Claim Missing Document
Check
Articles

Found 21 Documents
Search

ADSORPSI-DESORPSI ZAT WARNA AZO JENIS REMAZOL BLACK B MENGGUNAKAN MEMBRAN POLIELEKTROLIT (PEC) KITOSAN-PEKTIN Ayuni, Ni Putu Sri; Yuningrat, Ni Wayan; Andriani, Ketut Yesi
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (506.754 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v5i1.8277

Abstract

Abstrak Sekitar 2-50% dari zat warna azo yang digunakan selama proses pencelupan ini tidak mengikat serat dan langsung dilepaskan ke lingkungan melalui instalasi pengolahan limbah. Hal ini perlu dilakukan pengolahan limbah cair yang mengandung zat warna azo jenis Remazol Black B sebelum dibuang ke lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kondisi optimum membran PEC kitosan-pektin yang dapat digunakan untuk mengadsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B .Untuk memperoleh kondisi optimum akan dilakukan adsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B dengan variasi waktu kontak (5-150 menit), pH (5-9) dan konsentrasi larutan zat warna azo jenis Remazol Black B (5, 10, 15, 20, dan 25 mg/L). Untuk mengetahui karakteristik zat warna jenis Remazol Black B oleh membran PEC kitosan-pektin di analisis dengan persamaan isoterm adsorpsi Langmuir dan isoterm adsorpsi Freundlich sedangkan daya adsorpsi maksimum dari membran PEC kitosan pektin ditentukan dari kurva berdasarkan karakteristik membran yang diperoleh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adsorpsi zat warna azo jenis Remazol Black B terjadi pada kondisi optimum dengan pH 5, waktu 120 menit dan konsentrasi larutan zat warna azo jenis Remazol Black B 10 mg/L (62,75 %). Pola adsorpsi mengikuti pola adsorpsi isoterm Freundlich dengan daya adsorpsi maksimum 0,02 (mg/g). Untuk efisiensi desorpsi maksimal diperoleh pada larutan NaCl 1 M (11,17 %) Kata Kunci: adsorpsi, membran polielektrolit kitosan pektin, Remazol Black B Abstract Azo dyes produced approximately 2-50% from dying process were thrown through effluent to the environment without any treatment. The objective of this research were to know the optimum condition of PEC chitosan pectin membrane using to adsorp Remazol Black B with various contact time (5-150 min), pH (5-9) and Remazol Black B concentration (5, 10, 15, 20, dan 25 mg/L). Adsorption charactheristic of Remazol Black B by PEC chitosan pectin membrane were determined by Langmuir and Freundlich isotherm equation. Maximum capacity adsorption was determined by the graph of membrane characteristic. The results show that optimum condition of Remazol Black B adsorption by PEC chitosan pectin membrane at pH 5, 10 mg/L remazol black B for 120 minutes (62,75 %). The adsorption pattern is Freundlich isoterm with maximum capacity 0,02 (mg/g).Maximal Desorption efisiency at NaCl 1 M (11,17 %) Keywords : adsorption, PEC chitosan pectin membrane, Remazol Black B
ANALISIS PROKSIMAT DAN NILAI KALOR PADA PELLET BIOSOLID YANG DIKOMBINASIKAN DENGAN BIOMASSA LIMBAH BAMBU Sukarta, I Nyoman; Ayuni, Putu Sri
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 5, No 1 (2016)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (498.482 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v5i1.8278

