Claim Missing Document
Check
Articles

Found 7 Documents
Search

Dampak Pertambangan Batubara Terhadap Sosial dan Ekonomi Masyarakat di RT. 17, Desa Loa Duri Ulu, Kecamatan Loa Janan, Kabupaten Kutai Kartanegara Fachruddin Azwari; Arini Rajab
Poltanesa Vol 22 No 1 (2021): Juni 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (333.478 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i1.478

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh banyaknya kegiatan pertambangan batubara yang ada di di Kabupaten Kutai Kartanegara yang berdampak langsung terhadap kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Kegiatan pertambangan batubara tersebut tentu akan mengakibatkan dampak positif dan negatif, baik terhadap lingkungan, maupun ke masyarakat sekitar yang bersifat ekonomis dan sosial. Salah satu penyebabnya yaitu terjadinya proses konflik sosial atau perubahan tatanan kehidupan dalam bermasyarakat, dimana terjadi pola perubahan pekerjaan dari masyarakat yang hidupnya bertani atau berdagang menjadi karyawan perusahaan. Oleh karena itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dampak sosial dan ekonomi yang dirasakan masyarakat sekitar tambang dan mengetahui peran serta perusahaan tambang dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat Hasil penelitian didapatkan bahwa dari hasil penyebaran angket kuesioner, perubahan cukup signifikan antara lain didapatkan yaitu peningkatan ketersediaan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas tenaga pendidik. di bidang kesehatan juga menunjukkan adanya peningkatan pemberdayaan kesehatan kepada masyarakat. di bidang tenaga kerja terjadi penyerapan tenaga kerja yang cukup banyak di wilayah tersebut dan adanya prioritas terhadap tenaga kerja lokal
Limbah Kayu dan Kertas Bekas Untuk Pulp Kertas Sarbin; Iskandar; Abdul Rasyid Zarta; Noorhamsyah; Arini Rajab
Poltanesa Vol 22 No 2 (2021): Desember 2021
Publisher : P2M Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.913 KB) | DOI: 10.51967/tanesa.v22i2.894

Abstract

His study aims to analyze the extent to which a mixture of wood waste and used newsprint can be used as raw material for making paper.This study used a completely randomized design with two replications. where the treatment given is a mixture composition between waste wood pulp and old newsprint pulp, each consisting of 0 : 100% (A), 30% 70% (B), 50% : 50% (C), 70% : 30% (D) and 100% : 0% (E) of oven-dry weight of pulp per sheet of paperThe physical properties of paper pulp tested in the form of tear index, tensile index, crack index and folding resistance significantly affect the composition of the mixture of wood waste and used newsprint.The value of tear index, tensile index and folding resistance tend to decrease with the increase in the percentage of used newsprint to the composition of the mixture, while the value of the crack index increases. Wood waste and used newsprint can be used as raw materials in pulp and paper manufacture, especially in the treatment of mixed composition C (50%:50%.)
Budidaya ulat sutera dengan pemberian pakan daun murbei hasil kultur in vitro terhadap kualitas kokon dan benang sutera Faradilla Faradilla; Emi Malaysia; Adelia Juli Kardika; Arini Rajab
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 6, No 1 (2022)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (213.245 KB) | DOI: 10.32522/ujht.v6i1.5833

Abstract

Sarung sutera Samarinda merupakan sarung khas Samarinda yang dibuat dengan menggunakan bahan baku benang sutera impor dari tiongkok. Tanaman murbei yang berkualitas diperlukan untuk menunjang budidaya ulat sutera (serikultur). Tanaman murbei yang berkualitas diperoleh dengan teknik perbanyakan secara in vitro. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui perbedaan kualitas kokon dan benang sutera dengan pemberian pakan yang diperbanyak secara in vitro dan  setek. Tahapan penelitian terdiri dari pemeliharaan ulat sutera, penanganan kokon dan pemintalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa  murbei yang diperbanyak secara kultur in vitro sebagai pakan ulat sutera untuk semua variabel pengamatan  lebih baik dibandingkan dengan murbei yang diperbanyak secara setek.  Untuk variabel berat kulit kokon, presentasi kulit kokon, panjang filamen dan rendemen filamen menunjukkan hasil berbeda nyata kecuali pada variabel berat kokon segar dan berat kokon kering menunjukkan hasil tidak berbeda nyata.
UJI INVITRO DAYA HAMBAT CENDAWAN ENDOFIT ASAL TUMBUHAN RAMBUSA (Passiflora foetida) SEBAGAI AGENS PENGENDALI HAYATI PENYAKIT LAYU FUSARIUM Nur Hidayat; Arini Rajab; Mudi La
Jurnal Agrotech Vol 11 No 2 (2021)
Publisher : FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS ALKHAIRAAT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31970/agrotech.v11i2.73

