Abdul Hadid
Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Tadulako, Palu

Published : 7 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

PRODUKTIVITAS TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) PADA LAHAN KAKAO DENGAN TINGKAT PEMANGKASAN YANG BERBEDA Diana Ramadhani Putri; Abdul Hadid; Syamsuddin Laude
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 8 No 4 (2020): Agustus
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman tomat pada berbagai tingkat pemangkasan kakao. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan perlakuan, yaitu P0 (tanpa pemangkasan kakao), P1 (pemangkasan kakao 50 cm), P2 (pemangkasan kakao 100 cm), P3 (pemangkasan kakao 150 cm), P4 (pemangkasan kakao 200 cm), P5 (pemangkasan kakao 250 cm). Dengan demikian, terdapat 6 perlakuan dan setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa berbagai tingkat pemangkasan kakao berpengaruh sangat nyata terhadap variabel pengamatan jumlah daun, saat munculnya bunga, cabang produktif, jumlah buah dan berat buah tanaman tomat kecuali tinggi tanaman. Pada perlakuan dengan tingkat pemangkasan kakao 150 cm (P3) menghasilkan pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang baik dibandingkan perlakuan lainnya.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.) TERHADAP PEMANGKASAN TUNAS AIR DAN DOSIS PEMBERIAN PUPUK HIJAU Tithonia diversifolia Nurjannah Nurjannah; Muhardi Muhardi; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 9 No 5 (2021): Oktober
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Produktivitas tomat di Indonesia masih tergolong rendah, produksi buah tomat di Sulawesi Tengah pada tahun 2014 mencapai 16.535,7 ton. Pada tahun 2015 produksi buah tomat mengalami penurunan sekitar 3.000 ton dan hanya mencapai 13.006 ton. Untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat diatasi dengan teknik budidaya organik yang tepat, salah satunya dengan penggunaan pupuk hijau Tithonia yang dipadukan pengurangan persaingan unsur hara dengan pemangkasan tunas air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil tanaman tomat terhadap perlakuan pemangkasan tunas air dan pemberian dosis pupuk hijau Tithonia diversifolia. Penelitian ini dilaksanakan di Desa Petobo Kec. Sigi Biromaru, selama 3 bulan yaitu mulai dari April sampai dengan bulan Juni 2018. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) Pola Faktorial, terdiri dari dua faktor, faktor pertama pupuk hijau Tithonia diversifolia yang terdiri dari 5 taraf yaitu T0 : Tanpa pupuk hijau, T1 : Dosis pupuk hijau 5 ton/Ha, T2 : Dosis pupuk hijau 10 ton/Ha, T3 : Dosis pupuk hijau 15 ton/Ha dan T4 : Dosis pupuk hijau 20 ton/Ha. Faktor kedua pemangkasan yang terdiri dari 2 taraf yaitu P0 : Tanpa pemangkasan tunas air dan P1 : Pemangkasan tunas air. Jumlah kombinasi dalam penelitian ini terdiri dari 10 kombinasi perlakuan yang di ulang sebanyak tiga kali sehingga terdapat 30 unit percobaan. Hasil penelitian menunjukan yaitu terdapat pengaruh interaksi antara perlakuan dosis pupuk hijau dan pemangkasan terhadap jumlah buah per tanaman, berat buah per tanaman, berat buah per petak ubinan dan hasil buah per hektar. Perlakuan yang memberikan pengaruh paling baik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yaitu interaksi perlakuan dosis pupuk hijau 20 ton/ha dan perlakuan pemangkasan tunas air (T4P1) pada semua variabel yang diamati, dosis pupuk hijau 20 ton/ha (T4) memberikan pengaruh pertumbuhan dan hasil tanaman tomat yang lebih baik dan pemangkasan tunas air (P1) memberikan pengaruh hasil tanaman tomat yang lebih baik terhadap semua variabel yang diamati.
PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill) PADA PEMBERIAN BERBAGAI KOSENTRASI PUPUK ORGANIK CAIR BIOTA PLUS YANG DITANAM DIBAWAH TANAMAN KAKAO Tama Oktaviana; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 10 No 1 (2022): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman tomat (Lycopersicon esculentum, Mill.) merupakan salah satu jenis tanaman sayuran penting di Indonesia, disamping itu tomat memiliki nilai ekonomi yang tinggi. Penggunakan pupuk organik lebih efisien dibanding menggunakan pupuk anorganik untuk itu penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan hasil yang baik dalam membudidayanya tanaman tomat dengan melakukan pemupukan yang baik dan benar dengan menggunakan pupuk organik cair yang memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang cukup lengakap untuk pertumbuhan dan hasil tanaman tomat, pupuk organik cair mudah larut dalam air, aman lingkungan serta aman untuk pemakai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan dan hasil pada tanaman tomat dengan berbagai kosentrasi pemberian pupuk organik cair biota plus. Penelitian dilaksanakan di Desa Kamarora B Kecematan Nokilalaki Kabupaten Sigi Sulawesi Tengah, mulai bulan Juli sampai Oktober 2019. Penelitian dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap, 6 perlakuan dan diulang 3 kali. Adapun perlakuannya adalah (P0) control, (P1) 3 ml/l POC biota plus, (P2) 6 ml/l POC biota plus, (P3) 9 ml/l POC biota plus, (P4) 12 ml/l POC biota plus dan (P5) 15 ml/l POC biota plus. Perlakuan yang memberikan pengaruh nyata di uji lanjud menggunakan uji beda nyata jujur (BNJ) taraf 5%. Hasil penelitian menunjukan bahwa pemberian pupuk organik cair biota plus dengan kosentrasi 3 ml/l (P1) memberikan pertumbuhan dan hasil yang baik pada tinggi tanaman, jumlah daun, jumlah batang produktif, bobot berat buah per tanaman, hasil perubinan dan per ha.
APLIKASI PUPUK KANDANG KAMBING DAN MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAHE MERAH (Zingiber officinable Rosc.) PANEN MUDA Sri Ramadani; Muhardi Muhardi; Abdul Hadid
AGROTEKBIS : JURNAL ILMU PERTANIAN (e-journal) Vol 12 No 1 (2024): Februari
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrotekbis.v12i1.2055

