Claim Missing Document
Check
Articles

Found 15 Documents
Search

UJI SITOTOKSISITAS BATANG KAYU MEZZETIAPARVIFLORABECC. Mufidah, Mufidah; Wahyudin, Elly; Lawrence, Gatot S.; Wahyuningsih, M. Sri Hartati; Manggau, Mirianti A.
Majalah Obat Tradisional Vol 18, No 1 (2013)
Publisher : Faculty of Pharmacy, Universitas Gadjah Mada

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (151.835 KB) | DOI: 10.14499/mot-TradMedJ18iss1pp%p

Abstract

Aktivitas sitotoksik ekstrak larut aseton batang kayu MezzetiaparvifloraBecc. dievaluasi pada sel HeLa dan dibandingkan dengan sel normal vero untuk memastikan penggunaan sebagai tanaman obat tradisional untuk pengobatan tumor. Percobaan dengan sel normal vero menggunakan uji MTT menunjukkan persentase viabilitas sel sebanyak 96,8% pada konsentrasi 1000 ug dan tidak meningkat dengan meningkatnya konsentrasi ekstrak. Sedangkan pada percobaan dengan sel HeLa menunjukkan aktivitas sitotoksik yang rendah dengan persentase viabilitas sebesar 87,4% pada konsentrasi 1000μg/ml. Oleh karena itu ekstrak ini dikategorikan sebagai tidak beracun dan diperlukan studi selanjutnya untuk mengeksplorasi mekanisme yang bertanggung jawabterhadap efek antikanker dari tanaman tersebut. 
Niosomes entrapment capacity of ketoprofen and prediction transdermal administration rahman, Latifah; Ismail, Isriany; Wahyudin, Elly
Indonesian Journal of Pharmacy Vol 22 No 2, 2011
Publisher : Faculty of Pharmacy Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Skip Utara, 55281, Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (210.378 KB) | DOI: 10.14499/indonesianjpharm0iss0pp85-91

Abstract

Niosomes  are  vesicles  system  that  have  applications in  the  delivery  of lipophilic,hydrophilic  and  amphiphilic  drugs.  Ketoprofen,  is  very  insoluble  in water  and  cause  gastric  irritation  when  taken  orally.  It  is  very  important  to develop a transdermal delivery system for ketoprofen. This research was aimed to  design  niosomes  which  can  deliver  ketoprofen  via transdermal  route. Experiments  were  designed  to  incorporate  ketoprofen into  niosomes   with  lipid film  hydration  method.  Lipid  mixture  consist  of  cholesterol  and  sorbitan  ester (span  20,  60,  80).  Niosomes  which  can  deliver  ketoprofen  trough  the  skin barrier  determined  by  calculating  amount  of   ketoprofen  in  the  blood  of  rabbit. The  type  of  sorbitan  ester  was  chosen  based  on  the  highest  drugs  entrapment and  ketoprofen  as  drugs  model.  Preparation  of  niosomes  was  optimized  for  the highest  percent  drug  entrapment  by  increasing   molar  concentration  of  lipidmixture  with  the  stable  comparison  of  1:1.  This  research  result  are  niosomes with  lipid  mixture  span  60  and  cholesterol  have  the highest  drug  entrapment efficiency  of  niosomes  66.16%  with  range  size  1–6  µm.  Niosomes  can  deliver ketoprofen  to  the  systemic  circulation  via  transdermal  route  with  plasma  level concentration achieved in 1.5 hour.Key words: niosomes, ketoprofen, transdermal 
PENGENALAN BIOTEKNOLOGI MELALUI PELATIHAN ISOLASI DAN EKSTRAKSI DNA PADA GURU DAN SISWA SMA NEGERI 13 DI KABUPATEN BONE SULAWESI SELATAN Herlina Rante; M.Natsir Djide; Sartini; Risfah Yulianty; Ermina Pakki; Aisyah Fatmawaty; Rosany Tayeb; Elly Wahyudin
Panrita Abdi - Jurnal Pengabdian pada Masyarakat Vol. 5 No. 4 (2021): Jurnal Panrita Abdi - Oktober 2021
Publisher : LP2M Universitas Hasanuddin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/pa.v5i4.8100

