Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

Nilai Gigih dalam Biografi K.H. Sjamun (1883-1949) Permana, Rahayu
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 1, No 1 (2017): Pembelajaran Sejarah lokal
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (108.27 KB) | DOI: 10.17509/historia.v1i1.7010

Abstract

Persoalan bangsa yang begitu rumit telah membuat masyarakat resah, padahal kenyamanan dan keamanan serta kebanggaan terhadap negaranya sangat didambakan. Hal ini karena mereka sadar akan tanggung jawab sebagai warga negara yang memiliki hak dan kewajiban yang sama. Tidak dapat dipungkiri, berbagai kekurangan dan kelemahan terjadi dalam pendidikan. Tanpa menafikan berbagai usaha perbaikan yang berlangsung tiada henti, diperlukan berbagai terobosan atau usaha-usaha baru dalam pengembangan pendidikan. Hal tersebut semakin memberi harapan dengan adanya kesadaran pihak-pihak terkait dengan menyadari berbagai kelemahan  yang membalutnya. Pendidikan nilai   pada hakikatnya menjadi sebuah komitmen mengenai langkah-langkah apa yang seharusnya dilakukan oleh seorang pendidik untuk mengarahkan generasi muda kepada pemahaman dan internalisasi nilai-nilai dan kebajikan yang akan membentuknya menjadi manusia yang baik. karena dalam kontek sekarang penguatannya sangat relevan untuk mengatasi krisis  moral yang terjadi di Indonesia. Praktik pendidikan karakter yang semestinya memperkuat aspek nilai-nilai kebaikan. Penanaman nilai kegigihan tokoh K.H. Sjam’un sudah sepantasnyalah dijadikan sebagai panutan bagi masyarakat Banten.
Implementasi Pembelajaran Sejarah Peminatan Berbasis Nilai Kearifan Lokal Topi Bambu Tangerang di SMAN 16 Kabupaten Tangerang Permana, Rahayu; Suhaili, Ahmad
Historia: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah Vol 3, No 2 (2020): Pembelajaran Sejarah dan Kearifan Lokal
Publisher : Prodi. Pendidikan Sejarah FPIPS UPI dan APPS (Asosiasi peneliti dan Pendidik Sejarah)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (141.121 KB) | DOI: 10.17509/historia.v3i2.23835

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengimplementasikan sumber sejarah lokal tentang topi bambu Tangerang secara  khusus di kaelas XI IIS  pada SMAN 16 Kabuaten Tangerang. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif  dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, dokumentasi dan wawanca. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Perlunya mendesain pembelajaran sejarah peminatan pada kurikulum 13 dengan pendekatan sumber belajar kearifan lokal topi bambu secara khusus. 2) Dalam pelaksanaan implemnetasi sejarah peminatan di kelas, guru memnyampaikan materi dengan baik dan sistematis, sehingga peserta didik merasa nyaman dan termotivasi untuk menyimak materi kearipan lokal topi bambu Tangerang. 3) Hasil yang didapatkan dalam implementasi pembelajaran sejarah peminatan berbasis kearifan lokal topi bambu, peserta didik dapat mengenal, mengetahui dan memahami  tentang nilai kearifan lokal topi bambu Tangerang.
Topi Bambu Tangerang (Kearifan Lokal Berbasis Ekonomi Kreatif) Rahayu Permana
Tsaqofah Vol 17 No 2 (2019): December 2019
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v17i2.2574

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data atau informasi dan menganalisis secara mendalam tentang topi bambu Tangerang dlam kearifan lokal berbasis ekonomi kreatif. Hasil penelitian menunjukkan: 1) Sejarah topi bambu Tangerang memiliki nilai historis yang cukup menarik untuk dikaji lebih mendalam. 2) Melestarikan kearifan topi bambu Tangerang diperlukan strategi kajian pengembangannya, guna menjaga nilai-nilai kelokalannya. 3) Kearifan lokal topi bambu berbasis ekonomi kreatif yang dikembangkan oleh komunitas topi bambu Tangerang dengan berbagai kreatifitas dan inovasi produknya dengan perkembangan fashion di era globalisasi ini.
Internalisasi Nilai Budaya Adat Wewengkon Citorek dalam Pembelajaran Sejarah Weny Widyawati Bastaman; Rahayu Permana
Tsaqofah Vol 16 No 2 (2018): December 2018
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v16i2.3154

