Claim Missing Document
Check
Articles

Found 9 Documents
Search

KAJIAN KETERSEDIAAN HARA TANAH ALLUVIAL YANG DITANAMI KEDELAI DI DESA PANCUR KECAMATAN TANGARAN KABUPATEN SAMBAS Hardiyanto Abdullah; Asrifin Aspan; Riduansyah Anis
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.954 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.18778

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui beberapa sifat kimia tanah pada lahan yang ditanami kedelai dan untuk mengetahui rekomendasi pemupukan serta meningkatkan produktivitas tanaman kedelai. Penelitian ini dilakukan di Desa Pancur Kecamatan Tangaran Kabupaten Sambas dengan luas Persawahan Desa Pancur ±25 Ha. Metode yang digunakan dengan mengambil sampel langsung dilapangan dan wawancara dengan petani, pengambilan sampel tanah diambil dari 5 petak sawah yang berbeda-beda, dalam satu petak sawah di ambil 5 titik sampel tanah dengan pengambilan sistem diagonal dan dikompositkan.Parameter pengamatan N-Total Tanah, P tersedia, K dapat dipertukarkan, Reaksi Tanah (pH), C-Organik Tanah, KTK tanah dan Al dapat dipertukarkan. Hasil analisis kadar nitrogen (N) total tanah pada lokasi penelitian dengan rata-rata tergolong rendah, kadar fosfor (P) tersedia tanah pada lokasi penelitian tergolong tinggi, (K) dapat dipertukarkan tanah pada lokasi penelitian sangat rendah, pH tanah pada lokasi penelitian tergolong masam, C-Organik pada lokasi penelitian tergolong rendah, KTK tanah pada lokasi penelitian tergolong rendah dan Al dapat dipertukarkan pada lokasi penelitian tergolong sangat rendah.Kata kunci :Kimia Tanah, Kedelai, Sawah.
PENGARUH KOMBINASI BIOCHAR DAN AMELIORAN LUMPUR LAUT TERHADAP KETERSEDIAAN UNSUR HARA N, P, K DAN PERTUMBUHAN TANAMAN MELON (Cucumis melo) PADA TANAH GAMBUT Bagus Ajimukti Kepry; Sutarman Gafur; Asrifin Aspan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 1 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i3.34224

Abstract

ABSTRAK            Melon merupakan satu diantara komoditas buah-buahan yang banyak digemari oleh masyarakat karena memiliki berbagai keunggulan rasa yang manis dan warna daging buah yang bervariasai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh biochar dan amelioran lumpur laut terhadap ketersediaan unsur hara N, P, K dan pertumbuhan tanaman melon pada tanah gambut. Penelitian ini merupakan eksperimen polybag dengan pola Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 7 perlakuan dengan 3 ulangan, dilakukan 2 unit (set) tanaman sehingga jumlah tanaman sebanyak 42 tanaman. Tanah yang dijadikan bahan penelitian ini adalah tanah gambut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian kombinasi biochar dan amelioran lumpur laut berpengaruh nyata terhadap variabel pengamatan pH tanah, N - total, P - tersedia, K dapat dipertukarkan dan tinggi tanaman (cm). Berdasarkan hasil analisis, dapat dilihat bahwa pH tanah pada sebelum perlakuan yaitu 3,26 (sangat masam), setelah diberikan perlakuan rata-rata pH tanah meningkat berkisar 3,74 (sangat masam) - 4,25 (Masam). N - total tanah sebelum perlakuan yaitu 1,94% (sangat tinggi), setelah diberikan perlakuan meningkat menjadi 1,95% – 1,99 % (sangat tinggi). P- tersedia tanah sebelum perlakuan yaitu 151,43 ppm (sangat tinggi), setelah perlakuan meningkat menjadi 161,74 ppm - 337,07 ppm (sangat tinggi). Kalsium dapat dipertukarkan sebelum perlakuan yaitu 0,28 cmol(+) kg-1 (tinggi), setelah diberikan perlakuan meningkat menjadi 0,41 cmol(+)kg-1 (tinggi) - 1,04  cmol(+) kg-1 (sangat tinggi). Tinggi tanaman (cm) 2 MST 10,57  - 12,15, untuk 3 MST 15,51 - 42,65, sedangkan untuk tinggi tanaman 4 MST tidak dapat dilakukan dikarenakan tanaman pada minggu ke-4 mengalami kematian yang disebabkan oleh rendahnya pH pada tanah sehingga unsur hara pada tanah tidak dapat diserap oleh tanaman. Kata kunci : Biochar, Lumpur Laut, Tanah Gambut, Tanaman Melon,
STATUS KESUBURAN TANAH GAMBUT BEKAS TERBAKAR PADA PENGGUNAAN LAHAN NANAS DAN SEMAK BELUKAR DI DESA GALANG KECAMATAN SUNGAI PINYUH KABUPATEN MEMPAWAH EMANUEL TEODUTUS IVO; ASRIFIN ASPAN; JONI GUNAWAN
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.23319

