Syah, Yoshy Hendra Hardiyan
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan

Potret Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama di Perumahan Royal Residence Surabaya Kuswana, Dadang; Syah, Yoshy Hendra Hardiyan
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 4 : Al Qalam (Juli 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i4.3528

Abstract

Artikel ini membahas potret kerukunan dan toleransi antar umat beragama di perumahan Royal Residence Surabaya, sehingga mampu hidup berdampingan secara harmonis, rukun, dan bertoleransi. Artikel ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dengan jenis penelitian lapangan (Field Research). Teknik pengumpulan data yang disajikan pada artikel ini yaitu data primer dan data sekunder. Data primer, meliputi observasi lapangan, wawancara, dan dokumentasi. Sedangkan data sekunder, meliputi buku-buku, artikel ilmiah, dan artikel populer yang masih relevan dalam penelitian ini. Tehknik observasi langsung di Komplek Perumahan Royal Residence Surabaya terhadap 6 tempat peribadatan pada 21-23 September 2023. Wawacara di lapangan bersama narasumber Indra Prasetyo (Ketua FKRI: Forum Komunikasi Rumah Ibadah), Philip Soetojo (Humas FKRI: Forum Komunikasi Rumah Ibadah), Pdt. Sandi Nugroho (Penyuluh agama Kristen di Perumahan Royal Residence) dan Ust. Ali (Penyuluh agama Islam di Perumahan Royal Residence), informan meliputi beberapa warga lokal Perumahan Royal Residence dan petugas kebersihan dengan tekhnik wawancara semi-struktural. Hasil temuan dalam artikel ini adalah Pertama, kemunculan enam tempat ibadah berangkat dari keresahan warga Muslim terhadap tidak tersedia akses masjid, warga melakukan musyawarah dengan pihak developer, pihak developer bersedia membangun enam rumah ibadah dalam satu lokasi. Kedua, masyarakat Perumahan Elit Royal Residence Surabaya mampu hidup rukun dan bertoleransi secara berdampingan dalam satu kawasan melalui cara kerjasama dan saling pengertian, media grup WA (WhatsApp), berbagi kebaikan, menjaga hubungan relasi pertemanan, tidak mendiskreditkan nilai-nilai agama, saling menjaga kebersihan di lingkungan rumah ibadah, tidak bersikap fanatisme dan radikalisme, asas kebersamaan dan gotong royong, dan saling menjaga rasa (akhlak yang baik).
Comparative Study of Al-Ghazali and Ibn Arabi's Theodicy Thoughts About Divine Love Syah, Yoshy Hendra Hardiyan; Kuswana, Dadang; Qomaruzzaman, Bambang
Al Qalam: Jurnal Ilmiah Keagamaan dan Kemasyarakatan Vol. 18, No. 3 : Al Qalam (Mei 2024)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Al-Qur'an (STIQ) Amuntai Kalimantan Selatan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35931/aq.v18i3.3350

Abstract

This research discusses the Covid-19 virus as an example of a case of suffering from the problematics of Theodicy, because Covid-19 has claimed lives, suffered economically, socially and academically, so that it appears that God is not all-just, not all-loving and not all-merciful. This research is qualitative research using descriptive analysis methods and comparative methods. This type of research is a literature review (Library Research) which uses a philosophical approach, and uses theodicy theory in the Covid-19 case. Primary data sources in this research include the works of Ibn Arabi, namely "al-Futuhat al-Makkiyah". Meanwhile, in Al-Ghazali's work, namely "Ihya Ulumuddin" part "Al-Mahabbah wa asy-Syauq wa al-Uns wa ar-Ridha". The results of this research are that Ibn Arabi and Al-Ghazali both answered that the Covid-19 suffering incident that was revealed by God to humans was not a form of wrath or punishment from God so that He is claimed to be God who is not Most Just, Not Most Merciful, and not all-loving, but as a manifestation of God, all-good, all-just, full of love and affection for His servants. However, the two have differences, namely in their path (the focal point of thought), Ibn Arabi's thinking which has a Sufistic pattern, namely on the basis of "Divine Love" with the focal point of adhering to the unity of existence (Wahdat al-Wujud). Meanwhile, in Al-Ghazali's thought, the style of his discussion is more Sufi in nature, namely on the basis of "Divine Love" with a focus on knowledge of God.