Abstract

Historical learning is not just a factual information or introduction of concepts to be used as student knowledge. Historical learning seeks to develop students' critical and logical thinking skills about the various social phenomena so proficient in life in society. Learning of history based on local culture is expected to generate local potential that during this marginalized and teralinasi from public attention. The description of education that can be explained by researchers in the Lebak region, especially in the location of the research study has not touched and introduces its local culture specifically, either in special historical learning or in mulok learning. The goal to be achieved is to provide knowledge to learners to know about the local culture in the region. This is because the school is an institution that was formed to provide educational process that is not possible given in the family or community, thus through the history of learning in school is expected to learners in addition to knowing also through cultural history-based learning historically also aims to prepare learners so they have values localization inherited from their predecessors in the area. Approach of history material based on local culture is considered important to be taught in order to motivate learners in SMAN 1 Rangkasbitung.
Implementasi Pembelajaran Sejarah Berbasis Nilai Perjuangan K.H. Sjam’un (Studi Di Sma Al-Khaeriyah Cilegon) rahayu permana
Tsaqofah Vol 13 No 1 (2015): June 2015
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v13i1.3399

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kejadian-kejadian yang tidak diharapkan oleh generasi terjadi, seperti, tawuran dan amuk masa, masalah KKN, penyimpangan perilaku, kecurangan dalam proses pendidikan, pemalsuan-pemalsuan ijazah dan sertifikat, dan semacamnya. Pembelajaran sejarah belum dapat dijadikan untuk penanaman nilai-nilai budaya bangsa. Perjuangan K.H. Sjam’un dalam implementasi pembelajaran sejarah yang syarat dengan nilai- nilai karakter memunculkan pertanyaan: Bagaimana implementasi pembelajaran sejarah berbasis nilai perjuangan K.H. Sjam’un di sekolah menengah atas?. Penelitian ini dilakukan melalui pendekatan kualitatif, dengan paradigma naturalistik inquiry. Penelitian bertujuan untuk mengimplementasikan pembelajaran sejarah berbasis nilai perjuangan K.H. Sjam’un. Pengumpulan data purposive sampling dan snowball, dilakukan melalui wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Dalam proses kerjanya data dianalisis menggunakan model Miles dan Huberman melalui tahap pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Temuan penelitian ini di antaranya: 1) implementasi pembelajaran sejarah berbasis nilai perjuangan K.H. Sjam’un di tiga sekolah SMA Al-Khaeriyah Cilegon sangat variatif dan tergantung dari kondisi guru dalam penguasaan materi dan penyampaiannya di kelas. 2) Hasil-hasil yang diperoleh dalam implementasi sejarah berbasis nilai perjuangan K.H. Sjam’un, siswa lebih paham tentang materi perjuangan K.H. Sjam’un serta mengetahui tentang nilai kesederhanaan, kejujuran, keberanian dan kegigihan dalam perjuangan K.H. Sjam’un. 3) Solusi untuk menghadapi kesulitan dalam implementasi pembelajaran sejarah diperlukan pengkajian dan latihan penguasaan model-model pembelajaran bagi para guru sejarah. Kata kunci : Pendidikan nilai, nilai perjuangan K.H. Sjam’un, pembelajaran Sejarah.
Dampak Relokasi Pesantren Al-Khairiyah Tahun 1978 (Suatu Kajian Historis) Rahayu Permana
Tsaqofah Vol 16 No 1 (2018): June 2018
Publisher : Departement of History and Islamic Civilization, Faculty of Ushuluddin and Adab, State Islamic University of Sultan Maulana Hasanuddin Banten, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32678/tsaqofah.v16i1.3196

Abstract

This research is based on concern about the study of Islamic boarding schools in the Cilegon area, which has a fairly long historical span, namely the Al-Khairiyah Islamic boarding school in 1925 founded by KH. Syamun as a clerical and military figure who had a lot of struggle in the Banten region. pesantren which is KH. Syam'un was established as an Islamic educational institution that aims to explore the knowledge of Islam by emphasizing the importance of morality and Islamic teaching experience in living in a society. Besides that pesantren education is based on the spirit of ‘living religion‘ which is reflected in all aspects of daily Islamic boarding school life. Islamic boarding school studies are so important to express through local historical approaches that are rich in sources and information. For this reason, it is necessary to approach the relevant sources to be studied more deeply, to reveal an event in the past. The study aimed to determine the impact of al-Khairiyah's displacement in 1978. Data collection was purposive sampling and snowball, carried out through interviews, observation, and documentation studies. In the process of working the data is analyzed using the Miles and Huberman models through the stages of data collection, data reduction, data display, and drawing conclusions about the reality on the ground that are natural and actual in a comprehensive and intact manner described. Given the 1974 expansion of PT. Krakatau Steel, the relocation of old pesantren in new places has resulted in many significant changes, both from the social, economic, and cultural cultures of the people that have been built since a long time ago. Nevertheless the Al-Khairiyah Islamic boarding school tried to maintain its pesantren tradition in its entirety and was consistent with its goal of fostering a generation that was reliable to be prepared to fill independence.
Peran LKP Topi Bambu Foundation Tanggerang dalam Melestarikan Budaya Menganyam Topi Bambu Melalui Pendidikan Kewirausahaan Rahayu Permana; Yeni Handayani; Nur Fajar Absor
Edueksos : Jurnal Pendidikan Sosial dan Ekonomi Vol 11, No 1 (2022)
Publisher : Department of Tadris IPS FITK IAIN Syekh Nurjati Cirebon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24235/edueksos.v11i1.9930

