Sebagian masyarakat Indonesia, belum tangguh dalam menghadapi pengalaman krisis seperti sakit penyakit, bencana, penderitaan, kematian dan pengalaman krisis lainnya dalam hidup meski mereka berkuasa dan kaya raya. Karena sadar bahwa, dirinya merasa tidak mampu melewati pengalaman- pengalaman krisis, ia lebih memilih untuk percaya kepada kekuatan-kekuatan di luar iman yang dianutnya. Masyarakat Jawa sendiri memiliki tradisi budaya yaitu sesajen. Tradisi sesajen merupakan sebuah tindakan rasa syukur masyarakat terhadap apa yang terjadi dalam kehidupan. Tindakan inilah merupakan salah satu cara bagi masyarakat Jawa menanggulangi krisis-krisis dalam hidup. Tujuan penelitian ini adalah 1) Menganalisis pengalaman krisis manusia 2) mendeskripsikan kebudayaan sesajen sebagai tanda ucapan syukur atas kehidupan masyarakat Jawa, 3) mendeskripsikan sosiologi agama dalam tradisi sesajen. Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode kualitatif melalui studi pustaka dengan menggunakan tiga teknik SLR. Hasil dari penulisan ini mau menunjukan bahwa, masyarakat Jawa masih mempercayai budaya tradisi sesajen sebagai ucapan syukur atas kehidupan yang diperoleh.
Copyrights © 2022