cover
Contact Name
Al Hibnu Abdillah
Contact Email
alhibnu_abdillah@stiperkutim.ac.id
Phone
+6282299815707
Journal Mail Official
jpt@stiperkutim.ac.id
Editorial Address
Jln. Soekarno-Hatta, No 1, Sangatta, Kutai Timur, Kalimantan Timur
Location
Kab. kutai timur,
Kalimantan timur
INDONESIA
Jurnal Pertanian Terpadu
ISSN : 23547251     EISSN : 25497383     DOI : https://doi.org/10.36084/jpt
Core Subject : Agriculture,
Jurnal Pertanian Terpadu merupakan jurnal ilmiah yang memuat hasil - hasil penelitian bidang pertanian dalam skala luas yang mencakup bidang agroteknologi, kehutanan, kelautan, perikanan, agribisnis serta peternakan.
Articles 224 Documents
Struktur Komunitas Gastropoda pada Substrat Mangrovedi Desa Sangkima Kecamatan Sangatta Selatan Rudiyanto Rudiyanto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penentuan stasiun penelitian menggunakan metode purposive sampling dan untuk mengetahui hubungan antar variabel data yang diperoleh dianalisis regresi dengan perangkat lunak SPSS serta analisis deskriptif yang disajikan dalam bentuk tabel dan grafik. Penelitian ini menemukan 25 spesies Gastropoda. Pola penyebaran Gastropoda pada umumnya mengelompok dan acak. Jenis substrat memiliki nilai korelasi yang negatif dengan kepadatan gastropoda yaitu (y) = 0.790– 0,003X1– 0,003X3
Analisis Kandungan Logam Berat Timbal (Pb) pada Sedimen dan Kerang Manis (Marcia japonica) di Muara Sangatta Kutai Timur Imanuddin Imanuddin; Apriance Saleda
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan logam timbal pada sedimen yang merupakan tempat hidup organisme benthos dan sekaligus mengetahui kandungan timbal (Pb) pada Kerang Manis (Marcia japonica).Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan bulan Juni 2014.Pengambilan sampel dilakukan di Muara Sungai Sangatta Kecamatan Sangatta Selatan kabupaten Kutai Timur.Penelitian ini merupakan penelitian observasi dengan pendekatan deskriptipdengan pengujian laboratorium untuk mengetahui kandungan logam timbal (Pb) pada sampel penelitian. Berdasarkan hasil penelitian di lapangan pada stasiun 1, 2 dan stasiun 3, kandungan logam pada pada sedimen dan kerang manis(Marcia japonica) yaitu < 0,001 mg/l.
Desain Reaktor Aluminium Foil Gas Hidrogen Sebagai Sumber Energi Alternatif Kahar Kahar
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuanmendesain reaktor aluminium foil gas hidrogen, mengetahui tekanan maksimum reaktor aluminium foil dan jumlah gas hidrogen yang dihasilkan dari limbah plastik berbahan aluminium foil melalui proses kimiawi dengan menggunakan katalis KOH.Reaktor aluminium foil merupakan alat yang dapat digunakan untuk menghasilkan gas hidrogen dari limbah aluminium foil melalui proses kimiawi. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 14 April-29 Mei 2015 di SekolahTinggiPertanianKutaiTimur.Parameter pengambilan data dalam penelitian ini yaitu waktu reaksi, tekanan gas hidrogen, jumlah gas hidrogen yang dihasilkan dantemperatur dari reaktor aluminium foil. Tekanan maksimum hasil reaksi pada pengujian alat adalah 402,4KPa, tekanan ini masih dibawah tekanan maksimum yang diizinkan pada alat yaitu sebesar 1350 KPa. Jumlah gas hidrogenyang dihasilkan dari massa aluminium foil 30, 60, 90 gram dan massa KOH 20, 40,60 gram menghasilkan gas hidrogen sebanyak 1,59 gram, 2,51 gram, dan 3,83 gram. Gas hidrogen yang dihasilkan dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif atau pengganti gas yang dihasilkan dari energi fosil untuk kompor ramah lingkungan. Keunggulannya yaitu suhu apinya lebih besar dibandingkan dengan suhu api yang menggunakan energi fosil, kelemahannya yaitu warna api tidak terlihat sehingga susah untuk mendeteksi atau mengetahui apakah apinya dalam keadaan nyala atau padam.