Abstract

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan mengenai peran LKP Topi Bambu Foundation Tangerang dalam melestarikan budaya menganyam topi bambu melalui pendidikan kewirausahaan, yakni suatu kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat Tangerang yang menghasilkan suatu kerajinan bambu untuk meningkatkan pendapatan ekonomi masyarakat. Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik pengambilan datanya menggunakan teknik purposive sampling yang dilakukan dengan instrumen wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini mengungkapkan bahwa latar belakang lahirnya LKP Topi Bambu Foundation Tangerang adalah sebagai wadah untuk memberikan solusi bagi para perajin dalam melestarikan budaya menganyam topi bambu. Selain itu, dalam merealisasikan perannya dalam bidang wirausaha, LKP Topi Bambu Foundation Tangerang memberikan berbagai pendidikan kepada para perajin yang ada di Kabupaten Tangerang, mengenai kerajinan topi bambu. Hal ini dapat membantu para perajin untuk terus menganyam topi bambu berdasarkan permintaan pasar. Diharapkan LKP Topi Bambu Foundation Tangerang terus mendapat dukungan dari berbagai pihak, salah satunya adalah Pemerintah Kabupaten Tangerang dengan membantu memasarkan kerajinan topi bambu secara kontinu agar dapat meningkatkan omzet pendapatan para perajin dalam wirausaha ini, sehingga topi bambu bisa lebih digandrungi oleh masyarakat luas.Kata Kunci: Topi Bambu, melstarikan budaya, pendidikan kewirausahaan Abstract: This study aims to explain the role of LKP Topi Bambu Foundation Tangerang in the culture of weaving bamboo hats through entrepreneurship education, which is an activity carried out by the people of Tangerang which produces a bamboo craft to increase people's economic income. The researcher used an qualitative approach with data collection techniques using purposive sampling techniques which were carried out with interview, observation, and documentation instruments. This research reveals that the background of the birth of LKP Topi Bambu Foundation Tangerang is as a forum to provide solutions for craftsmen in the culture of weaving bamboo hats. In addition, in utilizing it in the field of entrepreneurship, LKP Topi Bambu Foundation Tangerang provides various educations to craftsmen in Tangerang Regency regarding bamboo hat crafts. This can help the craftsmen to continue weaving bamboo hats based on market demand. Hopefully LKP Bambu Foundation Tangerang will continue to receive support from various parties, one of which is the Tangerang Regency Government by helping to develop bamboo handicrafts continuously in order to increase the income turnover of the craftsmen in this entrepreneurship, so that bamboo hats can be more loved by the wider community.Keywords: Bamboo Hat, preserving culture, entrepreneurship education
Mayor Daan Mogot (1928-1946) Peran dan Perjuangannya Rahayu Permana
Estoria: Journal of Social Science and Humanities Vol 1, No 2 (2021): Estoria: Journal of Social Sciences & Humanities
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (167.529 KB) | DOI: 10.30998/je.v1i1.464

Abstract

This study aims to determine the biographical study of the figure of Mayor Daan Mogot in Tangerang. Daan Mogot's biographical study approach is veryinteresting to research, because he was a very important figure during theIndonesian independence revolution in the Tangerang area. The researchmethodology uses a qualitative approach by collecting data sources relevant tothe discussion. The results of research on the role and struggle of Major DaanMogot include starting his career as a Map Army, BKR, TKR-TRI and becomingthe director of the Tangerang Military Academy. Major Daan Mogot's struggleneeds to be a good example for today's young generation. So that his heroic valuescan be an inspiration for the people of Tangerang in particular and in general theIndonesian people.Keywords: Biography, Daan Mogot, His Struggle
Kebangkitan Tiongkok Sebagai Raksasa Baru Dunia Tahun 1976-2013 Nur Fajar Absor; Wahyudin; Arief Hidayat; Rahayu Permana
Jurnal Pendidikan Sejarah Vol 11 No 1 (2022): JPS - Jurnal Pendidikan Sejarah, Volume 11 Nomor 1 Tahun 2022
Publisher : Program Studi Pendidikan Sejarah Pascasarjana UNJ