Abstract

dan biomassa limbah bambu dimanfaatkan sebagai bahan bakar dengan cara mengubahnya menjadi pellet bahan bakar. Tujuan pembuatan pellet bahan bakar dengan berbagai komposisi untuk mengetahui perbandingan jenis pellet biosolid dan limbah bambu ditinjau dari pengujian proksimat. Manfaat pembuatan pellet biosolid dapat mengurangi penimbunan sampah yang menyebabkan pencemaran lingkungan. Hasil penelitian menunjukkan Nilai kadar air tertinggi terdapat pada pellet dengan komposisi limbah bambu dan biosolid (90:10) yaitu sebesar 7,55%, nilai kadar abu tertinggi terdapat pada pellet limbah bambu dan biosolid dengan komposisi (50:50) yaitu sebesar 49,33%, nilai zat volatile tertinggi terdapat pada pellet limbah bambu dan biosolid dengan komposisi (90:10) yaitu sebesar 68,70%, nilai karbon padat tertinggi terdapat pada pellet limbah bambu dan biosolid dengan komposisi (90:10) yaitu sebesar 11,99%. Sementara itu, nilai kalor tertinggi terdapat pada pellet dengan komposisi limbah bambu dan biosolid (90:10) yaitu sebesar 3,692 kal/g. Kata kunci: biosolid, limbah bambu, pellet, proksimat, nilai kalor Abstract In this study, biosolid and biomass bamboo waste used as fuel by turning them into fuel pellets. The purpose of making fuel pellets with different compositions to compare the type of biosolid pellets and bamboo waste in terms of proximate testing. Benefits manufacture biosolid pellets can reduce the accumulation of waste that cause environmental pollution. The results showed the highest water content value contained in the pellets with bamboo and biosolid waste kompesisi (90:10) that is equal to 7,55%, the highest value of ash content contained in bamboo waste and biosolid pellets with the composition (50:50) that is equal to 49,33%, the highest value of volatile substances contained in waste bamboo and biosolid pellets with the composition (90:10) that is equal to 68,70%, the highest value of solid carbon contained in the waste bamboo and biosolid pellets with the composition (90:10) that is equal to 11,99%. Meanwhile, the highest calorific value contained in the pellets with bamboo and biosolid waste composition (90:10) in the amount of 3,692 cal / g. Keywords: biosolid, pellets, bamboo waste, proximate, calorific value
TEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN LIMBAH TEKSTIL BAGI INDUSTRI TENUN BINTANG TIMURTEKNOLOGI TEPAT GUNA PENGOLAHAN LIMBAH TEKSTIL BAGI INDUSTRI TENUN BINTANG TIMUR Yuningrat, Ni Wayan; Ayuni, Ni Putu Sri; Martiningsih, Ni Wayan; Gunamantha, I Made; Widana, Gede Agus Beni
JURNAL WIDYA LAKSANA Vol 7, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (275.317 KB) | DOI: 10.23887/jwl.v7i1.12673

Abstract

Pada umumnya industri tekstil khususnya tenun menggunakan zat warna sintetis untuk proses pencelupannya, dengan pertimbangan warna yang dihasilkan akan lebih menarik dan tidak mudah pudar. Zat warna yang telah selesai digunakan dalam pencelupan seringkali dibuang langsung ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini juga dilakukan oleh industri bintang timur, yang mana zat warna hanya ditampung dalam tanah yang digali sedalam 1 meter, sedangkan lokasinya dekat dengan persawahan. Kegiatan pengabdian diawali dengan identifikasi pengetahuan peserta tentang karakteristik, bahaya, penanggulangan dan penanganan awal zat warna tekstil melalui kuisioner. Sosialisasi alat pengolahan limbah dilakukan melalui penyerahan reaktor fotokatalitik fixed bed TiO2-batu apung dan dilanjutkan dengan demonstrasi pengoperasiannya menggunakan zat warna sisa pencelupan. Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar peserta belum mengetahui karakteristik zat warna tekstil dan proses pengolahan yang diperlukan agar zat warna tekstil tidak mencemari lingkungan. Proses degradasi zat warna tekstil berjalan kurang efektif (26%) yang disebabkan kurangnya sinar matahari yang diperlukan untuk proses fotodegradasi tersebut. Pada umumnya industri tekstil khususnya tenun menggunakan zat warna sintetis untuk proses pencelupannya, dengan pertimbangan warna yang dihasilkan akan lebih menarik dan tidak mudah pudar. Zat warna yang telah selesai digunakan dalam pencelupan seringkali dibuang langsung ke lingkungan tanpa diolah terlebih dahulu. Hal ini juga dilakukan oleh industri bintang timur, yang mana zat warna hanya ditampung dalam tanah yang digali sedalam 1 meter, sedangkan lokasinya dekat dengan persawahan. Kegiatan pengabdian diawali dengan identifikasi pengetahuan peserta tentang karakteristik, bahaya, penanggulangan dan penanganan awal zat warna tekstil melalui kuisioner. Sosialisasi alat pengolahan limbah dilakukan melalui penyerahan reaktor fotokatalitik fixed bed TiO2-batu apung dan dilanjutkan dengan demonstrasi pengoperasiannya menggunakan zat warna sisa pencelupan. Berdasarkan hasil kuisioner, sebagian besar peserta belum mengetahui karakteristik zat warna tekstil dan proses pengolahan yang diperlukan agar zat warna tekstil tidak mencemari lingkungan. Proses degradasi zat warna tekstil berjalan kurang efektif (26%) yang disebabkan kurangnya sinar matahari yang diperlukan untuk proses fotodegradasi tersebut.
Sustainability Performance of Village Credit Institutions (LPD) in Buleleng Regency Budiasni, Novi; Ayuni, Sri; Sanjaya, Wulan Sari
International Journal of Social Science and Business Vol 2, No 4 (2018)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (486.059 KB) | DOI: 10.23887/ijssb.v2i4.16330

