampak penerapan kurikulum. Ini mengkaji integrasi keterampilan penting seperti berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan kreativitas ke dalam kerangka pendidikan. Melalui observasi kelas, survei, dan penilaian siswa, penelitian ini mengevaluasi sejauh mana kurikulum berbasis kompetensi meningkatkan pengembangan keterampilan penting ini di kalangan siswa sekolah menengah. Artikel ini juga menggali tantangan dan peluang yang terkait dengan penerapan pendekatan berbasis kompetensi dalam pendidikan. Bab ini membahas pelatihan guru, alokasi sumber daya, dan adaptasi metode penilaian agar selaras dengan tujuan berorientasi kompetensi. Lebih lanjut, penelitian ini menyoroti persepsi dan pengalaman pendidik dan siswa mengenai kurikulum baru. Temuan ini berkontribusi pada wacana yang lebih luas mengenai reformasi pendidikan dan pengembangan kurikulum. Rekomendasi diberikan kepada pembuat kebijakan, pendidik, dan perancang kurikulum untuk mengoptimalkan penerapan pendekatan berbasis kompetensi, memastikan bahwa siswa dibekali secara memadai dengan keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi kompleksitas abad ke-21. Artikel ini berfungsi sebagai sumber berharga bagi akademisi, praktisi, dan pembuat kebijakan yang tertarik untuk meningkatkan praktik pendidikan guna memenuhi tuntutan lanskap global yang berubah dengan cepat.
Transformasi E-Government: Mengevaluasi Dampak Digitalisasi terhadap Pelayanan Publik Taufiqurokhman Taufiqurokhman; Denny Irwansyah; Fritz Hotman Syahmahita Damanik; Arif Nurhakim; Loso Judijanto
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Transformasi E-Government menjadi topik utama dalam konteks pelayanan publik, seiring dengan meningkatnya penggunaan teknologi digital. Artikel ini bertujuan untuk mengevaluasi dampak digitalisasi terhadap pelayanan publik melalui transformasi E-Government. Evaluasi ini mencakup analisis perubahan signifikan dalam cara pemerintah menyediakan layanan kepada masyarakat melalui penerapan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam konteks ini, latar belakang penelitian mengidentifikasi kebutuhan untuk menyelaraskan pelayanan publik dengan perkembangan teknologi digital guna meningkatkan efisiensi, aksesibilitas, dan responsivitas. Research gap terletak pada pemahaman mendalam terkait dampak nyata dari transformasi E-Government terhadap kualitas pelayanan publik. Urgensi penelitian ini terletak pada pentingnya memahami sejauh mana digitalisasi mampu mengubah cara pemerintah berinteraksi dengan masyarakat. Melalui tinjauan terhadap penelitian terdahulu, artikel ini mengeksplorasi berbagai model dan strategi implementasi E-Government serta mengidentifikasi keberhasilan dan kendala yang terkait. Dalam menganalisis dampak transformasi E-Government, artikel ini menyoroti aspek-aspek seperti peningkatan efisiensi administratif, partisipasi masyarakat, dan inovasi layanan publik. Di samping itu, pembahasan novelti melibatkan pemahaman lebih lanjut mengenai cara teknologi digital dapat diintegrasikan secara holistik dalam konteks pelayanan publik. Tujuan dan manfaat penelitian ini adalah memberikan pandangan yang komprehensif tentang transformasi E-Government dan kontribusinya terhadap peningkatan kualitas pelayanan publik. Dengan menggambarkan dampak positif dan tantangan yang mungkin dihadapi, artikel ini berupaya menyajikan gambaran yang holistik dan mendalam terkait peran teknologi dalam meningkatkan efektivitas pemerintah dalam melayani masyarakat.
Pendidikan Multikultural di Kelas Global: Strategi Pengajaran Responsif Budaya Daan Dini Khairunida; Fritz Hotman Syahmahita Damanik; Muchlis Daroini; Qoidul Khoir; Nur Laily Fauziyah
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendidikan multikultural memegang peranan krusial dalam menghadapi tantangan global dalam ruang kelas. Artikel ini, berjudul "Pendidikan Multikultural di Kelas Global: Strategi Pengajaran Responsif Budaya," membahas strategi pengajaran yang responsif terhadap keragaman budaya dalam konteks global. Pendidikan multikultural bukan sekadar mengakui keberagaman, tetapi juga mengajarkan keterampilan dan pemahaman yang dibutuhkan untuk berinteraksi dengan dunia yang semakin terhubung. Artikel ini mengidentifikasi beberapa strategi pengajaran yang efektif untuk menciptakan lingkungan belajar yang responsif budaya. Pertama, pendekatan pengajaran harus mengakui dan menghargai latar belakang budaya siswa. Guru perlu memahami keberagaman bahasa, nilai, dan norma-norma budaya yang membentuk identitas siswa. Kedua, kurikulum harus dirancang untuk mencerminkan keragaman global. Materi pembelajaran harus mencakup berbagai perspektif budaya untuk memberikan gambaran yang komprehensif tentang dunia kepada siswa. Selain itu, penggunaan teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk mendukung pendidikan multikultural di kelas global. Platform pembelajaran daring dapat menghadirkan sumber daya yang mencakup budaya dari seluruh dunia, membantu siswa memahami realitas global lebih baik. Pemanfaatan teknologi juga memungkinkan koneksi lintas batas antara kelas-kelas di seluruh dunia, menciptakan pengalaman pembelajaran yang lebih menyeluruh dan kolaboratif. Penelitian ini memberikan kontribusi pada pemahaman praktis dan konseptual tentang pendidikan multikultural di era globalisasi. Dengan mengintegrasikan strategi pengajaran responsif budaya, artikel ini mengajak para pendidik untuk beradaptasi dengan lingkungan kelas yang semakin heterogen dan menyiapkan siswa untuk berpartisipasi dalam masyarakat global dengan pemahaman yang mendalam tentang keragaman budaya.
PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN DIGITAL: ANALISIS KONTRIBUSI KURIKULUM TERHADAP PRESTASI BELAJAR DAN PENGALAMAN SISWA Mumu Muzayyin Maq; Fritz Hotman Syahmahita Damanik; Resky Dwi Camelia; Eka Widyanti; Kurnia Febianti
Jurnal Cahaya Mandalika ISSN 2721-4796 (online) Vol. 3 No. 2: Jurnal Cahaya Mandalika
Publisher : Institut Penelitian Dan Pengambangan Mandalika Indonesia (IP2MI)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kurikulum pendidikan telah mengalami perkembangan yang signifikan seiring dengan kemajuan teknologi digital. Artikel jurnal ini menyajikan analisis terhadap kontribusi kurikulum pendidikan digital terhadap prestasi belajar dan pengalaman siswa. Pendidikan digital telah menjadi perubahan paradigma dalam dunia pendidikan, memungkinkan akses yang lebih mudah terhadap sumber daya pembelajaran, interaksi yang lebih beragam, dan penggunaan alat pembelajaran yang inovatif. Studi ini menggunakan metode penelitian deskriptif-analitis dan mengumpulkan data dari berbagai sumber, termasuk survei, wawancara, dan observasi di berbagai lembaga pendidikan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kurikulum pendidikan digital memiliki potensi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Siswa yang mengikuti kurikulum digital cenderung lebih terlibat dalam pembelajaran dan memiliki akses yang lebih mudah terhadap berbagai materi pembelajaran. Hal ini menghasilkan peningkatan pemahaman konsep, kemampuan berpikir kritis, dan keterampilan pemecahan masalah. Selain itu, kurikulum pendidikan digital juga memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik bagi siswa. Integrasi teknologi digital dalam pembelajaran memberikan fleksibilitas dan interaktivitas yang lebih besar, sehingga siswa dapat mempersonalisasi pengalaman belajar mereka sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Ini juga memungkinkan guru untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang lebih menarik dan dinamis. Namun, studi ini juga mengidentifikasi beberapa tantangan dalam mengembangkan kurikulum pendidikan digital, termasuk perlunya pelatihan guru yang memadai, perangkat dan akses internet yang memadai, serta upaya untuk memastikan inklusi bagi semua siswa. Oleh karena itu, penelitian ini juga memberikan rekomendasi untuk pengembangan lebih lanjut dalam merancang kurikulum pendidikan digital yang efektif dan inklusif. Artikel ini merupakan sumbangan penting dalam pemahaman tentang peran kurikulum pendidikan digital dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dan meningkatkan pengalaman belajar mereka di era digital saat ini.
Menanamkan Nilai Kesetaraan Gender dalam Hubungan Berpacaran melalui Pembelajaran Sosiologi di Jenjang Sekolah Menengah Atas Fritz Hotman Syahmahita Damanik; Saliman
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 1 (2024): DIDAKTIKA Februari 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.376

