Claim Missing Document
Check
Articles

Found 16 Documents
Search

KAJIAN HIDROLIKA PEMILIHAN BENDUNG TETAP DAN BENDUNG GERAK DI HULU INTAKE KAMIJORO SUNGAI PROGO Habibi, Faisal Farid; Sumiadi, Sumiadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (11.967 KB)

Abstract

ABSTRAK: Kali Progo merupakan sungai yang mendapatkan material hasil erupsi Gunung Merapi sehingga mengakibatkan sedimen menutupi mulut intake Kamijoro. Oleh karena itu, dibutuhkan modifikasi bangunan pengambilan bebas Kamijoro, diantaranya dengan membangun bendung tetap maupun bendung gerak. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi hidrolika dan sedimentasi dari existing sungai, bendung tetap, dan bendung gerak sehingga dapat dipilih alternatif bendung yang sesuai untuk diterapkan ditinjau dari kajian hidrolika dan sedimentasi. Dari hasil simulasi program HEC-RAS 5.0.3 menunjukkan bahwa kapasitas existing sungai masih mampu untuk menampung debit Q100, untuk sungai dengan bendung tetap tidak dapat menampung debit Q100, dan untuk sungai dengan bendung gerak masih mampu menampung debit Q100 dengan pengoperasian pintu saat banjir dibuka penuh. Pada saat debit rerata, muka air di hulu pintu utama bendung gerak diatur setinggi muka air normal (+24.5). Sedangkan pintu intake bendung tetap dan bendung gerak dibuka sesuai dengan total debit kebutuhan air. Volume sedimen pada existing sungai di hulu as rencana bendung sebesar 143448.30 m3, pada sungai dengan bendung tetap di hulu as rencana bendung sebesar 333675.77 m3, serta pada sungai dengan bendung gerak di hulu as rencana bendung sebesar 261388.75 m3. Berdasarkan analisa hidrolika dan sedimen yang sudah dilakukan, sehingga dalam perencanaan disarankan menggunakan bendung gerak.Kata Kunci: bendung tetap, bendung gerak, hidrolika, sedimentasi, HEC-RASABSTRACT: Progo River is a river that gets the material from the eruption of Mount Merapi, which causes sediment to cover Kamijoro's mouth. Therefore, it is necessary to modify the free intake, including building weir and barrage. This study aims to determine the hydraulics and sedimentation conditions of existing rivers, weirs, and barrage so that alternative weirs that are suitable for application can be selected in terms of hydraulics and sedimentation studies. From the simulation results of the HEC-RAS 5.0.3 program, it shows that the existing capacity of the river is still able to accommodate the Q100 discharge, for the river with the weir still unable to accommodate the Q100 discharge, and for the river with the barrage still able to accommodate the Q100 discharge with the operation of the gates when the flood is opened full. At the average discharge, the water level in the upstream of the barrages main gates is set to a normal water level (+24.5). While the intake of the weir and the barrage is opened in accordance with the total discharge of need water. Sediment volume in the existing river in upstream as planned weir is 143448.30 m3, the river with weir in upstream as planned weir is 333675.77 m3, and on the river with barrage in  upstream as planned barrage is 261388.75 m3. Based on the analysis of hydraulics and sediment that has been done, so that in planning it is recommended to use barrage.Keywords: weir, barrage, hydraulics, sedimentation, HEC-RAS
STUDI PENERAPAN ECODRAIN PADA SISTEM DRAINASE PERKOTAAN (Studi Kasus : Perumahan Sawojajar Kota Malang)) Ardiyana, Mita; Bisri, Mohammad; Sumiadi, Sumiadi
Jurnal Teknik Pengairan: Journal of Water Resources Engineering Vol 7, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (778.803 KB)

