cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota bandung,
Jawa barat
INDONESIA
Kultivasi
ISSN : 14124718     EISSN : 2581138X     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Kultivasi diterbitkan oleh Departemen Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Padjadjaran. Jurnal ini terbit tiga kali dalam setahun, yaitu pada bulan Maret, Agustus, dan Desember. Kultivasi mempublikasikan hasil penelitian dan pemaparan ilmiah dari para dosen dan peneliti di bidang budidaya tanaman. Bidang kajian yang dipublikasikan jurnal ini diantaranya adalah agronomi, pemuliaan tanaman, ilmu gulma, teknologi benih, teknologi pasca panen, ilmu tanah, dan proteksi tanaman.
Arjuna Subject : -
Articles 444 Documents
Pergesaran populiasi gulma pada olah tanah dan pengendalian gulma yang berbeda pada tanaman Umiyati, Uum; Kurniadie, Denny
Kultivasi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (192.741 KB)

Abstract

Tujuan dari perobaan ini adalah mengetahui pergeseran populasi gulma pada olah tanah dan pengendalian gulma yang berbeda. Percobaan dilakukan dari bulan Juni – Agustus 2016 di UPTD Balai Pengembangan Benih Palawija (BPBP) Desa Barepan Kabupaten Cirebon.  Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak dengan 6 kombinasi perlakuan yang diulang sebanyak 4 kali. Perlakuan tersebut adalah A     = Tanpa Olah Tanah dan pengendalian gulma dengan herbisida , B            = Tanpa Olah Tanah dan pengendalian gulma secara mekanis, C           = Tanpa Olah Tanah dan tanpa pengendalian gulma, D  = Olah Tanah Sempurna dan pengendalian gulma dengan herbisida, E    = Olah Tanah Sempurna dan pengendalian gulma secara mekanis dan F   = Olah Tanah Sempurna dan tanpa pengendalian gulma.  Hasil Penelitian menunjukkan bahwa ditemukan 9 jenis gulma sebelum perlakuan, yang didominasi oleh gulma Ludwegia octovalvis dengan SDR sebesar 19,02%, gulma codominan terdiri dari Fimbristylis miliace  SDR 15,55 %, Echinocloa crusgali dengan SDR 13,42 %, Monochoria vaginalis dengan SDR 12,39 %, Cyperus iria SDR 10,03 %.  Setelah perlakuan gulma yang selalu muncul pada setiap perlakuan terdiri dari 3 spesies, yaitu Echinocloa colona L. Cyperus iria L, Cynodon dactylon L dan Althernanthera  piliodes  L.  Dominasi gulma Ludwegia perennis L setelah perlakuan digantikan oleh adanya kegiatan pengendalian dan pengolahan tanah. Perubahan spektrum gulma cukup besar kemungkinannya disebabkan oleh adanya tekanan selektivitas yang cukup tinggi dari herbisida yang digunakan.  Akibat penggunakan satu jenis herbisida secara terus menerus pada satu lahan, maka akan terjadi perubahan dominasi gulma dari komunitas gulma yang peka menjadi gulma yang toleran. Gulma Echinocloa colona L dan Cyperus iria ditemui pada seluruh petak percobaan, hal ini karena kedua gulma tersebut memperbanyak diri dengan biji dan stolon. Kata Kunci : pergeseran gulma,  olah tanah, pengendalian gulma.
Produktivitas tanaman dan kehilangan hasil tanaman padi (Oryza sativa L.) kultivar Ciherang pada kombinasi jarak tanam dengan frekuensi penyiangan berbeda Widayat, Dedi; Purba, C. O.
Kultivasi Vol 14, No 1 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.499 KB)

