Claim Missing Document
Check
Articles

Found 32 Documents
Search

PERANAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENGINDENTIFIKASI WILAYAH PESISIR DAN KELAUTAN Nawir, Daud
Jurnal Harpodon Borneo Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013
Publisher : Jurnal Harpodon Borneo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.753 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v6i1.53

Abstract

Sebagai kepulauan bahari yang dimana  mempunyai  potensi  sumberdaya  alam  pesisir  dan lautan yang sangat besar. Potensi sumberdaya alam ini perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dengan tetap memperhatikan dan melakukan usaha untuk menjaga  kelestariannya.  Adapun Pengelolaan  sumberdaya  alam  pesisir  dan  lautan  yang  baik  diperlukan  metode dengan pendekatan multidisplin ilmu yang meliputi berbagai aspek, seperti aspek pemanfaatan sumberdaya, kelestarian lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat. Teknologi Remote Sensing atau penginderaan jauh mempunyai kemampuan untuk mengindentifikasi  serta melakukan monitoring terhadap perubahan sumberdaya alam dan lingkungan wilayah pesisir dan laut.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN MAHASISWA MELALUI PROGRAM PARFIMAS (PERBAIKAN FASILITAS MASYARAKAT) DI DESA WONOMULYO KABUPATEN BULUNGAN BERBASIS REVOLUSI MENTAL GERAKAN INDONESIA MELAYANI Nawir, Daud; Nugroho, Endik Deni; Zultan, Achmad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 3, No 1 (2019)
Publisher : LPPM UBT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1839.985 KB) | DOI: 10.35334/jpmb.v3i1.798

Abstract

Desa wonomulyo merupakan desa dengan jumlah penduduk yang terbanyak ke empat di kecamatan Tanjung Palas Timur dengan luas wilayah 14 % dari 67.777 km. Desa Wonomulyo terdiri dari 8 Rt yang mayoritas ketua Rt memiliki Pendidikan jenjang SD-SMP, dan menjadi permasalahan tersendiri terkait administrasi dan pengelolaan informasi publik serta mampu mengajak masyarakat untuk menyadarkan masyarakat untuk memiliki nilai integritas dan gotong royong dengan memberikan informasi-informasi publik yang melayani dan menjaga serta merawat fasilitas masyarakat. Melalui Program PARFIMAS (Perbaikan Fasilitas Masyarakat) dengan  mengintegrasi pemberdayaan masyarakat dengan mahasiswa melalui pengabdian kuliah kerja Nyata berbasis revolusi mental dengan Gerakan Indonesia Melayani, diharapkan mampu menyadarkan dan memberikan informasi-informasi tentang pelayanan publik dan fasilitas fasilitas desa dapat di manfaatkan oleh masyarakat dengan baik. Tujuan PKM KKN Universitas Borneo Tarakan Melatih masyarakat dan memberikan pembekalan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki, baik potensi alam maupun potensi yang ada di dalam diri masyarakat. Melalui gerakan Indonesia Bersih PKM Revolusi Mental Universitas Borneo Tarakan Menuju kesadaran dan kepedulian baik masyarakat maupun pemerintahan desa terhadap pelayanan publik melalui Revolusi Mental gerakan Indonesia Melayani yang diimplementasikan pada contoh  Perbaikan informasi public terkait informasi pelayanan masyarakat, membuat papan informasi masyarakat, dan memperbaiki fasilitas masyarakat.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT WILAYAH 3T (TERDEPAN,TERLUAR, TERTINGGAL) DI KECAMATAN SEBATIK BARAT KABUPATEN NUNUKAN MELALUI REVOLUSI MENTAL DALAM MEWUJUDKAN INDONESIA BERSIH DAN INDONESIA BERSATU Nawir, Daud; Zultan, Achmad
Jurnal Pengabdian Masyarakat Borneo Vol 2, No 1 (2018)
Publisher : LPPM UBT

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (905.719 KB) | DOI: 10.35334/jpmb.v2i1.421

