Permasalahan klasik yang masih marak ditemui dalam hal membirama lagu oleh guru merupakan fenomena yang perlu medapat perhatian besar dari para pendidik, khususnya pemerhati dan pendidik dalam bidang musik. Hasil observasi di kecamatan Karangploso Kota Malang menunjukan 98 persen guru pada setiap gugus masih belum memahami teknik birama, khususnya pada aktivitas menyanyi bersama anak didik. Melalui wawancara pada guru-guru PAUD di tempat penelitian, guru yang terlibat dalam organisasi masyarakat belum memahami teknik birama dalam aktivitas bernyanyi pada acara formal, seperti menyanyikan Indonesia Raya dan Mars PKK serta lagu Nasional lainya. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara tersebut penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis dampak yang ditimbulkan dari habituasi guru paud dalam membirama lagu serta menemukan akternatif solusi pada permasalahan penelitian. Metode penelitian ini menggunakan metode kualitatif fenomenologis dengan menggali informasi dari berbagai sumber data primer penelitian. Hasil penelitian menunjukan bahwa dengan habituasi guru dalam membirama lagu bersama anak memberikan pengalaman dan persepsi birama yang tidak tepat sehingga kesalahan dalam membirama berdampak pada pemahaman yang keliru pada anak samapai anak dewasaa kelak dan menjadi kesalahan masal dan turun temurun. Solusi dari permasalahan ini adalah dengan memberikan pemahaman yang mendalam terhadap guru tentang teori dasar birama, dengan pola drill dengan variasi lagu dan birama.
Copyrights © 2023