cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
Jurnal e-Biomedik
ISSN : 2337330X     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
Jurnal eBiomedik memuat artikel penelitian, telaah ilmiah, dan laporan kasus dengan cakupan bidang kedokteran dari ilmu dasar sampai dengan aplikasi klinis.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik" : 10 Documents clear
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN TINGKAT KECEMASAN IBU YANG ANAKNYA DI RAWAT RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Rinaldi, Putu Agus; Opod, H.; Pali, Cicilia
e-Biomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i3.3267

Abstract

Abstract. Knowledge is the result of the idea and someone did this happen after sensing on a particular object. Anxiety is a normal thing that happens in the growth, changes, new experiences and discoveries can accompany meaning of life and self-identity. The higher one's education will be more easily and able to deal with stress.Individually anxious can interfere especially with the lack of knowledge of the problems faced. The purpose of this study is to find the relationship of knowledge about dengue fever with a mother whose son is anxiety levels treated parts department Prof children Dr. R. D. Kandou Manado. This study used a questionnaire rating their knowledge and Hamilton Anxiety Scale (HARS) with a sample of 71 respondents.Based on the results of the study found that there are 32 good knowledgeable mothers (45,07%) were knowledgeable mothers 39 (54,93%). While there were 59 maternal anxiety (83,10%) severe anxiety, there were 12 mothers (16,90%). Based on statistics by using Fisher's Exact Test is used as an alternative test of the Chi Square test are not eligible where one column value must be at least 5,41. Based on the analysis at 95% confidence level and error rate α = 0.05 shows the p-value = 0.000 <α = 0.05 level. Therefore we can conclude that H0 is rejected and Ha is accepted that there is a significant correlation between maternal knowledge about dengue fever with maternal anxiety levels that treated her son Prof parts. Dr. R. D.Kandou Manado. Keyword:Knowledge, Anxiety, DBDAbstrak. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan pada suatu objek tertentu. Kecemasan adalah sesuatu yang normal terjadi dalam pertumbuhan, perubahan, pengalaman baru dan dapat menyertai penemuan arti hidup dan identitas diri. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin mudah dan mampu menghadapi stres yang ada. Secara individu cemas dapat mengganggu apa lagi disertai dengan pengetahuan yang kurang terhadap masalah yang dihadapi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mencari hubungan pengetahuan tentang demam berdarah dengue dengan tingkat kecemasan ibu yang anaknya di rawat RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Penelitian ini menggunakan kuesioner Pengetahuan dan Hamilton Anxiety Rating Scale (HARS) dengan jumlah sampel 71 responden. Berdasarkan hasil penelitian ditemukan, yang berpengetahuan baik ada 32 ibu (45,07%), berpengetahuan sedang 39 ibu (54,93%). Sedangkan kecemasan sedang ada 59 ibu (83,10%), kecemasan berat ada 12 ibu (16,90%). Berdasarkan statistik dengan menggunakan Uji Fisher Exact yang digunakan sebagai Uji alternative dari Uji Chi Square Test yang tidak memenuhi syarat dimana salah satu nilai kolomnya harus minimal 5,41. Berdasarkan hasil analisis pada tingkat kepercayaan 95% dan tingkat kesalahan α = 0,05 menunjukkan nilai p = 0,000 <α = 0,05. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan Ha diterima yaitu terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan ibu tentang demam berdarah dengue dengan tingkat kecemasan ibu yang anaknya di rawat RSUP. Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. Kata kunci:Pengetahuan, Kecemasan, DBD
JENIS DAN KEPADATAN TUNGAU DEBU RUMAH YANG DITEMUKAN DI KELURAHAN TELING BAWAH KECAMATAN WENANG KOTA MANADO Kawulur, Yohanes C. W.; Tuda, Josef S. B.; Wahongan, Greta J. P.
eBiomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.3.2013.3263

