Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MODEL PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRAN, KECAMATAN WAPLAU, KABUPATEN BURU, PROVINSI MALUKU Achmad Tjachja Nugraha; Sumarna Hasan; Yuliana Samantha
AGRIBUSINESS JOURNAL Vol 9, No 1 (2015): AGRIBUSINESS JOURNAL
Publisher : Departement of Agribusiness Faculty of Science and Technology

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (183.049 KB) | DOI: 10.15408/aj.v9i1.5071

Abstract

Tujuan penelitian adalah Mengetahui model pengembangan kawasan transmigran, Menghitung optimalisasi beban model penempatan transmigran dalam model pengembangan kawasan transmigrasi, Menyusun pengembangan pertanian model usaha transmigran, Menyusun penanganan dampak model. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode Penelitian Survey. Proses penyusunan Model Pengembangan Kawasan Transmigrasi di daerah Kecamatan Waplau Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Jenis data primer yang dikumpulkan adalah data kelembagaan, harga pasar dan aspirasi masyarakat yang berkembang di lokasi studi Kabupaten Buru Provinsi Maluku. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 responden dari 3 desa, yaitu Desa Samalagi, Desa Waera dan Desa Waplau Kecamatan Waplau. Kesimpulan dari penelitian ini sebagai berikut: (1) Karakteristik model yang meliputi aksesibilitas lokasi, kondisi fisik lahan, dan kondisi sumber daya air tercatat memberikan suatu gambaran kemampuan sumberdaya alam dalam menunjang pengembangan kawasan transmigrasi di Kabupaten Buru, (2) Berkaitan dengan Optimalisasi Model Penempatan Transmigran Dalam Model Pengembangan Kawasan Transmigras, maka rencana yang tepat peruntukan daya tampung ditentukan oleh kebutuhan pengembangan bagi pemukiman transmigrasi. Alokasi Lahan per KK adalah 2,00 Ha dengan perincian Lahan Pekarangan (LP) = 0,25 Ha, Lahan Usaha I (LU I) = 0,75Ha dan Lahan Usaha II (LU II) = 1,00 Ha. maka dapat dibentuk satuan pemukiman dengan daya tampung sebesar 300 KK, (3) Pengembangan Pertanian Model Usaha Transmigrasi, dapat dilakukan dengan prioritas dalam mengoptimalkan lahan pertanian meliputi Lahan Pekarangan (LP) seluas 0,25 hektar, Lahan Usaha I (LU I) seluas 0,75hektar, Lahan Usaha II (LU II) seluas 1,00 hektar, (4) Berkaitan dengan penanganan model, perlu dilakukan upaya alternatif tindakan terhadap dampak penting hipotetik.
PENGARUH KARAKTER KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KEMAMPUAN USAHA DI SEKTOR HORTIKULTURA PROVINSI JAWA BARAT Yuliana Samantha; Ronnie S. Natawidjaja; Tuhpawana P. Sendjaja
Paspalum: Jurnal Ilmiah Pertanian Vol 3, No 1 (2015)
Publisher : Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Winaya Mukti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (529.289 KB) | DOI: 10.35138/paspalum.v3i1.11

Abstract

Most of Indonesia's population depend on agriculture. Agriculture is the basis for growth in the countryside. Horticultural company is a company form of business or legal entity that is engaged in the cultivation or breeding and marketing of vegetables, fruit, and ornamental plants. The research design used quantitative descriptive technique and take a case in Horticultural Company incorporated in the province of West Java. Informants research is the founder of 35 businesses horticultural businesses. Respondents were selected by simple random samplingmethod Solvin. Data were analyzed with path analysis, the business environment variables, entrepreneurial character, the ability of businesses and business improvement. Character of business founders age at age less than 54 years, including age. Average of the last education strata 1 (undergraduate). A conducive business environment and the higher the entrepreneurial character can give the effect of an increase in the ability of the business. Theseeffects are direct and indirect, of the path of the business environment 78.3%, 19.2% and entrepreneurial character. The effects of both variables 83.7% with 4% residual business capabilities and 16.3% influenced by other variables that are not covered.
KAJIAN KETAHANAN PANGAN RUMAH TANGGA PETANI PENGGARAP TEH Yuliana Samantha; Ning Sri Menganti; Lilis Amaliah
JURNAL AGRIBISAINS Vol. 4 No. 2 (2018): Jurnal AgribiSains
Publisher : Universitas Djuanda

