Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

ENABLING DAN KONSUMSI MAKANAN JAJANAN YANG MANGANDUNG BAHAN TAMBAHAN MAKANAN PADA MURID SD INPRES 10/73 WATAMPALAKKA KABUPATEN BONE Herman Hatta; Anto Anto; Maesarah Maesarah
Gema Wiralodra Vol. 9 No. 2 (2018): Gema Wiralodra
Publisher : Universitas Wiralodra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31943/gemawiralodra.v9i2.20

Abstract

Anak-anak khususnya anak sekolah lebih menyukai makanan dan minuman jajanan yang rasanya manis dan enak serta warna dan bentuknya menarik. Jajanan tersebut umumnya mengandung bahan tambahan makanan. Penggunaan bahan tambahan makanan yang berlebihan bahkan yang dilarang akan berbahaya bagi orang yang mengkonsumsinya. Tujuan penelitian: untuk melihat factor yang berhubungan dengan mengkonsumsi makanan jajanan yang mengandung Bahan tambahan makanan pada murid SD inpres 10/73 watampalakka. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei analitik dengan pendekatan cross sectional study dengan tujuan untuk mengetahui Hubungan Faktor Enabling Dengan Konsumsi Makanan Jajanan Yang Mengandung Bahan Tambahan Makanan Pada Murid SD Inpres 10/73 Watampalakka Kabupaten Bone dengan teknik pengambilan sampel yaitu Proporsional Random Sampling.Hasil penelitian di peroleh bahwa pengetahuan gizi berhubungan dengan konsumsi makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan dengan nilai p (0,021) < (0,05), sikap terhadap gizi berhubungan dengan konsumsi makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan dengan nilai (0,000) < 0,05, tindakan terhadap makanan jajanan berhubungan dengan konsumsi makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan dengan nilai (0,000) < 0,05, dan uang jajan berhubungan dengan konsumsi makanan jajanan yang mengandung bahan tambahan makanan dengan nilai (0,000) < 0,05. Kepada pihak sekolah agar bermitra dengan Puskesmas atau balai pengawasan obat dan makanan untuk memberikan informasi kepada siswa tentang bahan tambahan makanan terutama yang terdapat dalam makanan jajanan.
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT MELALUI PELATIHAN PEMBUATAN DODOL JAGUNG DI DESA TRI RUKUN KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN BOALEMO Herman Hatta; Roy Marthen Moonti; Ernikawati Ernikawati; Maesarah Maesarah; Sri Yulanda Moito; Nurindah Aripin; Huzaima Bahmid; Sigit H Olii; Angki S Bahu; Mirta Akuba; Nilawati Igirisa; Febrianto Febrianto; Fadliyanto Ramli; Ian Setiawan
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 4, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (650.249 KB)

