Agung Nugroho
Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Published : 39 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 39 Documents
Search

UJI ALELOPATI EKSTRAK UMBI TEKI PADA GULMA BAYAM DURI (Amaranthus spinosus L.) DAN PERTUMBUHAN TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata) Erik Namora Siregar; Agung Nugroho; Roedy Soelistyono
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 2 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penggunaan herbisida merupakan salah satu upaya yang dilakukan sebagai pengendalian gulma. Namun penggunaan herbisida akan berdampak buruk pada kerusakan lingkungan. Oleh sebab itu pengurangan penggunaan herbisida dapat dilakukan dengan menggali potensi senyawa kimia yang berasal dari tumbuhan (alelokimia) dan dimanfaatkan sebagai bioherbisida. Teki (Cyperus rotundus)  merupakan salah satu tumbuhan yang berpotensi sebagai bioherbisisda karena teki dapat mengeluarkan senyawa penghambat pertumbuhan yang disebut alelopati. Salah satu gulma yang dapat menurunkan produksi tanaman budidaya seperti jagung, kacang-kacangan yaitu Bayam duri (Amaranthus spinosus L.). Tujuan penelitian ini ialah untuk mempelajari alelopati yang terdapat pada umbi teki, mendapatkan konsentrasi alelopati umbi teki yang sesuai, sehingga dapat menekan pertumbuhan bayam duri, dan mendapatkan konsentrasi umbi teki yang sesuai, sehingga tidak menekan pertumbuhan tanaman jagung. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 7 perlakuan dan 3 kali ulangan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari 2015 sampai dengan April 2015, di Rumah Kaca UPT. Pengembangan Benih Palawija, Singosari, Malang, Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak umbi teki 3500 ppm mampu menekan tinggi tumbuhan, jumlah daun, luas daun, dan bobot kering bayam duri hingga 54,25% tinggi tumbuhan, 54,60% jumlah daun, 75,58% luas daun, 69,46% bobot kering. Alelopati ekstrak umbi teki tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman jagung. Konsentrasi 3500 ppm ekstrak umbi teki menekan tinggi tanaman, luas daun, dan bobot kering tanaman jagung hingga 10,23% tinggi tanaman, 49,10% luas daun, dan 52,16% bobot kering
PENGARUH KADAR KELENGASAN TANAH DAN PEMBERIAN POLIMER ACRYLIC PADA PERTUMBUHAN ANAKAN TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) Andar Kaneka Putra Bintara; Setyono Yudo Tyasmoro; Agung Nugroho
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Sebuah percobaan lapang dilakukan untuk mempelajari pengaruh polimer acrylic dan kadar lengas tanah pada pertumbuhan awal tanaman tebu. Penelitian telah dilaksanakan di Desa Sempalwadak, Kecamatan Bululawang, Malang. pada September hingga Desember 2014. Penelitian ini menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT). Petak utama adalah Kadar lengas tanah yang terdiri atas 3 taraf yaitu Kontrol (A0), Kadar lengas tanah 40% (A1), Kadar lengas tanah 80% (A2). Anak petak adalah dosis polimer acrylic yang terdiri atas 5 taraf yaitu Tanpa polimer acrylic (S0), polimer acrylic 10 kg ha-1 (S1), polimer acrylic 20 kg ha-1 (S2), polimer acrylic 30 kg ha-1 (S3), dan polimer acrylic 40 kg ha-1 (S4). Hasil penelitian menunjukkan terjadi interaksi nyata antara perlakuan kadar lengas tanah dan dosis polimer acrylic pada pengamatan panjang tanaman 75 hst. Pada kondisi lengas tanah kontrol, perlakuan tanpa polimer acrylic menghasilkan panjang tanaman yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan penggunaan polimer acrylic dengan dosis 10 kg ha-1 dan 30 kg ha-1. Pada kadar lengas tanah 40%, perlakuan tanpa polimer acrylic menghasilkan panjang tanaman yang lebih tinggi dibandingkan penggunaan polimer acrylic dosis 20 kg ha-1. Penggunaan polimer acrylic dengan dosis 40 kg ha-1 pada kondisi lengas tanah 80% justru memiliki panjang tanaman tebu yang paling rendah.