Abstract

ABSTRAK: Ekodrainase merupakan konsep pengelolaan air hujan dan limpasannya pada sistem drainase perkotaan. Pada musim hujan, Sawojajar sebagai kawasan padat bangunan dan penduduk, menjadi salah satu daerah genangan di Kota Malang.  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kapasitas saluran drainase eksisting, serta mengetahui prosentase reduksi debit limpasan hujan dengan penerapan ekodrainase di kawasan Perumahan Sawojajar. Untuk menganalisanya, dilakukan pemodelan limpasan hujan kala ulang 5 tahun menggunakan instrumen Storm Water Management Model (SWMM) dengan membandingkan kondisi jaringan drainase sebelum dan sesudah penerapan sumur resapan, bioretensi dan perkerasan permeabel. Untuk simulasi hujan rancangan, menggunakan data curah hujan jam-jaman yang diperoleh dari stasiun penakar Kedungkandang selama 10 tahun (2006 – 2015). Perhitungan intensitas hujan menggunakan metode Sherman, diperoleh intensitas hujan durasi 2 jam dengan kala ulang 5 tahun sebesar 22.67 mm/jam. Untuk kalibrasi model, data curah hujan dan debit outlet menggunakan hasil pengamatan pada tanggal 02 April, 14 April  dan 20 Oktober 2016. Hasil kalibrasi model menunjukkan nilai Root Mean Square Error (RMSE) antara debit pemodelan dengan debit terukur sebesar 3.1%, sedangkan nilai RMSE hasil validasi dan verifikasi masing-masing sebesar 4.70% dan 4.43%. Hasil simulasi menunjukkan kapasitas saluran drainase eksisting tidak mampu menampung hujan kala ulang 5 tahun, mengakibatkan genangan di 25 titik. Prosentase reduksi debit limpasan lahan dan saluran dengan penerapan sumur resapan, bioretensi dan perkerasan permeabel berkisar antara 14.49%-92.26%, sedangkan reduksi debit banjir di outlet akhir mencapai 37.55%. Sumur resapan mereduksi 23.41% debit limpasan, perkerasan permeabel 14.02% sedangkan bioretensi 0.1%.Kata kunci: ekodrainase, debit limpasan hujan, pemodelan, kalibrasi, SWMM
STUDI PERENCANAAN JARINGAN PIPA DISTRIBUSI AIR BERSIH DENGAN WATERCAD DI PERUMAHAN D’RICH GARDEN KOTA MALANG Tutuarima, Gallardio Taniago; Ismoyo, M. Janu; Sumiadi, Dr.
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sumber Air Pitu merupakan sumber yang dikelola oleh PDAM Kota Malang yang mempunyai debit sebesar 158,38  lt/dt. Perumahan D’rich Garden terletak di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang memiliki jumlah penduduk 2620 pada tahun 2018. Simulasi jaringan pipa distribusi air bersih dilakukan menggunakan bantuan program WaterCAD, perhitungan RAB dilakukan dengan melihat pedoman HSP kota malang dan analisa ekonomi yang digunakan yaitu Benefit Cost Ratio, Net Present Value,dan Internal Rate of Return. Total kebutuhan air rata-rata di Perumahan D’rich Garden yaitu yang dibutuhkan sebesar 4,81 lt/dt. Hasil simulasi dengan program WaterCAD v8i menunjukan bahwa distribusi air bersih untuk Perumahan D’rich Garden tersebut dapat terlayani 100% untuk kebutuhan rata-rata maupun pada jam puncak. Rencana anggaran biaya untuk Perumahan D’rich Garden yaitu sebesar Rp. 231.000.000. Analisa Ekonomi pada tingkat suku bunga 9,98% didapatkan nilai Benefit Cost Ratio sebesar 3,46 selisih Net Present Value (B–C) sebesar Rp. 247.579.209/tahun, Internal Rate of Return sebesar 61,33% dengan harga air Rp. 780,-/m3.
STUDI ALTERNATIF PERENCANAAN PELIMPAH OVERFLOW PADA BENDUNGAN SEMANTOK KABUPATEN NGANJUK PROVINSI JAWA TIMUR Sovereign, Sefaca Markchel; Sumiadi, Sumiadi; Cahya, Evi Nur
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 3, No 2 (2020)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Studi alternatif perencanaan bangunan pelimpah Bendungan Semantok adalah salah satu kajian penting dari perencanaan Bendungan Semantok. Studi ini diawali melaluli tahapan awal dimulai dari merencanakan bangunan pelimpah sesuai dengan pertimbangan topografi, hidrologi, serta hidraulika”.“Berikutnya adalah menganalisa mengenai stabilitas terhadap ambang pelimpah dan dinding penahan yang kemudian ditinjau dari stabilitas guling, geser, dan daya dukung tanah”. Hasil studi ini mendapatkan hasil analisa berupa desain pelimpah overflow dengan perencanaan hidraulika pelimpah yang telah memenuhi untuk kondisi Q100th, Q1000th, QPMF.“Berikutnya merencanakan bentuk dinding penahan yaitu menggunakan dinding tipe gravity wall”. Berikutnya dilakukan analisa berupa stabilitas guling dan daya dukung tanah pada ambang pelimpah dan dinding penahan sudah memenuhi persyaratan. Daya dukung tanah pada ambang pelimpah dan dinding penahan mampu menahan tegangan yang terjadi pada bangunan. Alternative study of planning of Semantok DAM is one of the important studies of Semantok DAM planning. The initial stage of this study is planning the appropriate spillway construction related to topography, hydrology and hydraulics. The next step is analyzing the stability of spillway and retaining wall from overturning, shear and bearing capacity. The result of the analysis showed that the overflow spillway which designed through hydraulic planning has met the condition for Q100th, Q1000th, QPMF. Furthermore, planning of retaining wall using gravity wall type. Moreover, the analysis of overturning stability and bearing capacity for the spillway and retaining walls have met the requirements. However, the bearing capacity of spillway and retaining walls can overcome the stress of the building. 
PERENCANAAN CHECK DAM AMPELGADING SEBAGAI UPAYA PENGENDALIAN BANJIR LAHAR DINGIN GUNUNG SEMERU PADA SUNGAI GLIDIK KECAMATAN TEMPURSARI KABUPATEN LUMAJANG Illahi, Yuangga Rizky; Sumiadi, Sumiadi
Jurnal Mahasiswa Jurusan Teknik Pengairan Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : Jurusan Teknik Pengairan, Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (677.672 KB)