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sifat-sifat kimia tanah dan status kesuburan tanah gambut bekas terbakar pada penggunaan lahan nanas dan semak belukar. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Galang Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah. Metode yang digunakan dengan mengambil sampel langsung di lapangan dan wawancara dengan petani, Penelitian telah dilaksanakan pada penggunaan lahan yang terdiri dari tanaman nanas dan semak selukar. Setiap titik sampel (penggunaan lahan) memiliki luas 3 ha,dengan masing-masing titik memiliki luas 1 ha dari luasan lahan ini di ambil 5 titik sub sampel secara diagonal. Tanah yang didapat dari 5 titik sub sampel lalu dikompositkan. Parameter pengamatan terdiri dari Reaksi Tanah (pH), C-organik, Nitrogen (N-total), Fosfor (P-total), Fosfat (P-tersedia), Kalium (K-total), Kalium (K-dd), Kapasitas Tukar Kation, Kejenuhan Basa, dan Kadar Abu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rerata pada dua penggunaan lahan SB dan N yang diteliti memiliki Nilai reaksi tanah (pH) yaitu antara 3,61–3,66 tergolong sangat masam, Nilai C-Organik yaitu antara 54,46–56,71 % tergolong sangattinggi, Nitrogen (N-total) yaitu antara 1,89–1,93 % tergolong sangat tinggi, Nilai Fosfor (Ptotal) yaitu antara 3,37–3,91 mg/100 tergolong sangat rendah, Nilai Fosfot (P-tersedia) yaitu antara 14,70–17,14 ppm tergolong sedang, Nilai Kalium (K-total) yaitu antara 13,42–15,88 mg/100g tergolong rendah, Nilai Kalium (K-dd) yaitu antara 0,20–0,22 cmol/kg tergolong rendah, Nilai Kapasitas Tukar Kation (KTK) yaitu antara 112,46–117,39 cmol/kg yang tergolong sangat tinggi, Nilai Kejenuhan Basa yaitu antara 4,11–4,32 % tergolong sangat rendah, dan Nilai Kadar Abu yaitu antara 2,22–6,34 % tergolong rendah. Akhir daripenelitian ini adalah status kesuburan tanah pada penggunaan lahan SB pasca kebakaran tergolong rendah dan pada penggunaan lahan N pasca kebakaran tergolong rendah.Kata kunci : Status Kesuburan, Penggunaan Lahan, Nanas dan Semak Belukar.
KETERSEDIAAN HARA PADA LAHAN PERKEBUNAN KARET RAKYAT DI DESA LAMOANAK KECAMATAN MENJALIN KABUPATEN LANDAK RIDO JUNIARTO; Sutarman Gafur; Asrifin Aspan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 5, No 3 (2016): Desember 2016
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v5i3.18009