Abstract

Workshop in isolation and DNA extraction for teachers and students is one way to provide basic knowledge to understand biotechnology with a simple method. This workshop aims to make the target audience capable and skilled at isolating and extracting DNA using simple equipment. In addition, it introduces teachers and students to DNA as a primary key in understanding biotechnology or what is known as the threads of life. The method used in this workshop is the Kitchen Kit method. This method is considered simple because it only uses kitchen utensils such as spoons, forks, table salt, and so on to obtain DNA. All students involved in community service activities could extract DNA from fruits using the Kitchen Kit method. ---  Pelatihan isolasi dan ekstraksi DNA pada guru dan siswa merupakan salah satu cara untuk memberi pengetahuan dasar dalam upaya memeberikan pemahaman mengenai bioteknologi dengan metode sederhana. Pelatihan ini bertujuan agar khalayak sasaran mampu dan terampil mengisolasi dan mengekstraksi DNA dengan menggunakan peralatan sederhana. Selain itu memperkenalkan kepada guru dan siswa mengenai DNA sebagai kunci dasar dalam memahami bioteknologi atau yang disebut sebagai benang-benang kehidupan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah metode Kitchen Kit. Metode ini dianggap sederhana karena hanya menggunakan perangkat peralatan dapur saja seperti sendok, garpu, garam dapur dan sebagainya untuk memperoleh DNA. Seluruh siswa yang terlibat dalam kegiatan pengabdian mampu mengekstraksi DNA dari buah-buahan menggunakan metode Kitchen Kit.
Efek Asam Askorbat Menurunkan Indeks Aterogenik dan Kadar Gula Darah Tikus (Rattus norvegicus L.) Diabetes Mellitus Induksi Aloksan Sunarti Sunarti; Elly Wahyudin; Hasyim Kasim
Journal of Experimental and Clinical Pharmacy (JECP) Vol 2, No 1 (2022): Februari 2022
Publisher : Poltekkes Kemenkes Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52365/jecp.v2i1.303

Abstract

Senyawa antioksidan diketahui dapat meningkatkan indeks aterosklerosis dan sekresi insulin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran asam askorbat sebagai pengatur aterosklerosis dan kadar gula darah pada kondisi diabetes  (DM). Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian  eksperimental dengan menggunakan 20 ekor tikus putih jantan (Rattus norvegicus L.) dengan berat badan 180-300 g, umur 23 bulan, sebagai hewan percobaan. Setelah aklimatisasi selama satu minggu, tikus tidak diberi makan semalaman dan keesokan harinya diinduksi aloksan dengan dosis 145 mg/kg berat badan (BB). Tiga hari kemudian, darah diambil melalui vena ekor tikus untuk menguji gula darah. Indeks arteriosklerosis (AI) ditentukan dengan rumus (kolesterol HDL total)/HDL. Sebagai hewan percobaan, tikus dengan kadar glukosa darah 200 mg/dl atau lebih dipilih dan dibagi menjadi 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 5 ekor tikus. kelompok I pakan standar; Kelompok II mendapat diet standar majemuk dan metformin; Kelompok III diberi diet standar dan asam askorbat dan kelompok IV diberi diet standar dan kombinasi metformin dan asam askorbat. Pada awal diabetes, berat  tikus dikurangi dari 240 g menjadi 220 g. Namun, setelah 2 minggu terapi asam askorbat, berat badan stabil, gula darah turun 65,57 dan 324,94 mg/dl menjadi 111,88 mg/dl, dan indeks arteriosklerosis menurun dari 0,324 menjadi 0,320.Antioxidant compounds are known to increase atherosclerosis index and insulin secretion. This study aims to determine the role of ascorbic acid as a regulator of atherosclerosis and blood sugar levels in diabetes (DM). The research design used was an experimental study using 20 male white rats (Rattus norvegicus L.) with a body weight of 180-300 g and 23 months of ageas experimental animals. After acclimatization for one week, the rats were not fed overnight and the next day the rats were induced with alloxan at a dose of 145 mg/kg body weight (BW). Three days later, the blood was drawn through the tail vein of the rats to test for blood sugar. The arteriosclerosis index (AI) was determined by the formula (total HDL cholesterol)/HDL. As experimental animals, rats with blood glucose levels of 200 mg/dl or more were selected and divided into 4 groups of 5 rats each. group I standard feed; Group II received a standard compound diet and metformin; Group III was given a standard diet and ascorbic acid and group IV was given a standard diet and a combination of metformin and ascorbic acid. At the onset of diabetes, the weight of the rats was reduced from 240 g to 220 g. However, after 2 weeks of ascorbic acid therapy, body weight was stable, blood sugar decreased from 65.57 and 324.94 mg/dl to 111.88 mg/dl, and the arteriosclerosis index decreased from 0.324 to 0.320.
STUDI BIOEKIVALENSI AMSTUDI BIOEKIVALENSI AMOKSISILIN GENERIK DAN DAGANG MENGGUNAKAN MATRIKS URINOKSISILIN GENERIK DAN DAGANG MENGGUNAKAN MATRIKS URIN Dwi Leboe; Elly Wahyudin; Tadjuddin Naid
Jurnal Farmasi UIN Alauddin Makassar Vol 2 No 3 (2014): Jurnal Farmasi
Publisher : Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24252/jurfar.v2i3.2122