Jumlah Jenis Ikan Badut Dan Sea Anemone Di Perairan Pulau Sangalaki Kabupaten Berau Omega Raya Simarangkir
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui jenis-jenis ikan badut dan jenis-jenis sea anemone sebagai host-nya di Perairan Pulau Sangalaki. Pengambilan data dilakukan dengan metode sensus visual dengan teknik snorkeling di Perairan Pulau Sangalaki, pada kedalaman perairan ±5m. Penelitian ini menunjukkan ditemukannya 5 jenis ikan badut (Amphiprion clarkii, Amphiprion ocellaris, Amphiprion perideraion, Amphiprion sandaracinos dan Premnas biaculeatus) dengan jumlah total ikan 140 individu dari 7 jenis anemone (Cryptodendrum adhaesivum, Entacmea quadricolor, Heteractis crispa, Heteractis magnifica, Stichodactyla gigantea, Stichodactyla haddoni, Stichodactyla mertensii) dengan jumlah total 59 host.
Komposisi dan Produktifitas Hijauan Makanan Ternak di Perkebunan Kelapa Sawit di Kecamatan Muara Wahau, Kabupaten Kutai Timur Yajis Paggasa
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pengembangan budidaya kelapa sawit di Kutai Timur sebagai komoditas unggulan, dan komoditas peternakan merupakan salah satu komponen pendukung pengembangan ekonomi rakyat. Pemanfaatan areal dan hasil ikutanl imbah perkebunan sawit sebagai potensi basis sumberdaya dan lingkungan peternakan sangat prospek untuk digalakkan mengingat potensi lahan perkebunan sawit yang dapat menyediakan tanaman penutup tanah sebagai sumber pakan ternak, guna mengoptimalkan pemberdayaan lahan melalui cara intergrasi sawit-sapi potong dengan tujuan: (1) peningkatan efisiensi dalam pengendalian tanaman penutup tanah (legum dan graminae) melalui sistem penggembalaan ternak di areal kebun sawit atau sistim panen rumput (cut and currying) untuk ternak; (2) penggunaan sapi sebagai tenaga kerja di areal kebun sawit, disamping sebagai penghasil pupuk untuk tanaman sawit; (3) penanaman rumput dan legum sebagai sumber pakan ternak di sela tanaman kelapa sawit; (4) pemanfaatan limbah sawit sebagai bahan pakan ternak dan kompos. Tujuan penelitan adalah untuk mengetahui komposisi botani danproduktivitas hijauan makanan ternak (HMT) pada areal kebun sawit di Kecamatan Muara Wahau Kabupaten Kutai Timur. Rangkaian kegiatan penelitian adalah : melakukan identifikasi komposisi botani hijauan makanan ternak diareal kebun sawit umur 4 – 6 tahun, mengukur proper use faktor dan mengukur produktivitas hijauan makanan ternak bahan segar. Hijauan makanan ternak di areal kebun sawit umur 4 – 6 tahun di kecamatan Muara Wahau terdiri dari graminae dengan komposisi 24% Brachiaria humidicola, 24% Brachiaria brizanta, 24% pakis, Alang-alang 11%, Andropogon gayanus 9%, Gloris gayana 8%.Dan legum dengan komposisi botani gamal 31%, Pueraria phaseloides 25%, Calopogonium muconoides 24%, Macro phitilium 20%. Produktivitas hijauan makanan ternak di kecamatan Muara Wahau pada areal kebun sawit umur 4 – 6 tahun berdasarkan nilai proper use factor sebesar 68,.6% kategori tinggi (tingkat kepantasan pemanfaatan), dengan kemampuan produksi bahan segar 10.819,2 ton/tahun dengan kapasitas tampung ternak sebesar 9.878,4 ST (4,2 ST/hektar).
Studi Analisis Stabilitas Statis Kapal Longline Di Kalimantan Selatan Rosdianto Rosdianto
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 2 November 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kapal ikan yang juga lazim dikenal dengan kapal penangkapan ikan, telah lama digunakan untuk melakukan aktivitas penangkapan ikan di laut. Pada masa dahulu belum ada kapal perikanan berukuran besar hanya ada berukuran kecil saja, kapal-kapal yang dibangun secara tradisional ini dibangun tanpa gambar-gambar desain. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji aspek-aspek apa saja yang sebaliknya disempurnakan guna mendapatkan kapal perikanan yang baik dan membangun rehabilitasi kapal-kapal tradisional maupun sistem desain kapal perikanan di Propinsi Kalimantan Selatan, hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan acuan untuk desain-desain kapal dalam rangka pengembangan kapal ikan di Indonesia dan sebagai bahan instansi-instansi terkait yang berminat terhadap pembangunan industri perkapalan. Penelitian dilaksanakan didua tempat yaitu : desa Pagaruyung dan Batulicin kota Baru Propinsi Kalimantan Selatan. Analisis data dilakukan dengan perhitungan-perhitungan naval architekcture untuk memperoleh parameter-parameter hidrostatis dan Program PGZ untuk melihat stabilitas dari kapal-kapal ikan yang diuji sampai ketinggian gelombang 4 m dan dihitung luasan dari PGZ sampai memenuhi nilai standar dari IMO. Hasil perhitungan dari kapal longline yang diteliti belum memenuhi nila patokan yang dikeluarkan oleh Inamura (1982), sehingga didapatkan desain yang tidak sesuaii dari nilai patokan yang ada, ini terlihat dari nilai perbandingan utama (L/B, L/D dan B/D) dan nilai coefficient of fineness. Hasil perhitungan terhadap empat kondisi gelombang dengan program PGZ menunjukan (nilai luasan A, B, C); GZ Max (D, E) dan tinggi metasenter (F) bahwa Stabilitas dari kapal longline baik statis maupun dinamis sangat baik ditunjukan oleh nilai righting arm (GZ) yang seluruhnya positif dan berada diatas minimal nilai acuan dari IMO meskipun tinggi gelombang diformulasikan sampai (H) = 4 m. Variasi dari nilai-nilai KG (3.0 m, 3.10 m, 3.20 m, 3.30 m, 3.40 m, 3.50 m, 3.60 m, 3.70 m dan 3.40 m) pada kapal longline, terlihat jelas semakin tinggi nilai dari KG maka semakin rendah nilai GM suatu kapal.