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (475.408 KB) | DOI: 10.30997/jagi.v4i2.1568

Abstract

Tantangan pembangunan pertanian Indonesia antara lain bagaimana memenuhi kebutuhan pangan serta keseimbangan gizi keluarga. Ketahanan pangan minimal mengandung tiga unsur pokok ”ketersediaan, distribusi, dan konsumsi pangan“. Sampel penelitian adalah keluarga yang bekerja sebagai petani penggarap teh dan tergabung dalam Kelompok Tani Sabeulit berjumlah 12 orang dengan menggunakan metode stratified random sampling atau sampel acak sederhana terstrata. Strata didasarkan pada luas lahan yang digarap oleh petani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik petani sampel semua strata  rata-rata berumur 51 tahun. Rata-rata pendidikan formal kepala keluarga adalah lulusan sekolah dasar (SD). Ketersediaan beras rumah tangga petani yang paling besar adalah strata lahan sedang kemudian diikuti oleh strata lahan luas, selanjutnya yang paling sedikit ketersediaan berasnya adalah rumah tangga strata lahan sempit. Rumah tangga petani penggarap dikategorikan kurang kontinyu 23,1%, dan 76,9% dinyatakan kontinyu stabilitas dan aksesbilitas ketahanan pangan komoditas beras.  Proporsi rumah tangga petani yang tergolong tahan pangan 58.3%,rawan pangan 25% dan tidak tahan pangan 16.7% dari keseluruhan petani sampel. Implikasi indikator kajian ketahanan sebagai gambaran bagi pemangku kebijakan khususnya dan pengetahuan bagi masyarakat sebagai bagian dari permasalahan yang dihadapi oleh manusia dalam pemenuhan kebutuhan pokok. Ketahanan pangan diukur berdasarkan aksesbilitas, ketersedian dan konsumsi berdasarkan pengeluaran rumah tangga terhadap pangan dan non pangan.Kata kunci: Petani, Teh, Ketahanan Pangan, Pangan
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat keberdayaan perempuan Edang Juliana; Tuti Gantini; Nataliningsih; Elly Roos Maria; Yuliana Samantha
Agrivet : Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian dan Peternakan (Journal of Agricultural Sciences and Veteriner) Vol. 11 No. 1 (2023): Juni
Publisher : Fakultas Pertanian Universitas Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31949/agrivet.v11i1.5184

Abstract

This study aims to analyze the factors that influence the level of women's empowerment. The method used is survey research with a quantitative verification approach. The research was conducted in Indramayu Regency, using the Multiple Stage Sampling technique. Five (5) sub-districts were taken from 31 sub-districts, and 20 respondents were randomly selected from each sub-district so that the total number was 100 women respondents. Individual characteristics, competence, and availability of information are exogenous variables while the endogenous variable is the level of women's power. Analysis using Structural Equation Modeling (SEM), with calculations assisted by Smart PLS 4 software. The validity test was carried out to see valid indicators based on the loading factor value > 0.5, the reliability test was carried out on the research variables, and the SEM model was obtained in iteration 2. The results showed that individual characteristic variables, competence, and information availability contributed 61% to women's empowerment level. Individual characteristics have a positive effect of 0.77 and are significant on the level of women's empowerment. Women's competence needs to be increased, as well as the availability of information so that women can play an active role and increase their involvement in the economy and development.