Abstract

Measurement and Performance appraisal are the important component of the Village Credit Institution (LPD). The management can also use LPD performance measurement as a tool to evaluate its business performance. There is a weakness in performance measurement, namely performance measurement that only measures financial performance, but has not been able to fully describe the condition of LPD to non-financial performance. This research was explanatory with the form of causality between variables. The number of LPD to be sampled were 59 LPD. The data analysis technique used in this study was SEM-PLS. Based on the results of hypothesis testing showed that the performance of the non-financial perspective has a significant positive effect on the performance of the financial perspective of the LPD in Buleleng Regency. Second, the performance of non-financial perspectives has a significant positive effect on the performance of a social perspective based on Tri Hita Karana LPD in Buleleng Regency. The three financial perspective performance and non-financial perspective performance have a significant positive effect on the performance of a social perspective based on Tri Hita Karana LPD in Buleleng Regency.
SINTESIS MEMBRAN KITOSAN-PEKTIN TERTAUT SILANG POLIVINIL ALKOHOL (PVA) DAN APLIKASINYA SEBAGAI ADSORBEN ZAT WARNA AZO JENIS REMAZOL BLACK B (RBB) Ayuni, Ni Putu Sri; Suryaputra, I G N A; Dewi, Ni Made Novianti
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2016: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2016
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang  bertujuan untuk menganalisis hasil sintesis dan karakterisasi membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % dan menentukan efisiensi adsorpsi zat warna azo jenis RBB menggunakan membran kitosan-pektin tertaut silang PVA 1 % dengan variasi pH (1, 2, 5, 7, 9, 11); waktu kontak (10, 20, 40, 60, 80, dan 100 menit); konsentrasi larutan zat warna azo jenis RBB (10, 30, 50, 70, dan 100 mg/L). Hasil sintesis membran dikarakterisasi dengan spektrofotometer FTIR. Hasil penelitian menunjukkan pada spektrum FTIR membran terjadi pelebaran pita pada bilangan gelombang 3448,72 cm-1 mengindikasikan kemungkinan tumpang tindih regang ikatan hydrogen pada PVA dan -NH2 pada kitosan, sedangkan pada bilangan gelombang 1635,64 cm-1 menunjukkan terjadi ikatan amida yang terbentuk dari gugus amino dari kitosan dan gugus karboksil dari pektin. Hasil Efisiensi adsorpsi terjadi pada pH 2, waktu kontak 80 menit dan konsentrasi 30 mg/L dengan nilai efisiensi sebesar 95,68% dan  massa zat yang teradsorpsi adalah 5,0206 mg/g. Kata-kata Kunci: adsorpsi ,kitosan-pektin, PVA, Remazol Black B Abstract This research was an experiment laboratory which aimed to  synthesis product and characterization of chitosan-pectin linked cross PVA 1% membrane and also to determine adsorption efficiency RBB azo dye.  Adsorption RBB azo dye with membrane was prepared by variations of pH (1, 2, 5, 7, 9 , 11); contact time (10, 20, 40, 60, 80, and 100 minutes); RBB azo dye concentration (10, 30, 50, 70, and 100 mg/L). Membrane synthesized was characterized by FTIR spectrophotometer. Result shows  that there is  a bond broadening at wave number 3448.72 cm-1 on FTIR membrane spectrum which indicated the possibility of hydrogen bond overlapping stretch in PVA and -NH2 of chitosan. Beside that there is an amida bond formed from the amino group of chitosan and carboxyl groups of pectin at wave number 1635.64 cm-1. The efficiency of RBB azo dye adsorption is 95.68% with mass of adsorbed is 5.0206 mg/g at pH 2 for 80 minutes and 30 mg/L RBB azo dye. Keywords : adsorption, chitosan-pectin, PVA, Remazol Black B
Isolasi dan Identifikasi Senyawa Alkaloid pada Biji Mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) Sri Ayuni, Ni Putu; Sukarta, I Nyoman
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2013: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2013