EFEKTIVITAS OLAH TANAH DAN PEMBERIAN PUPUK PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.) Taufik Dalimunte; Agung Nugroho; Sudiarso Sudiarso
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 5 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian diadakan di Mlaten, Desa Mangunrejo, Kecamatan Kepanjen, Malang. Terletak di koordinat 06.72.727 LS dan 112.98.180 BT dengan ketinggian 336 mdpl. Penelitian dilaksanakan bulan Mei 2013 hingga Agustus 2013. Rancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rancangan petak terbagi (Split Plot Design) dengan menggunakan 2 faktor, yaitu persiapan tanah atau olah tanah sebagai petak utama, pemupukan sebagai anak petak dan diulang sebanyak 4 kali, meliputi: Petak utama (PU): Olah tanah terdiri dari T1 : Olah Tanah Sempurna (OTS); T2 : Tanpa Olah Tanah (TOT). Anak petak (AP) : Pemberian pupuk terdiri dari P0 : Urea; P1 : pupuk kandang + urea ; P2 : pupuk kandang. Pada hasil menunjukan tidak terdapat interaksi pada antara perlakuan pemupukan dan olah tanah. Akan tetapi, terdapat beda nyata pada perlakuan pemupukan. Peningkatan rerata hasil pengamatan bekisar antara 1-2% pada masing-masing umur perlakuan. Sedangkan pada analisis usaha tani hasil paling tinggi ditunjukan pada perlakuan olah tanah sempurna dengan kombinasi pemberian pupuk urea dan pupuk kandang menunjukan R/C sebesar 1.91.
PENGARUH MODEL PENANAMAN DAN APLIKASI PUPUK P DAN K PADA PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN STROBERI (Fragaria sp.) Erwin Priyambudi; Sitawati Sitawati; Agung Nugroho
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Lahan pertanian produktif di Kota Malang, Jawa Timur terus mengalami penyusutan sekitar 70 sampai 80 ha per karena tergerus kawasan industri dan perumahan. Pekarangan rumah menjadi alternatif untuk bercocok tanam seiring dengan terbatasnya lahan pertanian. Vertikultur menjadi solusi untuk bercocok tanam di pekarangan yang sempit. Salah satu contoh tanaman yang dapat dibudidayakan dengan vertikutur ialah stroberi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model penanaman, aplikasi pupuk P dan K  dan interaksinya pada pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi. Penelitian dilaksanakan di Desa Pandan Rejo, Kota Batu pada bulan April-Juni 2015, dilakukan dengan menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) dengan menempatkan model penanaman sebagai petak utama dan aplikasi pupuk pada petak anakan. Bahan yang digunakan ialah polybag, tanah humus, bibit stroberi asal stolon (varietas California), pupuk Urea, pupuk SP-36, pupuk KCl dan model vertikultur dari karpet. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model penanaman dengan aplikasi pupuk P dan K, sedangkan aplikasi pupuk P dan K yang berbeda memberikan pengaruh nyata terhadap komponen pertumbuhan seperti panjang tanaman, jumlah daun, luas daun hst, jumlah bunga dan juga komponen hasil seperti bobot per buah, bobot buah per tanaman, diameter buah dan kadar gula buah; Model penanaman horizontal dan vertikultur berpengaruh sama terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman stroberi; Pemberian dosis 100% P dan K memberikan hasil terbaik pada parameter kadar gula dan diameter buah, sedangkan dosis 75% P dan K memberikan hasil terbaik pada bobot buah per tanaman dan bobot per buah.
PENINGKATAN PERTUMBUHAN BIBIT BUD CHIP BATANG BAWAH TANAMAN TEBU (Saccharum officinarum L.) MELALUI PERBEDAAN WAKTU HOT WATER TREATMENT (HWT) DAN PEMBERIAN GIBERELIN Agustia Afifuddin; Roedy Soelistyono; Agung Nugroho
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Gula ialah bahan pokok yang dibutuhkan oleh masyarakat maupun industri. Produksi tanaman tebu belum bisa dicapai secara maksimal, karena masih rendahnya produktivitas pada budidaya tebu. Bud Chip adalah teknologi percepatan pembenihan tebu dengan satu mata tunas yang diperoleh dengan menggunakan alat mesin bor dengan mengadopsi teknologi pembenihan tebu ini dari Kolumbia, dengan menggunakan bud chip diharapkan akan tumbuh banyak anakan dengan pertumbuhan yang seragam. Penelitian dilaksanakan pada bulan April 2015 sampai Juni 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya Desa Ngijo, Karangploso, Malang. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial yang terdiri dari dua faktor perlakuan dan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah : perbedaan waktu HWT, adalah H1: Hot Water Treatment 15 menit, H2: Hot Water Treatment 30 menit, H3: Hot Water Treatment 45 menit. Faktor kedua adalah pemberian giberelin adalah : G1 : giberelin 0,5 ml l-1, G2 : giberelin 1 ml l-1, G3 : giberelin 1,5 ml l-1. Hasil percobaan menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan perbedaan waktu Hot Water Treatment (HWT) yang digunakan dengan berbagai taraf pemberian giberelin pada bibit bud chip batang bawah tanaman tebu varietas. Interaksi terbaik terjadi pada HWT 45 menit dan giberelin 1,5 ml l-1.
