Arami, Hasnia
Program Studi Agrobisnis Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, UHO

Published : 15 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 14 Documents
Search
Journal : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Pertumbuhan, Produksi, dan Biomassa Daun Thalassia hemprichii di Perairan Tanjung Batu Kecamatan Wawonii Barat Kabupaten Konawe Kepulauan Asmiarti, .; Hamid, Abdul; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 4 (2018): Oktober 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (369.679 KB)

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Desember 2017 sampai Januari  2018 di perairan Tanjung Batu Kabupaten Konawe Kepulauan dengan tujuan untuk  mengetahui tingkat pertumbuhan, produksi dan biomassa T. hemprichii. Parameter lamun yang di ukur pada penelitian ini terdiri dari: kepadatan, pertumbuhan, biomassa dan produksi. Kepadatan lamun diukur dengan menggunakan transek kuadrat, pertumbuhan lamun diukur dengan metode penandaan sedangkan produksi dan biomassa diukur  dengan menghitung berat kering lamun. Hasil penelitian diperoleh pada  pertumbuhan lamun  berkisar antara  0,77-1,94 mm/hari, produksi lamun berkisar antara 0,027-1,894 g/m2/hari dan biomassa  berkisar antara  103,68-265,53 gbk/m2. Pertumbuhan lamun tertinggi ditemukan pada lokasi I dan terendah pada lokasi III, Produksi lamun tertinggi  ditemukan pada lokasi I dan terendah pada lokasi III dan biomassa lamun tertinggi ditemukan pada lokasi I dan terendah pada lokasi III. Pertumbuhan  T. hemprichii  menurun tiap periode pengamatan yang  dipengaruhi oleh umur daunnya. Produksi dan biomassa daun lamun  menurun tiap periode pengamatan seiring menurunnya pertumbuhan daun,  serta produksi dan biomassa tidak dipengaruhi  oleh kepadatan lamun.Kata Kunci:  Biomassa, Konawe Kepulauan, pertumbuhan, produksi, Sulawesi Tenggara, Thalasia  hemprichii
Beberapa Parameter Reproduksi Ikan Kapas-Kapas (Gerres oyena) yang Tertangkap Pada Alat Tangkap Sero di Perairan Tondonggeu Kecamatan Abeli, Kota Kendari Ermayana, .; Arami, Hasnia; Yasidi, Farid
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 4, No 2 (2019): Mei 2019
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (543.92 KB)

Abstract

G. oyena dan juga disebut dengan ikan kapas-kapas menjadi tangkapan yang dominan di Tondonggeu khususnya pada alat tangkap sero. Tujuan dari kegiatan penelitian ini yaitu untuk mengetahui biologi reproduksi ikan kapas-kapas (Gerres oyena) yang meliputi fekunditas, tingkat kematangan gonad, (TKG), rasio kelamin jantan dan betina, dan ukuran pertama kali matang gonad di Perairan Tondonggeu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.Penelitian ini telah dilaksanakan selama lima bulan, dimulai dari bulan April, 2016 sampai bulan Agustus 2016. Kegiatan penelitian bertempat di perairan Kelurahan Tondonggeu.  Pemgamatan Fekunditas dilakukan di Laboratorium Pengujian, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu oleo. Hasil penelitian ini Menunjukan bahwa pada lokasi penelitian terdapat ikan kapas-kapas (Gerres oyena) yang diperoleh selama penelitian pada bulan April-Agustus memiliki sebaran ukuran antara 63-163 mm untuk jantan, dan betina 80-235 mm, rasio kelamin ikan jantan dan betina menunjukan keseimbangan pada bulan April, serta ketidak seimbangan pada bulan Mei, Juni, Juli, dan Agustus yaitu ikan jantan lebih banyak dari pada ikan betina, jumlah fekunditas berkisar antara 1.5934-5.1628 butir. Hubungan fekunditas dengan panjang total dan bobot total ikan memiliki kolerasi yang erat dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap fekunditas, dan ikan kapas-kapas jantan mencapai ukuran pertama kali matang gonad lebih kecil dari pada ikan betina yaitu pada ukuran 81 mm dan betina 96 mm.Kata Kunci ; Gerres oyena, Perairan Tondonggeu, Beberapa Parameter Reproduksi
Komposisi Jenis dan Kepadatan Makroalga Di Perairan Desa Ulunipa Kecamatan Menui Kepulauan Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah Isham, .; Kasim, Ma'ruf; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 3, No 3 (2018): Agustus 2018
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (448.099 KB)