Abstract

Cendawan endofit berperanan penting dalam pengendalian penyakit Fusarium sp. dan bersifat ramah lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji cendawan endofit asal tumbuhan rambusa sebagai agens pengendali hayati penyakit Fusarium sp. Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman, pada bulan April sampai Juni 2021. Penelitian disusun menggunakan rancangan acak lengkap yang terdiri dari 2 perlakuan yaitu cendawan endofit asal daun dan batang yang diulang sebanyak 5 kali sehingga diperoleh 10 unit percobaan. Data hasil pengamatan ditabulasi dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa isolat cendawan endofit yang diisolasi dari batang dan daun mampu menghambat cendawan Fusarium sp. Hal ini menunjukkan bahwa cendawan endofit yang diisolasi memberikan hasil yang sama dalam mengendalikan penyakit Fusarium sp. Hasil penelitian daya hambat tertinggi diperoleh pada isolat yang diisolasi dari daun yaitu sebesar 55,27% pada pengujian hari ketujuh, bila dibandingkan dengan isolat cendawan endofit yang diisolasi dari batang yaitu sebesar 52,64%. Berdasarkan hal kemampuan daya hambat tersebut maka isolat cendawan endofit yang diisolasi dari batang dan daun berpotensi digunakan sebagai agens pengendali hayati Fusarium sp.
ANALISIS DISTRIBUSI PARAMETER FISIKA DAN KIMIA PADA KAWASAN BUDIDAYA RUMPUT LAUT DI PROVINSI JAWA TIMUR DENGAN MENGGUNAKAN CITRA SATELIT TERRA MODIS Astrolabe Sian Prasetya; Arini Rajab
Elipsoida : Jurnal Geodesi dan Geomatika Vol 1, No 02 (2018): Volume 01 Issue 02 Year 2018
Publisher : Department of Geodesy Engineering, Faculty of Engineering, Diponegoro University,Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (879.161 KB) | DOI: 10.14710/elipsoida.2018.3467