Abstract

Jahe merupakan komoditas tanaman obat dan aromatik yang diperdagangkan secara luas di dunia karena kegunaannya yang beragam baik sebagai rempah, obat,maupun bahan makanan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa dosis pupuk organik kotoran kambing dan komposisi media tanam terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jahe merah panen muda. Manfaat dari penelitian ini yakni memberikan informasi kepada masyarakat atau pembaca bahwa pupuk organik kotoran kambing, arang sekam padi dan sabut kelapa dapat digunakan sebagai media tanam tanaman jahe merah. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial 2 faktor. Faktor pertama adalah N1= dosis pupuk kandang 10 ton/ha (182 g/polibag), N2= pupuk kandang 20 ton/ha (364 g/polibag), N3= dosis pupuk kandang 30 tonha (546 g/polibag), dan N4= dosis pupuk kandang 40 ton/ha (728 g/polibag). Faktor kedua adalah komposisi media tanam yang terdiri dari 3 yaitu : B1 (tanah+arang sekam padi (2:1), B2 (tanah+sabut kelapa (2:1), B3 (tanah+arang sekam padi+sabut kelapa ( 2:1:1). Terdapat 12 kombinasi perlakuan. Setiap perlakuan diulang sebanyak 3 kali sebagai kelompok sehingga menghasilkan 36 unit percobaan. Setiap unit percobaan terdiri dari 3 tanaman sehingga menghasilkan 108 populasi tanaman jahe merah. Data pengamatan dianalisis dengan menggunakan analisis of varians (ANOVA) dan menggunakan uji lanjut BNJ (Beda Nyata Jujur) pada taraf 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa media tanam tanah +sabut kelapa dengan dosis pupuk kandang 20 ton/ha (B2N2) memberikan pertumbuhan dan hasil yang lebih baik pada tinggi tanaman, jumlah tunas, jumlah daun dibanding perlakuan lainnya. Sedangkan media tanam tanah+arang sekam padi+sabut kelapa dengan dosis 30 ton/ha (B3N3) memberikan hasil yang lebih baik pada bobot basah rimpah jahe merah dibanding perlakuan lainnya, dan untuk media tanam tanah+arang sekam padi+sabut kelapa dengan dosis pupuk kandang 10 ton/ha (B3N1) memberikan hasil yang lebih baik pada bobot kering rimpang jahe merah dibanding perlakuan lainnya.
Peningkatan Produksi Pakcoy Melalui Modifikasi Jarak Tanam dan Jumlah Tanaman Per Lubang Tanam dengan Sistem Hidroponik Fathurrahman Fathurrahman; Abdul Hadid; Syamsiar Syamsiar; Mustakim Mustakim
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1859

