Crisna Djaja Mungok
Unknown Affiliation

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PENGARUH PENGGUNAAN CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI BAHAN TAMBAH TERHADAP MUTU BETON - Kristianto; Crisna Djaja Mungok; Cek Putra Handalan
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17483

Abstract

Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 20 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang dibuat berbentuk silinder dengan Æ 15 cm, dan tinggi 30 cm. Tidak dilakukan penelitian lebih mendalam dan perlakuan awal terhadap cangkang kelapa sawit, sebagai perbandingan dibuat juga sampel beton normal. Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan,uji kuat lentur,uji kuat tarik belah dan uji modulus elastisitas. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton normal umur 56 hari, 37,23 MPa, normal +5% cangkang sawit didapat hasil 32,51 MPa, normal +10% cangkang sawit didapat hasil 28,30 MPa, normal +15% cangkang sawit didapat hasil 27,86 MPa. Nilaikuat tarik belah rata rata normal umur 28 hari didapatkan hasil 4,17 MPa, normal +5% cangkang sawit didapat hasil 3,22 MPa, normal +10% cangkang sawit didapat hasil 2,78 MPa, dan normal +15% cangkang sawit didapat hasil 2,87 MPa. Nilaikuat lentur rata rata normal umur 28 hari didapatkan hasil 5,07 MPa, normal +5% cangkang sawit didapat hasil 3,68 MPa, normal +10% cangkang sawit didapat hasil 4,34 MPa, normal +15% cangkang sawit didapat hasil 4,43 MPa. Modulus elastisitas rata-rata beton normal umur 28 hari didapat hasil 21684,974 MPa, normal +5% cangkang sawit didapat hasil 21938,735 MPa, normal +10% cangkang sawit didapat hasil 19366,810 MPa, normal +15% cangkang sawit didapat hasil 16946,708 MPa, Nilai-nilai tersebut menunjukan semakin lama umur beton maka kuat tekan beton juga semakin meningkat, meskipun beton  dengan tambahan cangkang kelapa sawit ini lebih rendah dari beton normal. Dapat disimpulkan bahwa penambahan cangkang kelapa sawit ini memberikan dampak negatif terhadap kuat tekan beton. Kata kunci: Serat Bendrat, kuat tekan beton, kuat lentur, modulus elastisitas
PENGUJIAN KARAKTERISTIK BETON DENGAN MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH BENDRAT Indra Hermawan; Crisna Djaja Mungok; Cek Putera Handalan
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (808.233 KB) | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.17800

Abstract

Pembangunan di bidang konstruksi mengharuskan perencanaan yang kuat dan ekonomis. Beton merupakan campuran antara semen Portland dengan agregrat kasar, agregrat halus, air dengan atau tanpa bahan tambahan yang akan membentuk massa padat. Pengerasan ini terjadi karena peristiwa kimia antara semen dan air. Dalam pembuatan benda uji metode yang digunakan yaitu Metode SNI, dengan kuat tekan rencana 25 MPa. Semen yang digunakan adalah semen PCC. Benda uji yang berbentuk silinder dengan Æ 15 cm dan tinggi 30 cm dan benda uji balok dengan ukuran 60 cm x15 cm x 15 cm. Terdapat empat variasi sampel beton yaitu beton dengan campuran 0 kg/m3, 20 kg/m3, 30 kg/m3 dan 40 kg/m3 kawat bendrat. Pengujian/pengetesan benda uji meliputi uji kuat tekan, uji tarik belah,uji kuat lentur dan uji modulus elastisitas. Dari hasil penelitian nilai kuat tekan karakteristik beton umur 28 hari, beton dengan penambahan 20 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 29,02 MPa, beton dengan penambahan 30 kg/m3 kawat bendratdi dapat hasil 28,60 MPa dan beton dengan penambahan 40 kg/m3 kawat di dapat hasil 29,64 MPa. Nilai kuat tarik belah rata-rata umur 28 hari, beton dengan penambahan 0 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 3,28 MPa, beton dengan penambahan 20 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 3,65 MPa, beton dengan penambahan 30 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 3,92 MPa dan beton dengan penambahan 40 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 4,27 MPa. Nilai kuat lentur rata-rata umur 28 hari, beton dengan penambahan 0 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 4,31 MPa, beton dengan penambahan 20 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 4,49 MPa, beton dengan penambahan 30 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 4,81 MPa dan beton dengan penambahan 40 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 5,16 MPa. Nilai modulus elastisitas rata-rata umur 28 hari, beton dengan penambahan 0 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 22259,22 MPa, beton dengan penambahan 20 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 22993,31 MPa, beton dengan penambahan 30 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 22947,70 MPa dan beton dengan penambahan 40 kg/m3 kawat bendrat di dapat hasil 22650,60 MPa. Kata kunci: kawat bendrat, kuat tekan beton, tarik belah, kuat lentur , modulus elastisitas.
STUDI EKSPERIMENTAL BETON MANDIRI DENGAN PENAMBAHAN SIKAMENT LN DENGAN METODE MODIFIKASI ACI Rio Adeny Farera; Dharma Sardjana; Crisna Djaja Mungok
JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang Vol 3, No 3 (2016): JURNAL MAHASISWA TEKNIK SIPIL EDISI DESEMBER 2016
Publisher : JeLAST : Jurnal Teknik Kelautan , PWK , Sipil, dan Tambang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.26418/jelast.v3i3.59436

Abstract

Beton merupakan bahan konstruksi yang paling banyak digunakan dalam dunia konstruksi. Dengan demikian berkembangnya teknologi sekarang ini berdampak pula dengan berkembangnya teknologi beton yang diterapkan dibidang konstruksi. Penelitian ini menggunaan tambahan aditif Sikament LN pada campuran beton SCC. Setelah melakukan analisa bahan di Laboratorium Bahan Bangunan dan Konstruksi dan didapatlah hasil analisis agregat halus (pasir). Kuat tekan beton diteliti pada umur 3, 7, 14 dan 28 hari. Beton menggunakan semen PCC, campuran beton ditetapkan dalam perbandingan berat antara semen: agregat halus: agregat kasar: air: aditif (Sikament LN), benda uji dibuat berbentuk silinder dengan diameter 150 mm dan tinggi 300 mm dari hasil pemeriksaan yang telah dilakukan di labolatorium, nilai slump flow yang didapat lebih 50 cm pada Beton Normal 58cm, pada Beton Normal + 1% Sikament Ln 62cm, dan pada Beton Normal + 2% Sikament Ln 68cm. Kuat tekan Beton Normal + 1% Sikament Ln mempunyai nilai yang lebih tinggi di bandingkan dengan Beton Normal, dan Beton Normal + 2% Sikament Ln yaitu sebesar 29,239 MPa. Berdasarkan perhitungan biaya pembutan Beton Normal dan Beton Normal + 1% Sikament Ln terdapat peningakatan harga sebesar 8,354%. Kata kunci : Kuat tekan beton, Modulus elastisitas, Pemadatan mandiri, Sikament LN, Tarik belah.