Claim Missing Document
Check
Articles

Found 22 Documents
Search

KETERCAPAIAN TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA DAN FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA MERANTAU PADA MASYARAKAT MINANGKABAU PUTRA, FUADDILLAH
Jurnal Pelangi : Research of Education and Development Vol 9, No 2 (2017)
Publisher : STKIP PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.355 KB) | DOI: 10.22202/jp.2017.v9i2.1998

Abstract

Minangkabau merupakan salah satu kebudayaan yang terdapat di Indonesia dan termasuk kebudayaan yang memiliki anggota yang banyak jika dibandingkan dengan kebudayaan lainnya. Salah satu ciri khas dari kebudayaan minangkabau adalah adanya kebiasaan dari masyarakatnya yang pergi dari rumah untuk mencari nafkah ke negeri atau daerah lain dalam kurun waktu yang sangat lama, kebiasaan ini dikenal dengan istilah “Merantau”. Dalam pelaksanaan merantau ini, persiapannya sudah dimulai dari mulai remaja dimana keluarga yang sudah lama merantau akan memberikan informasi tentang pekerjaan yang ada di perantauan dan apa saja persyaratan dalam pekerjaan tersebut
Model Rancangan Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan Teknik Discussion Meningkatkan Harga Diri dalam Kehidupan Sosial Peserta Didik (Studi Deskriptif Analisis di Kelas IX IPS 2 SMA Negeri 2 Sijunjung) Viska, Dwi Putri Yulanda; Kardo, Rici; Putra, Fuaddillah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 1 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (318.861 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i1.1042

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya perilaku peserta didik yang tidak menghormati dirinya sendiri, ketidakmampuan peserta didik dalam mencapai tujuan, seperti ragu-ragu untuk mencoba sesuatu yang baru, peserta didik yang tidak mampu menangani permasalahan atau kejadian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan harga diri peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sijunjung dilihat dari: 1) Profil harga diri peserta didik. 2) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam membantu meningkatkan harga diri kehidupan sosial peserta didik yang dilakukan Guru BK. 3) Rancangan program layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik discussion meningkatkan harga diri dalam kehidupan sosial peserta didik. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mixed method. Populasi penelitian adalah 31 peserta didik yang dipilih dengan teknik total sampling dengan 31 partisipan. Instrumen yang digunakan yaitu angket dan wawancara. Sedangkan untuk analisis data menggunakan klasifikasi persentase dan reduksi data, penyajian data, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Berdasarkan hasil penelitian tentang harga diri peserta didik kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Sijunjung dilihat dari: 1) Secara umum harga diri peserta didik dalam kehidupan sosial berada pada kategori cukup tinggi. 2) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan harga diri peserta didik dalam berkehidupan sosial yang dilakukan guru BK belum memberikan hasil yang maksimal karena selama ini guru Bk kurang memberikan metode-metode yang bervariasi sehingga peserta didik menjadi bosan dan jenuh. 3) Model rancangan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik discussion dalam membantu meningkatkan harga diri dalam kehidupan sosial peserta didik.
Ketercapaian Tugas Perkembangan Masyarakat Pada Masa Dewasa Akhir di Kelurahan Duri Timur Kabupaten Bengkalis Nanda Putri, Melur; Putra, Fuaddillah; Imelda Usman, Citra
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (121.747 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya dewasa akhir yang sudah mengalami penurunan kemampuan fisik .Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ketercapaian tugas perkembangan masyarakat dewasa akhir di Kelurahan Duri Timur Kabupaten Bengkalis. Jenis penelitian ini adalah kuantiatif deskriptif. Populasi penelitian adalah masyarakat yang dalam kategori rentang usia dewasa akhir di Kelurahan Duri Timur dengan jumlah 102. Sampel penelitian dengan teknik total sampling dengan jumlah 102 orang. Pengumpulan data menggunakan angket, analisa data menggunakan statistik deskriptif dengan persentase. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa ketercapaian tugas perkembangan masyarakat dewasa akhir dilihat dari : (1) menurunnya kekuatan fisik dan kesehatan dalam kategori cukup tercapai, (2) menyesuaikan diri dengan masa pensiun dan berkurangnya income (penghasilan) keluarga dalam kategori cukup tercapai, (3) menyesuaikan diri dengan kematian pasangan hidup dalam kategori cukup tercapai, (4) membentuk hubungan dengan orang-orang yang seusia dalam kategori cukup tercapai, (5) membentuk pengaturan kehidupan fisik yang memuaskan dalam kategori cukup tercapai, dan (6) menyesuaikan diri dengan peran sosial dalam kategori cukup tercapai.
Model Rancangan Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Mengunakan Metode Diskusi Dalam Meningkatkan Keterampilan Komunikasi Peserta Didik (Studi pada Kelas X MIPA 3 di SMAN Enam Lingkung) Hariyati Anggraini, Wahyu; Kasih, Fitria; Putra, Fuaddillah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 5 No. 3 (2021): 2021
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.663 KB) | DOI: 10.31004/jptam.v5i3.2032