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan mengevaluasi efektivitas pembelajaran sosiologi di tingkat Sekolah Menengah Atas dalam menanamkan nilai kesetaraan gender dalam hubungan berpacaran. Fokus utama penelitian adalah pada materi Harmoni Sosial (kelas XI) dan Perubahan Sosial (kelas XII). Metode penelitian yang digunakan bersifat kualitatif dengan pendekatan deskriptif, dan sumber data diperoleh dari penelitian terdahulu terkait. Teknik pengumpulan data melibatkan observasi terhadap kajian literatur yang relevan, sedangkan analisis data dilakukan melalui reduksi, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Dalam materi Harmoni Sosial, penelitian ini memfokuskan pada pengenalan konsep kesetaraan gender dengan menggunakan teori feminis sebagai landasan. Analisis norma-norma gender dalam hubungan berpacaran didukung oleh teori peran sosial. Diskusi kelas dan studi kasus, berdasarkan teori interaksionalisme simbolik, memungkinkan siswa mengaplikasikan konsep kesetaraan gender dalam konteks nyata. Materi Perubahan Sosial membahas kritik terhadap norma-norma patriarki dengan teori feminis dan pengenalan konsep kemitrasejajaran. Pemahaman perubahan nilai dan norma didukung oleh teori perubahan sosial. Proyek kelompok tentang hubungan berpacaran, berdasarkan teori perubahan perilaku, memperbolehkan siswa aktif terlibat dalam mengadvokasi kesetaraan gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran sosiologi dapat efektif membentuk persepsi siswa terhadap kesetaraan gender dalam hubungan berpacaran, menggali pemahaman yang mendalam, dan memberikan dasar untuk perubahan sosial positif.
Kajian Sosiologi dan Antropologi tentang Perilaku Berpacaran Remaja Fritz Hotman Syahmahita Damanik
Social, Humanities, and Educational Studies (SHES): Conference Series Vol 7, No 2 (2024): Social, Humanities, and Educational Studies (SHEs): Conference Series
Publisher : Universitas Sebelas Maret

