Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search
Journal : Petro : Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan

PENGUJIAN COMPRESSIVE STRENGTH DAN THICKENING TIME PADA SEMEN PEMBORAN KELAS G DENGAN PENAMBAHAN ADDITIF RETADER Lisa Samura; lilik zabidi
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 6 No. 2 (2017): Agustus
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.107 KB) | DOI: 10.25105/petro.v6i2.3103

Abstract

Penggunaan   additif pada  semen biasa dilakukan  dalam  operasi penyemenan  sumur minyak,gas,dan panas bumi. Sifat bubur semen harus disesuaikan  dengan kondisi formasi. Kualitas bubur semen yang digunakan akan ditinjau dari parameter  kualitasnya yaitu nilai compressive strength yang cukup besar dan thickening time yang tepat. Penelitian  ini dilakukan untuk mengetahui besarnya peningkatan compressive strength dan thickening time pada sampel semen yang ditambahkan additif retarder jenis calcium carbonate, hydrated lime dan lignosulfonate .Selanjutnya diselidiki additif yang paling efektif dalam peningkatan compressive strength dan thickening time.Dari penelitian dihasilkan additif hydrated lime dengan konsentrasi 1.5% pada temperature 140 F sebagai aditif dengan compressive strength paling besar. Dan aditif hydrated lime dengan konsentrasi 1.5% pada temperature 80 F sebagai aditif yang memiliki thickening time paling lama.
THE APPLICATION OF P/Z METHODS IN EVALUATION OF INITIAL GAS IN PLACE OF X RESERVOIRA lisa samura; Mulia Ginting; Aqlyna Fattahanisa
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 10 No. 4 (2021): DESEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.327 KB) | DOI: 10.25105/petro.v10i4.12513

Abstract

Reservoir X is located in West Tanjung Jabung Regency, Jambi, Indonesia, with initial pressure is 2,028 psia, and a temperature is 226°F. The reservoir has been produced from February 2018 to the present (February 2021), with cumulative gas production of 5.17 Bscf. Based on the Plan Of Development (POD) study in 2016, the initial gas in place was determined volumetrically to be 49,92 Bscf. To compare the initial gas in place, it is deemed necessary to recalculate the initial gas in place by utilizing another method. The calculation of Initial Gas In Place (IGIP) is conducted by using the P/Z method. In this method, the Initial Gas in Place is obtained 49.01 Bscf. Based on analyzing the phase diagrams and the prevailing reservoir conditions, reservoir X indicated a dry gas reservoir. Such reservoir drive mechanism is a depletion drive, determined from the P/Z vs Gp plot, generating a straight line. Based on the assumed abandonment pressure value of 300 psia, the estimated ultimate recovery value is 41.93 Bscf, with the recovery factor value of 87.65% and the remaining reserves of 36.76 Bscf.
ANALISIS KEEKONOMIAN PADA SKEMA PSC GROSS SPLIT DENGAN MENGGUNAKAN TIGA SKENARIO HARGA hanz seca rifansyah cipta maheza; Ir Bayu Satiyawira M.Si; Dra. Lisa Samura, M.T; Puri Wijanti; Mustamina Maulani; Cahaya Rosyidan
PETRO:Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 11 No. 3 (2022): SEPTEMBER
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v11i`3.14381

Abstract

Lapangan HNZ merupakan lapangan yang memiliki potensi besar dalam memproduksikan minyak bumi, dengan memiliki 6 sumur infill, 2 injeksi dan 1 step out. Dalam memproduksikan minyak bumi, pada saat ini Indonesia memiliki dua skema kontrak yang berlaku yaitu skema kontrak PSC cost recovery dan skema kontrak PSC gross split. Skema PSC gross split merupakan skema yang dikeluarkan oleh pemerintah Indonesia sebagai pembanding dari skema kontrak PSC cost recovery yang sudah digunakan sebelumnya yang dianggap sebagai skema kontrak yang kurang efektif digunakan dan dirasa bahwa skema kontrak PSC cost recovery ini merugikan bagi pihak pemerintah. Maka melalui Permen ESDM No. 52 tahun 2017 yang merupakan hasil revisi dari Peraturan Menteri ESDM No.08 tahun 2017, dikeluarkanlah skema PSC gross split dengan skema dimana pihak kontraktor akan menanggung seluruh biaya operasional pengembangan lapangan migas. Pada penelitian kekonomian pada lapangan HNZ bertujuan untuk mengetahui bagaimana keekonomian pada lapangan HNZ menggunakan PSC gross split.
EVALUASI PENANGGULANGAN LOST CIRCULATION LAPANGAN X Pauhesti Pauhesti; Alfiandi Sembiring; Maman Djumantara; Lisa Samura; Cahaya Rosyidan
PETRO: Jurnal Ilmiah Teknik Perminyakan Vol. 12 No. 2 (2023): JUNI
Publisher : Jurusan Teknik Perminyakan Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25105/petro.v12i2.14383

Abstract

Lost Circulation adalah sebuah kasus hilangnya sebagian atau seluruh sirkulasi lumpur pemboran masuk ke dalam formasi yang sedang dibor sehingga sirkulasi lumpur pemboran tidak sempurna. Pada kegiatan pemboran di Lapangan X ini, terdapat sumur yang diindikasi mengalami masalah yaitu Lost Circulation. Lost Circulation yang terjadi terindikasi berada pada Formasi Bekasap dengan lithologi batuan limestone. Pada sumur ini terjadi total lost, dimana penyebab Lost Circulation dikarenakan formasi yang memiliki lubang pori yang cukup besar sehingga terbentuk rongga-rongga atau terbentuk gua(cavern) dan tekanan Formasi lebih kecil daripada tekanan Hidrostatik begitu juga tekanan Formasi lebih kecil dari Tekanan Surge. Dimana setelah dilakukan perhitungan pada kedalaman 634 ft terjadi lost circulation atau hilangnya sirkulasi pada kedalaman 356 ft yang dimana sumur ini mengalami total lost. Didapatkan tekanan formasi 45 psi,tekanan hidrostatik 151.79 psi, tekanan rekah formasi 146.24 psi, EMW 7.9 psi, ECD 9.0 psi, BHCP 163.56 psi, dan Pressure surge 163.56 psi. Dapat disimpulkan lost terjadi karena Tekanan Hidrostatik lumpur yang melebihi tekanan formasi dan Tekanan Surge yang melebihi Tekanan Formasi sehingga menyebabkan formasi menjadi rekah. Kemudian dilakukan metode penanggulangan menggunakan Lost Circulation Material (LCM) CaCO3 Coarse dan Blind Drilling. Kata kunci: Hilang Lumpur, Lost Circulation