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi adanya keterampilan komunikasi peserta didik yang kurang baik dan masih adanya Guru Bimbingan dan Konseling yang belum menyusun Model rancangan layanan bimbingan kelompok berdasarkan need assesmen peserta didik.Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan :1. Profil keterampilan komunikasi peserta didik, 2. Pelaksanaan bimbingan kelompok dalam pencapaian tingkat keterampilan komunikasi di sekolah menggunakan metode diskusi.,3. Model rancangan bimbingan kelompok dalam membantu tingkat keterampilan komunikasi peserta didik berbasis diskusi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mixed method.Populasi penelitian adalah 33 peserta didik. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan 33 partisipan instrumen yang digunakan yaitu angket dan wawancara sedangkan untuk analisis data menggunakan presentase dan reduksi data, penyajian data penarikan kesimpulan atau verifikasi.Hasil penelitian tentang keterampilan komunikasi peserta didik X MIPA 3 SMAN 1 Enam Lingkung dilihat dari :1) Secara umum profil keterampilan komunikasi peserta didik pada kategori kurang baik. 2) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dalam meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik yang dilakukan Guru BK belum memberikan hasil yang maksimal karena selama ini Guru BK kurang memberikan metode-metode yang bervariasi sehingga keterampilan komunikasi peserta didik berada pada kategori kurang baik.3) Model rancangan layanan bimbingan kelompok dalam membantu meningkatkan keterampilan komunikasi peserta didik.
Model Rancangan Program Bimbingan Kelompok dengan Menggunakan Teknik Diskusi untuk Mengembangkan Karakter Prilaku di Sekolah (Studi pada Kelas XI IPA SMAN 2 Batang Kapas) Mariyani, Safira; Kardo, Rici; Putra, Fuaddillah
Jurnal Pendidikan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2022): April 2022
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, Riau, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (253.835 KB)

Abstract

Penelitian ini dilatar belakangi oleh adanya peserta didik yang kurang menghargai guru ataupun teman sebayanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan : 1) Karakter prilaku peserta didik. 2) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dan metode diskusi dalam membentuk karakter peserta didik. 3) Rancangan program bimbingan kelompok dalam mengembangkan karakter peserta didik berbasis diskusi. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan mixed method dimana disini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan metode kualitatif. Populasi penelitian adalah 63 peserta didik yang dipilih dengan teknik total sampling dengan jumlah 63 orang. Instrumen yang digunakan yaitu angket dan wawancara. Sedangkan untuk analisis data menggunakan klasifikasi persentase dan triangulasi data. Hasil penelitian ini tentang model rancanaan program bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi untuk mengembangkan karakter prilaku disekolah menunjukkan: 1) karakter perilaku peserta didik yang kurang baik.2) Pelaksanaan layanan bimbingan kelompok dengan menggunakan teknik diskusi untuk mengembangkan karakter perilaku disekolah yang dilakukan guru BK belum memberikan hasil yang maksimal karena selama ini guru BK belum bisa mengatasi kendala-kendala yang ditemui selama melaksanakan layanan. 3) Rancangan program bimbingan kelompok dalam mengembangkan karakter peserta didik dengan menggunakan metode diskusi sangan baik dan sesuai dengan permasalahan karakter peserta didik.
PENYESUAIAN DIRI ORANGTUA TERHADAP ANAK AUTISME (STUDI PADA ORANGTUA YANG MEMILIKI ANAK AUTISME) Rila Rahma Mulyani; Fuaddillah Putra
Wahana Didaktika : Jurnal Ilmu Kependidikan Vol. 16 No. 1 (2018): Wahana Didaktika Jurnal Ilmu Kependidikan
Publisher : Faculty of teaching training and education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/wahanadidaktika.v16i1.1922

