Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Kejadian Preeklampsia dan Faktor Risiko yang Mempengaruhinya Tolinggi, Safrudin; Mantualangi, Kasma; Nuryani, Nuryani
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 1 NOMOR 2, OKTOBER 2018
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (365.136 KB) | DOI: 10.32662/gjph.v1i2.320

Abstract

AbstractOne cause of maternal morbidity and mortality is preeclampsia. The purpose of this research was to determine the risk factors of preeclampsia. The type of research was observational analytic using a case control study to determine risk factors for the incidence of preeclampsia in pregnant women. The population in this study as many as 1182 people and the sample size of 168 people consisting of case and control samples. Sampling technique was used purposive sampling. Results was showed that analysis unvariate parity 1 and > 3 as many as 62,5%, the distance of pregnancy < 2 years and > 5 years as many as 35,7% and education < 9 years as many as 33,3%. Analysis bivariate with odds ratio values obtained OR = 1.052, with a lower limit value (0.563) and the upper limit (1.965) then parity was significant risk factor on the incidence of preeclampsia. Results of statistical bivariate analysis OR = 2.088, with a lower limit value (1.096) and the upper limit (3.978) then the distance pregnancy was significant risk factor on the incidence of preeclampsia. Results of statistical bivariate analysis odds ratio values obtained OR = 1.239, with a lower limit value (0.652) and the upper limit (2.354) then education was a significant risk factor on the incidence of preeclampsia. The conclusion of this study was the parity, gap of pregnancy and education were the risk factor for preeclampsia in pregnant women.Keywords; age, education, gap of pregnancy, parity, preeclampsiaAbstrakSalah satu penyebab morbiditas dan mortalitas ibu adalah preeclampsia. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeclampsia. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional analitik dengan menggunakan rancangan case control study untuk mengetahui faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 1182 orang dan jumlah sampel 168 orang yang terdiri dari sampel kasus dan kontrol. Tehnik pengambilan sampel secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan analisis univariat paritas 1 dan > 3 sebanyak 62,5%, jarak kehamilan < 2 tahun dan > 5 tahun sebanyak 35,7% dan pendidikan < 9 tahun sebanyak 33,3%. Analisis bivariat dengan uji odds ratio diperoleh nilai OR=1,052, dengan nilai lower limit (0,563) dan upper limit (1,965) maka paritas merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Hasil analisis statistik bivariat dengan uji odds ratio dengan nilai OR=2,088, dengan nilai lower limit (1,096) dan upper limit (3,978) maka jarak kehamilan merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Hasil analisis statistik bivariat dengan uji odds ratio diperoleh nilai OR=1,239, dengan nilai lower limit (0,652) dan upper limit (2,354) maka pendidikan merupakan faktor risiko yang bermakna terhadap kejadian preeklampsia. Kesimpulan dari penelitian ini adalah paritas, jarak kehamilan dan pendidikan merupakan faktor risiko kejadian preeklampsia pada ibu hamil.Kata kunci; umur, jarak kehamilan, pendidikan, paritas, preeklmpsia
Prediction Model of Dengue Hemorrhagic Fever Incidence Using Climatic Factors in Kabupaten Gorontalo Safrudin Tolinggi; Moh. Rivandi Dengo
JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN Vol. 11 No. 4 (2019): JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN
Publisher : Universitas Airlangga

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20473/jkl.v11i4.2019.348-353

Abstract

All countries of ASEAN member agree that dengue fever is one of the major problems faced by all ASEAN countries so the status of their territory has been determined to be hyperendemic in the last 10 years. Global warming is predicted to result in an increase in the average temperature of the earth's surface by 2,0OC to 4,5OC in 2100, which will have a direct impact on diseases caused by vectors. This study aims to examine the relationship of climate factors to the incidence of dengue fever and find a predictive model of dengue fever in Gorontalo regency. This research data used secondary data from 2012-2016, which included climate data (average temperature, irradiation time, rainfall, rainy days, and average wind speed) per month obtained from the Meteorology and Geophysics Agency (MGA) Gorontalo Class II and dengue fever incidence data were monthly incident data obtained from the Health Office Gorontalo regency. Based on the values of determinant values (R2) of the five models that were obtained, the value is 13,4% with p value = 0,004 and the linear regression equation using the backward method. Thus, estimated number of cases of dengue fever in Gorontalo Regency in a year reached 132 cases. Besides climate factors, the increasing number of cases of dengue fever might be caused by urbanization, population density, high population mobilization, community behavior, existence and quality of facilities and health services obtained by the community. Improvisation is needed for planning prevention programs and its implementation. As well as designing spatial-based disease prevention and control program that analyzes all climate, demographic and environmental parameters that are the causes of the high incidence of dengue fever.
Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting Herman Hatta; Safrudin Tolinggi
Gorontalo Journal of Public Health VOLUME 5 NOMOR 2, OKTOBER 2022
Publisher : Universitas Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32662/gjph.v5i2.1771

