Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN FISIKOKIMIA DAN SENSORI FRUIT LEATHER PEPAYA (Carica papaya) DENGAN SUBSTITUSI JERUK SAMBAL (X Citrofortunella microcarpa) JULIANTI JULIANTI; SUKO PRIYONO; DWI RAHARJO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19793

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan komposisi terbaik produk fruit leather dari buah pepaya dengan substitusi buah jeruk sambal yang dapat di terima oleh panelis. Metode penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari satu faktor perlakuan yaitu perbandingan buah jeruk sambal dengan buah pepaya dengan 7 taraf perlakuan, dengan 3 kali ulangan sehingga terdapat 21 sampel fruit leather. Perlakuan yang dimaksud yaitu buah pepaya : buah jeruk sambal = 325 g : 175 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 350 g : 150 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 375 g : 125 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 400 g: 100 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 425 g :75 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 450 g : 50 ml, buah pepaya : buah jeruk sambal = 475 g : 25. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan 400 g buah pepaya : 100 ml buah jeruk sambal merupakan formulasi terbaik dengan karakteristik fisikokimia dan sensori antara lain kadar air 31,61 %, total asam 0,49 %, vitamin C 22 %, pH 3,13, TPT 41,70 0Brix, warna 4,3 (jingga), rasa 3,15 (agak asam), tekstur 3,85 (lentur).Kata kunci: fruit leather, fisikokimia, jeruk sambal, pepaya, sensori
PENGARUH SUBSTITUSI UBI JALAR ORANYE TERHADAP SIFAT FISIKOKIMIA DAN SENSORI NUGGET TEMPE KEDELAI puji tri wahyuni; tri rahayuni; dwi raharjo
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 1: April 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i1.9562

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh substitusi ubi jalar oranye pada pembuatan nugget tempe kedelai yang mempunyai sifat fisikokimia dan sensori yang terbaik. Penelitian ini menggunakan Metode Rancangan Acak Lengkap yang terdiri satu faktor perlakuan yaitu substitusi ubi jalar oranye sebanyak tujuh taraf terdiri dari substitusi 0g, 50g, 100g, 150g, 200g, 250g dan 300g, diulang sebanyak empat kali. Variabel pengamatan meliputi kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar karbohidrat dan uji sensori, jika perlakuan berpengaruh nyata dilanjutkan dengan uji BNJ 5%. Uji sensori menggunakan metode Kruskal-Wallis selanjutnya untuk mendapatkan perlakuan terbaik dilakukan uji indeks efektifitas. Hasil penelitian menunjukkan pembuatan nugget tempe kedelai terbaik pada perlakuan substitusi 300g ubi jalar oranye. Nugget yang dihasilkan memiliki karakter fisikokimia dengan rerata kadar air 58,06%, abu 1,40%, lemak 9,67%, protein 15,38% dan karbohidrat 15,49% dan karakter sensori yaitu rasa 3,70 (enak), warna 4,00 (kuning), tekstur 4,10 (tidak keras) dan kesukaan 3,70 (suka).   Kata kunci : fisikokimia, nugget tempe kedelai, substitusi, ubi jalar oranye
SINGKONG PATIENT OF FORMULATION (Manihot Utillisima) AND GELATIN ON PHYSICOCYMIC AND ORANOLEPTIC PROPERTIES OF MARSHMALLOW Weliana .; Dwi Raharjo; Lucky Hartanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i1.36352

Abstract

This study aims to determine the formulation of the use of cassava starch and gelatin on the physicochemical and organoleptic properties of marshmallows. This study used a Randomized Block Design (RBD) by 1 factor consisting of 7 levels formulation of cassava starch concentration. Each treatment was repeated 4 times to obtain 28 combination samples. Parameters of observation included water content, ash content, texture, total dissolved solids, and sensory. Effectiveness Index Test results showed that the best concentration was found in the best concentration was found in the  addition of 4.65g cassava, 19,85g gelatin starch concentration, by the physcochemical and scusory properties water content was 19,93%, ash content was 1,62%, texture was 0,025kg, total dissolved solids were 26,30°Brix. The best sensory test results were 4,72 (likes) sweetness, 4,72 (likes) texture, 4,72 (likes) color and 4,68 (likes) elasticity. Keywords: Cassava Starch, Formulations, Gelatin, Marshmallows
APLIKASI EDIBLE FILM PATI BIJI DURIAN DENGAN PENAMBAHAN KITOSAN SEBAGAI BAHAN PENGEMAS PRIMER DODOL LIDAH BUAYASELAMA PENYIMPANAN panca pratomo; Retno Budi Lestari; Dwi Raharjo
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 4, No 2: Agustus 2015
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v4i2.12802