Abstract

ABSTRAK Distribusi parameter merupakan tindakan awal dalam penentuan lokasi untuk budidaya rumput laut. Penentuan distribusi ini menggunakan faktor fisika, yaitu muatan padatan tersuspensi (TSS) dan suhu sebagai parameter untuk menentukan lokasi yang layak untuk budidaya rumput laut. Selain itu juga faktor kimia, yaitu salinitas, merupakan parameter yang digunakan juga untuk penentuan lokasi budidaya rumput laut. Dengan nilai parameter yang sesuai dengan syarat untuk tumbuh kembang rumput laut, diharapkan akan dapat memaksimalkan sebaran daerah yang dapat digunakan untuk melakukan budidaya rumput laut. Selain itu juga, diharapkan akan memberikan dampak akan maksimalnya tumbuh perkembangan rumput laut tersebut, sehingga akan menghasilkan produk yang unggul dan melimpah.Dalam penentuan distribusi parameter fisika dan kimia pada kawasan budidaya rumput laut tersebut dapat diamati dengan satelit oseanografi Terra MODIS. Dengan menggunakan algoritma ATBD (Algorithm Theoretical Basic Document Modis) 25 untuk menentukan nilai Sea Surface Temperature (SST), algoritma Guzman-Santaella untuk menentukan distribusi kandungan Total Suspended Solid (TSS), dan algoritma SSS MODIS untuk menentukan distribusi kandungan salinitas pada daerah penelitian. Citra yang digunakan untuk melakukan pengamatan parameter - parameter ini diambil dari tanggal 22 dan 23 Juli 2018.Berdasarkan hasil pengolahan data, diperoleh bahwa sea surface temperature daerah pengamatan tergolong memiliki suhu yang hangat, yaitu berada pada kisaran 26°C - 32°C. Kandungan total suspended solid yang dominan pada kawasan budidaya rumput laut bernilai kurang dari 20 mg/L. Kandungan salinitas yang dominan pada kawasan budidaya rumput laut bernilai pada kisaran 28-33 ‰ terdapat pada daerah di daerah pesisir Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep, Kabupaten Sidoarjo dan sedikit di wilayah Kabupaten Pasuruan, dimana rentang sea surface salinity ini sangat sesuai untuk pertumbuhan budidaya rumput laut. Selain itu terdapat daerah pesisir Kabupaten Pasuruan, sedikit wilayah pesisir di Kota Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kabupaten Situbondo yang memiliki nilai dengan  kisaran antara 25-28 ‰ dan 33-37 ‰, dimana kisaran nilai tersebut merupakan rentang nilai yang cukup sesuai untuk budidaya rumput laut. Untuk uji korelasi korelasi untuk SPL penelitian ini sebesar r = 0.747 dengan nilai RMS Error = 1,22. Uji korelasi kandungan TSS sebesar r = 0,882 dengan nilai RMS error = 1,41. Uji korelasi kandungan SSS sebesar r = 0,742 dengan nilai RMS error = 9,82.Kata kunci :  Rumput laut, Sea Surface Temperature, Total Suspended Solid, Sea Surface Salinity, Terra MODIS
Adaptation of Murbei Plant of Cultures in Vitro of Peat Soil Faradilla Faradilla; Sulfianto Alias; Arini Rajab
Journal of Wetlands Environmental Management Vol 6, No 1 (2018): January-June
Publisher : Center for Journal Management and Publication

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (280.113 KB) | DOI: 10.20527/jwem.v6i1.174

Abstract

Silk Sarong Samarinda is a sarong typical samarinda made using imported silk thread from China. Quality mulberry plants are needed to support the cultivation of silkworms (sericulture). Quality mulberry plants are obtained by in vitro propagation techniques. The success of in vitro culture needs to be supported also by the growth medium suitable for acclimatization stage and plantlet growth. As the medium grows peat has several advantages that are light, water-binding power and high air, porous and can create a good environment for the development of plant roots. Acclimatization by using peat media done in glass house. This research uses Completely Randomized Design (RAL) method with 5 (five) kinds of growing media combined with manure, compost and charcoal husk and without fertilization as control. Peat soil media successfully used for the growth of mulberry acclimation. Of the 5 (five) growing media attempted, the best growth of mulberry plants is on peat-growing medium: manure: charcoal husk (1: 1: 1) until 12 weeks after planting (MST) the addition of the number of shoots, the addition of the number of leaves as well as to the growth of plant height where at that height mulberry plants ready to be planted in the field.
Pengenalan dan Pelatihan Kultur Jaringan bagi Gapoktan di Kelurahan Tani Aman sebagai Upaya Peningkatan Pendapatan Petani Adelia Juli Kardika; Faradilla Faradilla; Arini Rajab; Emi Malaysia; Fathiah Fathiah; Zainal Abidin; La Mudi; Roby Roby
Bubungan Tinggi: Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 5, No 2 (2023)
Publisher : Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/btjpm.v5i2.7611