Abstract

AbstrakPenelitian ini dilatarbelakangi dengan ketidakmampuan orangtua dalam menyesuaikan diri terhadap anak autisme. Tujuan dari penelitian ini untuk mendeskripsikan (1) penyesuaian diri positif orangtua terhadap anak autisme (2) penyesuaian diri yang salah orangtua terhadap anak autisme. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif yaitu menggambarkan gejala-gejala, fakta dan realita yang ada dilapangan apa adanya tentang penyesuaian diri orangtua terhadap anak autisme. Informan kunci yaitu 2 orangtua dari anak autisme dan informan tambahan adalah 2 saudara dari anak autisme. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, teknik yang digunakan dalam pengolahan data melalui reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa (1) penyesuaian diri positif orangtua terhadap anak autisme yaitu orangtua belum mampu melakukan penyesuaian diri secara positif terhadap anak autisme seperti menunjukkan adanya ketegangan emosional,  menunjukkan adanya mekanisme psikologis dan menunjukkan adanya frustasi pribadi (2) penyesuaian diri yang salah orangtua terhadap anak autisme yaitu orangtua melakukan penyesuaian diri yang salah terhadap anak autisme seperti melakukan reaksi melarikan diri.  Kata Kunci: Penyesuaian Diri Orangtua, Anak Autisme  PERSONAL ADJUSTMENT TO CHILDREN AUTISM(STUDY ON PARENTS HAVING CHILDREN AUTISM)                                              Abstract          This research is motivated by the inability of parents to adapt to children with autism. The purpose of this study was to describe (1) a positive adjustment of parenting to children with autism (2) false adjustment of parents to children with autism. This research was conducted with qualitative approach that is descriptive that describes the symptoms, facts and reality in the field what is about the parental adjustment to children with autism. Key informants are 2 parents of autism children and additional informants are 2 siblings of autism children. The instruments used are interviews, techniques used in data processing through data reduction, data presentation and conclusion. The result of the study revealed that (1) the positive self-adjustment of parent to the autism child is that the parent has not been able to adjust positively to autistic children such as showing emotional tension, indicating the existence of psychological mechanism and indicating personal frustration (2) parental adjustment to children with autism that parents make false adjustments to children with autism such as a reaction to escape. Keyword: Adjustment of Parent, Children with Autism
Ketercapaian Tugas-Tugas Perkembangan Remaja dan Pendidikan Seksual Pada Remaja Fuaddillah Putra; Ramdani Ramdani
Jurnal Konseling dan Pendidikan Vol 2, No 3 (2014): JKP
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (174.561 KB) | DOI: 10.29210/110400

Abstract

Adolescence is a transitional period between childhood into adulthood, or period of a years, during which time they must meet some development tasks. Adolescent development tasks must be accomplished by a teenager. Fostering social relationships closer to same-sex and opposite sex friends is one of the nine developmental tasks that must be met by teenagers. The development task in achieving common understanding of the crisis affecting the values and morals that occurred in the community, such as the occurrence of free sex among teenagers. The occurrence of free sex for example form a misunderstanding of the meaning of fostering social connections among these teens, can be caused by a lack of sex education, information obtained by the teenagers, both from the family environment as well as from the environment outside the family (society and education in schools). Sex education is education which is given to individuals and discuss about reproductive health as well as things that can cause teens are no longer responsible for the reproductive organs. Fulfilling the development tasks that should be fulfilled by the teens must be accompanied by the guidance they can get from the people around them, thus fulfilling the development tasks can be in accordance with the values and norms that apply in an environment where they do the activity of life.
PENGINTEGRASIAN TUGAS PERKEMBANGAN MASA KANAK-KANAK DENGAN CARA MEMPERSIAPAKAN DIRI DALAM MENGHADAPI UJIAN BAGI SANTRIWAN DAN SANTRIWATI TPA/TPQ MASJID NURUL KHAIRAT Fuaddillah Putra; Wira Solina; Citra Imelda Usman
MINDA BAHARU Vol 4, No 1 (2020): Minda Baharu
Publisher : Universitas Riau Kepulauan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33373/jmb.v4i1.2453