Abstract

Abstract: Based on data from district Wenang health centers, there are many known cases of asthma and dermatitis. Asthma and dermatitis can be caused by the presence of dust mites. House dust mites are found in damp houses, mattresses, pillows, bolsters, carpets and many other home furnishings. It highest population was found in the bedroom of dust, especially in mattress dust.. The purpose of this study to determine the species and density of house dust mites in the Teling Bawah Village, District of Wenang Manado City. This research method is descriptive survey with a cross-sectional approach (cross-sectional). Samples were collected from people's homes in the Teling Bawah Village, District of Wenang Manado City then examined in the laboratory of Parasitology, Faculty of Medicine, University of Sam Ratulangi Manado. Results of this study found four species of house dust mites are Dermatophagoides spp, acarus spp, Glycyphagus destrucor spp, and Tarsonemus spp. House dust mite densities obtained an average of 2.21 in the bedroom and 2.13 in the living room. Conclusion: TDR type most commonly found are Dermatophagoides spp and TDR density in the bedroom is higher than in the living room.Keywords: house dust mites, species, densityAbstrak: Berdasarkan data dari puskesmas Kecamatan Wenang, diketahui banyak terdapat kasus asma dan dermatitis. Asma dan dermatitis bisa diakibatkan oleh keberadaan tungau debu rumah. Tungau debu rumah banyak ditemukan pada rumah yang lembab, kasur, bantal, guling, karpet serta berbagai perabot rumah yang lain. Populasi TDR terbanyak didapatkan pada debu kamar tidur terutama pada debu kasur. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui jenis dan kepadatan tungau debu rumah di Kelurahan Teling Bawah Kecamatan Wenang Kota Manado. Metode penelitian ini secara survey deskriptif dengan pendekatan potong lintang (cross sectional). Sampel penelitian dikumpulkan dari rumah-rumah penduduk di Kelurahan Teling Bawah Kecamatan Wenang Kota Manado kemudian diteliti di laboratorium Parasitologi Fakultas Kedokteran, Universitas Sam Ratulangi Manado. Hasil penelitian ini ditemukan 4 jenis tungau debu rumah yaitu Dermatophagoides spp, Acarus spp, Glycyphagus destrucor spp, dan Tarsonemus spp. Kepadatan tungau debu rumah didapatkan rata-rata 2,21 di kamar tidur dan 2,13 di ruang tamu. Simpulan: Jenis TDR yang paling banyak ditemukan yaitu Dermatophagoides spp serta kepadatan TDR di kamar tidur lebih tinggi dibandingkan di ruang tamu.Kata kunci: Tungau debu rumah, jenis, kepadatan
GAMBARAN KADAR KOLESTEROL HIGH DENSITY LIPOPROTEIN DARAH PADA MAHASISWA ANGKATAN 2011 FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI DENGAN INDEKS MASSA TUBUH ≥23,0 kg/m2 Sinaga, Yessica Octavia; Tiho, Murniati; Mewo, Yanti M.
e-Biomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i3.3275

Abstract

Abstract: Obesity or overweight has become a epidemic disease that threatening the world and is a secondary factor of coronary heart disease. Women with more than 30% of body fat and men with more than 25% of body fat are considered obese. Low levels of High Density Lipoprotein (HDL) are one of risk factors for atherosclerosis. The objective of this research is to obtain a picture of High Density Lipoprotein cholesterol in student of class 2011 of Faculty of Medicine, Sam Ratulangi University with Body Mass Index of > 23,0 kg/m2. This is a descriptive study with data collection using a purposive sampling technique, that is, taking samples from respondents know to have fulfilled the inclusive and exclusive criteria. The data were obtained from the examination of blood samples of every respondent and presented in the form of frequency distribution using Microsoft Excel 2007. The results of research conducted on 26 respondents show the picture of HDL cholesterol levels is that is 58% normal and 42% high.Keywords: Description of High Density Lipoprotein, Body Mass Index > 23,0 kg/m2.Abstrak: Obesitas atau kegemukan telah menjadi penyakit epidemik yang mengancam dunia dan merupakan faktor sekunder timbulnya penyakit jantung koroner (PJK). Wanita dengan lemak tubuh lebih dari 30% dan pria dengan lemak tubuh lebih dari 25% dianggap mengalami obesitas. Rendahnya kadar High Density Lipoprotein merupakan salah satu faktor resiko terjadinya aterosklerosis. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran kadar kolesterol High Density Lipoprotein darah pada mahasiswa angkatan 2011 Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi dengan indeks massa tubuh > 23,0 kg/m2.Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan teknik pengambilan data menggunakan teknik purposive, yaitu dengan mengambil sampel pada responden yang telah diketahui memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data diperoleh dari hasil pemeriksaan sampel darah setiap responden dan disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan menggunakan Microsoft Excel 2007. Hasil penelitian yang dilakukan pada 26 responden didapatkan gambaran High Density Lipoprotein adalah normal sebanyak 58% dan tinggi berjumlah 42%.Kata kunci: Gambaran Kadar Kolesterol High Density Lipoprotein, Indeks Massa Tubuh > 23,0 kg/m2.
IDENTIFIKASI BAKTERI AEROB PATOGEN YANG DI ISOLASI DARI KUE SIAP SAJI YANG DIJUAL DI PASAR TRADISIONAL DI KOTA MANADO Soeliongan, Dennis; Rares, Fredine; Waworuntu, Olivia
e-Biomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i3.3272

