Sport and Fitness Journal
Vol 8 No 3 (2020): Volume 8, No. 3, September 2020

HIGH INTENSITY INTERVAL TRAINING LEBIH BAIK DARIPADA FARTLEK TRAINING TERHADAP PENINGKATAN VO2max DAN LACTATE THRESHOLD PADA ATLET BOLA TANGAN KOTA SURABAYA

Ainul Ghurri (1PrograMagister Fisiologi Keolahragaan, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar)
I Putu Gede Adiatmika (Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar)
I Putu Adiartha Griadhi (Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar)
Luh Putu Ratna Sundari (Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar)
Susy Purnawati (Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar)
I Made Krisna Dinata (Bagian Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar)



Article Info

Publish Date
01 Oct 2020

Abstract

Atlet bola tangan putra Kota Surabaya memiliki daya tahan yang rendah. Hal ini mengakibatkan nilai VO2max dan lactate threshold yang rendah sehingga berpengaruh terhadap kualitas permainan dan prestasi tim, keadaan ini memerlukan intervensi latihan fisik yang tepat. High intensity interval training (HIIT) merupakan latihan dengan waktu singkat menggunakan intensitas tinggi yang diselingi pemulihan aktif. Fartlek training adalah latihan dengan waktu yang konstan dengan beban mendekati batas kelelahan. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan HIIT lebih baik daripada fartlek training dalam meningkatkan VO2max dan lactate threshold. Jenis penelitian true experimental dengan rancangan pretest and posttest two group desain. Subjek adalah atlet bola tangan Kota Surabaya sebanyak 22 orang yang dibagi dengan diberikan HIIT untuk Kelompok I lalu fartlek training pada Kelompok II, periode latihan 3 kali dalam seminggu selama 6 minggu latihan. VO2max diukur dengan Cooper VO2max Test dan lactate threshold menggunakan Heart Deflection Point. Hasil penelitian didapatkan rerata VO2max sebelum HIIT 42,38±1,07 ml/kg/menit, sesudah HIIT 45,86±1,10 ml/kg/menit. Rerata VO2max sebelum fartlek 42,33±1,04 ml/kg/menit, sesudah fartlek 44,27±1,66 ml/kg/menit. Rerata lactate threshold sebelum HIIT 176,61±0,99 x/menit, sesudah HIIT 194,69±1,11 x/menit. Rerata lactate threshold sebelum fartlek 176,92±1,08 x/menit, sesudah fartlek menjadi 187,43±1,59 x/menit. Uji beda peningkatan VO2max dan lactate threshold pada Kelompok I dan Kelompok II dengan independent t-test. Hasil menunjukan bahwa ke dua Kelompok p=0,000 (p<0,05). Disimpulkan dua Kelompok ini sama-sama memberi efek peningkatan (p<0,05) dan Kelompok I lebih meningkatkan VO2max dan lactate threshold daripada Kelompok II. Saran untuk pelatih agar melakukan monitoring dan evaluasi serta memberikan pelatihan yang benar agar dapat meningkatkan performa dan peningkatan prestasi atlet.

Copyrights © 2020