Abstract

Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan sebagai salah satu upaya agar tecapai dan terciptanya generasi yang mampu meningkatkan motivasi belajar dan pendidikan pada anak serta memberikan pengetahuan kepada anak-anak yaitu santriwan dan santriwati TPA/TPQ terkait meningkatkan persiapan menghadapi ujian dan memberikan tips atau cara dalam mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian. Mengingat mitra dari kegiatan ini adalah yang berada pada masa anak-anak, ini berarti bahwa pengetahuan mereka tentang mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian masih tergolong rendah. Sebagian anak-anak hanya mengandalkan hapalan untuk ujian. Mereka belum mengerti persiapan apa saja yang harus dilakukan dalam menghadapi ujian seperti: persiapan mental menghadapi ujian, persiapan fisik menghadapi ujian, penyebab kekhawatiran menghadapi ujian, pola dan bentuk soal dalam ujian, kekuatan berdoa, dan lakukan latihan yang tepat. Adapun hasil dari kegiatan ini adalah adanya peningkatan pemahaman dalam mempersiap diri menghadapi ujian. Dengan mempersiapkan diri dalam menghadapi ujian dengan sebaik-baiknya, para anak-anak mempunyai indikasi berpengetahuan yang baik dan prestasi belajar yang tinggi.
Ketercapaian Tugas Perkembangan Mahasiswa pada Masa Dewasa Awal di Universitas PGRI Sumatera Barat (Studi Pada Mahasiswa Bimbingan dan Konseling Angkatan 2018) Abdul Rahim; Fuaddillah Putra; Wira Solina
Jurnal Wahana Konseling Vol 5, No 1 (2022): JUANG: Jurnal Wahana Konseling
Publisher : Universitas PGRI Palembang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31851/juang.v5i1.7962

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan masih adanya mahasiswa yang belum mencapai tugas perkembangannya dengan baik, hal ini diketahui dari adanya mahasiswa yang kesulitan dalam memilih dan menentukan bagaimana calon pasangan hidupnya dimasa depan, adanya mahasiswa yang belum memahami apa saja tugas dan tanggungjawabnya sebagai warga negara yang baik dan adanya mahasiswa yang belum mampu menyesuaikan diri dengan kehidupan sosial sehingga mengalami kesulitan menemukan persahabatan dalam kelompok sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan ketercapaian tugas perkembangan dewasa awal pada mahasiswa dalam mencapai tugas perkembangannya: 1) Memilih pasangan hidup, 2) Menjadi warga negara yang baik, 3) Menemukan persahabatan dalam kelompok sosial. Penelitian dilakukan menggunakan   metode   deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian 84 mahasiswa. Teknik pengambilan sampel menggunakan total sampling. Jumlah sampel 84 orang responden. Instrumen yang menggunakan angket dengan analisis data  dengan skor interval. Hasil penelitian ini mengungkapkan secara umum  ketercapaian tugas perkembangan dewasa awal berada pada kategori tercapai. Selanjutnya dilihat dari indicator memilih pasangan hidup berada pada kategori tercapai, menjadi warga negara yang baik berada pada kategori sangat tercapai, dan menemukan persahabatan dalam kelompok sosial berada pada kategori tercapai.
Rancangan Program Pelayanan Konseling Berbasispermasalahan Moral Peserta Didik Kelas Vii Di Smpn 03 2x11 Kayutanam Zikrati Assalam; Fuaddillah Putra; Wira Solina
Jurnal Administrasi Pendidikan dan Konseling Pendidikan Vol 2, No 1 (2021): Jurnal Administrasi Pendidikan dan Konseling Pendidikan
Publisher : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (423.845 KB) | DOI: 10.24014/japkp.v2i1.12643

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi karena adanya peserta didik memiliki permasalahan moral. Seperti adanya peserta didik yang masih kurangnya sopan santun dan suka membangkang, baik di sekolah maupun di masyarakat. Tujuan  dari penelitian ini untuk mendeskripsikan: 1) Gambaran permasalahan moral peserta didik. 2) Rancangan program pelayanan konseling berbasis permasalahan moral anak kelas VII. Jenis penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif. Populasi penelitian adalah peserta didik kelas VII Berjumlah 61 peserta didik. Teknik mengambil sampel adalah teknik purposive sampling, sampel penelitian berjumlah 61 peserta didik. Penelitian ini menggunakan instrumen angket dan analisis data yang di gunakan adalah teknik persentase. Hasil penelitian ini mengungkapkan bahwa: 1) Permasalahan moral peserta didik berada pada kategori cukup tinggi 2) Rancangan program pelayanan konseling yang berbentuk layanan dalam membantu perkembangan moral peserta didik adalah dengan memberikan layanan konseling perorangan, layanan konseling kelompok, layanan kolaborasi, layanan informasi, dan layanan bibioterapy.