Claim Missing Document
Check
Articles

Found 27 Documents
Search

Analisis Pendapatan Usahatani Sawi di Desa Humusu Oekolo Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 1 No 01 (2016): AGRIMOR - January 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.546 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i01.22

Abstract

Penelitian dengan judul “Analisis Pendapatan Usahatani Sawi Di Desa Humusu Oekolo Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara bertujuan untuk: 1) mengetahui besar pendapatan usahatani sawi di Desa Humusu Oekolo Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara, dan 2) mengetahui kelayakan usahatani sawi di Desa Humusu Oekolo Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara. Penelitian dilaksanakan di desa Humusu Oekolo kecamatan Insana Utara kabupaten Timor Tengah Utara, pengambilan data dilakukan pada bulan April 2013. Penentuan sampel menggunakan teknik quota sampling (jatah) sebanyak 30 orang petani sawi. Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder kemudian ditabulasi dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai yakni untuk mengetahui besarnya pendapatan usahatani sawi menggunakan analisis pendapatan dan untuk mengetahui kelayakan usahatani sawi menggunakan analisis return cost ratio (R/C). Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) pendapatan usahatani sawi sebesar Rp. 250.000/responden atau sebesar Rp. 113.636,36,-/are, dan 2) RC ratio sebesar 3,27. Artinya secara ekonomi usahatani sawi di desa Humusu Oekolo secara ekonomi menguntungkan, sehingga layak dilanjutkan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Permintaan Kacang Tanah di Kecamatan Kota Kabupaten Timor Tengah Utara Fransiskus Salem; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 1 No 01 (2016): AGRIMOR - January 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (306.265 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i01.24

Abstract

Penelitian tentang faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kacang tanah di Kecamatan Kota Kabupaten Timor Tengah Utara dilakukan di Kecamatan Kota Kefamenanu. Penentuan sampel menggunakan metode Cluster Sampling yakni sampel diambil berdasarkan wilayah penelitian. Untuk sampel wilayah diambil hanya 2 dari 9 kelurahan yang ada di Kecamatana Kota Kefamenanu yakni Kelurahan Kefa Selatan dan Kelurahan Kefa Tengah dengan alasan bahwa kedua kelurahan tersebut memiliki jumkah penduduk yang lebih banyak dari pada kelurahan lainya dan penentuan responden diambil secara acak dengan jumlah 30 responden dari Kelurahan Kefa Selatan dan 30 responden dari Kelurahan Kefa Tengah. Untuk mengetahui identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kacang tanah di kecamatan kota dilakukan dengan metode deskriptif. Sedangkan untuk mengetahui besar pengaruh faktor-faktor terhadap permintaan kacang tanah maka dapat digunakan analisis Cobb-Douglas. Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat diketahui bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kacang tanah di Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU adalah harga kacang tanah, harga jagung, harga kacang hijau, pendapatan, jumlah tanggungan keluarga dan selera konsumen. Pada hasil dan pembahasan dapat diketahui besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan kacang tanah di Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten TTU, yakni koefisien determinasinya (R2) 0,89. Hal ini berarti bahwa variable-variabel yang diamati berpengaruh terhadap permintaan kacang tanah sebesar 0,89% sedangkan 11%-nya merupakan pengaruh factor-faktor di luar variabel-variabel yang diamati.
Efektivitas Kelompok Wanita Tani Lestari di Desa Subun Tua’lele Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara Anna Cisca Da Costa; Marsianus Falo; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 1 No 02 (2016): AGRIMOR - April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (410.757 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i02.101

