Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search

HARMONY VALUE IN THE MINANGKABAU PROVERB (NILAI HARMONI DALAM PRIBAHASA MINANGKABAU) Denafri, Bram
Jurnal Gramatika Vol 4, No 2 (2018)
Publisher : Universitas PGRI Sumatera Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (58.466 KB) | DOI: 10.22202/jg.2018.v4i2.2751

Abstract

Tawuran di kalangan antarpelajar sering menjadi berita di media masa, baik media cetak maupun media cetak elektronik. Bahkan pada media elektronik aksi tawuran itu sering di tayangkan. Sangat terlihat bahwa nilai harmoni itu telah kritis di kalangan masyarakat. Penyebab tawuran itu ada yang disebabkan oleh perebutan pacar misalnya yang terjadi di kalangan remaja merupakan sesuatu yang tak patut untuk dipermasalahkan. Aksi tawuran dan sejenisnya  bisa membahayakan kesatuan dan persatuan bangsa Indonesia. Jika kita tidak cepat menanggapi keadaan ini bisa saja integritas bangsa dan negara ini terganggu. Minangkabau memiliki peribahasa yang sangat kaya dengan ajaran-ajaran  positif bagi berkehidupan bermasyarakat dan berbangsa. Peribahasa ini merupakan salah satu kearifan lokal yang harus digali atau diteliti dan kemudian hasilnya dapat dimanfaatkan untuk pembinaan-pembinaan terhadap kepribadian, pembentuk karakter bangsa, terutama generasi muda. Pribahasa Minangkabau ada yang berbentuk bidal, pameo, perumpamaan, sindirian, mamangan, petuah dan sebagainya.Kata kunci: nilai harmoni, pribahasa minangkabau 
KESOPANAN BERBAHASA DALAM TEKS PASAMBAHAN TINJAUAN PRAGMATIK Denafri, Bram
Jurnal KATA Vol 2, No 2 (2018): Jurnal Kata : Penelitian tentang Ilmu Bahasa dan Sastra
Publisher : Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah X

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.757 KB) | DOI: 10.22216/jk.v2i2.3266

Abstract

Pasambahan is a two party conversation between host (sipangka) and guest (alek) to convey intentions and objectives with respect. This study aimed to reveal the politeness form contained in the text pasambahan of writing Datuek Tonggak Sati. To identify the politeness form in the passage,the theory of politness proposed by Leech was used. Leech divides the principle of politeness into six maxims, namely the Tact Maxim, generosity maxim, approbiation maxim, modesty maxim, agreement maxim, and sympathy maxim. Method of data provision used is identity method. Method of data analysis used is referential identity method and translational identity method. The method of presentation of research results used is the informal method. The results of this study revealed that the Minangkabau public speech in bapasambahan found in many forms of taxt maxim. Because the Minangkabau people in bapasambahan use allegories in communicating with interlocutor said. That Minangkabau people are required to be someone who is wise and prudent. Wise in understanding the speech delivered by his interlocutor in the form of figuratively and prudent in responding to the figurative delivered by his interlocutorPasambahan merupakan percakapan dua pihak yang bersangkutan antara tuan rumah (sipangka) dan tamu (si alek) untuk menyampaikan maksud dan tujuan dengan hormat. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan bentuk kesopanan yang terdapat pada teks pasambahan. Untuk mengungkapkan bentuk kesopanan dalam pasambahan, digunakan teori kesopanan berbahasa yang dikemukakan oleh Lecch. Leech membagi prinsip kesopanan menjadi 6 maksim, yaitu maksim kearifan, maksim kedermawanan, maksim pujian, maksim kerendahan hati, maksim kesepakatan, dan maksim simpati. Metode penyediaan data yang digunakan adalah metode simak. Metode analisis data yang digunakan adalah metode padan referensial dan translasional. Metode penyajian hasil penelitian yang digunakan adalah metode  informal. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa tuturan masyarakat Minangkabau dalam bapasambahan banyak ditemukan dalam bentuk maksim kearifan karena masyarakat Minangkabau dalam bapasambahan menggunakan kiasan dalam berkomunikasi dengan mitra tuturnya. Sehingga masyarakat Minangkabau dituntut untuk menjadi seseorang yang arif dan bijaksana. Arif memahami tuturan yang disampaikan oleh mitra tuturnya dalam bentuk kiasan dan bijaksana dalam merespon kiasan yang disampaikan oleh mitra tuturnya.
STRUKTUR INFORMASI KALIMAT BAHASA INDONESIA Bram Denafri
Sirok Bastra Vol 6, No 1 (2018): Sirok Bastra
Publisher : Kantor Bahasa Provinsi Bangka Belitung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (269.493 KB) | DOI: 10.37671/sb.v6i1.125

