Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan
Vol. 9 No. 2 (2024): Mei

Sajikrame Pada Perkawinan Bangsawan di Desa Bayan dalam Perspektif Hak Asasi Manusia

Yuliatin, Yuliatin (Unknown)
Haslan, M. Mabrur (Unknown)
Sawaludin, Sawaludin (Unknown)
Fauzan, Ahmad (Unknown)



Article Info

Publish Date
16 May 2024

Abstract

Perkawinan merupakan salah satu HAM yang dilindungi oleh konstitusi. Oleh karena itu, dalam UU perkawinan memberikan persyaratan yang sangat sederhana dan tidak memberatkan. Namun demikian, dalam perkawinan bansawan di Desa Bayan terdapat unsur Sajikrame (denda adat) yang cukup memberatkan sehingga dimungkinkan menjadi hambatan pemenuhan HAM. Terkait hal tersebut maka sangat penting penelitian dengan tujuan: (1) mendeskripsikan Sajikrame pada perkawinan bangsawan di Desa Bayan, (2) menganalisis Sajikrame pada perkawinan bangsawan dalam perspektif HAM. Hasil penelitian tersebut sangat penting untuk inovasi pembelajaran, baik pembelajaran matakuliah HAM di Perguruan Tinggi, maupun pembelajaran HAM pada matapelajaran PPKn di SMP dan SMA. Jenis penelitian ini adalah penelitian empiris-normatif. Lokasi penelitian adalah Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Provinsi NTB. Data dikumpulkan menggunakan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis kualititatif dengan tahapan reduksi data, penyejian data, verifikasi dan penarikan simpulan. Hasil penelitian adalah: (1) Sajikrame (denda adat) pada perkawinan bangsawan di Desa Bayan terdiri dari tujuh jenis, yaitu (a) ulun dedosan berupa uang bolong, (b) dedosan, berupa uang rupiah, (c) wirang berupa sapi, berkisar 1 sampai dengan 13 ekor, (d) kain kapan sebagai simbol kesiapan menjaga keutuhan runah tangga hingga maut memisahkan, (e) tombak, sebagai simbol kesiapan melindungi keluarga dari gangguan, (f) uang aik susu, (g) ampah-ampah, yakni denda karena melanggar aturan.  Sajikrame tersebut ditentukan melaui proses musyawarah mufakat yang dilakukan oleh keluarga calon mempelai perempuan. (2) Sajikrame pada perkawinan bangsawan di Desa Bayan dalam perspektif HAM, di satu sisi merupakan bagian dari upaya perlindungan terhadap HAM. Hal ini dapat dicermati dari beberapa jenis sajikrame serta tujuan/makna simbolik di dalamnya, bahwa perkawinan dilakukan dengan penuh kesiapan baik moril maupun materil. Kesiapan tersebut akan mempengaruhi terpenuhinya hak-hak lainnya, baik hak istri, hak suami, maupun hak anak. Di sisi lain, sajikrame mengandung unsur pelanggaran HAM, karena memuat aspek pembatasan hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui perkawinan yang sah, yang telah dijamin oleh UU.

Copyrights © 2024






Journal Info

Abbrev

jipp

Publisher

Subject

Education

Description

JIPP (Jurnal Ilmiah Profesi Pendidikan) (ISSN Print 2502-7069 and ISSN Online 2620-8326) is a peer-reviewed journal published biannually by Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) University of Mataram, Mataram, Lombok, Indonesia. The journal publishes research and conceptual articles in the ...