Abstract

Mitra pada penerapan iptek masyarakat yakni gabungan kelompok tani (gapoktan) Tani Makmur dan gapoktan Kalan Luas.   Kedua mitra adalah merupakan kelompok tani yang berada di Kelurahan Tani aman Kecamatan Loa Janan Ilir Kota Samarinda.  Permasalahan yang dihadapi mitra adalah hasil panen tanaman sayur yang kurang berkualitas karena serangan hama dan penyakit mengakibatkan banyaknya hasil panen seperti sayur-sayuran menjadi rusak sehingga menjadi kurang laku sehingga para petani mengalami penurunan pendapatan serta banyaknya lahan yang masih kosong tidak termanfaatkan karena kondisi tanah yang asam.  Kelompok tani ini memiliki keinginan kuat untuk dapat menghasilkan jenis tanaman pertanian lain yang dapat dijadikan alternatif untuk ditanam dan meningkatkan pendapatan.  Untuk menyelesaikan permasalahan mitra, metode yang digunakan adalah memberikan pengenalan dan pelatihan teknik perbanyakan tanaman secara kultur jaringan.  Teknik ini menawarkan budidaya tanaman yang cepat dalam waktu singkat, tanaman yang dihasilkan sehat, seragam dan unggul serta tidak tergantung musim. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) adalah memberikan pengenalan dan peningkatan ilmu pengetahuan dan keterampilan metode kultur jaringan skala rumah tangga serta menjadikannya sebagai wirausaha baru yang dapat meningkatkan pendapatan.  Adapun tahapan program PkM yaitu pengenalan teknik kultur jaringan, pemberian materi dalam presentasi dan pemutaran video, diskusi, pelatihan, serta pendampingan kultur jaringan skala rumah tangga. Kegiatan ini dilakukan selama 4 bulan, dari bulan Juli-Oktober 2022 di Laboratorium Kultur Jaringan Program Studi Budidaya Tanaman Perkebunan Politeknik Pertanian Negeri Samarinda. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini ada 25 orang yang terdiri 10 orang dari gapokatan Tani Makmur dan 15 orang dari gapoktan Kalan Luas. Hasil kegiatan PkM adalah setelah mengikuti pelatihan kultur jaringan, peserta menjadi mengetahui dan mengenal teknik kultur jaringan sebagai salah satu cara memperbanyak tanaman secara modern. Keterampilan dan pengetahuan para peserta menjadi meningkat. Peserta pelatihan mempraktikan  tahapan dalam kultur jaringan yang meliputi   cara pemilihan tanaman induk, sterilisasi, pembuatan media, penanaman dan aklimatisasi.  Adanya keinginan dan antusius dari para peserta untuk  menjadikan kultur jaringan sebagai wirausaha baru.Partners in the application of community science and technology, namely the farmer group association (gapoktan) Tani Makmur and the Kalan Luas farmer group association. The two partners are farmer groups in the Farmer Village, Loa Janan Ilir District, Samarinda City. The problem faced by partners is that the yields of vegetable crops are of poor quality due to pests and diseases, resulting in many crops, such as vegetables, being damaged so that they become less marketable farmers experience a decrease in income and the large amount of land that is still vacant is not utilized due to acidic soil conditions. This farmer group strongly desires to produce other crops that can be used as alternatives to be planted and increase income. To solve partner problems, the method provides an introduction and training in plant propagation techniques by tissue culture. This technique offers fast plant cultivation in a short time; the resulting plants are healthy, uniform and superior and do not depend on the season. Community service activities aim to provide an introduction and increase in knowledge and skills in household-scale network culture methods and to make them new entrepreneurs who can increase their income. The stages of the PKM program are an introduction to tissue culture techniques, provision of material in presentations and video screenings, discussions, training and household scale tissue culture assistance. This activity was carried out for four months, from July to October 2022, at the Tissue Culture Laboratory of the Plantation Plant Cultivation Study Program, Samarinda State Agricultural Polytechnic. The number of participants who participated in this training was 25 people consisting of 10 people from the Tani Makmur Gapokatan and 15 from the Kalan Luas Gapoktan. The results of the PKM activities were that after participating in tissue culture training, the participants learned and recognized tissue culture techniques to reproduce plants in a modern way. The skills and knowledge of the participants increased. The training participants practised the stages of tissue culture, which included selecting mother plants, sterilizing, making media, and planting and acclimatizing. There is a desire and enthusiasm from the participants to make network culture a new entrepreneur.