Pengaruh Dosis Perendaman Menggunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Atonik Terhadap Pertumbuhan Benih Jarak Pagar (Jatropha Curcas L) Farida Farida; Aliamsah Saragih
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 2 November 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan jarak pagar dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) atonik yang melatar belakangi dilakukan penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis perendaman dengan menggunakan zat pengatur tumbuh (ZPT) atonik terhadap pertumbuhan vegetative benih jarak pagar (Jatropha curcas L) dan diharapkan dapat bermanfaat memberikan informasi bagi semua pihak yang berminat terhadap budidaya tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L) terutama dalam melakukan perendaman dengan menggunakan Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Atonik untuk mendapatkan pertumbuhan yang optimal. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi guna penelitian berikutnya. Sebagai upaya efisiensi untuk mendapatkan bibit dengan cara yang cepat. Penelitian ini dilaksanakan mulai bulan Agustus sampai Oktober 2006 bertempat di Jalan Poros Kabo Gang Karya Bakti Sengatta dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok yang terdiri dari tiga taraf, yaitu : K0 = tanpa perendaman atonik (kontrol); K1= perendaman dengan atonik 0,25 cc/ltr air; K2 = perendaman dengan atonik 0,50 cc/ltr air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian zat pengatur tumbuh atonik dengan dosis K2 memberikan perlakuan yang terbaik terhadap rata – rata persentase perkecambahan (75,69%) dan tinggi tanaman umur 15 HST (13,16 cm), 30 HST (17,06 cm), 45 HST (19,22 cm) dan 60 HST (20,75 cm). Hal ini dikarenakan atonik merupakan hormon berbentuk cairan yang tugas utamanya merangsang pertumbuhan akar dan tunas tanaman sehingga memiliki kemampuan daya untuk berkecambah dan berkembang. Disimpulkan bahwa perlakuan pemberian zat pengatur tumbuh atonik berbeda nyata pada tinggi tanaman umur 15 hari setelah tanam, tetapi berbeda sangat nyata pada rata-rata persentase perkecambahan umur 15 hari setelah tanam dan tinggi tanaman umur 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, jumlah daun umur 15, 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, serta diameter batang umur 15, 30, 45 dan 60 hari setelah tanam.
Pengaruh Pemberian Zat Pengatur Tumbuh (ZPT) Dan Media Tanam Pada Perkecambahan Benih Karet (Hevea brasiliensis) Taufik Kurahman; Ramlah Ramlah
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 2 November 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian Zat pengatur tumbuh atonik pada perkecambahan benih karet (hevea brasiliensis), mengetahui pengaruh media tanam pada perkecambahan benih karet (hevea brasiliensis) dan untuk mengetahui interaksi perlakuan antara pengaruh pemberian Zat pengatur tumbuh atonik dan media tanam pada perkecambahan benih karet (hevea brasiliensis). penelitian ini dilaksanakan sejak bulan Januari hingga bulan Maret 2013, di Desa Sangatta Utara Kecamatan Sangatta Utara Kabupaten Kutai Timur. Penelitian ini disusun menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan analisis Faktorial 4x3 dan masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa Pengaruh pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) atonik pada perkecambahan benih karet (Hevea brasiliensis) dengan dosis 3 ml/ L air (A3) memberikan hasil yang terbaik pada parameter laju perkecambahan yaitu 22,65 hari, persentase perkecambahan umur 30 hari setelah tanam 69,44 % dan tinggi tanaman umur 40 dan 50 HST yaitu 28,21 cm dan 35,98 cm sedangkan pada umur 60 hari setelah tanam tidak memberikan hasil yang terbaik. Pengaruh media tanam pada perkecambahan benih karet (Hevea brasiliensis) dengan perlakuan M3 (topsoil+pasir+pupuk organik) dengan perbandingan 1:1:1 memberikan hasil yang terbaik pada parameter pengamatan laju perkecambahan yaitu 22,43 hari, persentase perkecambahan umur 30 hari setelah tanam 75,00 % dan tinggi tanaman umur 40 dan 50 dan 60 HST yaitu 27,40 cm, 34, 68 cm dan 47,55 cm. Tidak ada pengaruh interaksi antara perlakuan pemberian zat pengatur tumbuh (ZPT) atonik dan media tanam pada perkecambahan benih karet (Hevea brasiliensis).