Abstract

Edible film merupakan plastik biodegradableyang dapat terurai secara alami dan ramah lingkungan.Edible filmdapat digunakan sebagai bahan pengemas primer alternatifuntuk mengurangi penggunaan plastik sintetik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi edible film pati biji durian dengan penambahan kitosan sebagai bahan pengemas primer dodol lidah buaya selama penyimpanan terhadap sifat fisikokimia. Dodol lidah buaya disimpan pada suhu ruang dengan lama penyimpanan (5, 10, 15, dan 20 hari), dan dikemas menggunakan edible film pati biji durian dengan penambahan kitosan (0%, 0,4%, 0,6%, dan 0,8%).Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi kitosan yang ditambahkan, maka nilai kadar air, Aw, bilangan peroksida, dan TPC semakin rendah.Edible film pati biji durian dengan konsentrasi kitosan 0,8% yang digunakan sebagai pengemas dodol lidah buaya selama penyimpanan 20 hari merupakan perlakuan terbaik dengan karakteristik fisikokimia yaitu kadar air 13,50%, Aw 0,80, bilangan peroksida 21,67 meq/g, dan TPC 5 x 102 koloni/g sampel.
STUDI KASUS KUALITAS MINYAK SISA PENGGORENGAN MAKANAN JAJANAN DI JALAN SEPAKAT II PONTIANAK FEBRIANA DOROTHEA; SUKO PRIYONO; DWI RAHARJO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19775

Abstract

Masyarakat Indonesia memiliki ketergantungan terhadap minyak goreng. Berdasarkan hal tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang kualitas dan tingkat kerusakan minyak goreng berulang pada pedagang makanan jajanan gorengan di Jalan Sepakat II Pontianak. Analisis penggunaan minyak goreng penjaja makanan dilakukan dengan survei. Untuk mengetahui kualitas minyak goreng, dilakukan analisis laboratorium yang meliputi pengukuran asam lemak bebas, bilangan asam, bilangan peroksida, bilangan penyabunan dan bilangan iod. Metode pengambilan sampel penelitian ini adalah menggunakan purposive sampling dan membandingkan blanko minyak goreng curah sebelum pemakaian, 1 jam pemakaian dan 2 jam pemakaian penggorengan. Hasil penelitian diperoleh karakteristik uji kualitas minyak goreng dari 12 sampel uji rata-rata berkisar antara : asam lemak bebas 0.32-0,44%b/b, bilangan asam 0.23-1.58 mgKOH/g, bilangan perioksida 20-36,6 mekO2/kg, bilangan penyabunan 144.21-196,65 ml/gr dan bilangan iod 7,45-17,57 gI2/100g. Dari kedua belas pedagang gorengan menunjukkan bahwa minyak goreng yang digunakan belum memenuhi syarat mutu SNI 01-3741-2013, SNI 01-3741-1995 dan AOAC Internasional. Sedangkan pengujian pada minyak goreng blanko pada minyak sebelum pemakaian, 1 jam pemakaian dan 2 jam pemakaian diperoleh hasil antara lain, asam lemak bebas 0,20-21 %b/b, bilangan asam 0,50-0,57mg/KOH/g, bilangan peroksida 11,4-14 mekO2/kg, bilangan penyabunan 199,89-198ml/gr dan bilangan iod 21,76-18,60 gI2/100g. Dari keseluruhan blanko minyak goreng curah masih memenuhi persyaratan kualitas minyak goreng menurut SNI 01-3741-2013, SNI 01-3741-1995 dan AOAC Internasional.Kata Kunci : kualitas minyak, Minyak goreng, makanan jajanan.
SINGKONG PATIENT OF FORMULATION (Manihot Utillisima) AND GELATIN ON PHYSICOCYMIC AND ORANOLEPTIC PROPERTIES OF MARSHMALLOW Weliana .; Dwi Raharjo; Lucky Hartanti
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 9, No 1 (2020)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v9i1.36348