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21009/JPS.111.02

Abstract

This study aims to analyze the policies that carried out from the early days of Deng Xiaoping's leadership (1976) to the end of Hu Jintao's leadership (2013) which raised China to become one of the world's giants. The method used is a historical research method which consists of four steps, namely: (1) heuristic; (2) critic; (3) interpretation; and (4) historiography. The results obtained show that the rise of China as a new giant of the world was achieved through a long and ups and downs process, until finally the 'Four Modernizations' policies of Deng Xiaoping’s era and the 'Science Development Concepts' of Hu Jintao's era made China one of the world's giants today. The Four Modernizations were carried out on aspects: (1) agriculture; (2) industry; (3) science and technology; and (4) national defense with the breakthrough made by Deng Xiaoping at that time, namely implementing 'Open Door Policy' to attract foreign investment and implementing the 'One Country, Two Systems’, namely in the political field using socialism, but in the economic field using capitalism which aims to prosper the people. Meanwhile, the Science Development Concept launched by Hu Jintao views that innovation is the core of a country's competitiveness. The positive impact was that China's economic growth reached double digits and China also succeeded in launching its own rocket into space and was able to send its astronaut, Yang Liwei into earth orbit in 2002.Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kebijakan-kebijakan yang dilakukan mulai dari masa awal Deng Xiaoping memimpin (1976) hingga akhir kepemimpinan Hu Jintao (2013) yang membangkitkan Tiongkok menjadi salah satu raksasa dunia. Metode yang digunakan adalah metode penelitian sejarah yang terdiri dari empat langkah, yakni: (1) heuristik; (2) kritik; (3) interpretasi; dan (4) historiografi. Hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa bangkitnya Tiongkok sebagai raksasa baru dunia dicapai melalui proses yang panjang dan naik-turun, hingga akhirnya kebijakan ‘Empat Modernisasi’ era Deng Xiaoping dan ‘Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan’ era Hu Jintao menjadikan Tiongkok sebagai salah satu raksasa dunia saat ini. Empat Modernisasi dilakukan pada aspek: (1) pertanian; (2) industri; (3) ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek); dan (4) pertahanan nasional dengan gebrakan yang dilakukan Deng Xiaoping saat itu adalah melaksanakan ‘Politik Pintu Terbuka’ untuk menarik investasi asing dan memberlakukan sistem ‘Satu Negara, Dua Sistem’, yakni di bidang politik menggunakan sosialisme, namun di bidang ekonomi menggunakan kapitalisme yang bertujuan untuk memakmurkan dan menyejahterakan rakyat. Sementara itu, Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan yang dicanangkan Hu Jintao berpandangan bahwa inovasi adalah inti dari daya saing sebuah negara. Dampak positifnya, pertumbuhan ekonomi Tiongkok mencapai dua digit dan juga Tiongkok berhasil meluncurkan roketnya sendiri ke angkasa dan mampu mengirimkan astronotnya, Yang Liwei ke orbit bumi pada 2002.
Pendidikan Karakter Nasionalisme Melalui Mars Syubbanil Muslimin Dan Tembang Syair Di Pesantren Al-Khairiyah Rahayu Permana
Adz-Zikr : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. 6 No. 2 (2021): Adz-Zikr : Jurnal Pendidikan Agama Islam
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam STIT Al-Khairiyah Cilegon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.908 KB) | DOI: 10.55307/adzzikr.v6i2.109

Abstract

This research departs from a local study about instilling the character of nationalism in the Al-Khairiyah Islamic boarding school which was founded in 1925 by a great ulama figure from Banten, namely Brigadier General KH. Syamun is a national hero. It is very interesting when in Al-Khairiyah Islamic boarding school in terms of character value education because education in Islamic boarding schools requires character education content. However, what is studied here is only on nationalism character education. The method to study this research is a naturalistic qualitative method with a historical research approach. While the research results obtained are that the boarding school is cared for and guided by KH. Syam'un tries to instill the importance of the character of nationalism in his students so that they continue to love their homeland. Nationalism character education can be seen through every lesson that will be started, the students must sing the Muslim subanil march and rhyme songs systematically. With the habit of continuing to sing Muslim subanil marches and poetry songs, the results of character education have been seen, namely after the independence of the Republic of Indonesia was proclaimed, many Al-Khairiyah students were involved in efforts to maintain the independence and independence of the nation.