Abstract

Artikel ini bertujuan untuk menjelaskan struktur informasi yang dikemas dalam konstruksi gramatikal kalimat bahasa Indonesia. Struktur informasi memperhatikan bentuk ujaran dalam hubungannya dengan asumsi penutur dan pendengar. Asumsi ini berhubungan dengan bentuk teks yang diproduksi dan bentuk dasar tertentu yang dipilih oleh penutur dan mitra tutur. Semua hal tersebut tecermin dalam struktur gramatikal kalimat. Analisis data dilakukan menggunakan metode agih. Teknik yang digunakan adalah teknik bagi unsur langsung, teknik lesap dan teknik baca markah. Berdasarkan hasil analisis data, ditemukan bahwa unsur topik kalimat tunggal bahasa Indonesia dapat diisi oleh subjek dan keterangan. Topik dapat dibubuhi penanda berupa penanda demonstratif, seperti leksikal ini dan itu yang berkaitan dengan konteks. Pemarkah takrif ini dan itu menjadikan topik bersifat terbatas, struktur fokus-praanggapan dalam kalimat tunggal bahasa Indonesia terdapat tiga jenis struktur fokus, yaitu struktur fokus kalimat, struktur fokus argumen dan struktur fokus predikat. Struktur fokus-praanggapan dalam kalimat majemuk bahasa Indonesia terdapat dua jenis struktur fokus, yaitu struktur fokus argumen dan struktur fokus predikat.
Affixation Process in Sundanese Bram Denafri; Mery Melati; Sabri Koebanu
JURNAL ARBITRER Vol 6, No 2 (2019)
Publisher : Masyarakat Linguistik Indonesia Universitas Andalas

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/ar.6.2.87-91.2019

Abstract

This article focuses on the form of the affixation process in Sundanese. This study uses a qualitative approach. The data in this study are Sundanese sentences that contain affixation. The data sources in this study are (1) Sundanese dictionaries and (2) Sundanese speakers. The researcher collects data directly involved and is not directly involved in conversations with speakers of Sundanese. Furthermore, researchers also use note-taking techniques. Data analysis using the segmenting immediate constituent technique. Prefix in Sundanese consists of several types, including meN-~{n-}~{ny-}~{m-}~{ng}, pa-, pi-, pang-, sa-, si-,  ti-, di-, ka-, ba-, and per-. Infix in Sundanese includes -ar-, -al-, -um-, and -in-. Sufix in Sundanese, several types of suffixes including -an, -eun, -na, -keun, -ing, and -ning. Confix in Sundanese includes ka - an, pa - an, pang - na, pang-keun, pi - eun, pika - eun, sa - eun, sa - na, - keun, and n - keun.
Linguistic Signs in Slang Used in Drug Trading Transactions in Padang City Amelia Yuli Astuti; Bram Denafri
Lingua Cultura Vol. 14 No. 2 (2020): Lingua Cultura
Publisher : Bina Nusantara University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21512/lc.v14i2.6588

