Styrofoam sering kali ditemukan sebagai plastik pengemas atau pembungkus makanan dan minuman. Polistirena dapat terdegradasi membentuk monomernya yaitu stirena yang mdauh teroksidasi menjadi stirena oksida. Senyawa ini berbahaya bagi kesehatan karena bersifat karsinogenik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek radiasi sinar matahari dan sinar ultra violet pada plastik styrofoam kemasan makanan dan minuman. Sampel yang digunakan pada penelitian ini berupa styrofoam pengemas makanan dan minuman. Lembaran styrofoam dibuat bentuk film tipis dan lempeng tipis, selanjutnya sebagian sampel dipaparkan pada sinar matahari dan sebagian sampel dipaparkan pada sinar ultra violet dengan lampu uv yang dengan daya 20 watt dalam waktu yang sama selama 10, 25, dan 40 hari dan sebagian lainnya digunakan sebagai kotrol. Karakterisasi styrofoam dilakukan dengan uji tarik, spektroskopi infra merah, dan pengamatan fisik. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa radiasi sinar matahari maupun sinar ultra violet dapat menyebabkan degradasi pada styrofoam. Semakin lama waktu radiasi baik radiasi sinar matahari maupun sinar ultra violet dapat mempercepat degradasi. Degradasi yang terjadi akibat radiasi sinar matahari maupun sinar ultra violet dapat menyebabkan penurunan kekuatan tarik, peningkatan konsentrasi relatif stirena oksida, serta menyebabkan penampakan permukaan dan warna styrofoam berubah. Degradasi yang terjadi akibat radiasi sinar matahari maupun sinar UV menyebabkan sampel berwarna kuning, retak/rapuh, dan muncul butiran-butiran putih.
Copyrights © 2019