Abstract

This study aims to determine the formulation of the use of cassava starch and gelatin on the physicochemical and organoleptic properties of marshmallows. This study used a Randomized Block Design (RBD) by 1 factor consisting of 7 levels formulation of cassava starch concentration. Each treatment was repeated 4 times to obtain 28 combination samples. Parameters of observation included water content, ash content, texture, total dissolved solids, and sensory. Effectiveness Index Test results showed that the best concentration was found in the best concentration was found in the  addition of 4.65g cassava, 19,85g gelatin starch concentration, by the physcochemical and scusory properties water content was 19,93%, ash content was 1,62%, texture was 0,025kg, total dissolved solids were 26,30°Brix. The best sensory test results were 4,72 (likes) sweetness, 4,72 (likes) texture, 4,72 (likes) color and 4,68 (likes) elasticity. Keywords: Cassava Starch, Formulations, Gelatin, Marshmallows
Kajian Kualitas Jelly Kering Lidah Buaya (Aloe vera) Dengan Substitusi Kulit Buah Naga Super Merah (Hylocereus costaricensis) ADE M HAKIKI; SUKO PRIYONO; DWI RAHARJO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 2 (2017): Oktober 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i2.19778

Abstract

Jelly Kering lidah buaya dengan subtitusi kulit buah naga super merahmerupakan variasi dari kue jelly yang mengutamakan manfaatnya untukkesehatan dengan menggunakan kulit buah naga yang selama ini dianggap sebagailimbah. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan komposisi lidah buayadan Kulit Buah Naga terbaik pada pembuatan jelly kering lidah buaya dengansubstitusi Kulit Buah Naga berdasarkan sifat fisikokimia dan sensori. Penelitianini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan satu faktor yangterdiri dari tujuh perlakuan yaitu lidah buaya dengan substitusi Kulit Buah Naga80 g : 20 g, 70 g : 30 g, 60 g : 40 g, 50 g:50 g, 40 g:60 g,30 g: 70 g dan 20 g:80g. Setiap perlakuan diulang sebanyak empat kali. Variabel pengamatan meliputikadar air, kadar abu, pH, total padatan terlarut, vitamin C, total asam, tingkatkekerasan dan uji sensori yang meliputi tekstur, keasaman, dan warna. Hasilpenelitian terbaik jelly kering lidah buaya dengan substitusi kulit buah nagaadalah lidah buaya 30g dan kulit buah naga 70 g dengan hasil analisis kadar air(29,62%), kadar abu (0,69 %), pH (3,07), total padatan terlarut (25,82 0brix),vitamin C (30,80 mg/100), total asam (2,88%), tingkat kekerasan (0,03 %). Hasiluji organoleptik terbaik yaitu tekstur 3,44 (agak suka), rasa 3,80 (suka) dan warna3,68 (suka).Kata kunci : jelly kering, lidah buaya,buah naga super merah,substitusi
POTENSI UMBI KERIBANG (Dioscorea alata) SEBAGAI SUSU NABATI DENGAN PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI CMC DAN SUSU KENTAL MANIS DODI CHANDRA; SULVI PURWAYANTI; DWI RAHARJO
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22353