Abstract

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan fisik yang ditandai dengan penurunan kecepatan pertumbuhan dan merupakan dampak dari ketidakseimbangan gizi, stunting terjadi sejak ibu mengandung hingga anak usia 2 tahun (80% pembentukan otak terjadi pada 2 tahun pertama kehidupan anak). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pendidikan ibu, jumlah anggota keluarga, penyakit infeksi dengan kejadian stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas Telaga Kabupaten gorontalo. Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik kuantitatif dengan studi cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh balita usia satu tahun sampai lima tahun dengan jumlah sampel penelitian 90 anak. Metode pengambilan sampel digunakan dalam purposive sampling. Penelitian ini akan dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Telaga Kabupaten Gorontalo dan dilakukan pada bulan Mei tahun 2021. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner, kemudian dianalisis menggunakan analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidikan ibu (p-value = 0,002), pendapatan kepala keluarga (p-value = 0,003), jumlah anggota keluarga (p-value = 0,011), penyakit infeksi (p-value = 0,000)  berhubungan dengan kejadian stunting. Disarankan perlunya di tingkatkan pendidikan, agar dapat mengatasi masalah gizi pada anak balita, agar dapat membelikan makanan secara teratur dan efisien yang sehat berdasarkan gizi seimbarang sesuai dengan prinsip keluarga sadar gizi serta memberikan penyuluhan KB di posyandu ,agar masyarakat mewujudkan kesejahteraan.
INTERVENSI NON FISIK TEMPAT PEMBUANGAN SAMPAH DI DESA TABONGO KECAMATAN DULUPI Safrudin Tolinggi; Moh Rivandi Dengo; Zul Adhyani Arda; Novita Latala
DEVOTE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global Vol. 1 No. 1 (2022): DEVOTE: Jurnal Pengabdian Masyarakat Global, Juni 2022
Publisher : LPPM Institut Pendidikan Nusantara Global

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (509.646 KB) | DOI: 10.55681/devote.v1i1.185

Abstract

Tabongo Village is located in Dulupi District, Boalemo Regency. The village boundaries with Dulupi Village in the west, Kota Raja & Polohungo Villages in the north, and the Tomini Sea in the east with a total population is around 1.038 people in 2021. The population density in Tabongo has increased a potential disease caused by rubbish heaps in any place which caused a flood, this problem will be solved by people’s attention to clean and healthy living behavior approach. Rubbish is a problem that is now faced by all surrounding communities. This waste develops along with the increase in population and the increase in development activities carried out by the community. The current waste problem is not only a problem in big cities but also in villages. The habit of littering is carried out in almost all circles of society, not only the poor, but even those with higher education also do it. Bad behavior is getting worse because of the lack of cleanliness that is easily accessible by the public in public places. The purpose of this service is to find out the optimization of the procurement of pilot trash bins in order to increase the number of trash bins so that they can overcome the lack of trash bins in Tabongo Village
Intervensi Fisik Tempat Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Di Desa Tabongo Kecamatan Dulupi Kabupaten Boalemo Safrudin Tolinggi; Herman Hatta; Dwi Isnawati; Nur Ain
Bakti Sekawan : Jurnal Pengabdian Masyarakat Vol 1 No 2 (2021): Desember
Publisher : Puslitbang Sekawan Institute Nusa Tenggara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (236.463 KB) | DOI: 10.35746/bakwan.v1i2.181

Abstract

Desa Tabongo is an area in Kecamatan Dulupi, Kabupaten Boalemo and boundries with Desa Dulupi in the north and Tomini Sea in the east. In 2021, the population of Desa Tabongo around 1038 people. Standard effort for preventing infectious disease such as hand washing regularly, practicing good cough and sneeze etiquette, avoiding direct contact with wild animal and livestock, and avoiding close contact with someone who is sick or within symptoms a respiratory disease. Based on observational data in location was found a lack of people awareness for maintaining their health, there was no adequate hand wash facilities. The benefit of community service was a consideration idea for people and related institutions to improve a quality of health within utilizing a materials were available in nature as a primary material for made a hand wash facilites. The purpose of this services was a pilot project of hand washing facilities optimization for increasing a hand washing facilities and solved an increasing case of transmitted and infectious diseasein Desa Tabongo.
PENERAPKAN INOVASI PEMBERDAYAAN YANG TERDAMPAK COVID-19 DAN STUNTING MELALUI METODE PENDEKATAN SHARING PEER GROUP DALAM MENINGKATAN KESEHATAN DAN PEMULIHAN EKONOMI Herman Hatta; Maesarah Maesarah; Safrudin Tolinggi; Ernikawati Ernikawati; Haerul Haerul; Fania Dalanggo; Repin Igirisa; Sri Ananda Putri H Mahmud; Riska Afrilia
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting dan covid-19 menjadi permasalahan, karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian khususnya di negara miskin dan berkembang maupun negara maju. Sebelum pandemi Covid-19 the lancet melaporkan bahwa anak dibawah 5 tahun yang mengalami kurus sebesar 14,3% atau sekitar 47 juta anak. Terhitung mulai tanggal 30 Januari 2022 sebanyak 4.343.185 orang terinfeksi virus corona, 144.303 orang meninggal dunia dan pasien yang telah sembuh sebanyak 4.137.164 orang. Merebaknya pandemi Covid-19 berdampak pada semua kehidupan masyarakat dunia, sehingga membuat roda kehidupan seolah berjalan lamban bahkan bisa dikatakan terhenti. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan pembentukan kader kesehatan teraltih untuk masyarakat yang terdampak covid-19 dan stunting, memberi penyuluhan kesehatan dan pelatihan membuat puding labu kuning subtitusi ikan teri, pemanfaatan lahan pekarangan serta cara pengolahan hasil pertanian untuk olahan jadi produk atau tanaman obat keluarga dalam meningkatan kesadaran kesehatan dan pemulihan ekonomi desa. Pelaksanaan Pengabdian Program Kemitraan Masyarakat meliputi: selama 6 bulan melalui metode pendekatan sharing peer group dalam meningkatan kesehatan dan pemulihan ekonomi dengan memberikan penyuluhan edukasi kesehatan dan cara pemulihan ekonomi desa serta memberikan poster, leaflet gizi, pelatihan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak covid-19, stunting.  Kata Kunci : Covid-19, Inovasi, Kesehatan, Stunting