Abstract

Tujuan PKM adalah melatih masyarakat dan memberikan pembekalan ilmu pengetahuan untuk mengembangkan potensi alam maupun potensi yang ada di dalam diri masyarakat. Melalui gerakan Indonesia Bersih PKM Revolusi Mental Universitas Borneo Tarakan menuju kesadaran dan kepedulian baik masyarakat maupun pemerintahan desa terhadap kebersihan lingkungan yang diimplementasikan pada contoh pemanfaatan limbah atau sampah rumah tangga; meningkatkan kesadaran nasionalisme, kehidupan harmonis di masyarakat desa tanpa ada diskriminasi terhadap kaum minoritas dan meningkatkan perilaku yang mendukung kehidupan demokrasi masyarakat desa. Kegiatan pengabdian ini dilakukan di kecamatan Sebatik Barat dengan fokus Desa Bambangan, Desa Liang Bunyu dan Desa Setabu. Pengabdian masyarakat berbasis revolusi mental merupakan gerakan nasional untuk mengubah pandang, pola pikir, sikap-sikap, nilai-nilai, dan perilaku masyarakat kecamatan sebatik barat untuk mewujudkan masyarakat berdaulat dan berkepribadian yang bertumbu pada tiga nilai-nilai dasar yaitu Integritas, Etos Kerja, dan Gotong Royong. Metode yang digunakan adalah metode partisipatoris. Hasil kegiatan pengabdian berjalan dengan baik. Kegiatan tersebut meliputi: pengadaan tempat sampah di sekitar lingkungan desa, pembuatan Vertikultur dengan memanfaatkan lahan sempit, Sosialisasi Bahaya limbah plastik, dan kerja bakti bersih-bersih pantai. Berdasarkan data wawancara masih banyak masyarakat dan perangkat desa yang puas dan memahami gerakan revolusi mental Indonesia bersih sebanyak 78%. Minimnya sosialisasi gerakan revolusi mental secara massif merupakan salah satu alasan diperlukan kegiatan sosialisasi gerakan revolusi mental secara massif dan berkesinambungan agar masyarakat memahami dan berdampak akan perubahan tingkah laku di masyarakat kecamatan Sebatik Barat.
Karakteristik Pemilihan Moda Transportasi Rute Nunukan-Tarakan Nawir, Daud; Zultan Mansur, Achmad
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 2, Nomor 2, Desember 2018
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (324.555 KB) | DOI: 10.35334/be.v2i2.918

Abstract

The research aims to determine the characteristics and satisfaction models of speed boat, ferry and plane transportation routes for the Nunukan-Tarakan aircraft. Survey data using descriptive methods and multiple linear regression methods using SPSS v16. From the survey results, it is found that the characteristics of ferry transportation agents aged 17-27, male and female sex, high school education/equivalent, type of work are students, earning <Rp2,500,000, and recreational trips. The characteristics of speed boat transportation are 17-27, male, last education is high school/equivalent, work is student, income is IDR 2,500,000-3,000,000, and recreational trips. The characteristics of airplane transportation modes are the majority of the age of 28-38 years, sex is male, last education is undergraduate, civil servant employment income IDR 3,000,000-5,000,000, and work/business travel destination. Equation model satisfaction for each mode of transportation, for the Y Ferry model = 0.493 + 0.726X1 - 0.017X2 - 0.163X3, Y Speed boat = 0.128 + 0.897X1 - 1.279X2 - 0.114X3, and Y Aircraft = 0.253 + 0.400X1 + 0.195X2 - 0.250X3.
Studi Analisis Fasilitas Jembatan Penyeberangan Orang di Kota Tarakan Nawir, Daud; Rusmiyanti, Rusmiyanti
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 3, Nomor 1, Juni 2019
Publisher : Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (713.979 KB) | DOI: 10.35334/be.v3i1.919

Abstract

The provision of crossing facilities which is a Pedestrians Bridge In Tarakan city, was first built.This research was to aim of knowing the crossing facilities that are in accordance with the location conditions of the research study, both technically and in a special standard design, knowing the level of performance of the Pedestrians Bridge Facility for pedestrians. Data analysis of the number of vehicle volumes (V) is 5126 vehicles / hour and pedestrian volume (P) is 66 people / hour using the PV 2 formula 1728882386.2. Through Determination of crossing facilities on Yos Sudarso, in front of Grand Tarakan Mall, only requires Pelican with a protector or Pelican Crossing along with a waiting stall that has the criteria for the number P = 50 - 1100 people / hour, V > 700 vehicles / hour and PV2 > 2x10 8. For the bridge design, found on the standard for building stair height, did not meet the standards, which was 1.35 meters, while the height of the backrest in the field was 1.15 - 1.20 meters. The level of The Pedestrian Bridge use was 68.77% and could be stated as beneficial. The results of the questionnaire were obtained on the Cartesian diagram in quadrant 1, which is the main priorities that must be improved in the Pedestiran Bridge services are the ease of access for persons with disabilities and the hygiene care of the Pedestrian Bridge?s facilities.
ANALISIS KINERJA RUAS JALAN ARTERI TERHADAP PENGARUH HAMBATAN SAMPING DIKOTA TARAKAN (Studi Kasus : Jalan Mulawarman) Mansur, Achmad Zultan; Nawir, Daud; Ariani, Ariani
Jurnal Borneo Saintek Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (162.873 KB) | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v1i2.906