Abstract

POTENSI UMBI KERIBANG (Dioscorea alata) SEBAGAI SUSU NABATI DENGAN PENAMBAHAN BERBAGAI KONSENTRASI CMC DAN SUSU KENTAL MANIS Dodi Chandra(1), Sulvi Purwayanti(2), Dwi Raharjo(2)(1)Mahasiswa Fakultas Pertanian dan (2)Staf Pengajar Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura Pontianak ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui penambahan berbagai konsentrasi CMC dan SKM terhadap karakteristik susu keribang yang dihasilkan. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok (RAK), disusun secara faktorial dengan 2 faktor, yaitu penstabil (0,5; 0,8; 1%) dan pemanis (5; 10; 15%) dan diulang 3 kali. Variabel pengamatan meliputi total padatan terlarut, pH, viskositas, kadar protein, kadar lemak, kadar gula total dan uji sensoris, jika perlakuan perpengaruh nyata dilanjutkan uji BNJ 5 %. Hasil penelitian menunjukan bahwa penambahan konsentrasi CMC dan SKM berpengaruh nyata terhadap total padatan terlarut, viskositas, total gula, aroma, rasa, dan warna namun tidak berpengaruh nyata terhadap pH, kadar protein, kadar lemak. Perlakuan terbaik susu keribang adalah perlakuan CMC 1 : SKM 15 % menghasilkan rerata total padatan terlarut 12,27 %, pH 7,63, viskositas 30,04 Cps, kadar protein 4,55 %, kadar lemak 10,17 %, total gula 3,04 %, aroma 3,44 (agak suka), rasa 3,68 (suka), warna 4,12 (suka).).  Kata kunci : CMC, Umbi Keribang, Susu Nabati, SKM
UJI EFEKTIVITAS BEBERAPA JENIS ARANG AKTIF DAN TANAMAN AKUMULATOR LOGAM PADA LAHAN BEKAS PENAMBANGAN EMAS Dwi Raharjo; Elly Mustamir; Uray Edi Suryadi
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 2, No 2 (2012)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (84.626 KB) | DOI: 10.26418/plt.v2i2.3485

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas jenis arang aktif yang berasal dari bahan baku tempurung kelapa, tempurung kelapa sawit dan sekam padi serta tanaman akumulator sawi hijau, sawi huma dan sawi pahit dalam menyerap logam berat Cu (Tembaga) dan Hg (Merkuri). Rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial, dengan faktor jenis arang aktif dan faktor jenis sawi. Faktor jenis arang aktif (A) terdiri dari: arang aktif sekam padi (a1), tempurung kelapa sawit (a2) dan tempurung kelapa dalam (a3). Sedangkan sebagai faktor jenis sawi (S) adalah (s1) sawi huma (Brassica juncea), (s2) sawi pahit (Brassica juncea L) dan (s3) sawi hijau (Brassica rapa). Sehingga perlakuan penelitian sebanyak 27 perlakuan. Hasil yang diperoleh adalah arang aktif yang berasal dari bahan baku sekam padi menyerap Cu 6,95 ppm (setelah inkubasi), 4,85 ppm (tanah saat panen sawi), tempurung kelapa sawit menyerap Cu 7,08 ppm (setelah inkubasi), 4,77 ppm (tanah saat panen sawi), dan tempurung kelapa menyerap Cu 5,45 ppm (setelah inkubasi) sawi hijau lebih efektif menyerap logam berat Cu dan Hg yang terakumulasi ke daun tanaman masing-masing sebanyak 0,64 ppm dan 5,96 ppb, sawi huma menyerap Cu sebanyak 5,97 ppm (saat panen), 0,42 ppm (dalam akar) dan menyerap Hg sebanyak 16,64 ppb (saat panen), 6,64 ppb (dalam akar), sedangkan sawi pahit menyerap logam berat Cu sebanyak 4,67 ppm (saat panen), 0,53 ppm (dalam akar), Hg 14,19 (saat panen), 3,43 (dalam akar), tidak adanya interaksi antara jenis arang aktif dan tanaman akumulator dalam menyerap logam berat Hg dan Cu. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa arang aktif yang berasal dari bahan baku sekam padi dan tempurung kelapa sawit lebih efektif untuk menyerap logam berat Hg dan Cu, sawi hijau lebih efektif menyerap logam berat Cu dan Hg yang terakumulasi ke daun tanaman, sedangkan sawi huma dan sawi pahit lebih efektif menyerap logam berat Hg dan Cu yang tersimpan di akar tanaman, tidak adanya interaksi antara jenis arang aktif dan tanaman akumulator dalam menyerap logam berat Hg dan Cu. Kata kunci : Arang aktif, tanaman akumulator, Cu, Hg, dan sawi