Claim Missing Document
Check
Articles

Found 18 Documents
Search
Journal : AGRIMOR

Analisis Efisiensi Teknis dan Alokatif Usahatani Jagung (Studi Kasus di Desa Bitefa Kecamatan Miomafo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara) Simon Juan Kune; A Wahib Muhaimin; Budi Setiawan
AGRIMOR Vol 1 No 01 (2016): AGRIMOR - January 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (514.348 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i01.23

Abstract

Penenitian analisis efisiensi teknis dan alokatif usahatani jagung dilakukan di desa Bitefa Kecamatan Miomafo Timur Kabupaten Timor Tengah Utara dengan pertimbangan lokasi ini memiliki produksi tertinggi di Kecamatan Miomafo Timur. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder, sampel yang diambil menggunakan metode Slovin sehingga diperoleh responden sebanyak 46 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis fungsi produksi stichastic frontier. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi jagung adalah luas lahan pada taraf signifikan 1 persen dan benih pada taraf signifikan 1 persen. Sedangkan untuk faktor tenaga kerja, biaya dan pupuk tidak berpengaruh nyata. Tingkat efisiensi teknik usahatani jagung di daerah penelitian terendah yaitu sebesar 0,80 dan tingkat efisiensi tertinggi dari usahatani jagung yaitu sebesar 0,99. Penggunaan luas lahan dan benih ternyata masih belum efisien, hal ini ditunjukan dengan besarnya perbandingan antara NPMx / Px < 1. Faktor-faktor yang berpengruh terhadap efek inefisiensi adalah pendidikan formal berpengaruh negatif yang berarti semakin tinggi pendidikan formal dapat menurunkan efisiensi secara teknis. Sementara pendidikan nonformal berpengaruh positif yang berarti jika petani responden semakin sering mengikuti pelatihan dan penyuluhan di bidang pertanian akan bermanfaat untuk meningkat efisiensi teknis usahatni jagung, karena pengetahuan yang diperoleh dalam mengikuti pelatihan dan penyuluhan lebih diarahkan pada penerapan budidaya dan usahatani di bidang pertanian agar petani dapat mengetahui cara mengelola usahataninya dengan baik dan benar, terutama dalam menggunakan faktor-faktor produksi seperti lahan, benih, biaya, tenaga kerja dan pupuk.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usaha Tani Sayur Sawi di Kelurahan Bensone Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara Marselina Lama; Simon Juan Kune
AGRIMOR Vol 1 No 02 (2016): AGRIMOR - April 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (550.001 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i02.102

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran umum usahatani sayur sawi dan juga faktor – faktor yang mempengaruhi produksi usahatani sayur sawi. Metode pengambilan sampel adalah simple random sampling, dengan jumlah petani sebanyak 50 sampel. Analisis yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda dalam bentuk logaritma dengan fungsi produksi Cobb-Douglas. Hasil uji F menunjukkan bahwa secara keseluruhan variabel bebas secara bersama-sama dapat menunjukkan pengaruhnya terhadap faktor produksi sawi dengan nilai Fhitung sebesar (712.476) ˃ nilai Ftabel (2.32), sedangkan hasl uji T menunjukan bahwa faktor-faktor produksi yang berpengaruh secara nyata terhadap produksi sayur sawi di Kelurahan Bansone adalah faktor luas lahan dengan nilai thitung luas lahan (4.090) > ttabel (1,684), faktor benih dengan nilai thitung benih(1.974) ˃ ttabel (1.684), faktor modal dengan nilai thitung modal (2.479) ˃ ttabel (1.684), faktor tenaga kerja dengan nilai thitung tenaga kerja (2.785) > ttabel(1.684) berpengaruh secara nyata terhadap produksi usahatani sayur sawi sedangkan faktor pupuk dengan nilai thitung pupuk (0.164) ˂ ttabel (1.684), faktor pengalaman degan nilai thitung pengalaman (1.117) ˂ ttabel (1.684) dan faktor pendidikan formal dengan nilai thitung pendidikan (0.321) ˂ ttabel (1.684) tidak berpengaruh secara nyata terhadap produksi usahatani sayur sawi.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usahatani Padi Sawah di Desa Haekto, Kecamatan Noemuti Timur Serafina Laka Neonbota; Simon Juan Kune
AGRIMOR Vol 1 No 03 (2016): AGRIMOR - July 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (456.394 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i03.104

