Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

HUBUNGAN ANTARA KETUBAN MEKONIUM DENGAN  KEJADIAN ASFIKSIA BAYI BARU LAHIR Aris Lestari, Yufi; Luluk Arzukah, R.
JURNAL KEPERAWATAN BINA SEHAT Vol 13, No 1 (2016): Januari-Juni 2016
Publisher : JURNAL KEPERAWATAN BINA SEHAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Meconium and amniotic newborn asphyxia cause high infant mortality rate. The condition of the baby is experiencing fetal distress before birth and due suck thick meconium into the lungs may experience an inability to breathe spontaneously and regularly in the first minute after birth. This study aimed to determine the relationship between amniotic meconium with newborn asphyxia.This study used a correlational design with retrospeksif approach. The population of 132 respondents. Variable research is meconium and amniotic newborn asphyxia. Samples were taken with a total sampling, data collection using medical record data is written in the observation sheet. Test the relationship of two variables with a correlation coefficient of contingency (C).The results showed 69 respondents (52%) newborns with meconium amniotic mild asphyxia (AS 7-10) number of 68 respondents (51.5%), moderate asphyxia (AS 4-6) number of 61 respondents (46.2%) and severe asphyxia occurs in three respondents (4.3%) with amniotic meconium. Test results obtained statistics there are strong positive relationship between amniotic fluid and meconium in the newborn asphyxia with significance level / significance 0,000(&alpha; <0.05) and correlation coefficient = 0.341 contingency.Based on these results, the necessary training and seminars to improve the skills of health workers, so that the handling and care of the newborn with amniotic meconium who suffered asphyxia, can be dealt with quickly and precisely, so that the death of a newborn baby can be minimized.Keywords: amniotic meconium, asphyxia, newborn
STUDI KORELASI TINGKAT KECEMASAN DENGAN KEMANDIRIAN LANSIA DALAM MELAKUKAN AKTIVITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI Daristya, Dindah; Lestari, Yufi Aris; Yulianto, Yulianto
Pengembangan Ilmu dan Praktik Kesehatan Vol. 1 No. 3 (2022): Volume 1, Nomor 3, Oktober 2022
Publisher : STIKES Dian Husada Mojokerto

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.56586/pipk.v1i3.241

Abstract

Lansia akan banyak mengalami penurunan, baik itu fisik, mental, maupun sosial. Hal tersebut menyebabkan, adanya banyak lansia yang akan bergantung pada orang lain terhadap aktivitas sehari – hari yang dilakukannya atau Activity Daily Living (ADL). Hal tersebut dapat diketahui bahwa mereka merasa cemas dan tidak lagi mempunyai kendali terhadap aktivitas kehidupan sehari-hari. Sebagian besar lansia akan memiliki tingkat ketergantungan tinggi dalam melakukan aktifitas sehari-hari jika lansia mengalami peningkatan tingkat kecemasan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya hubungan tingkat kecemasan dengan kemandirian dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari di Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan desain Non-Experimental dengan metode Cross Sectional. Populasi target adalah seluruh lansia di Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto sebanyak 41 lansia. Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian lansia di Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokero sejumlah 37 lansia. Sampling menggunakan Simple Random Sampling, instrumen yang digunakan adalah lembar kuesioner. Teknik analisa data yang digunakan adalah uji statistik uji spearmen rho. Hasil penelitian menunjukkan adanya tingkat kecemasan yang berat dan kemandirian lansia berat. Dilakukan uji statistik diketahui hasil signifikan ρ = 0,003 dan nilai α = 0,05, maka ρ < α, sehingga adanya hubungan tingkat kecemasan dengan kemandirian dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari di Desa Pugeran Kecamatan Gondang Kabupaten Mojokerto. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan data awal untuk mengembangkan hasil penelitian lebih lanjut mengenai faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat kecemasan dan faktor lain yang mempengaruhi aktifitas kehiduapan sehari-hari pada lansia
Depression Levels and Coping Strategies Among Adolescent Drug Users at Rumah Orbit Surabaya, Indonesia: A Mini Report Lestari, Yufi Aris; Hambali, IM; Atmoko, Adi; Eva, Nur
KONSELOR Vol. 12 No. 4 (2023): KONSELOR
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24036/0202312433-0-86

Abstract

This brief investigation checks into how depression levels and ways of dealing with problems are related among teenage drug users who are getting help at Rumah Orbit Surabaya, a drug rehab centre in Indonesia. The study used a correlational analytic approach and looked at 32 teenage drug users: 10 were admitted for inpatient care and 22 were getting therapy outside of school. The requirements for inclusion are that the teens must be involved in rehabilitation and have good social skills. Teenagers who are already drug-free are not eligible. The Beck Depression Inventory questionnaire and the Ways of Coping Checklist were used to gather data. The results show a clear connection between the subjects' coping strategies and how depressed they were. Findings show that teens who use drugs are more likely to use unhealthy ways to deal with their problems when they are depressed. In particular, most of them showed signs of borderline sadness, and a big chunk of them used unhealthy ways to deal with their problems. On the other hand, people with moderate depression were more likely to use adaptive coping techniques. This study adds to our knowledge of how sadness affects how teenage drug users deal with stress in a rehabilitation setting. Recommendations include interventions that are targeted to the severity of sadness to help people in this vulnerable group get better at therapy and coping. In the future, researchers could look into longitudinal effects and intervention methods that are better suited to people with different levels of depression in similar situations.
Hubungan Dukungan Keluarga Dan Resiliensi Mahasiswa Prodi S1 Keperawatan Stikes Dian Husada Tingkat Akhir Pada Pbm Daring Dimasa Pandemi Covid 19 Lestari, Yufi Aris; Sari, Kurnia Indriyanti Purnama; Kiftiyah, Kiftiyah; Putri, Suci Nora Julina
Proceedings Series of Educational Studies 2023: Proceeding of International Seminar Indonesia-Malaysia 2023
Publisher : Universitas Negeri Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.17977/um083.9153

Abstract

Pandemi covid-19 sangat berdampak bagi masyarakat khususnya mahasiswa tingkat akhir dengan berbagai macam tugas akademik yang harus diselesaikan. Dukungan keluarga sangat dibutuhkan dalam memelihara kondisi tersebut karena dukungan keluarga mampu membuat individu merasa nyaman, dicintai dan diperdulikan sehinggaindividu menjadi lebih mudah mengendalikan emosinya dengan baik supaya dapat mengatasi masalah dengan cara yang positif sehingga mampu bangkit dari permasalahan dan kondisi ini disebut resiliensi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan resiliensi mahasiswa tingkat akhir pada pbm daring prodi s1 keperawatan stikes dian husada dimasa pandemi covid 19. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif korelasi dengan pendekatan cross sectional. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah probability sampling. Sampel yang digunakan yaitu 65 mahasiswa tingkat akhir prodi S1 Keperawatan Stikes Dian Husada. Analisis data menggunakan uji korelasi spearman rank. Hasil analisis data penelitian ini yaitu diperoleh nilai signifikasi sebesar (0,000) dengan nilai standart signifikasi ρ0,05 dan nilai koefisien korelasi sebesar 0,838 dengan arah korelasi positif (+). Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada hubungan yang sangat kuat antara dukungan keluarga dengan resiliensi mahasiswa tingkat akhir pada proses belajar mengajar secara daring prodi s1 keperawatan stikes dian husada dimasa pandemi covid 19dan semakin baik dukungan keluarga maka semakin tinggi pula resiliensi individu tersebut.