Abstract

The research discussed the linguistic sign in slang language used in drug transactions. Slang language was found based on interviews conducted with drug dealers and drug users in Ranah Parak Rumbio, South Padang subdistrict, Padang City. The aim of the research was to determine the signifier and signified found in drug slang language. Furthermore, the research determined the order of signification by analyzing the meaning of slang language based on its context. The data were obtained using the direct observation method. This was achieved by using interview techniques. The interviews were conducted with three informants. There were two men who used to be drug dealers and former drug users, and a woman who was an observer and anti-drug activist. Furthermore, the data were analyzed by using equalizing and differentiation techniques. Data analysis was carried out using semiotic by referring to the linguistic signs theory proposed by Saussure and the theory of order of signification by Barthes. In conclusion, it is found that slang is formed in word categories, abbreviations, and phrases. Then, the factors of language are also considered, such as time and place of the background, the number of participants in the interaction, talking topic, and interaction function. These factors then determine the use of slang terms between drug users and dealers. 
PENGENALAN CERITA RAKYAT MENGGUNAKAN METODE GAMBAR BERANTAI DI SANGGAR BACA JENDELA DUNIA Bram Denafri; Irwansyah Irwansyah; Taat Budiono; Dewi Yanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 4, No 4 (2020): September
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (563.073 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v4i4.2587

Abstract

Abstrak:Kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan cerita rakyat pada anak usia dini. Pengenalan cerita rakyat pada anak usia dini perlu mnggunakan metode yang tepat agar cerita rakyat dapat dipahami oleh anak usia dini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat kami lakukan di sanggar baca jendela dunia. Pemilihan Sanggar Baca Jendela Dunia sebagai objek pengabdian masyarakat karena umumnya para peserta didik berusia 4-8 tahun. Sehingga, berdasarkan kategori umur sangat relevan dalam menyampaikan pengenalan cerita rakyat menggunakan metode gambar berantai. Kegiatan ini merupakan proses pewarisan cerita rakyat kepada generasi muda. Adapun tahap realisasi permasalahannya adalah dimulai dengan pengajaran materi cerita rakyat. Hal ini dilakukan dengan harapan agar para peserta memiliki pengetahuan tentang cerita rakyat. selanjutnya, dilakukan pengenalan cerita rakyat menggunakan metode gambar berantai. Gambar berantai adalah bentuk penyajian gambar berdasarkan topik atau peristiwa yang dibutuhkan hingga tersusun dan setiap gambar tersebut mampu bercerita dengan maksud mengambil makna yang terdapat dala gambar yang disajikan.metode gambar berantai bertujuan agar peserta bisa tertarik dalam mengenal dan mempelajari cerita rakyat Indonesia.Hasil kegiatan ini, Tutor dan orang tua peserta didik sangat antusias dengan kegiatan ini. Hal ini dilatarbelakangi oleh intensitas anak yang ketergantungan dengan gawai mereka. Tutor dan orang tua peserta meminta mengadakan kegiatan ini kembali untuk peserta didik supaya lebih mengenal cerita rakyat Indonesia. Abstract: This activity aims to introduce folklore to early childhood. The introduction of folklore in early childhood needs to use appropriate methods so that folklore can be understood by early childhood. Our community service activities are done at the Sanggar Baca Jendela Dunia. The selection of Sanggar Baca Jendela Dunia as an object of community service because generally the students aged 4-8 years. Thus, based on the age category it is very relevant in conveying the introduction of folklore using the chain picture method. This activity is a process of inheriting folklore to the younger generation. The problem realization stage is starting with teaching folklore material. This is done with the hope that the participants will know folklore. Next, an introduction to folklore is carried out using the chain picture method. Chain image is a form of presentation of images based on topics or events needed to be arranged and each image can tell to take the meaning contained in the picture presented. As a result of this activity, tutors and parents of students were very enthusiastic about this activity. This is motivated by the intensity of children who are dependent on their devices. Tutors and parents of participants asked to hold this activity for students to get to know Indonesian folklore.
PENINGKATAN KEMAMPUAN APRESIASI PUISI BAGI SISWA DI SANGGAR BACA JENDELA DUNIA CIPUTAT TANGERANG SELATAN Bram Denafri; Taat Budiono; Irwansyah Irwansyah; Dewi Yanti
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol. 3, No. 2: Desember 2019
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (149.539 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v0i0.1157

