Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

GAMBARAN HISTOPATOLOGI PANKREAS MENCIT DIABETES MELLITUS SETELAH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL BONGGOL BUAH NANAS (Ananas comosus (L.) Merr) Azizah, Masayu; Ramadhanti, Fitri; Rendowati, Agnes
Jurnal Kesehatan Saelmakers PERDANA (JKSP) Vol 2 No 1 (2019): Jurnal Kesehatan Saelmakers Perdana
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Katolik Musi Charitas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (491.417 KB) | DOI: 10.32524/jksp.v2i1.480

Abstract

Changes in lifestyle and socio-economy in the current era of globalization can lead to increased rates of non communicable disease, one of which is diabetes mellitus (DM). This study aim   Keywords: Ananas comosus L, diabetic mice, pancreatic histopathology.  
Faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan menggunakan obat antihipertensi: Cross Sectional Study di Puskesmas Sosial Palembang Yopi Rikmasari; Agnes Rendowati; Astiwana Putri
Jurnal Penelitian Sains Vol 22, No 2 (2020)
Publisher : Faculty of Mathtmatics and Natural Sciences

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.26 KB) | DOI: 10.56064/jps.v22i2.561

Abstract

Konsistensi kepatuhan terhadap pengobatan merupakan faktor kunci dalam mengontrol tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, jenis terapi, durasi terapi, derajat hipertensi dan komorbid dengan kepatuhan pasien dalam menggunakan obat. Desain studi pada penelitian ini yaitu cross sectional korelasional analitik di Puskesmas Sosial Palembang. Data penelitian diperoleh dari data primer menggunakan kuesioner MMAS-8 dan data sekunder dari rekam medis. Uji hubungan menggunakan chi square dan parameter kekuatan hubungan dinilai dengan odds ratio (OR). Responden sebanyak 66 orang berada pada tingkat kepatuhan tinggi 57,6% dan tingkat kepatuhan rendah – sedang 42,4%. Terdapat hubungan antara usia (p=021), pendidikan (p=0,034), durasi terapi (p=0,017) dan komorbid (p=0,036). Nilai odds ratio komorbid (OR=6,00), usia (OR=5,43), pendidikan (OR=2,14) dan durasi terapi (OR=0,26). Adanya komorbid, usia yang lebih tua dan pendidikan yang lebih tinggi merupakan faktor yang mendukung kepatuhan terhadap pengobatan hipertensi. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam menyusun strategi untuk meningkatkan kepatuhan pasien.
Isolasi Pati dari Tepung Ubi Jalar Ungu Agnes Rendowaty; Ensiwi Munarsih; Fizmawati
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (694.684 KB)

Abstract

Ubi jalar ungu merupakan salah satu sumber karbohidrat dan serat serta dapat dimanfaatkan dalam pembuatan produk olahan pangan berbahan dasar tepung. Pengolahan ubi jalar ungu menjadi tepung selain dapat meningkatkan umur simpan, dan memudahkan untuk pengolahan menjadi produk makanan. Tepung ubi jalar diperoleh dengan cara pengukusan dan tanpa pengukusan dengan rendemen masing-masing 19,76 % dan 30,16 %. Tepung dengan pengukusan mempunyai aroma sedikit ubi jalar ungu, berwarna kecoklatan dan berasa manis. Tepung tanpa pengukusan mempunyai aroma khas ubi jalar ungu, warna keunguandan rasa agak manis. Pati yang terkandung di dalam tepung dapat diperoleh dengan tekhnik pengendapan dengan pelarut air. Rendeman pati dari tepung dengan pengukusan 16,26 % dan tanpa pengukusan 7,74 %. Pati dengan pengukusan dengan penambahan larutan Iodium membentuk warna kuning kecoklatan dan pati tanpa pemanasan berwarna kebiruan. Pengamatan mikroskopis pati dengan pengukusan diperoleh bentuk bulat lonjong dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan pati tanpa pengukusan.
Pemanfaatan Kulit Ubi Jalar Ungu sebagai Bioetanol Agnes Rendowaty; Oktalia Lestari; Ema Ratna Sari
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 1 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (614.345 KB)