Abstract

ABSTRAK: Aktifitas vulkanologi yang tinggi pada gunung Semeru mengendapkan material vulkanik di sekitar kawah. ketika hujan, material akan terbawa bersama banjir menjadi banjir lahar dingin (aliran debris) di sungai. Sungai Glidik menjadi salah satu sungai yang terlewati banjir lahar dingin dan terkena dampak kerusakan apabila tidak dikendalikan. Perhitungan hidrologi menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintesis Nakayasu menunjukkan debit Q25th 1059.49 m3/dt dan Qdesain = 1.265 x Q25th = 1340.74 m3/dt. Perbandingan peta topografi tahun 2013 dan 2017 menunjukkan perubahan sedimen sebesar 15703.89 m3/thn tergerus dan 13725.61 m3/thn terendap pada lokasi. Lokasi alternatif rencana A dipilih daripada lokasi alternatif rencana lainnya karena memiliki perbandingan pengurangan slope dasar sungai terbesar, perbandingan panjang : volume tampungan terbesar, dan jenis aliran yang dominan aliran debris. Check dam direncanakan dengan tinggi 2.5 m, lebar pelimpah 150 m, lantai olak, sub dam, dan dikontrol dengan analisa stabilitas. Analisa rencana anggaran biaya menunjukkan total nilai pekerjaan senilai Rp. 20.97 Milyar.   Kata Kunci: gunung semeru, banjir lahar dingin, sungai glidik, check dam ABSTRACT: High volcanology activities on mount Semeru deposit volcanic material around the crater. When it rains, materials will carried along with the flood become cold volcanic mudflow (debris flow) in river. Glidik river is one of rivers that has been flooded by cold volcanic mudflow and affected by damage if not controlled. Hydrology calculation using Synthetic Hydrograph Unit Nakayasu method shows discharge Q25yr 1059.49 m3/s and Qdesign= 1.265 x Q25yr = 1340.74 m3/s. Comparison of topographic maps between years 2013 and 2017 shows sediment changes by 15703.89 m3/yr eroded and 13726.61 m3/yr deposited on site. Alternative site plan A chosen than other alternative site plan because have biggest slope river base changing comparison value, biggest long : sediment storage volume comparison value, and debris flow as flow type dominant. Check dam is planned by 2.5 m high, 150 m wide of spillway, hydraulic jump floor, sub dam, and controlled by stability analysis. Budget plan analysis shows total value of work worth Rp. 20.97 Billions. Keywords: mount semeru, cold volcanic mudflow, glidik river, check dam
DISTRIBUSI INTESITAS TURBULEN PADA BELOKAN SALURAN DENGAN DASAR TERGERUS Sumiadi Sumiadi
Gorontalo Journal of Infrastructure and Science Engineering Vol 4, No 1 (2021): Gorontalo Journal Of Infrastructure And Science Engineering
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gojise.v4i1.1356