Abstract

Pemberdayaan kelompok tani merupakan upaya yang harus dilakukan untuk meningkatkan produktivitas kelompok tani tersebut yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat atau anggota kelompok tani tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran Kelompok Wanita Tani Lestari, Desa Subun Tua’lele, Kecamatan Insana Barat dan untuk mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan faktor pembentuk efektivitas kelompok tani di Kelompok Wani Tani Lestari, Desa Subun Tua’lele, Kecamatan Insana Barat.Penelitian ini dilaksanakn dari bulan Desember-Januari. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode statistik deskriptif. Sedangkan teknik atau cara analisa data yang relevan digunakan dalam penelitian ini adalah teknik rank spearman yang digunakan untuk menganalisa hubungan antara faktor pembentuk efektivitas kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahwa tingkat efektivitas wanita tani lestari berada pada kategori sedang. Faktor penyebab umum yang dapat dilihat adalah karena sedikitnya bahan yang digunakan untuk produksi dan rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam pengolahan pasca panen sehingga tidak mendatangkan hasil yang banyak. Oleh karena itu diperlukan upaya yang lebih maksimal untuk meningkatkan produktivitas pengolahan pasca panen.Hasil analisis rank spearman juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara faktor pembentuk efektivitas kelompok tani dengan efektivitas kelompok tani di desa Subun Tua’lele Kecamatan Insana Barat.
Pemasaran Sirih Buah di Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timur Tengah Utara Wilfridus Sasi; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 2 No 01 (2017): AGRIMOR - January 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (274.18 KB) | DOI: 10.32938/ag.v2i01.126

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mengetahui saluran pemasaran sirih buah; 2) mengetahui fungsi–fungsi pemasaran sirih buah yang dilakukan oleh petani dan pedangang perantara, dan; 3) mengetahui pemasaran sirih buah. Metode pengambilan sampel yang digunakan melipui 1) purposive sampling untuk penentua petani, dan; 2) snow ball sampling untuk pedangang. Metode analisis data menggunakan metode analisis kulitatif untuk menjawab tujuan pertama dan kedua, metode analisis margin pemasaran untuk menjawab tujuan ketiga. Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat 3 saluran pemasaran sirih buah yaitu: a) Petani Produsen Ke Konsumen; b) Petani Produsen – Pengecer – Wini - Konsumen Wini, dan; c) Petani Produsen – Pemborong – Pengecer Kefamenanu – Konsumen kefamenanu. Petani dan pedagang tidak menjalankan semua fungsi pemasaran. Terdapat perbedaan margin disetiap saluran pemasaran yaitu: (a) margin pemasaran sirih buah/tumpuk pada saluran II yaitu: Rp. 540,000 (b) margin pemasaran sirih buah/bugkus pada saluran III yaitu: Rp. 753,333.
Analisis Pemasaran Buncis di Desa Oerinbesi Kecamatan Biboki Tanpah Kabupaten Timor Tengah Utara Yohana Albertin Pay; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 2 No 04 (2017): AGRIMOR - October 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (328.342 KB) | DOI: 10.32938/ag.v2i04.173

Abstract

Buncis merupakan sayuran yang berpotensi ekonomi tinggi karena mempunyai peluang pasar yang cukup luas. Penelitian dan publikasi tentang pemasaran komoditi pertanian, dan perikanan di wilayah kabupaten TTU masih sangat minim, hal ini menyebabkan berbagai pihak terkait sulit untuk mendapatkan informasi yang bisa digunakan sebagai pijakan pengambilan keputusan oleh pemerintah, produsen, pedagang maupun konsumen yang lebih berpihak kepada petani produsen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) saluran pemasaran; 2) margin pemasaran; 3) farmer share; dan 4) efisiensi pemasaran buncis di desa Oerinbesi, kecamatan Biboki Tanpah, kabupaten TTU. Penelitian ini dilaksanakan di desa Oerinbesi, kecamatan Biboki Tanpah, kabupaten TTU pada bulan Februari sampai Juli 2017 dengan petani sampel sebanyak 35 petani buncis. Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, margin pemasaran, farmer share, efisiensi pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat tiga level saluran pasar yang terbentuk dalam pemasaran buncis di Desa Oerinbesi yakni saluran I Petani → Konsumen, saluran II Petani → Pengecer → Konsumen (Konsumen Atambua dan Kefamenanu) serta saluran III Petani → Pengumpul → Pengecer → Konsumen (Konsumen Kefamenanu, Atambua dan Kupang). Margin pemasaran terbesar berada pada saluran pemasaran III khusus lokasi konsumen Kupang senilai Rp8.875,00 sedangkan terendah pada saluran I senilai Rp0,00 rata-rata nilai margin untuk tiga saluran pemasaran sebesar Rp3.402,50. farmer share tertinggi berada pada saluran I yakni 100% dan terendah pada saluran III lokasi Kupang yakni 31,06%, rata-rata farmer share untuk tiga saluran pemasaran yakni Rp65.657,00. Pemasaran buncis di desa Oerinbesi berdasarkan pendekatan struktur, perilaku dan tampilan pasar menunjukkan hasil tidak efisien pada struktur dan perilaku pasar, sedangkan keragaman pasar menunjukkan hasil tidak efisien.
Analisis Produksi dan Pemasaran Usahatani Padi Sawah di Desa Tualene Kecamatan Biboki Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Magdalena De Araujo; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 1 No 03 (2016): AGRIMOR - July 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (243.838 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i03.262