Abstract

Bioequivalence studies of amoxicillin which derived from generic drugs (OGB) had been done as a product test with branded amoxicillin as a comparison using urine matrix. The purpose of this study is to measure the bioavailability parameters based on 24 hours urine, so it is known as  bioequivalent or bioinequivalent.    Based on approach to cheap and quality generic drugs, and referring to the BPOM RI guidelines for bioequivalence, so this study using 12 healthy people aged 18 -21 years as a subject. The study design is the design crossed two-way (2 way) for 2 periods of treatment in two drug products, according to the selection of 24-hour urine matrix and determination of amoxicillin level by spectrophotometry UV Vis at wavelength of 273 nm, whereas the bioavailability parameters determined by using the cumulative profile of amoxicillin in the 24 hours urine and the rate of excretion. The results of the geometric mean and  ratio CI 90% based on cumulative levels of amoxicillin were 104.67% and 117.65%, while based on the rate of amoxicillin excretion in 24 hours urine is 105.23% and 118.29%. All within the range 80-125% as a drug with a broad therapeutic index. Means that amoxicillin generic product (OGB) which had been studied is bioequivalet with the product branded amoxicillin.
EFEKTIVITAS DAN EFEK SAMPING PENGGUNAAN GABAPENTIN PADA PASIEN NEUROPATI DIABETIK DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR Zhulhajsyirah Zhulhajsyirah; Elly Wahyudin; Jumriani Tammas
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 2 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (973.397 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i2.5699

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis efektivitas  penggunaan gabapentin  terhadap penurunan derajat nyeri pada  pasien neuropati diabetik di  RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar  yang diukur dengan menggunakan instrumen  Numerical Pain Rating Scale (NPRS) efek samping  penggunaan  gabapentin   pada  pasien neuropati diabetik di  RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penelitian ini dilaksanakan di Poliklinik Saraf dan Poliklinik Endokrin Instalasi Rawat Jalan RSUP DR. Wahidin Sudirohusodo Makassar pada bulan april-juni 2018. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional non eksperimental dengan  desain penelitian  cros sectional. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melakukan wawancara dan pengukuran skala nyeri pada pasien neuropati diabetik. Data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik uji Wicoxon Signed Ranks Test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa efek terapi gabapentin sebelum dan sesudah   pemberian pada 21 pasien neuropati diabetik menunjukkan adanya penurunan skala nyeri  dengan penurunan rata-rata sebesar 2,14 dengan nilai  p-value<0,05 yang berarti  berbeda secara signifikan dalam menurunkan nyeri neuropati. Sedangkan Efek Samping yang terjadi setelah pemberian gabapentin yaitu, mengantuk dan pusing 14%, mengantuk 29%, pusing 5% dan tidak mengalami efek samping 52%.
PENENTUAN KURVA BAKU UJI FARMAKOKINETIK TETRA HIDROXY ETHYL DISULPHAT (THES) PADA KELINCI (Orytolagus cuniculus), MARMUT (Cavia porcellus) , DAN TIKUS (Rattus novergicus) Sri Yolandari; Elly Wahyudin; Yusnita Rifai
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 2 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1136.779 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i2.5703