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui ketersediaan hara pada perkebunan karet rakyat, dan memberikan rekomendasi pemupukan guna meningkatkan produksi tanaman karet. Penelitian ini dilakukan di Desa Lamoanak Kecamatan, Menjalin, Kabupaten Landak dengan luas tanaman kebun karet 5 ha. Status hara diperoleh dari analisis di laboratorium. Sampel tanah diambil dari 5 Dusun yang ada di Desa Lamoanak, dalam satu Dusun diambil 1 titik sampel dengan luas 1 ha, dari satu titik sampel diambil 5 titik sub sampel dengan kedalaman 0-30 cm  dan 30-60 cm secara diagonal dan dikompositkan. Hasil analisis kimia menunjukan ketersediaan hara di Desa Lamoanak termasuk dalam kriteria sangat rendah sampai tinggi. Pada masing-masing lokasi penelitian unsur hara yang tersedia sangat rendah sampai tinggi terutama unsur N, P dan K sehingga perlu dilakukannya pemupukan pada masing-masing Dusun, untuk Dusun Layakng (589 gr Urea/tan, 163 kg SP-36/tan dan 761 gr KCl/tan), Dusun Payok (588 gr Urea/tan, 124 gr SP-36/tan dan 828 gr KCl/tan), Dusun Rangitant (588 gr Urea/tan, 174 gr SP-36/tan, dan 861 gr KCl/tan), Dusun Baweng (588 gr Urea/tan, 125 gr SP-36/tan dan 792 gr KCl/tan), dan Dusun Tiang Aji (593 gr Urea/tan, 82 gr SP-36/tan dan 763 gr KCl/tan). Dosis rekomendasi Urea, SP-36 dan KCl diberikan dua kali dalam satu tahun, dan digunakan untuk meningkatkan produksi tanaman karet. Kata kunci : Ketersediaan  Hara, Tanaman Karet, dan Rekomendasi Pemupukan
PENGARUH PEMBERIAN KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT PADA TANAH ALUVIAL TERHADAP SERAPAN N, P, DAN K TANAMAN MELON Catur Rizky Rahman; Asrifin Aspan; Joni Gunawan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i4.36374

Abstract

ABSTRACT      Utilization of Alluvial soil as a growth medium, often faced with various limiting factors such as varying levels of fertility, diverse soil acidity, low organic matter content and availability of nutrients, especially nitrogen, phosphorus, and potassium.The is research was conducted in the Faculty of agriculture experiments station, Tanjungpura University. The Method used in the study was field experiment with complete design of stacaments of oil palm empty fruit bunces compost application. The compost application consists of p1 = 0 g/polybags, p2 = 105 g/polybags, p3 = 155 g/polybags, p4 = 205 g/ polybags, p5 = 255 g/polybags. Each treatment is repeated 4 times and each unit ansist of one melon plant per polybag thus thare was 20 plant for field experiment. The results showed that the compost of palm oil blanks is real effect on the soil pH observation variable, but has no noticeable effect on the absorption of nitrogen, phosphorus, and potassium plant and dry weight of plants. Based on the results of the analysis, it can be seen that soil pH before treatment is 4.15 (very sour), after given the average treatment of soil pH increases range from 6.10 (somewhat sour)-6.86 (Neutral). Nitogen-Total soil before treatment is 0.72 % (high), after treatment increased to 0.79 %-0.96 % (very high). -Available soil before treatment is 9.67 ppm (very low), after treatment increased to 33.99 ppm (height)–43.17 ppm (very high). Potassium can be exchanged before the treatment of 0.33 cmol (+) kg-1 (medium), after which the treatment is increased to 0.48 cmol (+) kg-1 (medium)–0.81 Cmol (+) kg-1 (high). Based on the results of the research of the average-the highest rate of compost is the effect of oil palm waste for nitrogen absorption, phosphorus, potassium and dry weight of plants in the treatment of P4 (205 g tkks). This has been optimized for the optimal compost delivery of palm oil to the alluvial soil. Key words: Palm Oil, Composting, Alluvial Soil
IDENTIFIKASI JENIS MIKORIZA ARBUSKULA PADA LAHAN EKS PENAMBANGAN EMAS TANPA IZIN (PETI) DI KECAMATAN MANDOR KABUPATEN LANDAK Azhar Bashirul Fajri; Ismahan Umran; Asrifin Aspan
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 7, No 1 (2018): Februari 2018
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (412.834 KB) | DOI: 10.26418/jspe.v7i1.22386