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menge-tahui pengaruh kombinasi jarak tanam dan frekuensi penyiangan gulma yang berbeda terhadap produktivitas dan kehilangan hasil padi sawah kultivar Ciherang. Percobaan ini dilak-sanakan di lahan sawah Sanggar Penelitian Latihan dan Pengembangan Pertanian (SPLPP) Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran unit Ciparay dari bulan November 2010 sampai Februari 2011. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) terdiri dari dua belas perlakuan, dengan tiga kali ulangan. Adapun perlakuan yang digunakan adalah sebagai berikut : A (jarak tanam 25 x 25 cm dengan tanpa penyiangan), B (jarak tanam 25 x 25 cm dengan disiang satu kali), C (jarak tanam 25 x 25 cm dengan, disiang dua kali), D (jarak tanam 25 x 25 cm dengan disiang tiga kali), E (jarak tanam 28 x 28 cm dengan tanpa penyiangan), F (jarak tanam 28 x 28 cm dengan disiang satu kali), G (jarak tanam 28 x 28 cm dengan disiang dua kali), H (jarak tanam 28 x 28 cm dengan disiang tiga kali), I (jarak tanam 30 x 30 cm dengan tanpa penyiangan), J (jarak tanam 30 x 30 cm dengan disiang satu kali), K (jarak tanam 30 x 30 cm  dengan disiang dua kali), L (jarak tanam 30 x 30 cm dengan disiang tiga kali). Hasil per-cobaan menunjukkan bahwa dengan jarak tanam 30 x 30 cm, disiang tiga kali akan memberikan hasil yang paling baik terhadap hasil panen padi kultivar Ciherang dan akan meningkatkan hasil panen dibanding dengan jarak tanam standar, yaitu 25 cm x 25 cm, disiang tiga kali. Kehilangan hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan jarak tanam 30 x 30 cm dengan tanpa penyiangan.Kata kunci : Produktivitas padi ∙ Kehilangan hasil ∙ Kultivar Ciherang ∙ Jarak tanam ∙ Prekuensi penyiangan
Skrining fitokimia cangkang dan kulit batang tanaman jengkol asal Ciamis Jawa Barat sebagai inisiasi obat diabetes mellitus berbahan alam Maxiselly, Yudithia; Ismail, Ade; Rosniawaty, Santi; Anjarsari, Intan Ratna Dewi
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.791 KB)