Abstract

Abstrak: Kegiatan ini bertujuan untuk membantu Sanggar Baca Jendela Dunia dalam mewujudkan misinya, yaitu memberikan pelatihan di bidang bahasa dan sastra. Selain mewujudkan salah satu misi Sanggar Baca Jendela Dunia. Kegiatan ini juga bertujuan untuk memperingati Bulan Bahasa. Dengan harapan, dapat membina, mengembangkan dan mewariskan Sastra Indonesia kepada generasi muda. Selain itu, kegiatan apresiasi puisi dapat mempertajam perasaan, penalaran, daya khayal serta kepekaan generasi muda terhadap masyrakat, budaya dan lingkungan hidup. Adapun tahap realisasi permasalahannya adalah dimulai dengan pengajaran materi pembacaan puisi kepada para peserta. Hal ini dilakukan dengan harapan agar para peserta memiliki pengetahuan teori tentang pembacaan puisi. selanjutnya, dilakukan pengkajian atau analisis makna yang terkandung dalam puisi. hal ini, bertujuan agar peserta bisa menganalisis dan memahami makna yang terkandung dalam puisi sehingga dalam pembacaan puisi bisa lebih menghayati. Setelah itu dilakukan kritik teks puisi dalam upaya untuk mengetahui kelebihan dan kekurangan dari sebuah teks puisi. Selanjutnya, dilakukan praktek pembacaan puisi dengan harapan agar peserta dapat menerapkan semua teori tentang puisi dalam pembacaannya.Kata Kunci: Apresiasi Puisi, Sanggar Baca Jendela Dunia. Abstract: Lecturer at the Indonesian Literature Study Program at Pamulang University took the initiative to conduct Poetry Appreciation Training at the Window Window Study Studio This activity aims to help Sanggar Baca Jendela Dunia in realizing its mission, which is to provide training in the fields of language and literature. Besides realizing one of the Sanggar Baca Jendela Dunia missions. This activity also aims to commemorate the Language Month. With hope, can foster, develop and pass Indonesian Literature to the younger generation. In addition, poetry appreciation activities can sharpen feelings, reasoning, imagination and sensitivity of the younger generation to society, culture and the environment. The realization stage of the problem is starting with teaching poetry reading material to the participants. This was done with the hope that the participants would have theoretical knowledge about poetry reading. Furthermore, an assessment or analysis of the meaning contained in the poem is carried out. this, aims so that participants can analyze and understand the meaning contained in poetry so that the poetry reading can be more appreciate. After that the poetry text critique is done in an effort to find out the advantages and disadvantages of a poetry text. Furthermore, the practice of reading poetry is done in the hope that participants can apply all theories about poetry in their reading.Keywords: Poetry Appreciation, Sanggar Baca Jendela Dunia
PROSES MORFOLOGIS BAHASA SLANG DI KALANGAN TEKNISI HANDPHONE Nyayu Fajrina Dwi Lestari; Bunga Sania; Bram Denafri
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 1, No 1 (2020): Prosiding Seminar Nasional Sasindo Unpam Vol.1 No.1 November 2020
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (132.244 KB) | DOI: 10.32493/sns.v1i1.7871

Abstract

Bahasa slang adalah bahasa tidak baku dan bersifat di bawah standar atau tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Bahasa slang juga lahir akibat belum adanya kata yang dapat menampung suatu kosep, sehingga melahirkan kata baru yang berfungsi mewadahi konsep tersebut. Dalam kehidupan sehari-hari, bahasa slang yang digunakan di kalangan remaja, dunia maya, mempunyai keunikan sendiri. Bahkan terdapat beberapa bahasa slang yang hanya berlaku di kalangan tertentu, seperti bahasa slang yang sering digunakan di kalangan teknisi handphone. Bahasa slang yang digunakan dalam sehari-hari khususnya di kalangan teknisi handphone terbentuk tanpa memperhatikan proses morfologisnya. Proses morfologis adalah proses pembentukan, perubahan kata yang meliputi afiksasi (penambahan imbuhan), Reduplikasi (pengulangan kata baik sebagian ataupun seluruhnya), akronim (penyingkatan atau pemendekan kata), konversi (perubahan kelas kata). Penulisan karya tulis ini bertujuan untuk mengungkapkan; 1) Seperti apa bahasa slang yang biasa digunakan di kalangan teknisi handphone. 2) Proses morfologis apa saja yang terdapat dalam kata gaul teresebut. 3) Seperti apa pola atau bentuk variasi proses morfologis pada Bahasa slang tersebut. Penelitian ini dikaji menggunakan teori morfologi struktural Ramlan. Morfologi struktural merupakan salah satu cabang linguistik yang mengkaji struktur dan proses pembentukan kata. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif. Langkah yang ditempuh dalam menganalisis data adalah dengan mencatat apa saja bahasa slang yang biasa digunakan di kalangan teknisi handphone melalui proses observasi, lalu menganalisisnya sesuai kaidah-kaidah morfologi struktural menurut Ramlan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; Sebagian besar bahasa slang yang digunakan oleh teknisi handphone, mengalami proses morfologi, seperti Afiksasi (Prefiks, Sufiks, Konfiks), Reduplikasi, dan Akronimisasi.
TINDAK TUTUR ILOKUSI DALAM PERCAKAPAN GURU DAN SISWA DI SMK BOGOR MUHIDDIN SCHOOL Sahrul Sani; Bram Denafri
Prosiding Seminar Nasional Sasindo Vol 2, No 1 (2021): PROSIDING SEMINAR NASIONAL SASINDO UNPAM VOL.2 NO.1 NOVEMBER 2021
Publisher : fakultas sastra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32493/sns.v2i1.17811