KAJIAN PENGGUNAAN BEBERAPA MACAM PUPUK KANDANG TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BUNGA KOL(Brassica Oleraceea L.) PADA JARAK TANAM YANG BERBEDA Ahsanul Falah Annas Setya; Agung Nugroho; Roedy Soelistyono
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Bunga kol (Brassica oleraceea L.) merupakan sayuran yang mempunyai nilai komersial dan prospek yang cukup baik. Akan tetapi tanaman bunga kol masih memerlukan penanganan serius, terutama dalam hal peningkatan hasil dan kualitas. Rendahnya produktivitas di Indonesia dikarenakan oleh, luasan panen yang fluktuatif dan penggunaan pupuk anorganik jangka panjang tanpa diimbangi pupuk organik. Maka dari itu penelitian ini bertujuan ingin mempelajari pengaruh pemberian berbagai macam pupuk kandang dan jarak tanam yang berbeda terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman bunga kol (Brassica oleraceea L.). Penelitian ini dilaksanakan di Desa Pandanrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, pada bulan Mei - Agustus 2015. Menggunakan Rancangan Petak Terbagi (RPT) yang terdiri dari 2 faktor yaitu jarak tanam (J) dan pupuk kandang (P) dengan 3 kali ulangan. Faktor pertama adalah: Jarak Tanam, J1 : 40 cm X 40 cm dan J2 : 30 cm X 30 cm. Faktor kedua adalah : macam pupuk kandang, P0: Tanpa pupuk kandang, P1: Pupuk Kandang Sapi, P2 : Pupuk Kandang Kambing dan P3 : Pupuk Kandang Ayam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang nyata antara perlakuan jarak tanam dan macam pupuk kandang pada luas daun berumur 10 HST saja. Hasil terbaik terdapat pada pupuk kandang ayam.
EFIKASI HERBISIDA AMETRIN DAN PARAQUAT DALAM MENGENDALIKAN GULMA PADA TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.) VARIETAS PERTIWI 3 Suredi Alhuda; Agung Nugroho
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jagung adalah produk pertanian Internasional. Di Indonesia jagung adalah bahan pangan kedua setelah padi. Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktifitas tanaman jagung adalah gulma. Salah satu alternatif dalam mengendalikan gulma yaitu dengan menggunakan herbisida. Efektifitas pemberian herbisida antara lain ditentukan oleh dosis herbisida. Tujuan dari penelitian ini adalah mempelajari dan mengetahui dosis herbisida paraquat dan ametrin yang efektif untuk mengendalikan gulma pada areal tanaman jagung varietas Pertiwi 3, mengetahui pengaruh aplikasi herbisida paraquat dan ametrin terhadap pertumbuhan tanaman jagung varietas Pertiwi 3 dan mengetahui pergeseran gulma akibat pengaruh herbisida paraquat dan ametrin.  Penelitian ini dilaksanakan di Kelurahan Pendem, Kecamatan Junrejo, Kabupaten Batu pada bulan April sampai Agustus 2015. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) non-faktorial. Hasil penelitian menunjukkan ditemukan 24 spesies gulma. Dosis yang efektif dan efisien untuk mengendalikan gulma pada tanaman jagung adalah kombinasi herbisida ametrin dan paraquat dengan dosis paraquat 1 kg ha-1 + ametrin 1 kg ha-1 aplikasi 21 HST (P7). Penggunaan herbisida paraquat dan ametrin mengakibatkan terjadinya pergeseran gulma pada tanaman jagung. Analisis ekonomi pengendalian gulma menunjukkan nilai R/C ratio pada masing-masing perlakuan adalah P1 = 1,81, P2 = 1,79, P3 = 1,89, P4 = 1,95, P5 = 1,94, P6 = 1,98 dan P7 = 1,99.