Abstract

The flow characteristics on the channel bend are very complex. The Centrifugal force causes an increase in secondary flow. Increased secondary flow triggers changes in the channel bed topography. This phenomenon is very possible to change the flow structure including turbulent intensity. This research aims to determine the distribution of turbulent intensity at eroded-bed channel bend and to compare whether the equations of the turbulent intensity distribution by Nezu (1977) are still valid. This research was conducted at the Hydraulic Laboratory using 180° curved open channels. The bed material is sand with a median diameter, 1 mm and a density of 2.67 gr/cm3. The flow in the approach section is uniform flow and changes to non-uniform flow in channel bend. Measurements were carried out on equilibrium conditions of bed material. 3D instantaneous velocity measurements are carried out at 8 cross sections using Acoustic Doppler Velocimeter (ADV). The results showed that due to the presence of secondary flow in the channel bend caused a change in turbulent intensity distribution. In general, the horizontal turbulent intensity is greater than the vertical turbulent intensity. While the turbulent intensity in the outer bank tends to be greater than the inner bank. Furthermore, the vertical distribution of turbulent intensity in the eroded channel bend does not follow the exponential equation proposed by Nezu (1977).Karakteristik aliran di saluran menikung sangat kompleks. Gaya sentrifugal menyebabkan peningkatan aliran sekunder. Peningkatan aliran sekunder memicu perubahan topografi dasar saluran. Fenomena ini sangat berpotensi mengubah struktur aliran termasuk intensitas turbulen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui distribusi intensitas turbulen pada belokan saluran dengan dasar tergerus dan membandingkan apakah persamaan distribusi intensitas turbulen oleh Nezu (1977) masih berlaku. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Hidrolika menggunakan flume dengan sudut belokan 1800. Material dasar yang digunakan adalah pasir dengan diameter median 1 mm dan rapat massa 2.67 gr/cm3.Kondisi aliran pada saluran pengarah di upstream adalah seragam dan berubah menjadi aliran tidak seragam pada bagian belokan. Pengukuran dilakukan pada kondisi material dasar equilibrium. Pengukuran kecepatan sesaat 3D dilakukan pada 8 cross section menggunakan Acoustic Doppler Velocimeter (ADV). Hasil penelitian menunjukkan akibat adanya aliran sekunder pada belokan saluran menyebabkan terjadinya perubahan distribusi intensitas turbulen. Secara umum, intensitas turbulen horizontal lebih besar dibandingkan dengan intensitas turbulen vertikal. Sedangkan intensitas turbulen di sisi luar belokan cenderung lebih besar dari sisi dalam belokan. Selanjutnya, distribusi vertikal intensitas turbulen pada belokan saluran dengan dasar tergerus tidak mengikuti persamaan eksponensial yang diusulkan oleh Nezu (1977).
Kajian Distribusi Konsentrasi Sedimen Suspensi Menggunakan TSS Meter pada Sungai Brantas di Desa Pendem Kota Batu Dhimas Raditya Wiryamanta; Sumiadi Sumiadi; Very Dermawan
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 1 No. 2 (2021): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2021.001.02.04

Abstract

The river is the site of sedimentation, which sediment is sourced from erosion and erosion of the soil layer on the slopes of the river. This sedimentation can decrease water utilization because it results in reduced capacity and water quality in rivers, irrigation channels, reservoirs, and others. So research is needed to find out the distribution of suspension sediment concentrations to plan the steps in the management of water along the river. The method used in solving this problem is to use portable TSS Meter, Partech 740 structure to facilitate the collection of the concentration of suspension sediment in the field easily at any given height. This study was conducted ten (10) times sampled at different times and days using portable TSS Meter aids to determine the distribution value of suspension sediment concentration at each flow depth. In this study, there is a relationship between flow discharge (Qw) and suspension sediment discharge (Qs) with the equation Qs = 1.1071.Qw2.3488, and there is a relationship between flow discharge and the average suspension sediment concentration with the equation C = 12.813.Qw1.3488, and the last obtained magnitude of rouse exponent factor is in the range of 0.01435 – 0.054064.
Studi Perencanaan Saluran Sudetan Pada Kali Lamong Untuk Menanggulangi Banjir di Kabupaten Gresik, Provinsi Jawa Timur Brigita Krisanti Wardono; Moh Sholichin; Sumiadi Sumiadi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 1 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (231.63 KB)