Abstract

Pengolahan ubi jalar ungu banyak di bidang industri sehingga limbah kulit ubi jalar ungu dapat dimanfaatkan sebagai bioetanol karena kulit ubi jalar ungu mengandung bahan berselulosa. Dai hasil penelitian pemanfaatan kulit kulit ubi jalar ungu sebagai bioetanol. Kulit ubi jalar ungu sebanyak 250 g dihidrolisis dengan penambahan HCl dan dilakukan proses fermentasi selama 5 hari, 10 hari dan 15 hari dengan menggunakan ragi tape. Hasil fermentasi disaring dan didestilasi untuk memperoleh bioetanol. Rendemen bioetanol yang diperoleh selama waktu fermentasi 5 hari 1,52 %, 10 hari 2,94 % dan 15 hari adalah 2,97 %. Karakteristik bioetanol yang diperoleh adalah berat jenis, kadar bioetanol berdasarkan Farmakope Indonesia ed III dan tingkat keasaman (pH). Berat jenis bioetanol selama fermentasi 5 hari dan 10 hari adalah 0,90 g/ml dan waktu fermentasi 15 hari 0,89 g/ml. Kadar bioetanol selama waktu fermentasi 5 hari dan 10 hari adalah 56,8 %b/b dan/atau 64,7 % v/v; sedangkan kadar bioetanol selama fermentasi 15 hari adalah 61,11 % b/b dan/atau 68,8 % v/v. Derajat keasaman hasil bioetanol selama waktu fermentasi memperlihatkan pH yang sama yaitu 4. Bioetanol yang dihasilkan dari kulit ubi jalar ungu dapat menghasilkan bioetanol berdasarkan lama waktu fermentasi dengan menggunakan ragi tape. Berdasarkan rendemen bioetanol dan kadar bioetanol yang diperoleh waktu fermentasi yang optimal dari penelitian ini adalah 15 hari.
Perbandingan Persentase Rendemen dan Golongan Senyawa Metabolit Sekunder pada Ekstrak Etanol Daun Apu-Apu (Pistia stratiotes L.) Maserasi dan Refluks Mauizatul Hasanah; Rezki Pertiwi; Agnes Rendowaty
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 4 No 2 (2019): Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.254 KB)

Abstract

Tumbuhan apu-apu (Pistia stratiotes L.) adalah salah satu jenis tumbuhan air dan banyak hidup salah satunya di rawa, dengan potensi pemanfaatan yang sangat besar untuk digunakan. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbandingan persentase rendemen dan golongan senyawa metabolit sekuner yang terkandung di dalam ekstrak etanul daun apu-apu, jika diperoleh dengan metode ekstraksi yang berbeda. Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi dan refluks, menggunakan pelarut etanol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persen rendemen ekstrak kental maserasi dan refluks masing-masing diperoleh sebesar 5,38% dan 5,81% b/b. Rendemen ekstrak daun apu-apu dengan metode refluks memiliki persen rendemen lebih besar dibandingkan metode maserasi. Hasil pemeriksaan uji kualitatif metabolit sekunder diperoleh golongan senyawa yang sama pada kedua ekstrak, yaitu flavonoid, saponin, steroid, dan fenolik.
Analisa Penerimaan Sistem Pembelajaran E-Learning Pada Masa Pandemic Menggunakan Structural Equation Model-Partial Least Square Ensiwi Munarsih; Agnes Rendowaty; Rini Yunita
Jurnal Informatika Global Vol 12, No 2
Publisher : UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36982/jiig.v12i2.1941

Abstract

The Covid 19 pandemic has had a major influence on the order of human life at this time, including in the world of education. Teachers and educators as essential elements in teaching are required to undertake an unprecedented large-scale migration from traditional face-to-face education to online education or distance education. One of the learning systems used is the e-learning learning system. E-learning is a learning system that is carried out using electronic media. This research was conducted to test user acceptance of the e-learning learning system using the Technology Acceptance Model (TAM). TAM is an analytical model to determine user behavior regarding the acceptance of a technology Testing is done by measuring the influence between variables in the TAM model which includes the variables Perceived Ease of Use, Perceived Usefulness, Attitude Toward Using, Behavioral Intention, and Actual Usage. Testing the influence of factors is carried out using the Structural Equation Model (SEM) - Partial Least Squares (PLS). Evaluation data is obtained from questionnaires distributed to users of the e-learning system. The results show that there is a direct influence between perceived usefulness and perceived ease of use on user behavioral attitudes which have implications for behavioral intentions to use technology (e-learning). This means that users of the e-learning system have the perception that the e-learning system is easy to use so that users can accept the e-learning system and continue to use it in their daily lives Keywords : e-learning, Technology Acceptance Model, Structural Equation Model, Partial Least Squares
Waktu Kultivasi Optimal dan Aktivitas Antibakteri dari Ekstrak Etil Asetat Jamur Simbion Aspergillus unguis (WR8) dengan Haliclona fascigera Agnes Rendowaty; Akmal Djamaan; Dian Handayani
Jurnal Sains Farmasi & Klinis Vol 4, No 1 (2017): J Sains Farm Klin 4(1), November 2017
Publisher : Fakultas Farmasi Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (874.132 KB) | DOI: 10.29208/jsfk.2017.4.1.147

