Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pemberdayaan Masyarakat melalui Introduksi Teknologi Pengering Berenergi Surya dan Biomassa pada UMKM Kerupuk Singkong Ropiudin, Ropiudin; Syska, Kavadya; Soolany, Christian; Budiyah, Feriani; Siswantoro, Siswantoro; Janah, Sofia Nur
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 5 (2024): Agustus
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13323367

Abstract

Desa Krangean, yang terletak di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu sentra produksi kerupuk singkong. Produk ini merupakan makanan ringan yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun demikian, pengeringan kerupuk singkong yang dilakukan oleh UMKM di desa ini masih mengandalkan metode tradisional yang bergantung pada cuaca, menyebabkan ketidakkonsistenan dalam kualitas produk dan penundaan produksi saat cuaca tidak mendukung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperkenalkan teknologi pengering bertenaga surya dan biomassa sebagai solusi yang ramah lingkungan dan efisien. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dalam pembuatan dan penggunaan teknologi pengering ini. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan keterampilan teknis masyarakat dalam merakit dan mengoperasikan alat pengering, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi ramah lingkungan. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Penerapan teknologi pengering bertenaga surya dan biomassa di Desa Krangean telah meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan pendapatan UMKM, memberdayakan masyarakat melalui pelatihan teknis dan kesadaran lingkungan, serta didukung oleh strategi keberlanjutan seperti pembentukan kelompok kerja, kerjasama berbagai pihak, dan evaluasi program untuk dampak ekonomi jangka panjang.
Pendugaan Umur Simpan Teh Daun Beluntas (Pluchea indica L.) dan Rosella (Hibiscus Sabdariffa) dengan Metode ASLT (Accelerated Shelf Life Test) Model Arrhenius Janah, Sofia Nur; Syska, Kavadya; Ropiudin, Ropiudin; Siswantoro, Siswantoro
Madani: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 2, No 8 (2024): Vol. 2, No. 8, 2024
Publisher : Penerbit Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13369347

Abstract

Tanaman beluntas dan rosella mengandung berbagai senyawa bioaktif salah satunya antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas. Beluntas dan rosella dengan kandungan senyawa antioksidannya dapat dimanfaatkan sebagai minuman teh. Teh adalah minuman yang sudah lama diolah menjadi minuman yang menyegarkan dan dapat dinikmati oleh semua kalangan. Teh adalah produk minuman yang mengandung berbagai senyawa bioaktif. Mutu minuman teh dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor salah satunya lama penyimpanan. Untuk pendugaan umur simpan teh dapat dilakukan menggunakan metode ASLT (Accelerated Shelf Life Test) model Arrhenius. Penelitian ini bertujuan untuk 1) menentukan perubahan mutu teh daun beluntas dan rosella menggunakan metode ASLT (Accelerated Shelf Life Test) model Arrhenius, 2) mendapatkan umur simpan teh daun beluntas dan rosella menggunakan metode ASLT (Accelerated Shelf-life Test) model Arrhenius. Pendugaan umur simpan menggunakan daun beluntas dan rosella yang dikemas menggunakan kemasan aluminium foil, plastik HDPE, dan plastik PP yang disimpan pada suhu 10°C, 30°C, dan 45°C selama 28 hari dan dilakukan pengamatan setiap 7 hari. Data dianalisis menggunakan ANOVA (Analysis of Varians) dengan tingkat kepercayaan 5% jika hasil ANOVA menunjukkan perbedaan yang signifikan, dilanjutkan dengan Uji BNJ (Beda Nyata Jujur). Hasil pengamatan didapatkan bahwa suhu penyimpanan dan jenis kemasan berpengaruh nyata terhadap nilai kadar air, Ph, dan antioksidan. Nilai umur simpan the daun beluntas dan rosella selama 28 hari menggunakan kemasan aluminium foil, pada duhu 10°C, 30°C, dan 45°C berturut-turut adalah 212 hari, 869 hari, 479 hari, kemasan HDPE 161 hari, 173 hari, 842 hari, kemasan PP 629 hari, 290 hari, dan 171 hari.
Pemberdayaan Masyarakat melalui Introduksi Teknologi Pengering Berenergi Surya dan Biomassa pada UMKM Kerupuk Singkong Ropiudin, Ropiudin; Syska, Kavadya; Soolany, Christian; Budiyah, Feriani; Siswantoro, Siswantoro; Janah, Sofia Nur
Nanggroe: Jurnal Pengabdian Cendikia Vol 3, No 5 (2024): Agustus
Publisher : Yayasan Daarul Huda Kruengmane

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.5281/zenodo.13323367

Abstract

Desa Krangean, yang terletak di Kabupaten Purbalingga, Provinsi Jawa Tengah, dikenal sebagai salah satu sentra produksi kerupuk singkong. Produk ini merupakan makanan ringan yang sangat diminati oleh masyarakat Indonesia. Namun demikian, pengeringan kerupuk singkong yang dilakukan oleh UMKM di desa ini masih mengandalkan metode tradisional yang bergantung pada cuaca, menyebabkan ketidakkonsistenan dalam kualitas produk dan penundaan produksi saat cuaca tidak mendukung. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperkenalkan teknologi pengering bertenaga surya dan biomassa sebagai solusi yang ramah lingkungan dan efisien. Kegiatan ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan dalam pembuatan dan penggunaan teknologi pengering ini. Hasil dari kegiatan ini menunjukkan peningkatan keterampilan teknis masyarakat dalam merakit dan mengoperasikan alat pengering, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya penggunaan teknologi ramah lingkungan. Penerapan teknologi ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi, kualitas produk, dan kesejahteraan ekonomi masyarakat setempat. Penerapan teknologi pengering bertenaga surya dan biomassa di Desa Krangean telah meningkatkan efisiensi produksi, kualitas produk, dan pendapatan UMKM, memberdayakan masyarakat melalui pelatihan teknis dan kesadaran lingkungan, serta didukung oleh strategi keberlanjutan seperti pembentukan kelompok kerja, kerjasama berbagai pihak, dan evaluasi program untuk dampak ekonomi jangka panjang.