Abstract

Hambatan samping adalah dampak terhadap kinerja lalu lintas dari aktifitas samping segmen jalan. Banyaknya aktifitas samping jalan sering menimbulkan berbagai konflik yang sangat besar pengaruhnya terhadap kelancaran lalu lintas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh hambatan samping terhadap kinerja ruas jalan Mulawarman serta untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ruas jalan Mulawarman. Penelitian ini menggunakan metode MKJI 1997 (Manual Kapasitas Jalan Indonesia) dan program SPSS versi 16. Dari hasil perhitungan analisis regresi tentang hubungan hambatan antara kinerja jalan dengan hambatan samping di dapat satu model persamaan yang baik yaitu model linier pangkat, untuk hubungan kecepatan dengan hambatan samping, dan nilai R2 sebesar 0.659, untuk hubungan volume dengan hambatan samping. Faktor dominan dari hubungan kecepatan dengan hambatan samping dari yang pengaruhnya tinggi sampai pengaruhnya terendah adalah pejalan kaki, kendaraan lambat, kendaraan berhenti lalu kendaraan keluar masuk. Sedangkan faktor dominan dari hubungan volume lalu lintas dengan hambatan samping dari yang pengaruhnya tinggi sampai pengaruhnya terendah adalah  pejalan kaki, kendaraan lambat, kendaraan berhenti, kendaraan keluar masuk.
ANALISIS KAPASITAS RUAS JALAN DAN HAMBATAN SAMPING PADA JALAN JENDERAL SUDIRMAN KOTA TARAKAN Nawir, Daud; Febriana, Eva
Jurnal Borneo Saintek Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : LPPM Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.012 KB) | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v1i2.907

Abstract

Kota Tarakan adalah salah satu kota yang memiliki tingkat mobilitas dan kesibukan penduduk yang tinggi. Kepadatan penduduk di Kota Tarakan merupakan salah Satu faktor yang dapat menyebabkan permasalahan arus lalu lintas. Arus kendaraan, kondisi sekitar, dan yang lainnya akan berpengaruh pada kapasitas jalan dan hambatan samping. Jalan yang dimaksudkan adalah Jalan Jenderal Sudirman Kota Tarakan Kalimantan Utara. Penelitian dilakukan dengan melakukan survey untuk mendapatkan data primer yang dilakukan selama 6 (enam) hari dan data sekunder didapatkan dari Badan Pusat Statistik (BPS), Dinas Perhubungan, dan BAPPEDA yang kemudian dianalisis menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Data yang tersedia dianalisis untuk mendapatkan volume lalu lintas, hambatan samping, kecepatan arus bebas, kapasitas, derajat kejenuhan, kecepatan waktu tempuh dan tingkat pelayanan. Data yang tersedia dianalisis dan didapatkan hari Senin, 30 Januari 2017 kendaraan yang melewati Jalan Jenderal Sudirman Kota Tarakan Kalimantan Utara dan merupakan hari tersibuk, selanjutnya hasil dari perhitungan data hari senin ditemukan hasil, Volume (Q) tertinggi = 2151,80 smp/jam dan Kapasitas (C) terendah = 3392,478 smp/jam. Nilai derajat jenuh menunjukan kapasitas pada Jalan Jenderal Sudirman, dan hambatan samping tertinggi adalah pada sore hari pada jam 16.00-17.00 dimana kelas hambatan samping termasuk rendah (L) dengan kondisi khusus dearah pemukiman, beberapa angkutan umum dan tingkat pelayanan Jalan Jenderal Sudirman Kota Tarakan berada dikategori A dan B dimana kategori A dikondisi arus lalu lintasnya bebas antara satu kendaraan dengan kendaraan lainnya. Besarnya kecepatan sepenuhnya ditentukan oleh keinginan pengemudi sesuai batas yang ditentukan dan kategori B kondisi arus lalu lintas stabil, kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kendaraan lainnya dan mulai dirasakan hambatan oleh kendaraan disekitarnya.
ANALISIS KINERJA PADA RUAS JALAN ARTERI PRIMER DI KOTA TARAKAN M, Achmad Zultan; Nawir, Daud
Jurnal Borneo Saintek Vol 1, No 1 (2017)
Publisher : LPPM Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (790.556 KB) | DOI: 10.35334/borneo_saintek.v1i1.884