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Abstrak   Penelitian ini bertujuan untuk: (1) menganalisis senyawa alkaloid yang terkandung pada biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq)  (2) mengidentifikasi senyawa turunan alkaloid yang terdapat pada biji mahoni (Swietenia mahagoni Jacq) dan (3) mengetahui perbandingan klorofom: metanol yang baik untuk eluen kromatografi lapis tipis untuk memisahkan seyawa turunan alkaloid. Subjek dalam penelitian ini adalah biji mahoni dari spesies Mahonia swietenia Jacq yang diperoleh dari hutan di daerah sekitar Buleleng, sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah senyawa alkaloid yang terdapat pada biji mahoni dan perbandingan klorofom:metanol yang digunakan sebagai eluen pada KLT untuk memisahkan senyawa alkaloid dari campurannya. Data yang diperoleh dalam penelitian ini di elusidasi strukturnya dengan mengunakan FTIR, MS, dan NMR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa eluen terbaik dari hasil kromatografi lapis tipis adalah kloroform:metanol dengan perbandingan 90:10 dan 95:5. Eluen kloroform:metanol 90:10 dihasilkan 3 fraksi dan eluen kloroform:metanol 95:5 dihasilkan 5 fraksi. Hasil uji fitokimia dengan pereaksi Dragendorf terhadap ekstrak kasar biji mahoni menunjukkan ekstrak ini positif mengandung alkaloid. Hasil elusidasi struktur dengan FTIR, NMR 1H, dan 13C diduga bahwa senyawanya adalah 3,6,7-trimetoksi-4-metil-1,2,3,4-tetrahidroisokuinolin
SINTESIS DAN KARAKTERISASI MEMBRAN KOMPLEKS POLIELEKTROLIT (PEC) KITOSAN-PEKTIN Ayuni, Ni Putu Sri; Siswanta, Dwi; Suratman, Adhitasari
Prosiding Seminar Nasional MIPA 2014: PROSIDING SEMINAR NASIONAL MIPA UNDIKSHA 2014
Publisher : Prosiding Seminar Nasional MIPA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Membran PEC kitosan-pektin telah berhasil disintesis. Membran PEC kitosan-pektin dapat di sintesis melalui pencampuran pektin yang dilarutkan dalam air kemudian ditambahkan dengan kitosan dan asam asetat (CH3COOH) 0,4 M. Larutan membran kitosan-pektin diuapkan pada suhu 70 C selama 6 jam kemudian dilepas menggunakan NaOH 1 M. Membran PEC kitosan-pektin dibuat dengan konsentrasi 0,5 %. Variasi membran yang disintesis dengan perbandingan kitosan-pektin (70:30), (80:20), (90:10). Membran PEC kitosan-pektin yang dihasilkan di uji serapan air dan di karakterisasi dengan spektrofotometer inframerah (IR), tarik-regangan, dan Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil spektra IR telah membuktikan terbentuknya membran PEC kitosan-pektin dengan adanya interaksi gugus amina pada kitosan dan karboksil pada pektin bilangan gelombang 1604,77 nm-1. Hasil uji serapan air, tarikan dan regangan untuk membran PEC kitosan-pektin perbandingan 70:30 (255 %; 29 N/mm2; 20 %), 80:20 (182 %, 17 N/mm2, 28 %), 90:10 (142, 24, 10 %). Berdasarkan penelitian ini membran PEC kitosan-pektin dapat digunakan sebagai salah satu alternatif untuk pengolahan limbah cair maupun dalam bidang kesehatan.Kata-kata kunci: kitosan, pektin, membran polielektrolitAbstract: Chitosan-pectin PEC membranes had been synthesized. Chitosan-pectin PEC membrane can be synthesized by mixing pectin is dissolved in water and then added to the chitosan and acetic acid (CH3COOH) 0.4 M. Solution of chitosan-pectin membrane is evaporated at a temperature of 70 °C for 6 hours and then removed using 1 M NaOH . Chitosan-pectin PEC membranes prepared with a concentration of 0.5%. Variations membranes synthesized with chitosan-pectin ratio (70:30), (80:20), (90:10). Chitosan-pectin PEC membrane resulting in water uptake test and characterization by infrared spectrophotometer (IR), tensile-strain, and Scanning Electron Microscopy (SEM). IR spectra results have proved the formation of chitosan-pectin PEC membrane with the amine group on the interaction of chitosan and pectin carboxyl at 1604.77 nm-1. The test results of water absorption, traction and strain for chitosan-pectin PEC membranes 70:30 ratio (255%; 29 N / mm 2; 20%), 80:20 (182%, 17 N / mm 2, 28%), 90:10 (142, 24, 10%). Based on this study of chitosan-pectin PEC membrane can be used as an alternative for wastewater treatment and in health.
SERAT SABUT KELAPA SEBAGAI BAHAN KAJIAN PEMBUATAN BIOETANOL DENGAN PROSES HIDROLISIS ASAM Ayuni, Ni Putu Sri; Hastini, Putu Nilawati
JST (Jurnal Sains dan Teknologi) Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (287.257 KB) | DOI: 10.23887/jst-undiksha.v9i2.29035