Abstract

The watershed condition of Lamong River is quite alarming because the discharge of Lamong River tends to be large during the rainy season. Of the problem the cause of flood Lamong River, it needs to be held the technical countermeasures in the form of construction of the floodway, the embankment, and the normalization. It is expected that the presence of flood mitigation can technically improve the condition of the existing Lamong River. The method used in the research is the analysis of the hydrology of the watershed Lamong River, the hydraulic analysis of existing conditions Lamong River using HEC-RAS 5.0.7, the analysis of the hydraulics after the construction of the floodway, the embankment and normalization using HEC-RAS 5.0.7 and analysis of the cost of construction of the technical countermeasures. After the implementation of the construction of the floodway, the embankment, and the normalization at Lamong River the results obtained storage capacity of the river to return period 25th with the ability to reduce the water level in the existing condition 6.877 m be 6.645 m. As for the overall cost needed in the response to this flood of Rp. 15.048.091.000,00 (fifteen billion forty-eight million ninety-one thousand rupiahs). Kondisi DAS Kali Lamong cukup memprihatinkan, sebab debit sungai Kali Lamong cenderung besar saat musim penghujan. Dari permasalahan penyebab terjadinya banjir Kali Lamong, maka perlu diadakan penanggulangan teknis berupa pembangunan sudetan, tanggul dan normalisasi sungai. Diharapkan dengan adanya penanggulangan banjir secara teknis dapat memperbaiki kondisi eksisting Kali Lamong. Dalam pelaksanaan teknis penanggulangan banjir, metode yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis hidrologi DAS Kali Lamong, analisis hidrolika kondisi eksisting Kali Lamong menggunakan HEC-RAS 5.0.7, analisis hidrolika setelah adanya pembangunan sudetan, tanggul dan normalisasi menggunakan HEC-RAS 5.0.7 serta analisis biaya pembangunan penanggulangan teknis. Setelah dilaksanakannya pembangunan sudetan, tanggul dan normalisasi sungai pada Kali Lamong didapatkan hasil kapasitas tampungan sungai hingga kala ulang 25 tahun dengan kemampuan mereduksi tinggi muka air pada kondisi eksisting 6.877 m menjadi 6.645 m. Adapun keseluruhan biaya yang dibutuhkan dalam penanggulangan banjir ini sebesar Rp. 15.048.091.000,00 (lima belas miliyar empat puluh delapan juta sembilan puluh satu ribu rupiah).
Analisis Sistem Drainase Jalan Raya Porong Berbasis Zero Run-Off Di Kabupaten Sidoarjo Aulia Sultonulazkar; Ussy Andawayanti; Sumiadi Sumiadi
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.04

