Indrawati.A A
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

OPTIMIZATION OF BIO-BRIQUETTES AS AN ALTERNATIVE FUEL SOLUTION THROUGH THE COMBINATION OF COCOA FRUIT PEEL, PEEL OF BANANA (MUSA PARADISIACA L.) AND TAPIOCA FLOUR Indrawati.A A; Hernawati Hernawati; Prasepvianto Estu Broto; Sahara Sahara; Sefrilita Risqi Adikaning Rani Rani
JOURNAL ONLINE OF PHYSICS Vol. 9 No. 2 (2024): JOP (Journal Online of Physics) Vol 9 No 2
Publisher : Prodi Fisika FST UNJA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22437/jop.v9i2.32033

Abstract

Penelitian mengenai bio-briket berbahan dasar limbah kulit kakao, kulit pisang Musa Paradisiaca L., dan tepung tapioka dilakukan sebagai solusi bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar fosil. Pada penelitian ini dibuat beberapa briket dengan variasi campuran yang bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan perbandingan komposisi campuran kulit kakao, kulit pisang Musa Paradisiaca L., dan tepung tapioka sehingga diperoleh briket bioarang yang memenuhi standar Standar Nasional Indonesia (SNI) berdasarkan kualitas seperti kadar air, kadar abu, nilai kalor, kerapatan, dan lama pembakaran. Metode pembriketan yang digunakan adalah teknik pemadatan dengan menggunakan bahan baku padat. Bahan baku yang digunakan untuk pembuatan briket adalah kulit kakao kering, kulit pisang Musa Paradisiaca L., dan tepung tapioka yang digiling halus dengan cara digiling. Perbandingan sampel kulit kakao, kulit pisang Musa Paradisiaca L., dan tepung tapioka yang digunakan dalam penelitian ini adalah 70:20:10 (sampel A), 75:15:10 (sampel B), dan 80:10:10 (sampel C). Berdasarkan hasil penelitian dari ketiga variasi sampel tersebut, sampel B menunjukkan nilai yang paling optimal dibandingkan dengan sampel lainnya. Sampel B menunjukkan nilai kalor sebesar 2.814 kkal/g, massa jenis 0,55 g/cm³, kadar abu 14%, kadar air 8%, dan lama pembakaran 13 menit. Beberapa parameter yang diuji telah memenuhi standar SNI, khususnya kadar air dan kerapatan briket. Namun demikian, briket bioarang ini dinilai layak untuk digunakan sebagai bahan bakar alternatif.