Abstract

Tetra hydroxy ethyl disulfate (THES) merupakan salah satu senyawa hasil sintesis yang baru ditemukan dan memiliki efek sebagai antibiotik yang dapat mengatasi masalah resistensi pada bakteri dengan mekanisme kerja merusak dinding sel bakteri dengan cara mengikat peptidoglikan yang ada pada dinding sel bakteri dengan ligan sulfat yang ada pada  THES. Senyawa THES sangat dibutuhkan saat ini dan potensial untuk diproduksi oleh industri.  Penelitian ini bertujuan menentukan kurva baku pada THES pada kelinci (Oryctolagus cuniculus), marmut (Cavia porcellus) dan tikus (Rattus novergicus). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, diperoleh kondisi optimum pemisahan menggunakan metode eluasi gradien dengan komposisi fase gerak buffer phosphat : asetonitril dengan perbandingan 7 : 3  dan laju alir 1 ml/menit. Untuk panjang gelombang analisis terpilih yaitu panjang gelombang 254 nm, dan waktu retensi 2,3 menit. Hasil penelitian menunjukkan Nilai regresi dari kurva baku larutan THES pada hewan uji kelinci sebesar  0,943 dengan persamaan y = 22857x + 1265, pada hewan uji marmut sebesar 0,835 dengan persamaan y =2963.x - 10817, pada hewan uji tikus sebesar 0,906 dengan persamaan y = 56586x - 11474.  Adanya perbedaan yang diperoleh dengan literatur yang ada kemungkinan disebabkan adanya zat pengotor dari larutan uji, namun namun hasil ini tidak terlalu jauh dari literatur yang ada, sehingga masih dapat digunakan sebagai acuan.
KAJIAN PENGGUNAAN CAPTOPRIL DAN RAMIPRIL TERHADAP PARAMETER FUNGSI GINJAL PADA PASIEN CHF Asniar Pascayantri; Elly Wahyudin; Hasyim Kasim
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 3 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (360.739 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i3.5796

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji penggunaan inhibitor ACE (Angiotensin Converting Enzyme) yaitu captopril dan ramipril pada pasien CHF berdasarkan outcome terhadap parameter fungsi ginjal di bagian PJT (Pusat Jantung Terpadu) RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek perubahan inhibitor ACE terhadap parameter fungsi ginjal yang terjadi pada pasien CHF. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional non eksperimen dengan rancangan deskriptif-analitik, yang mencapai jumlah 40 orang sampel. Data yang dianalisis secara deskriptif dan statistik berupa parameter fungsi ginjal.  Hasil penelitian menunjukkan bahwa pasien yang menggunakan inhibitor ACE kerja singkat yaitu captopril (6,25mg/8jam) adalah 20 orang (50%) dan yang mengunakan inhibitor kerja lama yaitu ramipril (5mg/24jam) sebanyak 20 orang (50%). Data parameter fungsi ginjal dianalisis dengan menggunakan SPSS 23 melalui tes distribusi normalitas dengan menggunakan uji Normality Kolmogorov-Smirnov yang diikuti dengan uji t-tes sampel berpasangan dan uji Multivariate One Way ANOVA. Hasil menunjukkan adanya perbedaan nilai sebelum dan sesudah terapi. Kejadian peningkatan fungsi ginjal lebih besar pada data serum kreatinin p<0,05 dibandingkan pada data ureum p>0,05 pada kedua kelompok terapi
PENETAPAN KURVA STANDAR SENYAWA TETRA HIDROXY ETHYL DISULPHATE (THES) DALAM PLASMA MARMUT (Cavia porcellus) MENGGUNAKAN KCKT Tuti Handayani Zainal; Elly Wahyudin; Yusnita Rifai
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 22 No. 3 (2018): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (349.901 KB) | DOI: 10.20956/mff.v22i3.5828

