Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : DHARMASMRTI: Jurnal Pascasarjana UNHI

MEMBANGUN KARAKTER GENERASI PENERUS MELALUI PASRAMAN Ni Wayan Karmini
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 18 No 2 (2018): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (691.893 KB) | DOI: 10.32795/ds.v9i2.151

Abstract

Di antara gejala sosial destruktif mewarnai era globalisasi dewasa ini, adalah menguatnya faham Individualisme, merosotnya moralitas, dan budaya kosumerisme yang cenderung tidak menguntungkan bagi masa depan generasi penerus. Berbagai masalah ini bisa diantisipasi melalui penyelengaran pasraman. Makalah ini akan membahas (1) mengapa pasraman diperlukan dalam membangun karakter kepribadian generasi muda Bali? (2) bagaimana penyelenggaraan pasraman itu bisa efektif dalam membangun karakter kepribadian generasi muda Bali. Makalah ini merupakan hasil dari kajian evaluatif deskripstif yang datanya diperoleh dari studi dokumentasi dan wawancara dengan 12 informan peserta dan penyelengaraan Pasraman Yuana Bhuana Giri, di Perumnas Bukit Sanggulan, Tabanan. Hasil kajian membuktikan bahwa pertama, pasraman diperlukan untuk membentuk watak dan kepribadian generasi penerus yang memiliki budi pekerti (moralitas yang baik), tidak terjebak ke dalam budaya konsumerisme, memiliki etos kerja keras, dan memiliki motivasi untuk maju, siap bersaing dengan bangsa-bangsa maju lainnya. Kedua, penyelanggaraan Pasraman Yuana Bhuana Giri Tabanan selama ini sudah dilengkapi dengan beberapa materi dasar yang diperlukan untuk generasi muda Bali, termasuk materi budaya dasar, kepemimpinan, nasionalisme, motivasi untuk maju, patologi sosial, kesehatan, dan peduli lingkungan. Beberapa kalangan memandang penting atas penyampaian beberapa materi untuk pendidikan pasraman tersebut, namun belum ada evalusi khusus tentang dampak penyelenggaraan pasraman. Untuk itu, upaya evaluative atas tujuan luhur penyelenggaraan pasraman amat diperlukan.
PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP BAGI GENERASI MELENIAL PADA ERA 4.0 Ni Wayan Karmini; Made Yuliani Wiana; I Wayan Sukarma
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 19 No 2 (2019): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (471.238 KB) | DOI: 10.32795/ds.v19i2.419

Abstract

Karya ilmiah ini bertujuan membahas bentuk pengelolaan hutan, serta implikasi dan maknanya dalam pendidikan lingkungan hidup bagi generasi milenial pada era 4.0.Sebagai bentuk kajian kualitatif, data penelitian diperoleh melalui observasi, studi pustaka, dan wawancara mendalam dengan 11 informan, yakni pemerhati pariwisata budaya Bali dan pemuka masyarakat adat Desa Tenganan Pegringsingan. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif-kualitatif.Hasil kajian menunjukkan bahwa bentuk pengelolaan hutan di Desa Adat Tenganan diperkuat dengan implementasi kearifan lokal (awig-awig). Komunitas Bali aga setempat melaksanakan awig-awig tersebut. Mereka tidak merusak potensi flora dan fauna hutan, serta memanfaatkan hasil hutan secara adaptif. Penerapan kearifan lokal (awig-awig) dalam mengelola hutan Tenganan secara adaptif memiliki implikasi langsung dalam menumbuhkan perilaku yang mendukung upaya pelestarian lingkungan hidup. Pengelolaan hutan secara adaptif memiliki makna bagi pendidikan lingkungan hidup untuk generasi milenial. Pelibatan generasi milenial dalam upaya pelestarian lingkungan hidup perlu terus dikembangkan.
RATU ADIL SATRIA PININGIT DAN ZAMAN EDAN A.A. Kade Sri Yudari; Ni Wayan Karmini
DHARMASMRTI: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan Vol 21 No 1 (2021): Dharmasmrti: Jurnal Ilmu Agama dan Kebudayaan
Publisher : Pascasarjana Universitas Hindu Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32795/ds.v21i1.1662

Abstract

Wacana Ratu Adil Satria Piningit dan Zaman Edan, tidak pernah hilang dari benak dan relung hati masyarakat Indonesia. Tulisan ini hanyalah sebagai ungkapan rasa keprihatinan atas fenomena carut marut yang sedang terjadi di bumi pertiwi ini. Tujuannya, memaknai secara tersurat naskah warisan para leluhur yang penuh dengan perlambang sehingga masyarakat luas dapat memahami mengapa istilah Ratu Adil Satria Piningit dan Zaman Edan selalu diwacanakan ketika bumi pertiwi sedang mengalami berbagai masalah. Tulisan ini juga merupakan reinterpretasi beberapa sumber pustaka salah satunya adalah serat Kalatidha karya Raden Ngabehi Ranggawarsita. Bahwa, serat Kalatidha merupakan kepustakaan sastra Jawa yang berisi kritik social, nilai keagamaan, tradisi kapujanggaan, prediksi masa depan/ futurology dan kemunculan Satria Piningit sang Ratu Adil. Pada akhirnya, ‘Serat’ yang mengisyaratkan zaman edan menjadi pembicaraan klasik populer dikalangan masyarakat luas. Ketika keadilan yang diharapkan belum memenuhi semua komponen, seperti terjadi ketimpangan social yang berkepanjangan maka wacana Ratu Adil terus dielukan. Faktanya, istilah yang melegenda itu pun hanyalah merupakan gambaran kondisi zaman yang dirasakan masyarakat disertai dengan harapan datangnya seorang pemimpin yang adil, bijak dan lebih memihak kepada rakyat.