Abstract

Mikoriza Arbuskula (MA) adalah suatu bentuk simbiosis antara akar tanaman dan fungi. Mikoriza merupakan sumber daya alam hayati potensial yang terdapat di alam dan dapat ditemukan hampir semua ekosistem. Faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhinya seperti cahaya, suhu, kadar air tanah, pH tanah, bahan organik, dan tanaman inang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah dan keanekaragaman jenis mikoriza arbuskula (MA) pada lahan eks PETI tanpa sawit dan lahan eks PETI yang ditanami sawit. Variabel yang diamati meliputi keanekaragaman jenis, dan kemerataan kelimpahan jenis. Hasil isolasi diperoleh 48 spora/100 g tanah dan 4 jenis spora di lokasi eks PETI tanpa sawit dengan indeks keanekaragaman 1.38, pada lokasi eks PETI yang ditanami sawit ditemukan 450 spora/100 g tanah dan 13 jenis spora dengan indeks keanekaragaman 2.56. Hasil penelitian menunjukan bahwa mikoriza arbuskula yang ditemukan pada lahan eks PETI tanpa sawit dan ditanami sawit di Kecamatan Mandor Kabupaten Landak menunjukan perbedaan pada jumlah spora dan keanekaragaman jenisnya. Kata kunci : Identifikasi Jenis, Mikoriza Arbuskula, Lahan Eks PETI.
IdentifikasiSifat Kimia Tanah Areal Perkebunan Kelapa Sawit dan Areal Terbuka Bekas PETI Kecamatan Mandor Kabupaten Landak EDY ANWAR; ASRIFIN ASPAN; URAI EDI SURYADI
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 6, No 1 (2017): April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v6i1.19142

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi sifat fisika dan kimia tanah pada areal terbuka dan kelapa sawit bekas Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Kayu Ara Kecamatan Mandor Kabupaten Landak. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode survey yaitu diambil masing-masing lokasi secara diagonal kemudian sampel tanah di kompositkan. Parameter dalam penelitian ini terdiri dari tekstur, bobot isi, pH, C-organik, N-total, P-tersedia, K-tersedia, kejenuhan basa (KB) dan Kapasitas Tukar Kation (KTK). Hasil analisis menunjukkan bahwa tanah di lokasi areal terbuka bekas PETI bertekstur pasir berdebu sedangkan di areal perkebunan kelapa sawit bekas PETI bertekstur pasir, bobot isi di areal terbuka bekas PETI 1,29 g/cm dan di areal perkebunan sawit senilai 1,22 g/cm, pH di areal terbuka dan perkebunaan kelapa sawit antara 4,17 % - 4,51% dengan kriteria tergolong sangat masam, C-organik kedua lokasi antara 0,53% - 0,8% dengan kriteria tergolong sangat rendah, N-total kedua lahan lokasi antara 0,07% - 0,92% dan tergolong sangat rendah, P-tersedia kedua lokasi penelitian antara 14,15 – 8,08 (ppm) dengan kriteria tergolong sangat rendah hingga rendah, K-tersedia kedua lokasi antara 0,03 - 0,04 cmol (+)kg1 dan tergolong sangat rendah, KTK di kedua lokasi antara 4,64– 6,87 cmol (+)kg1 dan tergolong sangat rendah hingga rendah, dan kejenuhan basa (KB) di kedua lokasi antara 13,33% - 9,75% yang tergolong sangar rendah. Hasil perhitungan kebutuhan pupuk dilokasi penelitian pada areal terbuka 4,3 kg urea/pohon, SP-36 3,4 kg/pohon, KCl 2,7 kg/pohon dan areal perkebunan kelapa sawit Urea 3,2 kg/pohon, SP-36 3,7 kg/pohon, KCl 2,9 kg/pohon.   Kata Kunci:Areal Terbuka, Perkebunan Kelapa Sawit, PETI, Sifat Fisika dan                             Kimia Tanah.  
STUDY OF CHEMICAL PROPERTIES AND PEAT SOIL FERTILITY STATUS IN SOME TYPES OF LAND USE IN SUB-DISTRICT RASAU JAYA KUBU RAYA DISTRICT Sardika Fahmi; Asrifin Aspan; Urai Edi Suryadi
Jurnal Sains Pertanian Equator Vol 8, No 2 (2019)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jspe.v8i4.36042