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah dan fungsi-fungsi pemasaran beras yang dilakukan oleh usahatani di Desa Tualene Kecamatan Biboki Utara Kabupaten Timor Tengah. Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode Random Sampling secara acak sederhana dengan jumlah 15% dari total populasi 219, maka jumlah responden sebanyak 33 orang, metode pengumpulan data dilakukan dengan metode survey, data yang diambil berupa data primer dan sekunder, sedangkan metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis data analisis regresi linier berganda dan deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara simultan atau secara bersama-sama faktor luas lahan, bibit, pupuk, curahan tenaga kerja, pengelaman, dan usia berpengaruh sangat nyata terhadap produksi usahatani padi sawah. Sedangkan secara sendiri-sendiri atau parsial faktor yang berpengaruh nyata adalah faktor luas lahan, benih, sedangkan faktor yang tidak berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi sawah adalah faktor pupuk, tenaga kerja, dan umur. Fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan petani adalah fungsi fisik dan fungsi pertukaran, fungsi fisik terdiri dari fungsi pengolahan, penyimpanan serta pengangkutan sedangkan fungsi pertukaran terdiri dari satu fungsi yaitu fungsi penjualan.
Margin Pemasaran Ikan di Kecamatan Insana Utara Kabupaten Timor Tengah Utara Dance M. Selan; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 1 No 03 (2016): AGRIMOR - July 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (301.335 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i03.264