Abstract

Floods occur annually at the Sidoarjo Mud Area and the surroundings, especially at the Porong Highway, Sidoarjo Regency, East Java. The mudflow could cause several problems on the drainage system. Therefore, the inundation needs to be handled with an alternative drainage system which is environmentally friendly, such as Zero Run-Off. The analysis of hydrological data was performed at the Porong Rain Station to identify the discharge design of the drainage channel. From the results of  hydrological analysis using a 5-year return period at the West Ketapang Drainage Subsystem design, it was shown that the lowest value of the flood discharge was 0.527 m3/s and the largest value was 3.199 m3/s. The results of the evaluation showed that 6 of the 9 existing channels required an inundation. The selected interventions were to build the infiltration channels, channel rehabilitation and rehabilitation of pump. The inundation discharge was reduced by 33.15% after conducting the intervention. Therefore, further intervention such as channel rehabilitation and pump system rehabilitation was maintained until the total inundation discharge was reduced by 100%. Furthermore, the total cost budget plan for each project was IDR 13,018,111,886.Kawasan Lumpur Sidoarjo kerap terjadi banjir tahunan pada daerah sekitarnya, khususnya Jalan Raya Porong, Kabupaten Sidoarjo. Semburan lumpur yang masih terjadi menyebabkan permasalahan pada sistem drainase, sehingga genangan perlu ditangani dengan alternatif drainase berwawasan lingkungan berbasis Zero Run-Off. Data Stasiun Hujan Porong digunakan untuk pengolahan data hidrologi guna mengetahui debit rancangan pada saluran drainase. Dari hasil analisa hidrologi memakai kala ulang 5 tahun, didapatkan nilai debit banjir rancangan Subsistem Drainase Ketapang Barat dengan nilai terkecil 0,527 m3/dt dan terbesar 3,199 m3/dt. Hasil evaluasi didapatkan 6 dari 9 saluran yang ada perlu dilakukan penanganan genangan. Upaya penanganan yang dipilih yaitu dengan membuat saluran resapan, rehabilitasi saluran dan rehabilitasi sistem pompa kolam detensi. Setelah dilakukan upaya penanganan dengan alternatif saluran resapan, debit genangan yang tereduksi sebesar 33,15%. Maka dari itu dilanjutkan penanganan lanjutan dengan rehabilitasi saluran dan rehabilitasi sistem pompa, total debit genangan yang tereduksi 100%. Selanjutnya dilakukan perhitungan rencana anggaran biaya total pada masing – masing pengerjaan, didapatkan total anggaran sebesar Rp. 13.018.111.886.
Pemodelan Aliran Sungai Jatiroto Menggunakan Software HEC-RAS 5.0.7 Rovita Yuniarti Arimbi; Sumiadi Sumiadi; Bambang Winarta
Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air Vol. 2 No. 2 (2022): Jurnal Teknologi dan Rekayasa Sumber Daya Air (JTRESDA)
Publisher : Fakultas Teknik, Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.jtresda.2022.002.02.23

Abstract

The Jatiroto River area, which is located on the border of Lumajang Regency and Jember Regency, is often hit by floods when the rainy season arrives. In 2022, floods hit the lower reaches of the Jatiroto River with an average water level of 30-50 cm. The influence of backwater from the Bondoyudo River downstream and discharge shipments from tributaries makes the cross-sectional capacity of the Jatiroto River unable to accommodate the incoming water discharge. The purpose of this flow modeling is to determine the point of the river section that occurs runoff so that it can be used as a recommendation for flood disaster prevention and mitigation plans.  Calibration of flow modeling to determine n Manning using observational discharge in the weir and historical data of flooding on December 23, 2018. The results of the flow simulation using HEC-RAS 5.0.7 obtained n Manning values of 0.025 and 0.023. The planned flood discharge used for modeling analysis of existing conditions is Q2th of 373.10 m3/sec. From the results of the simulation of the flow of existing conditions in Q2th that in some river sections there was an overflow of water, especially the downstream section.Wilayah Sungai Jatiroto yang terletak di perbatasan Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Jember sering diterjang banjir ketika musim penghujan tiba. Tahun 2022 kejadian banjir menerjang wilayah bagian hilir Sungai Jatiroto dengan ketinggian air rata-rata 30-50 cm. Adanya pengaruh backwater dari Sungai Bondoyudo di bagian hilir dan kiriman debit dari anak sungai membuat kapasitas penampang Sungai Jatiroto tidak dapat menampung debit air yang masuk. Tujuan dari pemodelan aliran ini untuk mengetahui titik ruas sungai yang terjadi limpasan sehingga dapat dijadikan rekomendasi rencana pencegahan dan mitigasi bencana banjir. Kalibrasi pemodelan aliran untuk menentukan n Manning menggunakan debit pengamatan di bendung dan data historis banjir pada tanggal 23 Desember 2018. Hasil dari simulasi aliran menggunakan HEC-RAS 5.0.7 didapatkan nilai n Manning sebesar 0,025 dan 0,023. Debit banjir rencana yang digunakan untuk analisis pemodelan kondisi eksisting yaitu Q2th sebesar  373,10 m3/det. Dari hasil simulasi aliran kondisi eksisting Q2th bahwasanya di beberapa ruas sungai terjadi luapan air terutama ruas bagian hilir.