Abstract

Based on West Kalimantan BPS data for 2017, West Kalimantan has 1,543,752 ha of peatlands spread across several districts. One district that has peatlands is Kubu Raya Regency where the peatlands in this region are 130,248 ha. the purpose of this study was to determine the chemical nature of the soil and the fertility status of peat soils in several types of land use for oil palm, rubber, and horticulture.The location of this research is in Rasau Jaya III Village, Rasau Jaya Sub-District, Kubu Raya District. This research was conducted from May to July from the start of preparation, field sampling, soil analysis in the laboratory to the presentation of results. The parameters in this study are, ground water table, pyrite, N-total, P-total, K-total, C-organic, soil pH, C/N ratio, cation exchange capacity, base saturation and bulk density.The results of the analysis showed that the ground water table in the upper layer in each study area included shallow criteria while for the lower layer had rather deep criteria. Pyrite at the study site was no sulfidic. N-total between 0.21-0.45% with very low criteria. P-total between 0.93-3.94 mg / 100g with very low to low criteria. K-total between 0.98-3.98 mg / 100g with very low to low criteria. C-Organic between 4.94-12.96 mg / 100g with very high criteria. Soil pH between 2.65-3.01 with very acid criteria. C/N Ratio between 1.03-5.70% with very low criteria. Cation exchange capacity between 60.74-103.82 cmol (+) kg-1 with very high criteria. Base saturation between 9.41-16.58% with very low criteria. Bulk density from 0.15-0.34 gram / cm3. From the results of this analysis obtained criteria of soil fertility which are classified as low criteria.       Keywords: Chemical properties, fertility status  peat soils 
IDENTIFIKASI KESUBURAN TANAH TANAMAN KELAPA SAWIT PADA LAHAN PASCA PENAMBANGAN EMAS DESA ROBAN KECAMATAN SINGKAWANG TENGAH Saddam Gusty Mandala; Asrifin Aspan; Rita Hayati
Perkebunan dan Lahan Tropika Vol 11, No 2 (2021)
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Tanjungpura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/plt.v11i2.60093

Abstract

Research was conducted on post-mining land the gold that has been planted with oil palm. This research is motivated by post-mining land conditions, the fertility of the ground to, oil palm plantations and the process of implementation of aquaculture activities. The purpose of research is to identify the soil fertility status of oil palm trees and prepare advice for nutrient management (fertilizer recommendation). This study used survey method with descriptive and comparative approach undertaken by soil sampling in the field on four objects observation at the sites. Parameter study soil bulk density, soil pH, N-total, P-available, K-available, cation exchange capacity, organic C, and Base saturation. The basis for determining the criteria used is the criterion of soil fertility Land Research Center in 1983. The results showed that the pH criteria sour, total nitrogen, available phosphorus, available potassium, organic C, cation exchange capacity and base saturation low to very low. Nitrogen fertilizer recommendations, P2O5 and K2O needs to be added to plant oil palm on the location of the study as follows: C1 is 1.98 kg urea / tree / year, 0.98 kg of SP-36 / tree / year, 1.82 kg KCl / tree / year. C2 is 1.98 kg urea / tree / year, 1.39 kg of SP-36 / tree / year, 1.87 kg KCl / tree / year. C3 is 1.96 kg urea / tree / year, 1.15 kg of SP-36 / tree / year, 0.89 kg KCl / tree / year. C4 is 1.95 kg urea / tree / year, 0.83 kg of SP-36 / tree / year, 0.05 kg KCl / tree / year.Keywords: Soil Fertility, Land Used Gold Mining, Oil Palm Plant