Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

STUDI PERILAKU LEBAH KELULUT Tetragonula fuscobalteata (APIDAE: MELLIPONINAE) DALAM MENEMPATI SARANG KOTAK BARU Saud, Oshlifin Rucmana; Harmonis, Harmonis; Saud, Oshferlia Rucmana; Utami, Widia Sri
MAKILA Vol 18 No 2 (2024): Makila: Jurnal Penelitian Kehutanan
Publisher : Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/makila.v18i2.14151

Abstract

Kelulut bees have different habits when building nests between species. Tetragonula fuscobalteata is a type of the kelulut bee that is widely cultivated. Collecting bee colonies is generally carried out using various techniques, including nest dismantling, grafting, and bait techniques. Much research has been conducted on broodstock of kelulut bees, such as colony propagation techniques and the use of nest grafting methods, but research on the behavior of placing kelulut bee colonies in new nest boxes, especially on the T. fuscobalteata species, has never been carried out and done a lot. Therefore, this study aims to provide data regarding the behavior of placing T. fuscobalteata kelulut bee colonies in new nest boxes and measuring the temperature and humidity in new nest boxes sprayed with propolis extract liquid. This research used a direct observation method on new nest boxes that had been sprayed with propolis extract, and propolis was attached to the box entrance hole. The results showed that the movement behavior of the T. fuscobalteta bee colony from the old nest to the new nest occurred on the third day after repairing the nest and building the nest in the form of making honey bags, eggs, and bees. Bread occurs for 5 days. The ideal temperature in the nest is between 27.7 0C-29.70C, and the ideal humidity is between 70%-80%. The results of this research can be a reference for kelulut honey bee breeders, especially the T. Fuscobalteata, about the propagation of kelulut bee colonies
INVENTARISASI TANAMAN DAN TUMBUHAN OBAT DI DESA JONGGON JAYA KECAMATAN LOA KULU Siahaan, Krisna Bernadeth; Siswanto, Hari; Ariyanto, Ariyanto; Sari, Diah Rakhmah; Suhardiman, Ali; Herlambang, Heru; Utami, Widia Sri; Ruslim, Yosep
Agrifor : Jurnal Ilmu Pertanian dan Kehutanan Vol 23, No 2 (2024): Oktober 2024
Publisher : Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31293/agrifor.v23i2.7690

Abstract

Tanaman obat adalah berbagai tanaman yang dimanfaatkan untuk obat tradisonal. Koleksi tanaman obat seringkali berada di lahan pekarangan, kebun ataupun halaman rumah dan dikelola dengan baik. Tumbuhan obat juga berasal dari tumbuhan liar yang tidak dibudidayakan yang berada di areal persawahan, hutan, lapangan ataupun di sekitar rumah. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi jenis tanaman obat yang dibudidayakan masyarakat di Desa Jonggon Jaya dan mengidetifikasi jenis tumbuhan obat yang ada di areal berhutan Desa Jonggon Jaya. Penelitian ini dilakukan di Desa Jonggon Jaya, Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara, Provinsi Kalimantan Timur. Metode pengambilan data tanaman obat dilakukan secara kualitatif dengan 100 responden menggunakan teknik purposive sampling dan metode pengambilan data tumbuhan obat secara kuantitatif dengan sistem jalur. Penempatan plot selang seling secara sistematis dengan plot penelitian sebanyak 3 jalur, setiap jalur terdiri dari 5 plot dengan jumlah keseluruhan sebanyak 15 plot. Plot yang digunakan berbentuk kotak dan setiap plot berukuran 20m x 20m dengan jarak antar plot 200 meter. Hasil penelitian tanaman obat yang dibudidayakan masyarakat Desa Jonggon Jaya sebanyak 28 jenis tanaman dengan berbagai khasiatnya, bagian yang paling banyak digunakan adalah rimpang dengan persentase sebesar 37% dan tanaman yang paling banyak dibudidayakan adalah Sereh dapur (Cymbopogon citratus) dan kunyit kuning (Curcuma longa) dengan jumlah masing-masing 41 tanaman dengan persentase 24%. Hasil penelitian tumbuhan obat yang ada di areal berhutan Desa Jonggon Jaya sebanyak 34 jenis dengan habitus paling banyak ditemukan adalah habitus pohon dengan persentase 35%.