Abstract

Prospek pengembangan sayuran pakcoy hidroponik sangat menjanjikan dimana permintaan pasar akan sayuran bebas pestisida yang cukup tinggi, hal ini menjadi tantangan bagi para petani pakcoy agar dapat meningkatkan produksi sehingga nantinya dapat memenuhi permintaan yang ada. Tujuan dari penelitian ini ialah untuk mendapatkan jarak tanam dan jumlah tanaman dalam satu lubang terbaik yang dapat meningkatkan produksi pakcoy secara hidroponik. Penelitian ini telah dilaksanakan di PT Nina Agro Jaya cabang Kalukubula, Desa Kalukubula, Kecamatan Sigi Biromaru, Kabupaten Sigi. Penelitian ini dimulai dari bulan Juli – Agustus 2022. Penelitian ini disusun menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial dua faktor dimana faktor pertama terdiri atas dua jarak tanam yaitu: 10x20 cm, dan 20x20 cm, sedangkan faktor kedua yaitu jumlah tanaman perlubang tanam yaitu, 1 tanaman, 2 tanaman, 3 tanaman, dan 4 tanaman, setiap perlakuan diulang sebanyak 6 kali sehingga di perolah 48 tanaman percobaan. Perlakuan jarak tanam 20x20 cm dan perlakuan 4 tanaman per lubang tanam menghasilkan tinggi tanaman tertinggi, jumlah daun terbanyak, berat segar tanaman perlubang tanam.
Adopsi dan Strategi Pengembangan Pertanian Berkelanjutan Berbasis Pertanian Cerdas Iklim Abdul Hadid; S Jumiyati; B Toknok; P Dua; Haeruddin Haeruddin
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 30 No 3 (2023): Desember
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v30i3.1941

Abstract

Konsep Pertanian Cerdas Iklim muncul dari kebutuhan untuk terus meningkatkan produktivitas pertanian di tengah perubahan iklim dalam upaya mempertahankan produksi dan keamanan pangan global. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk menganalisis tingkat adopsi petani untuk menentukan strategi pengembangan Pertanian Cerdas Iklim di Provinsi Sulawesi Tengah. Metode analisis untuk menentukan tingkat adopsi menggunakan metode teknik tertimbang berdasarkan tingkat pengetahuan dan keterampilan petani tentang penerapan Pertanian Cerdas Iklim. Selanjutnya untuk menentukan strategi pembangunan pertanian berkelanjutan berbasis Pertanian Cerdas Iklim dilakukan dengan menggunakan analisis SWOT. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) tingkat adopsi petani terhadap Pertanian Cerdas Iklim melalui kegiatan pengelolaan air menunjukkan tingkat adopsi pada tahap penilaian (37,31%), pengelolaan tanah dan pengelolaan tanaman menunjukkan tingkat adopsi pada tahap pengujian dengan nilai masing-masing sebesar 52,74% dan 59,70% dengan klasifikasi adopsi sedang; 2) nilai perubahan tingkat pengetahuan petani lebih tinggi karena petani yang tergabung dalam kelompok tani memperoleh pengetahuan umum tentang pertanian cerdas iklim melalui kegiatan sosialisasi dan informasi dari media sosial yang dapat diakses. Sementara itu, perubahan tingkat keterampilan petani mengenai Pertanian Cerdas Iklim belum maksimal sehingga diperlukan kegiatan pelatihan berkala terkait Pertanian Cerdas Iklim; dan 3) posisi strategi pengembangan pertanian berkelanjutan berbasis Pertanian Cerdas Iklim berada pada kuadran I yaitu posisi dimana kekuatan yang ada dapat digunakan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Bawang Daun (Allium fistulosum L.) Akibat Pemberian Limbah Cair Industri Tahu Abdul Hadid; Fathurrahman Fathurrahman; Mustakim Mustakim; Firda Firda; Rufaidah Rufaidah
Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian Vol 31 No 1 (2024): April
Publisher : Universitas Tadulako

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22487/agrolandnasional.v31i1.2024

Abstract

Bawang daun merupakan salah satu komoditi hortikultura yang memiliki nilai ekonomis tinggi dengan permintaan pasar yang cukup tinggi. Seiring dengan permintaan yang pasar yang cukup tinggi maka diperlukan suatu teknologi untuk dapat meningkatkan produksi bawang daun tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dosis terbaik limbah cair industri tahu terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bawang daun. Penelitian ini dilaksanakan di Kebun Akademik Fakultas Pertanian, Universitas Tadulako. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus 2022. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 6 taraf : Tanpa pemberian limbah cair industri tahu (kontrol), Pemberian limbah cair industri tahu 100 ml/tanaman, Pemberian limbah cair industri tahu 200 ml/tanaman, Pemberian limbah cair industri tahu 300 ml/tanaman, Pemberian limbah cair industri tahu 400 ml/tanaman, Pemberian limbah cair industri tahu 500 ml/tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah cair industri tahu berpengaruh nyata terhadap pengamatan tinggi tanaman, jumlah daun, volume akar, bobot segar akar, bobot kering akar, bobot segar tanaman dan bobot kering tanaman dan Perlakuan terbaik yaitu pemberian limbah cair industri tahu 500 ml/ tanaman.