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Tindak tutur Ilokusi yang terdapat dalam percakapan Guru dan  Siswa  di  SMK  Bogor  Muhiddin  School,  dan  mendeskripsikan  bentuk  Tindak  tutur  Ilokusi  yang  sering digunakan dalam percakapan Guru dan Siswa di SMK Bogor Muhiddin School. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1) Bagaimana bentuk Tindak tutur Ilokusi dalam percakapan Guru dan Siswa di SMK Bogor Muhiddin School ? 2). Bagaimana bentuk Tindak tutur Ilokusi yang sering digunakan dalam percakapan Guru dan Siswa di SMK Bogor Muhiddin School ?. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan Kualitatif dengan jenis Deskriptif. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik Observasi langsung dilanjutkan dengan teknik simak dan catat. Data pada penelitian ini berupa percakapan yang mengandung Tindak tutur Ilokusi. Sumber data pada penelitian ini dari Guru dan Siswa di SMK Bogor Muhiddin School. Teknik Analisis data pada penelitian ini  menggunakan  metode  Padan  dan  Agih.  Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa  bentuk tindak tutur ilokusi yang dilakukan oleh guru terhadap siswa dalam suatu kelas di SMK Bogor Muhiddin school terdapat beberapa jenis bentuk Tindak tutur Ilokusi diantaranya tindak tutur Ilokusi Representatif (Asertif), Direktif, Ekspresif, Komisif dan Deklarasi.  Selanjutnya, dari berbagai jenis bentuk tindak tutur ilokusi yang terdapat dalam percakapan guru dan siswa di SMK Bogor Muhiddin School. penulis dapat simpulkan bentuk Tindak tutur Ilokusi yang paling sering digunakan oleh guru dan siswa dalam proses belajar mengajar di SMK Bogor Muhiddin School adalah jenis bentuk tindak tutur Ilokusi direktif.Kata Kunci: Tindak tutur, Ilokusi, Guru dan Siswa SMK Bogor Muhiddin School
Slang Words in Transaction of Selling-Buying Drugs in Padang City Area Amelia Yuli Astuti; Bram Denafri
Jurnal Ilmiah Langue and Parole Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Ilmiah Langue and Parole
Publisher : Fakultas Sastra Universitas Ekasakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36057/jilp.v3i2.403

Abstract

This research is able to develop linguistic aspects that are used by a group of drug dealers and users to be directly identified by people who are likely close to them. So that the public can be aware of the existence of drug sales transactions and submit it to the authorities to follow up. This research seeks to understand and explain the phenomena of slang used by drug dealers in buying and selling transactions Padang City. This research produces descriptive data in the form of sentences, words, or slang language phrases Padang City. This research method is Simak Libat Cakap (SLC) where researchers are directly involved in obtaining data. Sources of data in this research were obtained from oral sources. The oral data source was obtained from an interview with one dealer who was willing to be interviewed who did the distribution and had connections with other dealers.