Abstract

Penenitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani padi sawah yang dilakukan di desa Haekto Kecamatan Noemuti Timur, dengan pertimbangan lokasi ini memiliki produksi tertinggi di Kecamatan Noemuti Timur. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder, sampel yang diambil menggunakan metode Slovin sehingga diperoleh responden sebanyak 78 orang. Analisis yang digunakan adalah analisis fungsi Cobb-Douglass. Faktor-faktor Faktor luas lahan,benih, pupuk,tenaga kerja,pengalaman, pendidikan dan modal secara (simultan) berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani padi sawah. Secara (parsial) faktor pupuk,tenaga kerja dan modal memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap usahatani padi sawah. Sedangkan faktor luas lahan,benih,pengalaman dan pendidikan berpengaruh tidak nyata terhadap produksi usahatani padi sawah.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kacang Tanah di Desa Sunsea, Kecamatan Naibenu, Kabupaten Timor Tengah Utara Kristina Kolo; Simon Juan Kune
AGRIMOR Vol 1 No 03 (2016): AGRIMOR - July 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (281.265 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i03.106

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran usahatani kacang tanah dan faktor – faktor yang mempengaruhi usahatani kacang tanah. Metode analisis data yang digunakan metode deskriptif kualitatif dan model analisis Cobb-Douglas. Gambaran usahatani kacang tanah di desa penelitian dimulai dari tahap persiapan benih, pembersihan dan pengolahan lahan, penanaman, penyiangan yang dilakukan dengan dua tahap, panen dan pasca panen. Pada uji F, faktor modal, luas lahan, benih, tenaga kerja, pengalaman usahatani, pendidikan petani secara bersama-sama (simultan) berpengaruh nyata terhadap produksi kacang tanah. Sedangkan pada uji T, secara sendiri- sendiri (parsial) faktor luas lahan, benih memiiki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap produksi usahatani kacang tanah. Sedangkan pngalaman usahatani, pendidikan, modal, tenaga kerja tidak berpengaruh terhadap produksi usahatani kacang tanah. Nilai Kofisien Determinasi (R2) sebesar 0.675 atau mencapai 67,5%, angka tersebut menunjukkan bahwa kemampuan variabel bebas dalam memberikan informasi untuk menjelaskan keragaman variabel terikat relatif tinggi. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa variabel independen memiliki pengaruh sebesar 67,5% terhadap peningkatan maupun penurunan produksi sedangkan sisanya 32,5% dijelaskan oleh faktor lain diluar faktor yang diteliti.
Analisis Pendapatan Usahatani Sayur Kangkung di Kelurahan Bansone, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara Oktovianus Tani'i; Simon Juan Kune
AGRIMOR Vol 1 No 04 (2016): AGRIMOR - October 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (225.579 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i04.109