Abstract

Makroalga merupakan alga yang berukuran besar yang terdiri dari beberapa centimeter sampai beberapa meter. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui komposisi jenis dan kepadatan makroalga. Penelitian ini dilaksanakan pada November-Desember 2016. Bertempat di Perairan Desa Ulunipa, Kecamatan Menui Kepulauan, Kabupaten Morowali Sulawesi Tengah. Stasiun Pengambilan sampel terdiri atas lima stasiun yang ditentukan berdasarkan tipe substrat. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel menggunakan transek garis sejajar garis pantai sejauh 100 meter dan masing-masing stasiun menggunakan transek kuadran ukuran 1x1 m2, sampel alga yang terdapat di dalam transek dihitung jumlah per jenis atau tegakan. Adapun jenis makroalga yang ditemukan sebanyak 10 jenis diantaranya 3 jenis dari kelas Phaeophyta yaitu Padina autralis, Turbunaria conoides, Sargassum Cristaefolium, 3 jenis dari kelas Chlorophyta  Halimeda simulans, Halimeda macroloba, Caulerpa serrulata, dan 4 jenis dari kelas Rhodophyta yaitu Gracilaria salicornia, Chondrus crispus, Galaxaura subvefficilatta, Eucheuma serra. Komposisi jenis tertinggi adalah jenis Halimeda macroloba sebesar 38,43% dan terendah adalah Galaxaura subvefficilatta sebesar 14,02%. Kepadatan tertinggi adalah jenis Chondrus crispus sebasar 2,44 (individu/m2) dan terendah adalah jenis Padina autralis sebesar 0,78 (individu/m2). Parameter kualitas air yang diperoleh, Suhu 29 ̶ 30oC, Kecerahan 100%, Kedalaman 25-45 cm, Kecepatan arus 0,035-0,050 m/detisk, Salinitas 30-31 ppt, Nitrat 0,0149-0,0173 mg/L, Phospat 0,0007-0,0091 mg/L.Kata kunci : Makroalga, komposisi jenis, kepadatan,  tekstur substrat
Studi komunitas ikan pada ekosistem padang lamun yang tereksploitasi di Perairan Mola Taman Nasional Laut Wakatobi Nanto, .; Mustafa, Ahmad; Arami, Hasnia
Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan Vol 1, No 4 (2016): November 2016
Publisher : Jurnal Manajemen Sumber Daya Perairan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (546.79 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis komposisi jenis, keanekaragaman, keseragaman, dan dominansi ikan di daerah padang lamun. Penelitian ini dilaksanakan di perairan Mola Selatan, wangi-wangi Selatan Wakatobi pada bulan Mei sampai Juni 2015. Jenis dan kepadatan lamun diamati secara visual menggunakan transek kuadrat (1mx1m), sedangkan pengamatan ikan dengan metode koleksi bebas menggunakan bubu ukuran bubu tinggi 1 m, lebar 0,8 dan tinggi 0,5 m pada tiga stasiun pengamatan. Stasiun I didominasi lamun T. hemprichii (kerapatan 350 ind/m2) dan Cymodocea sp (kerapatan 100 ind/m2), stasiun II didominasi E. acoroides (kerapatan 340 ind/m2) dan stasiun III didominasi E. acoroides (kerapatan 175 ind/m2) dan T. hemprichii (kerapatan 235 ind/m2). Dilokasi penelitian ditemukan 18 spesies ikan dari 10 famili. Terdapat 8 spesies dari 6 famili ditemukan lamun pada lambung Chaerodon anchorago, Gerres oyena, Letrhinus lentjan, Siganus canaliculatus, Parupeneus barberinus, Naso sp, Acanthurus sp dan canterhines sp; 6 spesies dari 3 famili tidak ditemukan lamun pada lambung Cheilinus trilobatus, Cheilio inermis, Scarus ghobban, S. tricolor, S. ferugineus dan Balistides virdescens, sedangkan 4 spesies lainnya tidak diamati. Stasiun I ditemukan 11 spesies (7 famili) yaitu Scaridae (4 spesies) (38,6%) ditemukan Labridae (2 spesies) (19,3%) dan famili Letrhidae (1 spesies) (19,3%). Pada stasiun II ditemukan 13 spesies (9 famili) yaitu famili Scaridae (4 spesies) (31,2%), Lebridae (1 spesies) (16,7%) dan famili Letrhidae (1 spesies) (18,75%), sedang stasiun III ditemukan 13 spesies (2 famili) yaitu famili Monachantidae (27,15%), famili Labridae (3 spesies) (19,9%) dan famili Lethrinidae (1 spesies) (12,86%). Indeks keanekaragaman tergolong sedang, indeks keseragaman dan dominansi tergolong rendah.Kata Kunci : komunitas ikan, lamun, asosiasi, perairan Mola Selatan