Praktik pendidikan selama ini lebih menekankan para pengembangan otak kiri yang cenderung berpikir rigid, terstruktur, terikat oleh aturan formal dan sangat formalistic. Akibatnya semua proses pendidikan harus dilaksanakan menurut garis lurus yang ditentukan oleh pemegang dan penentu kebijakan yang miskin kreatifitas dan inovasi. Manusia adalah menjadi pelaku atau subyek. Panggilan manusia sejati adalah menjadi pelaku yang sadar, yang bertindak mengatasi dunia dan realitas dengan penuh sikap kritis dan daya cipta. Dalam ranah kognitif selalu menjadi tumpuhan untuk mengukur tingkat keberhasilan proses pendidikan. Sungguhpun perangkat aturan telah menuntut penyeimbangan ketiga ranah (kognitif, afektif dan psikomotorik) bahkan ranah spiritual, namun faktanya jauh dari harapan. Keterbatasan skill kompetensi tenaga pendidik selalu menjadi alasan yang tak pernah ada ujung pangkalnya. Berbagai aspek pendiikan: karakteristik peserta didik, mengidentifikasi kasus, factor penghambat dan penunjang pelaksanan Pendidikan dan bimbingan konseling, inilah yang ditawarkan oleh Paulo Freire untuk dijadikan alternatif pengembangan di dunia pendidikan. Kata Kunci: Pendidikan, Manusia, Berfikir
Copyrights © 2023