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana gambaran umum usahatani sayur kangkung, pendapatan petani dan keuntungan relatif petani kangkung di Kelurahan Bansone yang diperoleh petani dalam satu kali tanam.Metode pengambilan sampel dilakukan secara sensus sedangkan metode pengambilan data dilakukan secara survey. Data yang diambil adalah data primer dan data sekunder, data yang dikumpulkan selanjutnya dianalisis dengan menggunakan metode analisis deskripsi kualitatif, metode analisis pendapatan dan analisis keuntungan relatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa tahap kegiatan usahatani sayur kangkung dimulai dari persiapan lahan, pemupukan dasar, penanaman, penyulaman, pemeliharaan seperti (penyiangan, pengendalian hama dan penyakit), panen dan pasca panen. Total biaya yang dikeluarkan dalam berusahatani sayur kangkung sebesar Rp.24.522.250/musim tanam dengan rata- rata biaya sebesar Rp.613.056/musim tanam, total penerimaan dari usahatani sebesar Rp.93.750.000/musim tanam dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp.2.343.750,/musim tanam. Total Pendapatan yang diterima sebesar Rp.69.227.750/musim tanam dengan rata-rata pendapatan yang diperoleh sebesar Rp.1.730.694/musim tanam.Sedangkan total RC/Ratio sebesar 152,760 dan rata-rata RC/Ratio sebesar 4,0 sehingga dapat dikatakan bahwa usahatani yang dilakukan dapat menguntungkan secara ekonomis karena nilai RC ratio lebih besar dari 1.
Implementasi Marketing Mix Pada Pemasaran Abon Ikan di Kelurahan Humusu C, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara Petrus Yanssen Moensaku; Simon Juan Kune
AGRIMOR Vol 1 No 04 (2016): AGRIMOR - October 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (246.665 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i04.111

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran umum pemasaran abon ikan dan implementasi marketing mix pada pemasaran abon ikan. Metode pengambilan sampel yang digunakan yaitu metode secara sensus dan sampel sebanyak 5 orang, metode pengumpulan data dilakukan dengan metode survey, sedangkan metode analisis data yang digunakan metode ananlisis data deskripsi kualitatif. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa gambaran pemasaran abon ikan dispesifikan kedalam mananjemen pemasaran abon ikan yang dimulai dari perencanaan dengan mengamati suutuasi didasari permintaan dari konsumen, pelaksanaan yang dilakukan oleh anggota kelompok yang langsung menuju pada lokasi konsumen, pengendalian dlakukan untuk mengetahui bila terjadi penyimpangan dan penyebabnya, serta evaluasi mengenai pelaksanaan pemasaran abon ikan, sedangkan implementasi marketing mix, produk diimplementasi berdasarkan pelatihan dan instruksi dari Standar Industri Indonesia, harga diimplementasi dengan menerapkan metode penetapan harga berdasarkan pendekatan biaya dan harga yang ditetapkan Rp. 20.000,- dan $2,5 Centavos, sedangkan tempat diimplementasi pada 2 lokasi yaitu Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Timor Tengah Utara dan perbatasan RI-RDTL, promosi diimplementasikan berdasarkan pada frekuensi produksi yang dilakukan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi dan Strategi Pengembangan Usahatani Bawang Putih di Kecamatan Miomaffo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara Marsianus Falo; Simon Juan Kune; Adeline Norawati Hutapea; Origenes Boy Kapitan
AGRIMOR Vol 1 No 04 (2016): AGRIMOR - October 2016
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (302.801 KB) | DOI: 10.32938/ag.v1i04.113