Abstract

Penelitian bertujuan untuk mengetahui 1) fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan nelayan dan pedagang perantara; 2) saluran pemasaran ikan; dan 3) margin pemasaran ikan. Metode analisis data yang digunakan adalah deskripsi kualitatif dan analisis margin pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh petani yakni fungsi penjualan, penyedia fisik dan fungsi informasi pasar. Sedangkan yang dilakukan oleh pedagang pemborong adalah fungsi pembelian, fungsi penjualan, fungsi penyimpanan, fungsi pengangkutan, fungsi pengolahan, fungsi pengadaan fisik, fungsi informasi pasar. Sedangkan fungsi pemasaran yang dilakukan oleh pengecer yaitu fungsi pembelian, fungsi penjualan, fungsi penyimpanan, fungsi pengangkutan, fungsi pengolahan, fungsi pengadaan fisik, fungsi grading, fungsi risiko. Terdapat lima saluran pemasaran yakni 1) Nelayan→Konsumen; 2) Nelayan→Pengecer Wini→Konsumen; 3) Nelayan→Pemborong Wini→Pengecer Kefa→Konsumen; 4) Nelayan→Pemborong Kefa→Pengecer Kefa→Konsumen; dan 5) Nelayan→Pemborong Atambua→Pengecer Atambua→Konsumen. Margin pemasaran yang terjadi berbeda-beda di setiap saluran pemasaran yaitu : (a) margin pemasaran ikan pada saluran II sebagai berikut : ikan Tembang Rp 150.000, ikan Kombong Rp 200.000, ikan Nipi Rp 250.000, ikan Tongkol Rp 300.000. (b) margin pemasaran ikan pada saluran III sebagai berikut: di tingkat pemborong ikan Tembang Rp 150.000, ikan Kombong Rp 200.000, ikan Nipi Rp 200.000, ikan Tongkol Rp 200.000, sedangkan pada tingkat pengecer ikan Tembang Rp 205.000, ikan Kombong Rp 180.000,ikan Nipi Rp 210.000, ikan Tongkol Rp 220.000. (c) Margin pemasaran pada saluran ke IV sebagai berikut: di tingkat pemborong ikan Tembang Rp 200.000, ikan Kombong Rp 250.000, ikan Nipi Rp 250.000, ikan Tongkol Rp 200.000, sedangkan di tingkat pengecer ikan Tembang Rp 150.000, ikan Kombong Rp 110.000, ikan Nipi Rp 150.000 dan ikan Tongkol Rp 180.000. (d) margin pemasaran ikan pada saluran V sebagai berikut: di tingkat pemborong ikan Tembang Rp 200.000, ikan Kombong Rp 250.000, ikan Nipi Rp 250.000 dan ikan Tongkol Rp 250.000, sedangkan di tingkat pengecer ikan Tembang Rp 160.000, ikan Kombong Rp 150.000, ikan Nipi Rp 170.000 dan ikan Tongkol Rp 210.000.
Partisipasi Anggota Kelompok Tani dalam Berusahatani Bawang Putih di Desa Sallu Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara Marsianus Falo; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 2 No 02 (2017): AGRIMOR - April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (312.604 KB) | DOI: 10.32938/ag.v2i02.268

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik, tingkat partisipasi dan hambatan-hambatan partisipasi anggota kelompok tani bawang putih di Desa Sallu Kecamatan Miomaffo Barat Kabupaten Timor Tengah Utara. Metode penelitian menggunakan metode survey dan pengumpulan data meliputi data primer dan data sekunder. Analisis data digunakan Skala likert. Hasil penelitian menunjukkan 1) karakteristik anggota kelompok tani bawang putih memiliki potensi yang layak dikembangkan produktivitasnya yakni umur, pendidikan formal, pengalaman berusahatani bawang putih, jumlah anggota keluarga, luas lahan garapan, dan kelembagaan kelompok taninya; 2) tingkat partisipasi dari 95 responden anggota kelompok tani berada dalam kategori 3 yakni “Kadang-kadang” dengan nilai skor rata-rata tingkat partisipasi kelompok tani dari 5 indikator penilaian adalah 63,6; dan 3) kendala-kendala dalam berusahatani bawang putih: kurang bibit bawang putih yang unggul, akses informasi harga pasar, pola usahatani bawang putih masih tradisional, pelatihan budidaya bawang putih, iklim yang kurang bersahabat, usaha bawang putih semakin sempit, kurangnya modal usaha.
Analisis Pendapatan Usahatani Tumpangsari Palawija di Desa Letneo Selatan dan Desa Unini Kecamatan Insana Barat Egidius Sanit; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 3 No 2 (2018): AGRIMOR - April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.075 KB) | DOI: 10.32938/ag.v3i2.300