Abstract

Tetra hydroxy ethyl disulphate (THES) merupakan kandidat obat baru sebagai antibiotik yang memiliki mekanisme kerja yaitu ligan sulfat yang ada pada THES akan mengikat peptidoglikan yang ada pada dinding sel bakteri menyebabkan kerusakan pada membran dinding sel bakteri. Senyawa THES ini sangat potensial untuk mengatasi resistensi antibiotik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kurva regresi linier dalam plasma marmut (Cavia porcellus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang dilakukan pada bulan Mei- September 2018. Penelitian ini menggunakan marmut jantan dengan bobot 400-600 gram. Pengambilan plasma darah marmut melalui vena cava. Pengukuran kadar THES dalam plasma marmut (Cavia porcellus) menggunakan instrumen HPLC pada panjang gelombang 254 nm, fase gerak Asetonitril : Buffer fostat dan fase diam ODS C18 dengan laju alir 1mL/menit. Hasil penelitian menunjukkan seri konsentrasi THES dalam plasma marmut (Cavia porcellus)10 mg/L,  20 mg/L, 30 mg/L, 40, mg/L, dan 50 mg/L berturut- turut diperoleh luas area kromatogram 37878, 27582, 82582, 111490, 157286 sehingga koefisien korelasi THES dalam plasma secara in vitro sebesar r= 0.91 dengan persamaan y = 3227,2x - 13454 dan diperoleh waktu retensi 2,3 menit. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa konsentrasi kadar THES dalam plasma marmut (Cavia porcellus) memenuhi uji linieritas dalam matriks biologis.
IDENTIFIKASI SENYAWA KIMIA DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL KULIT JERUK BALI (Citrus maxima Merr.) Suryanita Suryanita; Aliyah Aliyah; Yulia Yusrini Djabir; Elly Wahyudin; Latifah Rahman; Risfah Yulianty
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 23 No. 1 (2019): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1265.865 KB) | DOI: 10.20956/mff.v23i1.6461

Abstract

Penyakit degenerative disebabkan karena antioksidan yang ada didalam tubuh tidak mampu menetralisir peningkatan konsentrasi radikal bebas, sehingga perlu adanya antioksidan dari luar untuk menghancurkan radikal bebas yang dapat menyebabkan kerusakan sel. Kulit buah jeruk Bali merupakan salah satu tanaman yang diketahui memiliki kandungan senyawa flavonoid yang bersifat antioksidan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan senyawa kimia dan aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah jeruk Bali. Identifikasi kandungan senyawa kimia dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif, sedangkan uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode penangkapan radikal 2,2- difenil-1-pikrilhidrazil (DPPH) dengan asam askorbat sebagai pembanding. Hasil penelitian memperlihatkan esktrak etanol kulit buah jeruk Bali mengandung Flavanoid, Saponin, Alkaloid, Triterpenoid/Steroid, dan Tanin, sedangkan hasil uji kuantitatif fenolik total dan flavonoid total masing-masing diperoleh hasil 4,96% dan 0,34%. Hasil uji aktivitas antioksidan ekstrak kulit buah jeruk Bali dan asam askorbat masing-masing menunjukkan nilai IC50 574,02 bpj dan 4,63 bpj. Hasil ini memperlihatkan bahwa ekstrak kulit buah jeruk Bali memiliki aktivitas antioksidan yang lemah jika dibandingkan asam askorbat.