Abstract

Pengembangan obat bahan alam semakin meningkat karena mempertimbangkan pola masyarakat yang kini lebih memilih hidup back to nature.Jengkol merupakan salah satu tanaman yang memiliki potensi sebagai obat bahan alam. Kandungan jengkol yang bermanfaat yaitu asam amino, vitamin, mineral, juga zat lain seperti saponin, flavonoid, dan tannin sangat dibutuhkan manusia. Potensi jengkol lainnya adalah mampu menurunkan kadar gula dalam darah sehingga dapat mencegah penyakit Diabetes Mellitus (DM). Bagian jengkol yang diteliti memiliki zat antidiabetes adalah kulit batang, cangkang buah dan bijinya. Penelitian ini bertujuan melihat kandungan fitokimia pada cangkang dan kuit batang jengkol asal Ciamis Jawa Baratyang telah berhasil dikoleksi oleh Laboratorium Produksi Tanaman Fakultas Pertanian Universitas Padja-djaran sebagai tahap awal untuk dikembang-kannya jengkol sebagai salah satu obat bahan alam. Penelitian dilakukan pada November 2013 – Januari 2014 di Laboratorium Farmasi Unpad dengan menggunakan 12 sampel yang terdiri dari bagian cangkang dan kulit batang jengkol. Hasil pengujian menunjukan terdapat variasi dari kandungan fitokimia yang ada pada cangkang dan kulit batang jengkol. Sepuluh dari dua belas sampel memiliki kandungan fenolat dan terpenoid sehingga berpotensi untuk dikembangkan sebagai bahan alam yang salah satunya berfungsi  untuk menurunkan kadar gula darah. Kandungan lainnya yang terkandung pada sampel yang diuji adalah alkaloid, saponin, kuinon, dan flavonoid yang juga merupakan metabolit sekunder pada tanaman. Kata kunci : Jengkol ∙ Kandungan fitokimia ∙ Jawa Barat
Pertumbuhan dan hasil padi gogo hubungannya dengan kandungan prolin dan 2-acetyl-1-pyrroline pada kondisi kadar air tanah berbeda Rahayu, A. Y.; Haryanto, T. A.D.; Iftitah, S. N.
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (257.634 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respons varietas padi gogo pada kadar air tanah berbeda terhadap pertumbuhan, hasil dan kandungan prolin dan 2-acetyl-1-pyrroline biji. Penelitian dilaksanakan di Universitas Tidar Magelang mulai bulan September 2012 sampai dengan Maret 2013. Percobaan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Lengkap terdiri atas dua faktor yaitu varietas padi gogo (Inpago Unsoed-1, galur JSPGA 136, varietas Situ-bagendit (non-aromatik) dan varietas Mentik Wangi) dan tingkat kadar air tanah (100 % kapasitas lapang dan 50 % kapasitas lapang). Variabel pengamatan meliputi: tinggi tanaman (cm), jumlah anakan total per rumpun (batang), jumlah anakan produktif (batang), total panjang akar (m), umur berbunga (hst), umur panen (hst), panjang malai (cm), jumlah bulir per malai, bobot 1000 biji (g), bobot biji per rumpun (g), kandungan prolin (μM/g) dan kandungan 2-acetyl-1-pyrroline (ppm). Secara umu padi gogo yang ditanam pada kondisi kadar air tanah 50 % kapasitas lapang menghasilkan umur panen panjang dengan pertumbuhan dan hasil rendah namun memiliki kandungan prolin dan kandungan 2-acetyl-1-pyrroline lebih tinggi diban-dingkan dengan yang ditanam pada kondisi kadar air tanah 100 % kapasitas lapang. Namun demikian, pada kondisi kadar air tanah 50 % kapasitas lapang, varietas Mentik Wangi menunjukan hasil tinggi pada karakter pertumbuhan dan hasil serta kandungan 2-acetyl-1-pyrroline dan kandungan prolin. Kata kunci: Padi gogo ∙ Kadar air tanah ∙ Pertumbuhan ∙ Hasil ∙ Prolin ∙ 2-acetyl-1-pyrroline 
Pertumbuhan dan hasil gandum (Triticum aestivum L.) yang diberi asam salisilat dan kalsium klorida dengan selang waktu yang berbeda di dataran medium Jatinangor Wicaksono, Fiky Yulianto; Irwan, Aep Wawan; Wahyudin, Agus; Setianingrum, Linda Wahyu
Kultivasi Vol 14, No 2 (2015)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (255.935 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan, hasil, dan kualitas hasil tanaman gandum yang maksimum di dataran medium melalui pemberian kalsium klorida dan asam salisilat dengan interval waktu yang terbaik. Percobaan dilakukan sejak Maret hingga Juli 2015 di Kebun Percobaan Fakultas Pertanian Univer-sitas Padjadjaran, Jatinangor, dengan ketinggian tempat yaitu ± 750 m di atas permukaan laut. Rancangan percobaan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari lima perlakuan dan diulang empat kali sehingga terdapat 20 plot percobaan. Ukuran petak percobaan yang digunakan adalah 3 m x 4 m. Adapun perlakuan yang diberikan adalah A = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 3 hari, B = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 6 hari, C = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 9 hari, D = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 12 hari, dan E = Aplikasi CaCl2 dan Asam Salisilat dengan interval waktu 15 hari.Perbedaan nilai rata-rata perlakuan diuji dengan Duncan Multiple Range Test pada taraf nyata 5 %. Grafik antar perlakuan dibandingkan dengan uji kesejajaran dan keberimpitan garis regresi (uji Chow pada taraf nyata 5 %). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbe-daan yang nyata yang diberikan salah satu perlakuan terhadap komponen pertumbuhan (jumlah anakan, kandungan klorofil, dan indeks luas daun), komponen hasil (jumlah malai, panjang malai, gabah isi, bobot biji per malai, dan bobot biji per tanaman). Pemberian asam salisilat dan kalsium klorida memberikan pertumbuhan dan hasil tanaman gandum terbaik pada interval 9 hari. Kata kunci : Gandum ∙ Asam salisilat ∙ Kalsium klorida 
Hubungan kualitas air tercemar dengan keragaman gulma air di daerah aliran sungai Cikeruh dan Cikapundung Provinsi Jawa Barat Kurniadie, Denny; Putri, D. V.; Umiyati, Uum
Kultivasi Vol 15, No 3 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (373.612 KB)