Abstract

The optimal cultivation time of symbiont fungi Aspergillus unguis (WR8) with marine sponge Haliclona fascigera and antibacterial activity assay from the ethyl acetate extracts symbiont fungi A. unguis (WR8) have been determined. The fungi was cultivated on Sabaoraud Dextrose Broth medium in both static condition and using shaker incubator at 120 RPM at 25-28oC. Optimal cultivation time was determined by the amount of dry biomass mycelium fungi per unit of time. Liquid medium was extracted with ethyl acetate and used for antibacterial activity assay using agar diffusion method against Staphylococcus aureus. The study showed that the optimal cultivation time of symbiont fungi A. unguis (WR8) in static condition was achieved on day 21 while the extract (5 % w/v) inhibited bacterial growth of S. aureus with an inhibition zone of 21 mm. Meanwhile, The optimal cultivation time in the shaker was achieved on day 14 and the inhibition zone of the extract was 11 mm. The study concludes that the optimal cultivation time for production of antibacterial compounds by symbiont fungi A. unguis (WR8) was obtained at 21 days in static condition.
Karakteristik Simplisia, Aktivitas Antibakteri dan Kandungan Total Fenol Tisane Bunga Senduduk (Melastoma malabathricum L.) Agnes Rendowaty; Frisca Amalia; Putri Zairah; Yenni Sri Wahyuni
Jurnal Ilmiah Bakti Farmasi Vol 6 No 2 (2021): Jurnal Ilmiah Bhakti Farmasi
Publisher : Lembaga Penelitian & Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) STIFI Bhakti Pertiwi Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61685/jibf.v6i2.77

Abstract

Tisane bunga senduduk merupakan seduhan bunga senduduk yang dapat dikonsumsi oleh semua lapisan masyarakat dikarenakan mudah diperoleh dan memiliki manfaat bagi kesehatan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik fisik simplisa bunga senduduk yang dikeringkan dengan variasi suhu, dan mengetahui aktivitasi antibakteri serta kandungan total fenol dari tisane bunga senduduk yang segar dan dikeringkan. Bunga senduduk dikeringkan menggunakan oven pada suhu 400C, 500C dan 600C, dan karakteristik simplisia yang diamati adalah persen rendemen, organoleptis, kandungan senyawa fenolik, flavonoid dan antosianin, kadar air dan kadar abu. Aktivitas anti bakteri tisane bunga senduduk ditentukan dengan metode difusi agar terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kandungan total fenol tisane bunga senduduk ditentukan dengan reagen Folin-ciocaltaeau menggunakan alat Spektrofotometri UV-Vis. Karakteristik simplisia bunga senduduk memperlihatkan tidak terdapat perbedaan persen rendemen, organoleptis, kandungan senyawa fenolik, flavonoid dan antosianin, kadar air dan kadar abu dari variasi suhu pengeringan oven 400C, 500C dan 600C. Aktivitas antibakteri tisane bunga senduduk konsentrasi 20 % dan 50 % memperlihatkan zona daya hambat pada bunga segar lebih kecil dibandingkan dengan tisane yang dikeringkan baik untuk bakteri Staphylococcus aureus dan Escherichia coli. Kandungan total fenol tisane konsentrasi 20 % segar yaitu 1,92 % dan kering adalah 7,24 %. Kesimpulan penelitian ini adalah variasi suhu pengeringan bunga senduduk tidak mempengaruhi karakteristik simplisia yang diamati. Aktivitas anti bakteri dan kandungan total fenol tisane bunga senduduk kering lebih tinggi hasil yang diperoleh dibandingkan tisane bunga senduduk segar.