Abstract

Desa Letneo Selatan dan desa Unini adalah dua desa yang terletak di dataran kaki gunung Basamtasa kecamatan Insana Barat yang masyarakatnya menjalankan usahatani palawija dengan pola tanam tumpangsari. Komoditi palawija yang ditanam adalah jagung lokal putih, jagung lokal kuning, kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayu. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) gambaran umum usahatani palawija; dan 2) pendapatan usahatani palawija di desa Letneo Selatan dan desa Unini, kecamatan Insana Barat, kabupaten TTU yang dilaksanakan di desa Letneo Selatan dan Desa Unini, kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU, pada bulan Agustus sampai Desember 2017. Penentuan sampel dilakukan dengan metode purposive samling dengan kriteria memiliki luas lahan >40 are dan menggunakan pola tanam tumpangsari, sehingga sampel yang digunakan adalah sebanyak 30 orang. Untuk mengetahui gambaran umum usahatani palawija maka digunakan metode analisis deskriptif kualitatif sedangkan mengetahui pendapatan usahatani palawija maka dilakukan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan usahatani palawija di desa Letneo Selatan dan desa Unini, kecamatan Insana Barat dilakukan dengan pola tanam tumpangsari tanaman jagung lokal putih, jagung lokal kuning, kacang tanah, kacang hijau dan ubi kayu. Terdapat juga kacang tali yang tidak dianalisis dalam penelitian ini. Tahap-tahap usahatani yang dilakukan meliputi persiapan lahan, persiapan benih, penanaman, penyulaman, penyiangan atau penyemprotan pestisida, panen dan pasca panen. Selama melakukan usahatani, petani mengeluarkan total biaya sebesar Rp33.565.625,00 dengan rata-rata biaya Rp1.118.854,17 yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Total penerimaan usahatani palawija dalam satu kali musim tanam sebesar Rp232.895.000,00 dengan rata-rata penerimaan setiap petani sebesar Rp7.763.167,00 sehingga petani memperoleh total pendapatan Rp.199.329.375,00 dengan rata-rata pendapatan setiap petani sebesar Rp6.644.312,50 dengan perincian pendapatan dari jagung lokal putih sebesar Rp2.342.029,17, dari jagung lokal kuning sebesar Rp1.539.529,17, dari kacang tanah sebesar Rp309.029,17, dari kacang hijau sebesar Rp261.195,83, dan dari ubi kayu sebesar Rp2.192.529,17.
Analisis Pemasaran Pinang Kering Oleh Pedagang di Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara Frederikus Naimena; Agustinus Nubatonis
AGRIMOR Vol 2 No 02 (2017): AGRIMOR - April 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (284.54 KB) | DOI: 10.32938/ag.v2i02.303

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) saluran pemasaran pinang kering; 2) fungsi pemasaran; dan 3) margin pemasaran pinang kering di Kecamatan Kota Kefamenanu kabupaten Timor Tengah Utara yang dilaksanakan pada bulan September 2016 sampai bulan Februari 2017. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif dan analisis margin pemasaran. Hasil penelitian menunjukkan terdapat dua saluran pemasaran pinang kering di Kecamatan Kota Kefamenanu yakni saluran I: Pedagang Besar→Pengecer→Konsumen; dan saluran II: Pedagang Besar→Konsumen. Fungsi yang dilakukan oleh Pedagang Besar adalah fungsi penjualan dan fungsi penyimpanan, pengangkutan, penyediaan dana, penanggung risiko, dan informasi pasar, sedangkan fungsi yang dilakukan oleh pedagang Pengecer yaitu fungsi pembeli, penjualan, penyimpanan, pengangkutan, standarisasi dan grading, penanggung risiko, informasi pasar, dan penyediaan dana. Margin total pada tingkat Pedagang Besar sebesar Rp. 9.000/kg (44.4%), sedangkan margin total Pengecer sebesar Rp. 20,000/kg (0,33%). Hal ini menunjukkan bahwa selisih antara harga beli dengan harga jual Pedagang Besar lebih besar dari selisih harga beli dan harga jual oleh lembaga Pengecer. Karena dalam margin pemasaran terdapat dua komponen yaitu komponen biaya dan komponen keuntungan, maka yang disumbangkan oleh komponen biaya adalah untuk Pedagang Besar sebesar Rp. 40.000/kg (0,23%), untuk Pengecer sebesar Rp.60.000/kg (2,18%) dan Rp.5000/tumpuk (181,81%). Hal ini menunjukkan bahwa biaya yang dikeluarkan oleh Pedagang Besar lebih besar dari pada pedagang Pengecer. Margin pemasaran terbesar untuk pinang kering terdapat pada saluran I yaitu Rp. 9.000 dengan persentase (44.44%).