Iron deficiency anemia is the most common nutritional problem in the world and affects more than 600 million people. Young women are one of the groups that are prone to suffering from anemia. Adolescent girls in general have unhealthy eating habits, including the habit of not eating breakfast, lazy drinking water, unhealthy diets because they want to be slim (ignoring protein sources, carbohydrates, vitamins and minerals), snacking habits low in nutrition and eating. fast food. So that adolescents are not able to meet the diversity of nutrients needed by their bodies for the synthesis process of forming hemoglobin. The purpose of this study was to analyze the eating habits of the incidence of anemia in students of the Midwifery Study Program of the Muslim University of Indonesia. This type of research was an analytic observational study with a prospective cohort design to determine the eating habits of anemia in students of the Midwifery Study Program at the Muslim University of Indonesia. The population in the study were all students of the Midwifery Study Program, totaling 79 students. Samples were taken by purposive sampling technique based on certain criteria. Chi square test was used to see the relationship between eating habits and the incidence of anemia. Eating habits were focused on the need for nutrients that are sourced in producing iron. The iron substances needed / needed in a day were insufficient, moderate or sufficient. And used the Spearmen test to see the correlation between variables. Midwifery students of FKM UMI who experienced anemia were 21 people, namely 1 person with severe anemia, 15 people with moderate anemia and 5 people with mild anemia, as well as 21 people who were normal (not experiencing anemia). There were 19 people with adequate iron status (adequate) while 23 people with insufficient nutritional status. There is an effect of iron intake on the incidence of anemia. Keywords: eating habits; anemia ABSTRAK Anemia defisiensi zat besi merupakan masalah gizi yang paling lazim di dunia dan menjangkiti lebih dari 600 juta manusia. Remaja putri merupakan salah satu kelompok yang rawan menderita anemia. Remaja putri pada umumnya memiliki karakteristik kebiasaan makan tidak sehat, antara lain kebiasaan tidak makan pagi, malas minum air putih, diet tidak sehat karena ingin langsing (mengabaikan sumber protein, karbo-hidrat, vitamin dan mineral), kebiasaan ngemil makanan rendah gizi dan makan makanan siap saji. Sehingga remaja tidak mampu memenuhi keanekaragaman zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuhnya untuk proses sintesis pembentukan hemoglobin (Hb). Tujuan Penelitian ini yaitu menganalisis kebiasaan makan terhadap kejadian anemia pada mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Universitas Muslim Indonesia. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan rancangan kohort prospektif untuk mengetahui kebiasaan makan terhadap kejadian anemia pada mahasiswi Prodi DIII Kebidanan Universitas Muslim Indonesia. Adapun populasi pada penelitian adalah seluruh mahasiswi prodi DIII Kebidanan yang berjumlah 79 mahasiswa. Sampel diambil dengan teknik purposive sampling berdasarkan kriteria tertentu. Uji Chi square digunakan untuk melihat hubungan kebiasaan makan terhadap kejadian anemia. Kebiasaan makan difokuskan pada kebutuhan zat gizi yang bersumber dalam mengahasilkan zat besi. Zat besi yang diperlukan/dibutuhkan dalam sehari apakah kurang, sedang atau cukup. Dan menggunakan uji Spearmen untuk melihat korelasi antar variabel. Mahasiswi kebidanan FKM UMI yang mengalami anemia sebanyak 21 orang, yaitu anemia berat sebanyak 1 orang, anemia sedang 15 orang dan anemia ringan yaitu 5 orang begitu pula dengan yang normal (tidak mengalami anemia) yaitu sebanyak 21 orang. Asupan Zat besi yang memiliki status zat besi yang cukup (adekuat) sebanyak 19 orang sedangkan yang status gizi zat besinya tidak cukup (adekuat) sebanyak 23 orang. Ada pengaruh Asupan zat besi terhadap kejadian anemia. Kata kunci: kebiasaan makan; anemia