Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : Jurnal Pandu Husada

Gambaran Faktor Risiko Lanjut Usia Terhadap Kematian Pasien COVID-19 Yoga Eko Saputra; Kartika Prahasanti; Afrita Amalia Laitupa; Detti Nur Irawati
JURNAL PANDU HUSADA Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v2i2.6402

Abstract

Dunia saat ini dikejutkan dengan wabah virus baru COVID-19 yang bermulai dari Wuhan, Provinsi Hubei yang menyebar dengan cepat hingga berbagai negara. Menanggapi masalah ini WHO menetapkan COVID-19 sebagai pandemi global. Virus ini dapat ditularkan dari manusia ke manusia dan telah menyebar secara luas di China dan lebih dari 190 negara dan teritori lainnya. Sampai tanggal 29 Maret 2020, terdapat 634.835 kasus dan 33.106 jumlah kematian di seluruh dunia. Sementara di Indonesia dilaporkan ditemukan sejumlah 2 kasus pada tanggal 2 Maret 2020 dan merupakan tingkat kematian tertinggi di Asia Tenggara. Kematian akibat COVID-19 dapat terjadi pada bayi hingga lanjut usia. Lanjut usia tetap menjadi faktor risiko kematian utama dibandingkan dengan usia yang lain dikarenakan beberapa faktor seperti gangguan kognitif, gangguan perilaku, dan sebagainya. Lanjut usia juga sering dikaitkan dengan penyakit komorbid seperti hipertensi dan diabetes. Tujuan penulisan ini untuk mengetahui gambaran faktor risiko lanjut usia terhadap kematian pasien dengan COVID-19 .
Pemberian Terapi Vitamin C pada COVID-19 Mohammad hasan; Yelvi Levani; Afrita Amalia Laitupa; Nenny Triastuti
JURNAL PANDU HUSADA Vol 2, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30596/jph.v2i2.5754

Abstract

Abstrak: Vitamin C merupakan salah satu nutrisi yang tidak bisa disintesis oleh manusia. Fungsi Vitamin C dalam tubuh sangat banyak, salah satunya sebagai antioksidan dan efek pada sistem imun. Vitamin C terbukti dapat melawan virus karena sebagai imunomodulasi, sehingga dapat meningkatkan produksi interferon dan mengatur sintesis sitokin proinflamasi. Vitamin C berhasil mencegah dan mengurangi pasien ICU pada ISPA. Vitamin C juga mepercepat kesembuhan pada penyakit flu. Pemberian terapi vitamin C diharapkan membantu dalam menurunkan morbiditas dan mortalitas pada COVID-19. Vitamin C pada tubuh pasien COVID-19 juga menurun, sehingga sangat dibutuhkan terapi vitamin C. Vitamin C dapat sebagai imunosupresan yang akan menghambat cytokin storm pada pasien COVID-19. Vitamin C dalam pasien yang terinfeksi virus dapat menghambat ROS. Pemberian vitamin C dengan dosis tinggi dapat membantu penyembuhan dalam dengan sepsis. Dokter di China melaporkan 50 pasien COVID-19 dengan pemberian vitamin C berhasil sembuh. Hal ini dapat membuktikan vitamin C dapat dijadikan terapi pada pasien COVID-19. Tujuan pembuatan literature review ini untuk mengatahui efektivitas vitamin C pada pasien COVID-19.Kata kunci: Vitamin C, Terapi, COVID-19Abstract: Vitamin C is one of the nutrition that cannot be synthesized by human. There are so many function of Vitamin C for our body, one of them is become an antioxidant and affects immune system. Vitamin C has been proofed can against virus as immunomodulation, so that can increase the production of interferon and arrange the synthesis of proinflammatory cytokines. Vitamin C is succeeded in preventing and reducing ISPA patient from ICU. It also fasten the flu disease recovery. The Vitamin C therapy administration is expected can help decreasing morbidity and mortality of COVID-19 patient. The amount of Vitamin C in patient's body is also decreasing. For the reason, the Vitamin C therapy is needed. Vitamin C can also be immunosuppressants than will inhibit cytokin storm of COVID-19's patient. The Vitamin C present's in COVID-19's patient body is to inhibit ROS. The high dose of Vitamin C administration can help the inside recovery by sepsis. Some