Abstract

Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Agustus dengan tujuan untuk mengetahui keragaman gulma air  dan hubungan keberadaan gulma air yang tumbuh pada DAS Cikeruh dan DAS Cikapundung Propinsi Jawa Barat dengan kualitas air yang tercemar limbah pertanian, limbah pemukiman, dan limbah industri.  Metode penelitian metode weed survey dengan cluster sampling  diletakkan pada komunitas vegetasi di daerah hulu, tengah, dan hilir  sungai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa gulma dominan tumbuh di sungai Cikeruh adalah : Drymaria cordata (L), daerah tengah dan hilir adalah: Eleusine indica (L), sedangkan gulma di DAS  Cikapundung bagian hulu adalah Drymaria cordata (L), daerah tengah dan hilir  adalah Ageratum conyzoides (L), dan Cyperus difformis (L). Nilai C sungai Cikeruh dan sungai Cikapundung menunjukkan lebih kecil dari 75% atau tidak terdapat kesamaan populasi, sedangkan nilai H’ termasuk dalam kategori rendah, dan nilai E termasuk dalam kategori sedang. Tidak terdapat korelasi antara keragaman jenis gulma dengan kualitas air di DAS Cikeruh dan DAS Cikapundung. Kata Kunci : dominasi gulma, pencemaran, keragaman gulma air
Respons tanaman kedelai (Glycine max) varietas Wilis akibat pemberian berbagai dosis pupuk N, P, K, dan pupuk guano pada tanah Inceptisol Jatinangor Wahyudin, Agus; Wicaksono, Fiky Yulianto; Irwan, Aep Wawan; Ruminta, Ruminta; Fitriani, Rizka
Kultivasi Vol 16, No 2 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (190.421 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah pemberian Pupuk Organik Padat Guano dapat memberikan hasil yang sama dengan pemberian Pupuk N,P,K. Percobaan dilakukan di Rumah Kaca Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor dengan ketinggian 754m dpl dan menggunakan tanah inceptisol dengan pH 6,18.Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok, terdiri dari 8 perlakuan kombinasi dosis pupuk, yang terdiri dari 100% N,P,K, 100% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 100% Pupuk Guano, 50% N,P,K + 100% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 75% Pupuk Guano, 50% N,P,K + 75% Pupuk Guano, 75% N,P,K + 50% Pupuk Guano serta 50% N,P,K + 50% Pupuk Guano. Percobaan diulang sebanyak 4 kali, dengan demikian terdapat 32 satuan percobaan.Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian beberapa dosis pupuk N,P,K dan pupuk guano memberikan pengaruh terhadap tinggi tanaman, bobot kering tanaman, biomassa tanaman, jumlah bintil akar efektif, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, indeks panen, bobot biji per hektar. Perlakuan 50% N,P,K + 50% Pupuk Guano memberikan hasil yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol pada tinggi tanaman, biomassa tanaman, indeks luas daun, jumlah daun, jumlah polong isi per tanaman, jumlah polong hampa per tanaman, bobot biji per tanaman, bobot 100 biji, indeks panen serta bobot biji per hektar.Kata Kunci : Tanaman Kedelai, Pupuk N,P,K, Pupuk Guano
Pola penyebaran tanaman jengkol (Pithecellobium jiringa (Jack) Prain.) di Jawa Barat bagian selatan berdasarkan karakter morfologi Maxiselly, Yudithia; Ustari, D; Ismail, Ade; Karuniawan, Agung
Kultivasi Vol 15, No 1 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (235.643 KB)

Abstract

Jawa Barat bagian selatan memiliki potensi sumber daya alam yang berlimpah. Salah satu komoditas yang berpotensi dikembangkan di Jawa Barat bagian selatan adalah tanaman jengkol (Pithecellobium Jiringa (Jack) Prain.). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai pola penyebaran tanaman jengkol di Jawa Barat bagian selatan. Penelitian dilakukan dari bulan November sampai bulan Desember 2013. Lokasi survey meliputi beberapa desa di kabupaten Ciamis, kabupaten Tasikmalaya, dan kabupaten Garut dengan menggunakan metode eksplorasi dan penentuan lokasi secara purposive sampling. Pengamatan dilakukan terhadap karakter morfologi dengan metode karakterisasi in situ. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan Analisis Komponen Utama (Principle Component Analysis) terdapat pola penyebaran yang acak atau tidak spesifik wilayah pada aksesi-aksesi jengkol yang dikoleksi dari Jawa Barat Selatan. Terdapat 3 aksesi jengkol yaitu JG 3, JG 7 dan JG 10 yang mengelompok berbeda dengan aksesi-aksesi jengkol yang lain diakibatkan karakter bentuk bunga, posisi bunga, dan lingkar buah yang merupakan karakter paling berkontribusi pada variasi jengkol di Jawa Barat bagian Selatan. Kata kunci: Analisis komponen utama ∙ Jengkol ∙ Purposive sampling 
Respons pertumbuhan tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) dengan pemberian pupuk organik dan pupuk anorganik berbeda dosis Ariyanti, Mira; Soleh, Mochamad Arief; Maxiselly, Yudithia
Kultivasi Vol 16, No 1 (2017)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (252.75 KB)

