Majalah Farmasi dan Farmakologi (Trends in Pharmacy and Pharmaceutical Sciences)
Vol. 23 No. 3 (2019): MFF

AKTIVITAS ANTI DIABETES MELLITUS TANAMAN DURIAN (Durio zibethinus Murr.) TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PUASA MENCIT YANG DIINDUKSI ALOKSAN

Muh. Nur Amir (Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar)
Yuyun Sulitiani (Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar)
Indriani Indriani (Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar)
Inda Pratiwi (Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar)
Elly Wahyudin (Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar)
Marianti A Manggau (Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar)
Sumarheni Sumarheni (Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar)
Ismail Ismail (Fakultas Farmasi, Universitas Hasanuddin, Makassar)



Article Info

Publish Date
16 Feb 2020

Abstract

Durian (Durio zibethinus Murr.) telah lama digunakan sebagai salah satu pengobatan tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit, termasuk untuk penderita diabetes mellitus. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas ekstrak etanol durian dalam menurunkan kadar glukosa darah pada mencit yang diinduksi aloksan dosis 125 mg / kgBB dan diberi beban glukosa 20%. Sebanyak 36 ekor mencit dibagi menjadi 6 kelompok perlakuan. Kelompok I sebagai kontrol sehat, kelompok II diinduksi dengan aloksan dan diberikan NaCMC 1% (kontrol negatif), kelompok III diinduksi dengan aloksan dan diberikan Acarbose® (kontrol positif), kelompok IV diinduksi dengan aloksan dan diberikan ekstrak etanol akar durian (EDR), ekstrak klika (ESB) dan ekstrak daun (EDL) dosis 125 mg / kgBB, kelompok V diinduksi dengan aloksan dan diberikan ekstrak etanol akar durian (EDR), ekstrak klika (ESB) dan ekstrak daun (EDL) dosis 250 mg / kgBB, kelompok VI diinduksi dengan aloksan dan diberikan ekstrak etanol akar durian (EDR), ekstrak klika (ESB) dan ekstrak daun (EDL) dosis 500 mg / kgBB. Pengukuran kadar glukosa darah dilakukan sebelum induksi alloxan (t-0), 3x24 jam setelah induksi (t-3), dan setiap 30 menit setelah pemberian perlakuan ekstrak dan larutan glukosa hingga menit ke-180 (t30, t60, t90, t120, t150 dan t180), yang dilakukan pengukuran menggunakan alat glukometer (Nesco®). Persen penurunan kadar glukosa darah yang paling tinggi ditunjukkan setelah menit ke-180 pada kelompok EDR dengan dosis 125 mg / kgBB, ESB dosis  250 mg / kgBB dan EDL dosis 500 mg / kgBB yaitu  sebesar 50,60%, 105,62%, dan 62,97%.

Copyrights © 2019






Journal Info

Abbrev

mff

Publisher

Subject

Medicine & Pharmacology

Description

Majalah Farmasi dan Farmakologi diterbitkan oleh Fakultas Farmasi Universitas Hasanuddin tiga kali setahun, yaitu pada Bulan April, Agustus, dan Desember dengan ISSN 1410-7031 dan e-ISSN 2655-6715 yang berisi tulisan atau artikel tentang hasil penelitian atau telaah literatur dalam bidang ...