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi optimum asam klorida (HCl) dan waktu optimum hidrolisis serat sabut kelapa untuk memperoleh kadar glukosa yang maksimal. Subjek dalam penelitian ini adalah serat sabut kelapa yang diperoleh dari Desa Temukus, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah konsentrasi HCl dan waktu optimum. Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2013 – Maret 2014 di Laboratorium Analis Kimia Universitas Pendidikan Ganesha. Kadar glukosa dianalisis menggunakan metode Dubois dan diukur menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Dari hasil penelitian diperoleh glukosa sebesar 1,44% dengan konsentrasi optimum katalis HCl pada hidrolisis serat sabut kelapa adalah 4 M dan waktu optimum hidrolisis 90 menit.
Study of creatinine transport through chitosan/pectin/poly(vinyl alcohol) blend membranes Ni Putu Sri Ayuni; Ni Wayan Yuningrat
Indonesian Journal of Biotechnology Vol 21, No 2 (2016)
Publisher : Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1068.6 KB) | DOI: 10.22146/ijbiotech.25812

Abstract

Creatinine was final product of creatine metabolism inskeletal muscle. Increasing of creatinine showed decreasing of kidney function. Kidney fuction decreased could be treated by hemodialysis (HD). One of the natural polymer was cellulose which often used as hemodialysis membrane. Chitosan as natural membrane was used as membrane in this research because the structure was almost similar to cellulose. Chitosan was complexed by pectin and poly(vinil alcohol) (PVA) to fixed mechanical characteristic of membrane. The objective of this research were to synthesize, characterize, and know efficiency of creatinine transport using chitosan/pectin/PVA blend membranes. The functional groups of synthesized membrane were characterized by FTIR spectrophotometer. Efficiency of optimum creatinine transport was known by using membrane with chitosan and pectin ratio70:30 while PVA used 0.5%; 1.0% and 1.5%. The source and acceptor phase resulted were complexed by picric acid and analyzed by Ultraviolet-Visible (UV-Vis) Spectrophotometer. The result of membrane synthesized which was analyzed by FTIR Spectrophotometer shows that there is a band broadening on wave number 3448.72 cm-1. It is indicated that there are an overlapped stretching of hydrogen bond -OH on PVA and NH2 on chitosan. The optimum creatinine 70 ppm transported using membrane with 1.5% PVA addition is 59%. 
Kajian Transpor Kreatinin Menggunakan Membran Kitosan-Alginat Tertaut Silang Polivinil Alkohol (PVA) Ni Putu Sri Ayuni; Ni Wayan Yuningrat; Ni Wayan Citra
Jurnal Rekayasa Proses Vol 12, No 2 (2018)
Publisher : Departemen Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.902 KB) | DOI: 10.22146/jrekpros.38401