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk 1) mendeskripsikan keragaan usahatani bawang putih; 2) menganalisis kandungan unsur metabolid sekunder; 3) menganalisis faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi usahatani bawang putih; 4) menganalisis pendapatan yang dipeoleh petani dari usahatani bawang putih, dan; 5) mengetahui startegi pengembangan usahatani bawang putih. Metode yang dugunakan adalah survei dan eksperimen laboratorium. Analisa data menggunakan analisis FTIR dan GC-MS, Analisis Cobb Douglass, analisis pendapatan dan Analisis SWOT. Hasilnya keragaan usahatani meliputi pengolahan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan, panen, pasca panen dan pemasaran. Unsur metabolid sekunder yang terdapat dalam bawang putih adalah adsiri, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap produksi antara lain lahan, benih, tenaga kerja, pengalaman, dan pendidikan. Pendapatan yang diperoleh sebesar 534.429.503/musim tanam. Strategi pengembangannya adalah 1) strategi SO : kekuatan yang dimiliki adalah letak lahan yang strategis, kerjasama dalam kelompok, iklim yang mendukung dan pengalaman dan peluangnya dukungan dari PEMDA, permintaan pasar yang selalu ada, eban merupakan sentral/pusat produksi bawang putih di wilayah TTU; 2) strategi WO : meningkatkan modal berusahatani bawang putih, kurang promosi, sistim pemasaran dan penguasaan teknik budidaya yang masih rendah; 3) Strategi ST : kekuatan yang ada adalah letak lahan memiliki sendiri, kerja sama dalam kelompok, iklim yang mendukung dan pengalaman yang telah dimiliki; 4) Strategi WT : meningkatkan modal yang di miliki petani untuk dapat bersaing deengan usahatani bawang putih sejenis lainnya dari luar daerah Eban dan meningkatkan promosi untuk jangkauan pemasaran yang lebih luas lagi.
Analisis Pendapatan Usahatani Jagung di Desa Bannae Kecamatan Insana Barat Kabupaten Timor Tengah Utara Matilde Hoar Nahak; Simon Juan Kune
AGRIMOR Vol 2 No 04 (2017): AGRIMOR - October 2017
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.739 KB) | DOI: 10.32938/ag.v2i04.174

Abstract

Desa Bannae merupakan salah satu desa yang berada di wilayah kecamatan Insana Barat dan memiliki produktivitas jagung yang tinggi karena masyarakat pada umumnya berprofesi sebagai petani dan menggantungkan hidup mereka pada hasil pertanian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) besarnya pendapatan yang diperoleh petani; dan 2) keuntungan relatif yang diperoleh para petani jagung di desa Bannae kecamatan Insana Barat, kabupaten TTU. Penelitian dilaksanakan di Desa Bannae, kecamatan Insana Barat, kabupaten TTU pada bulan Februari hingga Juni 2017. Populasi berjumlah 413 KK dengan sampel 40 responden. Untuk mengetahui pendapatan usahatani jagung dilakukan analisis pendapatan sedangkan untuk mengetahui keuntungan relatif dilakukan analisis R/C Rasio. Hasil penelitian menunjukkan biaya yang dikeluarkan selama berusahatani jagung selama satu musim tanam ada dua jenis biaya yaitu biaya variabel dan biaya tetap dengan total biaya sebesar Rp17.236.516,00 dengan rata-rata biaya sebesar Rp430.913,00 sedangkan total penerimaan yang diperoleh petani jagung Rp63.190.000,00 dengan rata-rata penerimaan sebesar Rp1.579.750,00 sehingga total pendapatan petani jagung sebesar Rp45.953.483,00 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp1.148.837,00. Keuntungan relatif yang diperoleh petani rata-rata 3,61 dan dapat dikatakan bahwa kegiatan usahatani jagung menguntungkan secara ekonomis dan setiap pengeluaran satu rupiah dapat memberikan rata-rata keuntungan sebesar 3,61.
Analisis Pendapatan Usahatani Selada Air di Desa Popnam, Kecamatan Noemuti, Kabupaten Timor Tengah Utara Febronius Nana; Simon Juan Kune; Adeline Norawati Hutapea
AGRIMOR Vol 3 No 1 (2018): AGRIMOR - January 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (344.921 KB) | DOI: 10.32938/ag.v3i1.241