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/shes.v7i2.83346

Abstract

Fenomena berpacaran remaja menjadi pusat perhatian karena memegang peranan penting dalam pembentukan identitas dan hubungan interpersonal di masa-masa awal kehidupan. Penelitian ini bertujuan untuk menggali pemahaman mendalam mengenai perilaku berpacaran remaja dengan memanfaatkan pendekatan sosiologi dan antropologi berdasarkan berbagai literatur. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian literatur. Data diperoleh melalui pencarian pada Google scholar dengan rentang waktu 2019-2024. Pencarian dilakukan dengan kata kunci “sosiologi remaja”, “kajian antropologi remaja”,dan “gaya pacaran remaja”. Hasil literatur yang diperoleh selanjutnya dianalisis meliputi tahapan reduksi data, penyajian, dan penarikan kesimpulan untuk memberikan pemahaman komprehensif terhadap temuan. Hasil kajia menunjukkan konteks sosial dan budaya memainkan peran sentral dalam membentuk perilaku berpacaran remaja. selain itu, perubahan zaman dan kemajuan teknologi memodifikasi pola hubungan percintaan remaja, terutama dalam hal komunikasi digital. Kajian sosiologi dan antropologi mengenai perilaku berpacaran remaja memberikan landasan bagi pemahaman yang lebih baik tentang dinamika hubungan percintaan remaja dalam konteks kompleks yang melibatkan interaksi berbagai faktor sosial dan budaya.
Analysis of a Competency Based Curriculum Model to Improve the Quality of Secondary Education in the Era of Globalization Jeditia Taliak; Gerlan Apriandy Manu; Nurbayani Nurbayani; Hayati Hayati; Fritz Hotman Syahmahita Damanik
QALAMUNA: Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama Vol 14 No 1 (2022): Qalamuna - Jurnal Pendidikan, Sosial, dan Agama
Publisher : Lembaga Penerbitan dan Publikasi Ilmiah Program Pascasarjana IAI Sunan Giri Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37680/qalamuna.v14i1.5078

Abstract

The primary objective of this study is to analyze a competency-based curriculum model tailored to secondary education, with a specific focus on addressing the challenges and opportunities presented by globalization. This study adopts a qualitative research design, specifically focusing on literature review and library research. Qualitative research is chosen due to its suitability for exploring complex phenomena and gaining in-depth insights into the development of a competency-based curriculum model. The primary sources of data for this study include scholarly articles, books, reports, and other relevant publications related to competency-based education, curriculum development, and secondary education in the era of globalization. The results of this research indicate that the competency-based curriculum model represents a pivotal step towards enhancing the quality of secondary education in the era of globalization. Through a comprehensive analysis of key competencies essential for success in today's interconnected world, including critical thinking, communication, collaboration, creativity, digital literacy, intercultural competence, and adaptability, this study underscores the importance of integrating these competencies into the curriculum framework.
Peran Bimbingan Konseling Pada Sekolah Ramah Anak dalam Memberikan Dukungan Emosional di Sekolah Menengah Atas Fritz Hotman Syahmahita Damanik
Didaktika: Jurnal Kependidikan Vol. 13 No. 2 (2024): Didaktika Mei 2024
Publisher : South Sulawesi Education Development (SSED)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.58230/27454312.559

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi peran bimbingan dan konseling dalam mendukung kesejahteraan emosional siswa di SMA Harapan Mandiri Medan, yang menerapkan kebijakan Sekolah Ramah Anak (SRA). Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara mendalam dengan guru bimbingan konseling dan siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bimbingan konseling efektif dalam membantu siswa mengelola emosi, khususnya kecemasan menjelang ujian, memberikan dukungan dalam situasi krisis, mengembangkan keterampilan sosial, dan menyediakan ruang ekspresi. Sebanyak 85% siswa melaporkan penurunan kecemasan, 90% merasa didukung dalam situasi krisis, dan 75% mengalami peningkatan keterampilan komunikasi. Interpretasi hasil ini menegaskan pentingnya peran bimbingan konseling dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung kesejahteraan emosional siswa. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan pelatihan konselor dan pengembangan program konseling yang terstruktur untuk memperkuat efektivitas bimbingan konseling di sekolah.