Abstract

A B S T R A C TThe objective of this research was to determine the efficiency of the creatinine transport using chitosan alginate cross linked by polyvinyl alcohol (PVA) 0.1% with 70, 100, and 130 mg/L of creatinine concentration. The subject of this study was the membranes of chitosan alginate PVA, while the object of this study was the efficiency of the creatinine transport. The PVA 0.1% cross-linking chitosan-alginate membrane (1:0.15) was successfully synthesized. The membrane synthesized was characterized by FTIR, as well as tensile and strain test. The FTIR spectra showed that there is a new peak of the amino group of chitosan and carboxyl group of alginate at ca. 1651 cm-1. The hydroxyl group appears at ca. 1088 cm-1 while ester groups at ca. 1088 cm-1 and ca. 1265 cm-1 which indicate the cross binding between alginate and PVA. The water uptake test of the chitosan alginate PVA membrane reaches 257.76% for 6 hours. The tensile test results of the membrane before and after creatinine transport are 2.77 MPa and 12.56 MPa while the strain tests yield 14.24% and 18.51%, respectively. The maximum efficiency of the creatinine transport using the chitosan-alginate cross linked by PVA is 51.02% at 130 mg/L creatinine. This creatinine transport result using the PVA cross linking chitosan-alginate membrane are more efficient than chitosan-pectin membrane (25.24%) with the same creatinine concentration.Keywords: chitosan-alginate PVA membrane; creatinine; cross-link; synthesis; transportA B S T R A KPenelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai efisiensi transpor kreatinin menggunakan membran kitosan-alginat tertaut silang polivinil alkohol (PVA) 0,1% dengan konsentrasi kreatinin 70, 100 dan 130 mg/L. Subjek dalam penelitian ini adalah membran kitosan-alginat PVA, sedangkan objek penelitian ini adalah pengaruh efisiensi transpor pada variasi konsentrasi kreatinin. Membran kitosan alginat (1:0,15) tertaut silang PVA 0,1% telah berhasil disintesis. Karakterisasi membran kitosan-alginat tertaut silang PVA diperoleh untuk spektra FTIR membran menunjukkan bahwa telah terjadi pergeseran serapan gugus amino dari kitosan dan gugus karboksil dari alginat pada puncak sekitar 1651 cm-1. Pada bilangan gelombang 3363,86 cm-1 terdapat serapan gugus –OH serta pada bilangan gelombang sekitar 1088 cm-1 dan 1265 cm-1 berasal dari gugus ester yang menunjukkan ikatan silang antara alginat dan PVA. Hasil uji serapan air pada membran kitosan-alginat PVA selama 6 jam mencapai rata-rata 257,76%. Hasil uji tarik membran sebelum dan setelah transpor masing-masing: 2,77 MPa dan 12,56 MPa dan untuk hasil uji regang membran sebelum dan setelah transpor masing-masing: 14,24% dan 18,51%. Efisiensi transpor kreatinin pada membran kitosan-alginat tertaut silang PVA mencapai efisiensi transpor maksimal pada konsentrasi 130 mg/L (51,02%). Efisiensi transpor kreatinin ini lebih tinggi jika dibandingkan menggunakan membran kitosan-pektin (25,24%) pada konsentrasi yang sama.Kata kunci: kreatinin; membran kitosan-alginat PVA; sintesis; taut silang; transpor