p-Index From 2019 - 2024
0.947
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Fakumi Medical Journal
Dwi Anggita
Departemen Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search
Journal : Fakumi Medical Journal

Hubungan Indeks Massa Tubuh dan Tekanan Darah terhadap Faal Paru Petugas CS FK UMI Nur Rahma Amiruddin; Dwi Anggita; Nur Fadhillah khalid; Edward Pandu Wiriansya; Yani Sodiqah; Abbas Zavey Nurdin; Sultan Buraena; Salahuddin Andi Palloge
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 5 (2022): Mei
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i5.10

Abstract

Bertambahnya indeks massa tubuh seseorang mempengaruhi jaringan tubuh. Fungsi elastisitas jaringan paru berkurang, sehingga kekuatan bernapas menjadi lemah, akibatnya volume udara pada saat pernapasan akan menjadi lebih sedikit. Kebutuhan Oksigen meningkat dari normal sehingga jantung bekerja lebih keras pada setiap kontraksi untuk memasok oksigen. Makin besar tekanan yang dibebankan pada arteri sehingga tahanan perifer meningkat lalu meningkatkan frekuensi jantung dan fungsi paru bekerja lebih optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh dan tekanan darah terhadap fungsi faal paru pada petugas cleaning service Fakultas Kedokteran UMI. Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif kategorik, dengan pendekatan cross sectional. Hasil penelitian pada 20 petugas cleaning service fakultas kedokteran UMI didapatkan bahwa 60% pada kategori restrictive severe, 5% obstructive mild, 30% restrictive moderat dan 5% obstructive moderat. Berdasarkan indeks massa tubuh menunjukkan 5 orang dengan IMT overweight (25%), 4 orang dengan IMT normal (20%), 1 orang dengan IMT underweight (5%), 6 orang dengan IMT obes-1 (30%) dan 4 orang dengan IMT obes-2 (20%). Kemudian berdasarkan tekanan darah didapatkan 17 orang dengan tekanan darah normal (85%) dan prehipertensi sebanyak 3 orang (15%). Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak terdapat hubungan yang signifikan antara indeks massa tubuh dan tekanan darah terhadap fungsi faal paru. (nilai p= 0,746) dan (nilai p= 0,074).
Hubungan antara Gula Darah Sewaktu dan Faal Paru pada Pasien Diabetes Melitus di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar Shavira MD; Dwi Anggita; Nur Fadhillah Khalid; Edward Pandu Wiriansya; Yani Sodiqah; Hasan; Happy Laurentz
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 6 (2022): Juni
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i6.22

Abstract

Latar belakang: Hiperglikemi kronik dapat menimbulkan hambatan proses pertukaran O2 dan CO2 di paru akibat adanya penumpukan protein berupa kolagen di pembuluh darah. Sehingga kecepatan difusi alveoli pada paru pasien diabetes akan berkurang. Tujuan: Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara gula darah sewaktu dan faal paru pada pasien DM di Puskesmas Jumpandang Baru Makassar April-Mei 2019. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik korelatif kategori, dengan pendekatan cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah pasien diabetes melitus sebanyak 32 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik sampling yang digunakan adalah accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur berat badan, alat ukur tinggi badan, alat ukur gula darah Autocheck dan spirometer BTL 08 MT Plus. Hasil : Dari 32 subjek penelitian didapatkan sampel kadar gula darah sewaktu tinggi dengan derajat derajat restrictive severe sebesar 80% (8 dari 10 responden), dan derajat restrictive moderate sebesar 20% (2 dari 10 responden) sedangkan pasien diabetes melitus yang kadar gula darah sewaktunya rendah dengan derajat restrictive severe sebesar 32% (7 dari 22 responden), derajat restrictive moderate 36% (8 dari 22 responden), derajat restrictive mild sebesar 5% ( 1 dari 22 responden), serta dalam keadaan faal paru normal sebesar 27% ( 6 dari 22 responden). Kesimpulan: Berdasarkan hasil uji Chi-Square menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar gula darah sewaktu dengan kapasitas vital paru pada pasien diabetes mellitus (nilai p=0.067).
Efektivitas Antibiotik Azitromisin Dalam Tatalaksana Coronavirus Disease (Covid) – 19 Ari Savira Alda; Dwi Anggita; Marzelina Karim; Arina Farhiyyah Arifin; Irmayanti Haidir Bima; Ham Fransiskus Susanto; R. Joko Maharto
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 2 No. 2 (2022): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v2i2.42