KAJIAN ABU VULKANIK GUNUNG KELUD DAN AMPAS TEBU DALAM BERBAGAI KOMPOSISI MEDIA TANAM TERHADAP TANAMAN JAGUNG MANIS (Zea mays L. saccharata Sturt.) Muhamad Azhim El Fitroh; Agung Nugroho; Titiek Islami
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 6 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tanaman jagung manis (Zea mays saccharata Sturt L.) ialah tanaman yang dapat dipanen lebih cepat dari umur jagung biasa (+70 hari setelah tanam). Tujuan penelitian mendapatkan komposisi media tanam yakni antara tanah, abu vulkanik gunung Kelud, dan ampas tebu terbaik terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman jagung manis. Penelitian dilakukan di Ds Bendosari, Kec Kras, bulan April-Juni 2015. Alat dan bahan meliputi cangkul, timbangan analitik, meteran, polybag ukuran 10 kg. Bahan penelitian: benih varietas Bonansa, Pupuk Urea TSP KCl, ampas tebu dan abu vulkanik gunung Kelud. Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 7 taraf perlakuan. Data yang diperoleh dari hasil pengamatan diuji analisis ragam (uji F) taraf  5 %. Jika terdapat pengaruh pada setiap perlakuan dilanjutkan Uji Beda Nyata Terkecil (BNT) taraf 5 %. Hasil penelitian membuktikan komposisi media tanam terbaik ialah perlakuan P7 dengan komposisi tanah (20%), abu vulkanik gunung Kelud (20%), ampas tebu (60%) meningkatkan pertumbuhan antara lain panjang tanaman, luas daun. Perlakuan P7 meningkatkan hasil panen antara lain berat segar dan kering total tanaman, panjang tongkol dengan kelobot dan tanpa kelobot, diameter tongkol dengan kelobot dan tanpa kelobot, bobot tongkol dengan kelobot dan tanpa kelobot dan kadar gula.
KAJIAN PEMBERIAN BERBAGAI DOSIS LARUTAN NUTRISI DAN MEDIA TANAM SECARA HIDROPONIK SISTEM SUBSTRAT PADA TANAMAN KAILAN (Brassica oleracea L.) Ario Wahyu Wibowo; Agus Suryanto; Agung Nugroho
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 7 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Budidaya tanaman secara hidroponik merupakan salah satu alternatif untuk menunjang produksi tanaman kailan dengan memanfaatkan keterbatasan lahan yang ada. Pemberian dosis larutan nutrisi dan media tanam yang ideal dengan menggunakan metode hidroponik sistem substrat dapat memberikan hasil yang produktif pada tanaman kailan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei hingga Juli 2015. Bertempat di Green House Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, dengan ketinggian tempat lokasi penelitian ± 1650 m dpl. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok faktorial (RAKF) yang terdiri dari faktor pertama adalah dosis larutan nutrisi dan faktor kedua adalah media tanam. Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Pemberian dosis larutan nutrisi 6 ml.l-1 air dengan media tanam arang sekam memberikan hasil yang terbaik jika dibandingkan dengan perlakuan lainya pada setiap parameter hasil tanaman kailan yang meliputi jumlah daun, luas daun, bobot segar total tanaman, bobot segar konsumsi tanaman, bobot kering akar tanaman dan bobot kering total tanaman.
PENGGUNAAN PUPUK CAIR PAITAN DAN PUPUK CAIR KOTORAN AYAM SEBAGAI NUTRISI KANGKUNG (Ipomoea reptans) PADA SISTEM HIDROPONIK SUMBU Arman Ichwalzah; Sisca Fajriani; Agung Nugroho
Produksi Tanaman Vol. 5 No. 8 (2017)
Publisher : Jurusan Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Nutrisi yang dipakai pada budidaya hidroponik dapat dikatakan  masih  tergolong mahal dan sulit didapat. Pupuk cair kotoran ayam dan pupuk cair paitan merupakan sumber nutrisi yang murah dan mudah didapat. Tujuan Penelitian ini adalah untuk Mengetahui pengaruh penggunaan  kombinasi pupuk cair  pada berbagai dosis terhadap pertumbuhan dan  hasil tanaman kangkung dan mengetahui  komposisi  pupuk cair  kotoran ayam  dan pupuk cair paitan sebagai pupuk cair substitusi  yang dapat digunakan sebagai sumber nutrisi alternatif yang dapat mengurangi penggunaan  pupuk A-B Mix. Penelitian dilaksanakan pada bulan April hingga Mei 2015. Bertempat di Green House Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok  (RAK). Masing-masing perlakuan diulang sebanyak 4 kali. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman perlakuan P0 (100% A-B Mix) memberikan  hasil paling tinggi  pada semua parameter pengamatan  .Perlakuan P8 (25% A-B Mix + 25% Pupuk Cair Paitan   + 50% Pupuk Cair Kotoran Ayam) merupakan perlakuan komposisi terbaik untuk mengurangi penggunaan pupuk A-B Mix hidroponik karena menghasilkan hasil yang tidak berbeda nyata dengan Perlakuan P0 (100% A-B Mix)  pada beberapa parameter pengamatan pertumbuhan dan hasil tanaman kangkung.