Sex Reversal Ikan Nila Menggunakan Tiga Jenis Madu Eny Heriyati
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 2 November 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh perendaman larva ikan nila menggunakan tiga sumber madu berbeda terhadap persentase ikan jantan. Pada penelitian ini, 30 larva ikan nila berumur 12 hari setelah menetas direndam masing-masing menggunakan madu hutan, madu ternak dan madu bakau, dengan dosis 10 mL.L-1 air selama 10 jam. Ikan dipelihara dalam kondisi yang sama selama dua bulan. Kualitas air berupa suhu dan pH dilakukan pengukuran pada saat perlakuan perendaman larva, pada saat dipelihara di akuarium dan pada saat dipelihara di kolam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase ikan jantan yang direndam dalam madu hutan, madu ternak, dan madu bakau dihasilkan persentase tertinggi pada perendaman menggunakan madu bakau, namun ketiga jenis madu tersebut menunjukkan hasil yang tidak berbeda nyata (p>0,05), tetapi semua perlakuan berbeda nyata terhadap kontrol (p<0,05). Selanjutnya, respons perendaman terhadap pertumbuhan, kelangsungan hidup dan biomassa ikan pada perlakuan madu hasilnya tidak berbeda nyata antar perlakuan dan dengan kontrol (p>0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa ketiga jenis madu mempunyai keefektifan yang sama terhadap hasil sex reversal, pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan nila.
Pengaruh Penggunaan Komposisi Tepung Tapioka Dan Tepung Ganyong Terhadap Kualitas Bakso Daging Rusa Sambar (Cervus unicolor) Subli Subli; Sutikno Sutikno
Jurnal Pertanian Terpadu Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 2 November 2013
Publisher : Sekolah Tinggi Pertanian Kutai Timur

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kualitas bakso daging rusa (Cervus unicolor) yang diisi dengan tepung ganyong dan tepung tapioka. Variabel yang dinilai meliputi aroma, warna, rasa dan kekenyalan. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei 2013. Metode penilaian kualitas bakso menggunakan quisioner dengan melibatkan 20 panelis. Data yang diperoleh dianalisis dengan RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktorial 2 x 3. Hasil penelitian menunjukan bahwa panelis dominan menyukai aroma bakso ganyong pada level 30% dengan nilai 3,98 dan warna pada bakso ganyong pada level 30% dengan nilai 4,56. Sedangkan untuk rasa bakso, panelis dominan menyukai rasa bakso pada tepung tapioka pada level 15% dengan nilai 3,98 dan kekenyalan pada tepung tapioka pada level 45% dengan nilai 4,92.

Page 4 of 23 | Total Record : 224


Filter by Year

2013 2023


Filter By Issues
All Issue Vol 11 No 1 (2023): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid XI Nomor 1 Juni 2023 Vol 10 No 2 (2022): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid X Nomor 2 Desember 2022 Vol 10 No 1 (2022): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid X Nomor 1 Juni 2022 Vol 9 No 2 (2021): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IX Nomor 2 Desember 2021 Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IX Nomor 1 Juni 2021 Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 2 Desember 2020 Vol 8 No 1 (2020): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VIII Nomor 1 Juni 2020 Vol 7 No 2 (2019): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VII Nomor 2 Desember 2019 Vol 7 No 1 (2019): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VII Nomor 1 Juni 2019 Vol 6 No 2 (2018): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VI Nomor 2 Desember 2018 Vol 6 No 1 (2018): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid VI Nomor 1 Juni 2018 Vol 5 No 2 (2017): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid V No 2 Desember 2017 Vol 5 No 1 (2017): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid V nomor 1 Juni 2017 Vol 4 No 2 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 2 Desember 2016 Vol 4 No 1 (2016): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid IV nomor 1 Juni 2016 Vol 3 No 2 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 2 Desember 2015 Vol 3 No 1 (2015): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid III nomor 1 Juni 2015 Vol 2 No 2 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 2 Desember 2014 Vol 2 No 1 (2014): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid II nomor 1 Juni 2014 Vol 1 No 2 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 2 November 2013 Vol 1 No 1 (2013): Jurnal Pertanian Terpadu Jilid I nomor 1 Mei 2013 More Issue