Abstract

Penyakit Coronavirus 2019 (COVID-19) yang disebabkan oleh virus Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan dapat ditularkan dari manusia satu ke manusia yang lain. Pada tanggal 12 Maret, WHO menyatakan bahwa COVID-19 menjadi pandemik. Kasus pertama COVID-19 ditemukan di China dan saat ini telah menyebar hingga 221 negara dan teritori lainnya. Dibandingkan dengan dua jenis coronavirus lainnya, SARS-CoV-2 memiliki kemampuan menyebar jauh lebih cepat dan memiliki tingkat penularan yang lebih tinggi. Meskipun COVID-19 dilaporkan memiliki tingkat mortalitas yang relatif rendah, penyakit ini sangat mematikan khususnya pada kelompok pasien risiko tinggi. Penelitian pada beberapa obat telah dan sedang dilakukan untuk mencari pengobatan yang efektif dalam menyembuhkan dan menurunkan tingkat mortalitas COVID-19, salah satunya adalah azitromisin. Azitromisin telah terbukti sebagai imunomodulator dan dapat mengurangi eksaserbasi pada penyakit saluran napas kronis. Azitromisin biasanya digunakan untuk infeksi saluran pernapasan akibat bakteri dan berpotensi mengobati atau mencegah koinfeksi SARS-CoV-2. Azitromisin juga telah terbukti sebagai imunomodulator dan dapat mengurangi eksaserbasi pada penyakit saluran napas kronis. Tidak hanya efikasi saja yang unggul, Azitromisin juga tersedia secara luas dan memiliki profil keamanan yang sangat baik, sehingga apabila terbukti efektif dalam pengobatan COVID-19 Azitromisin dapat diajukan sebagai pengobatan lini pertama untuk pasien dengan COVID-19. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas azitromisin dalam penatalaksanaan COVID-19. Metode yang digunakan penelitian ini merupakan Literature Review dengan desain Narrative Review. Berdasarkan hasil analisis dari 5 Literatur menunjukkan bahwa azitromisin memiliki potensi dalam menatalaksana SARS-CoV-2 dan memiliki mekanisme antivirus dan imunomodulator yang dapat berperan dalam menatalaksana COVID-19.
Hubungan Kadar Asam Urat dengan Kejadian Proteinuria pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Andi Siti Nur Pranana Ummah Feqqi; Prema Hapsari hidayati h; Dwi Anggita; Sri Wahyu; Santriani Hadi; Ali Aspar Mappahya
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 1 No. 3 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v1i3.61

Abstract

Diabetes melitus adalah salah satu dari 10 penyebab kematian tertinggi di dunia. Peningkatan insiden diabetes melitus akan meningkatkan komplikasi. komplikasi ginjal yang tinggi akan menyebabkan mortalitas dan morbiditas kardiovaskular. Adanya proteinuria yang resisten pada pasien diabetes melitus menandakan mulai terjadi kerusakan fungsi ginjal. Sebagian penderita diabetes melitus tipe 2 juga mengalami hiperurisemia. Hiperurisemia ini juga dapat mempengaruhi fungsi ginjal yang ditandai dengan adanya proteinuria, kadar asam urat yang tinggi dapat menyebabkan ginjal bekerja lebih berat sehingga dapat menyebabkan rusaknya sel pada ginjal yang ditandai dengan proteinuria. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan kadar asam urat dengan kejadian proteinuria pada pasien diabetes melitus tipe 2. Desain penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional study. Penelitian ini dilakukan dengan jumlah sampel 32 orang yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi pada bulan Mei-Juni 2019 di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar menunjukkan bahwa kategori kadar asar urat dengan proteinuria (-) sebanyak 24 orang (75%); (+) 4 orang (12,5 %); (++) 1 orang (3,1%); (+++) 2 orang (6,3%); (++++) 1 orang (3,1%). Hasil análisis dengan menggunakan uji Chi-Square didapatkan nilai signifikan 0,685 (p<0,05) yang secara statistik menunjukkan tidak terdapat hubungan antara kadar asam urat dengan kejadian proteinuria pada pasien diabetes melitus tipe 2 karena nilai p > 0,05. Pada penelitian ini tidak didapatkan hasil yang bermakna antara hubungan kadar asam urat dengan kejadian proteinuria pada pasien diabetes melitus tipe 2 di RS Ibnu Sina YW-UMI Makassar. Namun didapatkan ada kecenderungan semakin tinggi derajat kadar asam urat, maka semakin tinggi juga derajat proteinuria yang terjadi.
Efek Pemberian Buah Alpukat (Persea Americanamill) terhadap Penurunan Kadar Lipid dalam Darah Tikus Putih Jantan Obes (Rattus Norvegicus) Nuryanti Utami Eka Putri; Dwi Anggita; Dian Amelia Abdi; Nesyana Nurmadilla; Rachmat Faisal Syamsu
Fakumi Medical Journal: Jurnal Mahasiswa Kedokteran Vol. 3 No. 2 (2023): Februari
Publisher : Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33096/fmj.v3i2.186

Abstract

Profil lipid dapat memicu terjadinya hipertensi melalui berbagai mekanisme, baik secara langsung atau tidak langsung. Seiring bertambahnya usia, dengan pola makan yang tidak sehat dan tinggi kolesterol secara terus menerus seperti pada lemak hewani dan kuning telur, akan menyebabkan kadar LDL melebihi batas normal di dalam darah. Peningkatan kadar LDL sebagai penanda hiperlipidemia ini merupakan indikator terbaik untuk risiko terjadinya aterosklerosis. Semakin tinggi kadar LDL maka akan semakin tinggi risiko terjadinya aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk melihat efek pemberian buah alpukat terhadap penurunan kadar lipid dalam darah pada tikus putih obesitas (Rattus norvegicus). Penelitian ini merupakan penelitian true experimental pre and post control dengan menggunakan tikus putih (Rattus norvegicus) untuk mengetahui efek pemberian buah alpukat (Persea americana Mill) terhadap penurunan kadar lipid dalam darah tikus putih (Rattus norvegicus) setelah diberi diet tinggi lemak. Dari penelitian didapatkan nilai P-value P 0.597>α=0.05. Antara kelompok simvastatin dan kelompok alpukat tidak berbeda secara signifikan dengan nilai P 0.597>α=0.05. Hal ini berarti pengaruh antara pemberian Buah Alpukat (Persea americana Mill) dan simvastatin memiliki efek yang sama terhadap perubahan kadar kolesterol total pada tikus yang mengalami obesitas. Kesimpulan penelitian ini adalah pemberian buah alpukat efektif menurunkan kadar lipid dalam darah pada tikus putih obesitas.