J-ABDIPAMAS (Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat)
Vol 1, No 1 (2017): Oktober

PELATIHAN PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK MENJADI KOMPOS DENGAN MEDIA KERANJANG TAKAKURA

M. Ali Ghufron (IKIP PGRI Bojonegoro)
Refi Ranto Rozak (IKIP PGRI Bojonegoro)
Ayu Fitrianingsih (IKIP PGRI Bojonegoro)
Moh. Fuadul Matin (IKIP PGRI Bojonegoro)
Ahmad Kholiqul Amin (IKIP PGRI Bojonegoro)



Article Info

Publish Date
20 Oct 2017

Abstract

The Partner of this activity was SDN Pilang Kanor District Bojonegoro District. The majority of Pilang villagers work as farmers. From the agricultural production, they produce abundant organic waste. In addition, the organic waste is also produced from household kitchens and schools. Remnants of the processed food from the kitchen and food scraps from schools also contribute to the increasing amount of organic waste. Organic waste that accumulates will certainly have a negative impact on public health. Stacking of the organic waste can be avoided by reprocessing it; for example, organic waste can be reused into compost. The purpose of this activity was to provide training to the partners (SDN Pilang students) to make takakura basket (Takakura Home Method) as a medium to process organic waste into compost. This training was conducted for 1 (one) day with three main steps, i.e. preparation, implementation, and evaluation. However, the results and sustainability of the activities were monitored for approximately 2 (two) weeks. The group of students was given guidance by the university students related to the sustainability of composting through the takakura basket. The result of the activity shows that the partners of this activity are able to make takakura baskets and apply them to process of organic waste around the school environment. In addition, students' awareness of the utilization of organic waste in the surrounding environment is increasing.Keywords: compost, organic waste, Takakura baskets ABSTRAK Mitra dari kegiatan ini adalah SDN Pilang Kecamatan Kanor Kabupaten Bojonegoro. Mayoritas masyarakat desa Pilang bekerja sebagai petani. Dari hasil pertanian, mereka menghasilkan sampah organik yang melimpah. Selain itu, sampah organik juga dihasilkan dari dapur rumah tangga dan sekolah. Sisa-sisa olahan makanan dari dapur dan makanan dari sekolah juga turut menyumbang meningkatnya jumlah sampah organik. Sampah organik yang menumpuk tentunya akan berdampak yang kurang baik bagi kesehatan masyarakat. Penumpukan dapat dihindari dengan mengolah kembali sampah yang dihasilkan. Misalnya, sampah organik dapat dimanfaatkan kembali menjadi kompos. Tujuan dari kegiatan ini adalah memberikan pelatihan kepada mitra (siswa SDN Pilang) untuk membuat keranjang takakura (Takakura Home Method) sebagai media untuk mengolah sampah organik menjadi kompos. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan selama 1 (satu) hari dengan tiga tahapan utama, yaitu: persiapan, pelaksanaan, dan evaluasi. Akan tetapi hasil dan keberlanjutan kegiatan tersebut dipantau selama kurang lebih 2 (dua) minggu. Kelompok siswa diberikan pembimbingan oleh para mahasiswa berkaitan dengan keberlanjutan pembuatan kompos melalui media keranjang takakura tersebut. Hasil dari kegiatan menunjukkan bahwa mitra kegiatan ini mampu membuat keranjang takakura dan mengaplikasikannya untuk pengolahan sampah organik yang berada di sekitar lingkungan sekolah. Selain itu, kesadaran para siswa akan pemanfaatan sampah organik yang ada di lingkungan sekitar semakin meningkat.Kata Kunci: kompos, keranjang Takakura, sampah organik

Copyrights © 2017






Journal Info

Abbrev

J-ABDIPAMAS

Publisher

Subject

Humanities Education Languange, Linguistic, Communication & Media Library & Information Science Social Sciences

Description

The aim of this journal publication is to disseminate the conceptual thoughts or ideas that have been achieved in the area of community services. J-ABDIPAMAS, particularly focuses on the main problems in the development of the sciences of community services areas as follows: Community Services ...