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja persimpangan Jl. Yos Sudarso ? Jl. Gajah Mada ? Jl. Mulawarman? Jl. Jend. Sudirman. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi lapangan. Data dianalisis dengan pendekatan kuantitatif mengacu kepada metode Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997. Analisis yang dilakukan meliputi arus jenuh dasar, arus lalu lintas, waktu siklus, waktu hijau, kapasitas, derajat kejenuhan dan tundaan. Hasil analisis menunjukkan kapasitas persimpangan Jl. Yos Sudarso ? Jl. Gajah Mada ? Jl. Mulawarman? Jl. Jend. Sudirman masih mampu melayani arus lalu lintas yang melewati simpang dengan nilai derajat kejenuhan masing-masing simpang dibawah standar Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997 yaitu DS< 0,75 dan analisis tundaan kendaraan menunjukkan nilai tundaan 10,34 detik dengan tingkat pelayanan simpang berada pada level B yang berarti arus lalu lintas yang melewati persimpangan dalam keadaan stabil untuk saat ini.
PERANAN PENGINDERAAN JAUH UNTUK MENGINDENTIFIKASI WILAYAH PESISIR DAN KELAUTAN Daud Nawir
Jurnal Harpodon Borneo Vol 6, No 1 (2013): Volume 6 No 1 April 2013
Publisher : Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (504.752 KB) | DOI: 10.35334/harpodon.v6i1.53

Abstract

Sebagai kepulauan bahari yang dimana  mempunyai  potensi  sumberdaya  alam  pesisir  dan lautan yang sangat besar. Potensi sumberdaya alam ini perlu dikelola dengan baik agar dapat dimanfaatkan secara optimal bagi kesejahteraan bangsa Indonesia dengan tetap memperhatikan dan melakukan usaha untuk menjaga  kelestariannya.  Adapun Pengelolaan  sumberdaya  alam  pesisir  dan  lautan  yang  baik  diperlukan  metode dengan pendekatan multidisplin ilmu yang meliputi berbagai aspek, seperti aspek pemanfaatan sumberdaya, kelestarian lingkungan dan aspek sosial ekonomi masyarakat. Teknologi Remote Sensing atau penginderaan jauh mempunyai kemampuan untuk mengindentifikasi  serta melakukan monitoring terhadap perubahan sumberdaya alam dan lingkungan wilayah pesisir dan laut.
Karakteristik Pemilihan Moda Transportasi Rute Nunukan-Tarakan Daud Nawir; Achmad Zultan Mansur
Borneo Engineering : Jurnal Teknik Sipil Volume 2 Nomor 2 Tahun 2018
Publisher : Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Borneo Tarakan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35334/be.v2i2.918

Abstract

The research aims to determine the characteristics and satisfaction models of speed boat, ferry and plane transportation routes for the Nunukan-Tarakan aircraft. Survey data using descriptive methods and multiple linear regression methods using SPSS v16. From the survey results, it is found that the characteristics of ferry transportation agents aged 17-27, male and female sex, high school education/equivalent, type of work are students, earning Rp2,500,000, and recreational trips. The characteristics of speed boat transportation are 17-27, male, last education is high school/equivalent, work is student, income is IDR 2,500,000-3,000,000, and recreational trips. The characteristics of airplane transportation modes are the majority of the age of 28-38 years, sex is male, last education is undergraduate, civil servant employment income IDR 3,000,000-5,000,000, and work/business travel destination. Equation model satisfaction for each mode of transportation, for the Y Ferry model = 0.493 + 0.726X1 - 0.017X2 - 0.163X3, Y Speed boat = 0.128 + 0.897X1 - 1.279X2 - 0.114X3, and Y Aircraft = 0.253 + 0.400X1 + 0.195X2 - 0.250X3.