Abstract

Desa Popnam adalah salah satu desa di kecamatan Noemuti, kabupaten TTU yang masyarakatnya mengembangkan usahatani selada air yang berjalan secara turun temurun karena wilayah ini memiliki kondisi alam yang mempunyai potensi sumber air dan lahan pertanian yang cocok untuk membudidayakan selada air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui 1) gambaran umum usahatani selada air; 2) pendapatan yang diperoleh dari usahatani selada air; dan 3) keuntungan relatif yang diperoleh dari usahatani selada air di desa Popnam, kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU. Penelitian dilaksanakan di desa Popnam, kecamatan Noemuti, Kabupaten TTU, pada bulan April sampai November 2017. Populasi berjumlah 342 KK dengan sampel berjumlah 50 petani yang ditentukan menggunakan metode purposive sampling. Untuk mengetahui gambaran umum usahatani selada maka digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, untuk mengetahui pendapatan usahatani maka dilakukan analisis pendapatan sedangkan untuk mengetahui keuntungan relatif dari usahatani selada digunakan analisis R/C Rasio. Hasil penelitian menunjukkan Lahan usahatani yang digarap oleh petani adalah lahan milik sendiri dengan kisaran luas lahan bervariasi antara 3-15 are. Tahapan kegiatan usahatani dimulai dari persiapan lahan, persiapan bibit, penanaman, pemeliharaan (penyiangan, pemupukan dan pengendalian hama penyakit), panen dan pasca panen. Pendapatan usahatani selada air di desa Popnam adalah sebesar Rp201.724.000,00 dengan rata-rata pendapatan usahatani selada air sebesar Rp4.034.480,00. Nilai R/C Ratio sebesar 7,103. Artinya kegiatan usahatani selada air di desa Popnam menguntungkan secara ekonomis dan layak untuk dilanjutkan karena setiap biaya yang dikeluarkan sebesar Rp1,00 akan memberikan penerimaan sebesar Rp7,103,00.
Analisis Pendapatan Usahatani Sawi di Kawasan Ekonomi Masyarakat Desa Bannae Kecamatan Insana Barat Alfridus Hane; Simon Juan Kune
AGRIMOR Vol 3 No 2 (2018): AGRIMOR - April 2018
Publisher : Fakultas Pertanian, Universitas Timor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (304.246 KB) | DOI: 10.32938/ag.v3i2.242

Abstract

Desa Bannae merupakan desa yang memiliki banyak sumber daya yang dapat dimanfaatkan dan dikembangkan untuk peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) gambaran usahatani sawi; dan 2) pendapatan usahatani sawi di Kawasan Ekonomi Masyarakat desa Bannae, kecamatan Insana Barat, kabupaten TTU. Penelitian dilaksanakan di desa Bannae, kecamatan Insana Barat, Kabupaten TTU, pada bulan April sampai Juli 2017. Populasi dalam penelitian ini adalah semua petani sawi di desa Bannae yang mengusahakan sawi sehingga populasi dalam penelitian berjumlah 51 orang, teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik sensus sehingga semua populasi menjadi sampel yakni sebanyak 51 orang. Data yang diperoleh dikumpulkan kemudian ditabulasi dan dianalisis berdasarkan tujuan penelitian. Untuk mengetahui gambaran umum produksi sawi maka digunakan metode analisis deskriptif kualitatif, sedangkan mengetahui pendapatan usahatani sawi maka dilakukan analisis pendapatan. Hasil penelitian menunjukkan usahatani sawi di desa Bannae dimulai dari pengolahan lahan dilakukan oleh tenaga kerja pria dan wanita, tanah diolah menggunakan alat-alat meliputi pacul, linggis, parang, dan tajak, kemudian dilanjutkan dengan persiapan benih. Penanaman dilakukan setelah bibit sayur sawi mempunyai 4 sampai 5 helai daun. Sebelum penanaman bedengan disiram terlebih dahulu. Petani membuat lubang tanam pada bedengan jarak + 20 x 20 cm. Bibit sayur sawi ditanam 2-3 bibit per lubang. Setelah tanam bedengan disiram dengan air secukupnya. Selanjutnya dilakukan pemeliharaan hingga panen dan pasca panen. Rata-rata biaya yang dikeluarkan petani dalam berusahatani sawi sebesar Rp697.470,59 dari total keseluruhan biaya yang dikeluarkan sebesar Rp35.571.000,00. Total penerimaan sebesar Rp42.749.000,00 dengan rata-rata sebesar Rp838.215,69. Total pendapatan petani sayur sawi sebesar Rp7.178.000,00 dengan rata-rata pendapatan sebesar Rp140.745,10 per musim tanam.