Abstract

Tanaman aren (Arenga pinnata Merr.) adalah salah satu tanaman perkebunan yang bernilai ekonomis tinggi dan potensial untuk terus dikembangkan. Salah satu upaya untuk meningkatkan produktivitas aren di Indonesia adalah dengan  pemupukan. Pupuk anorganik yang lazim diaplikasikan pada tanaman aren  memiliki kecenderungan untuk merusak kualitas tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan usaha untuk  untuk mengembalikan kesehatan tanah dengan cara mengimbangi pemberian pupuk anorganik dengan pupuk organik. Penelitian ini  dilakukan di kebun percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Kecamatan Jatinangor Kabupaten Sumedang, Jawa Barat pada Oktober 2016 - Desember  2016. Penelitian menggunakan rancangan acak kelompok terdiri dari enam kombinasi perlakuan dan diulang sebanyak empat kali. Perlakuan meliputi  tanpa pupuk, pupuk organik 100%, pupuk anorganik 100%, 25% pupuk organik + 75% pupuk anorganik, 50% pupuk organik + 50% pupuk anorganik, dan 75% pupuk organik + 25% pupuk anorganik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan 25% - 50% pupuk organik yang dikombinasikan dengan 50%-75% pupuk anorganik berpengaruh baik terhadap pertumbuhan aren TBM terutama pada parameter rata-rata pertambahan tinggi tanaman, rata-rata pertambahan lilit batang dan rata-rata pertambahan jumlah daun. Kata Kunci : Aren,  pupuk anorganik, pupuk organik
Pertumbuhan dan hasil tanaman jagung (Zea mays L.) toleran herbisida akibat pemberian berbagai dosis herbisida kalium glifosat Wahyudin, Agus; Ruminta, Ruminta; Nursaripah, S. A.
Kultivasi Vol 15, No 2 (2016)
Publisher : Fakultas Pertanian UNPAD

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (339.56 KB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh herbisida kalium glifosat terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Jagung toleran herbisida glifosat serta mencari dosis terendah yang dapat digunakan dalam budidaya jagung toleran herbisida. Percobaan dilaksanakan di Kebun Percobaan Ciparanje Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat dengan ketinggian tempat 750 meter di atas permukaan laut dan ordo tanah Inceptisols, curah hujan rata-rata termasuk tipe C3 menurut Oldeman, dan temperatur udara berkisar antara 22,23˚ - 26,47˚C. Percobaan dilakukan dari bulan Desember 2014 sampai April 2015. Metode percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari 8 perlakuan dan diulang  sebanyak tiga kali. Perlakuannya adalah sebagai berikut : Penyiangan manual, perlakuan herbisida kalium glifosat dengan dosis 0,75 L/ha, perlakuan herbisida kalium glifosat dengan dosis 1,125 L/ha, perlakuan herbisida kalium glifosat dengan dosis 1,5 L/ha,  perlakuan herbisida kalium glifosat dengan dosis 1,875 L/ha, perlakuan herbisida kalium glifosat dengan dosis 2,25 L/ha, perlakuan herbisida kalium glifosat dengan dosis 2,625 L/ha, dan perlakuan herbisida kalium glifosat dengan dosis 3 L/ha. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pemberian berbagai dosis herbisida memberikan pengaruh tidak berbeda nyata terhadap komponen pertumbuhan, komponen hasil, dan hasil tanaman. Perlakuan dengan dosis herbisida terendah yaitu 0,75 L/ha memberikan respon dan hasil yang sama dibandingkan dengan perlakuan penyiangan manual dan dosis herbisida lainnya.Kata kunci: Jagung toleran herbisida, herbisida kalium glifosat 600 g/L, pertumbuhan dan hasil

Page 4 of 45 | Total Record : 444