Abstract

 ABSTRAK                Kabupaten Boalemo Kecamatan Wonosari Desa Tri Rukun yang merupakan salah satu produsen jagung yang cukup potensial, karena kondisi tanah dan wilayah yang sangat mendukung. Sebagaimana yang terjadi secara umum problem labu kuning di Boalemo menyangkut fluktuasi harga yang selalu menjadi kekhawatian petani. Strategi mengurangi resiko dan ketidakpastian dalam pengembangan jagung yang dimaksudkan untuk lebih meningkatkan daya simpan dan nilai tambah. Mengingat kandungan gizinya yang cukup lengkap, harganya yang relatif murah, dan pemanfaatannya yang masih minim, maka jagung  ini merupakan sumber gizi yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai salah satu alternatif dalam pengembangan produk dodol jagung tri rukun. Jagung yaitu komoditas yang mudah rusak, maka perlu adanya penanganan lepas panen termasuk pengawetan dan pengolahan yang lebih stabil, maka dilakukan dalam bentuk pelatihan pembuatan dodol jagung dengan harapan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya alam terhadap perkembangan ekonomi. Kegiatan ini diselenggarakan di desa tangguh yakni Desa Tri Rukun, Kecamatan Wonosari, Kabupaten Boalemo. Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan beberapa tahap yakni survey lokasi, pendampingan pelatihan pembuatan dodol jagung dan evaluasi kegiatan pengabdian. Pada kegiatan pelatihan dilakukan melalui pemberdayaan masyarakat dalam pelatihan pembuatan dodol jagung baik secara teknis maupun non teknis akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan keterampilan dan peningkatan pendapatan terkait pembuatan produk-produk jagung untuk dijual dan dipasarkan baik di desa Tri Rukun  Di Kabupaten Boalemo.Kata Kunci : Pelatihan, Dodol Jagung, Produksi, KKP ABSTRACT                 Boalemo Regency, Wonosari District, Tri Rukun Village, which is one of the potential corn producers, because of the very supportive soil and area conditions. As is the case in general, the pumpkin problem in Boalemo involves price fluctuations which have always been a concern for farmers. Strategies to reduce risk and uncertainty in maize development are intended to further increase shelf life and added value.Considering the nutritional content is quite complete, the price is relatively cheap, and the utilization is still minimal, this corn is a source of nutrition that has the potential to be developed as an alternative in the development of the tri pillar corn dodol product.Corn is a commodity that is easily damaged, so there is a need for post-harvest handling including preservation and more stable processing, so it is carried out in the form of training in making corn lunkhead with the hope of increasing community creativity in the use of natural resources for economic development. This activity was held in a tough village, namely Tri Rukun Village, Wonosari District, Boalemo Regency.This community empowerment activity was carried out in several stages, namely site surveys, training assistance in making corn dodol and evaluation of service activities. In training activities carried out through community empowerment in training on making corn lunkhead, both technically and non-technically, it will have a positive impact on improving skills and increasing income related to making corn products for sale and market both in Tri Rukun village in Boalemo Regency.Keywords: Training, Corn Dodol, Production, KKP
PENERAPKAN INOVASI PEMBERDAYAAN YANG TERDAMPAK COVID-19 DAN STUNTING MELALUI METODE PENDEKATAN SHARING PEER GROUP DALAM MENINGKATAN KESEHATAN DAN PEMULIHAN EKONOMI Herman Hatta; Maesarah Maesarah; Safrudin Tolinggi; Ernikawati Ernikawati; Haerul Haerul; Fania Dalanggo; Repin Igirisa; Sri Ananda Putri H Mahmud; Riska Afrilia
Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat Vol 5, No 1 (2023)
Publisher : Insan Cita : Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Stunting dan covid-19 menjadi permasalahan, karena berhubungan dengan meningkatnya risiko terjadinya kesakitan dan kematian khususnya di negara miskin dan berkembang maupun negara maju. Sebelum pandemi Covid-19 the lancet melaporkan bahwa anak dibawah 5 tahun yang mengalami kurus sebesar 14,3% atau sekitar 47 juta anak. Terhitung mulai tanggal 30 Januari 2022 sebanyak 4.343.185 orang terinfeksi virus corona, 144.303 orang meninggal dunia dan pasien yang telah sembuh sebanyak 4.137.164 orang. Merebaknya pandemi Covid-19 berdampak pada semua kehidupan masyarakat dunia, sehingga membuat roda kehidupan seolah berjalan lamban bahkan bisa dikatakan terhenti. Tujuan pengabdian ini adalah memberikan pelatihan pembentukan kader kesehatan teraltih untuk masyarakat yang terdampak covid-19 dan stunting, memberi penyuluhan kesehatan dan pelatihan membuat puding labu kuning subtitusi ikan teri, pemanfaatan lahan pekarangan serta cara pengolahan hasil pertanian untuk olahan jadi produk atau tanaman obat keluarga dalam meningkatan kesadaran kesehatan dan pemulihan ekonomi desa. Pelaksanaan Pengabdian Program Kemitraan Masyarakat meliputi: selama 6 bulan melalui metode pendekatan sharing peer group dalam meningkatan kesehatan dan pemulihan ekonomi dengan memberikan penyuluhan edukasi kesehatan dan cara pemulihan ekonomi desa serta memberikan poster, leaflet gizi, pelatihan pendampingan kepada masyarakat yang terdampak covid-19, stunting.  Kata Kunci : Covid-19, Inovasi, Kesehatan, Stunting