Abstract

Pada dasarnya bakteri tersebar luas di alam dengan demikian bahan makanan yang tidak steril dan mengandung populasi bakteri dari berbagai jenis. makanan sebagai sumber nutrisi bagi manusia juga merupakan media pertumbuhan dari berbagai jenis bakteri. Adanya interaksi antara mikroorganisme dan makanan akan menyangkut tiga aspek yaitu kerusakan pangan, penyakit infeksi, dan intoksikasi.Di indonesia di laporkan oleh direktorat jendral pemberantasan penyakit menular menunjukkan bahwa 30% dari kasus-kasus makanan yang tercemar bakteri dari makanan. Desain penelitian ini bersifat deskriptif, pengambilan sampel dilaksanakan selama 2 bulan sejak bulan Desember 2012 sampai dengan januari 2013. Hasil dari penelitian ini Bakteri-bakteri yang berhasil identifikasi dari sampel yang diambil di 2 tempat pasar tradisional adalah pasar karombasan dan pasar bahu E.Coli 40 %, Enterobacter aerogenes 30%,Shigella dysenteriae 20% dan klebsiella ozaena 10%. Pasar Bahu ditemukan bakteri Shigella dysenteriae 30%, E.Coli 30%, Enterobacter aerogenes 20%, klebsiella ozaena 20%. Gejala keracunan makanan oleh bakteri jenis ini munculnya lebih lambat daripada keracunan oleh jenis bakteri lainnya. Biasanya memerlukan waktu 1-3 hari pasca memakan makanan yang mengandung bakteri Escherichia coli.Kesimpulan: Dari penelitian yang dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:Terdapat pola bakteri aerob patogen pada kue yang dijual di pasar tradisional di kota manado.Kata Kunci: Bakteri, Makanan, Mikroorganisme, ManusiaABSTRACTBasically the bacteria are widespread in nature thus the food is not sterile and contain populations of bacteria of various types . as a food source for human nutrition is also a growing media of various types of bacteria . The interaction between microorganisms and food will involve three aspects: food damage , infectious disease , and in Indonesia intoksikasi.Di report by the directorate general of communicable disease control showed that 30 % of the cases of food contaminated with bacteria from food . This is a descriptive research design , sampling conducted during 2 months from December 2012 to January 2013. The results of this study bacteria that successfully identified from samples taken at 2 traditional market place is a 40 % market Karombasan and market bahu E. coli , Enterobacter aerogenes 30 % , Shigella 20 % Dysenteriae and Klebsiella ozaena 10 % . Shoulder market found bacteria Shigella dysenteriae 30 % , E. coli 30% , Enterobacter aerogenes 20 % ,Klebsiella ozaena 20% . Symptoms of food poisoning by bacteria this kind of emergence is slower than poisoning by other bacterial species . It usually takes 1-3 days after eating food containing the bacteria Escherichia coli .Conclusion: From the research conducted it can be concluded as follows: There is a pattern of aerobic bacterial pathogens on the cake that is sold in traditional markets in the city of Manado.Keywords: Bacteria, Food, Microorganisms, Human
GAMBARAN TEKANAN DARAH PADA PEMAIN MUSIK DI SEKOLAH MUSIK TOMS YAMAHA MUSIC SCHOOL MANADO Garusim, Hermin; Engka, Joice N. A; Supit, Siantan
eBiomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.3.2013.3264

Abstract

Abstract: Blood pressureand pulse rateis very important in the health sectorin general, and particularly in the field of medicine, since the blood pressure and pulse rateis a factor that can be used as an indicator to assessa person's cardiovascular system. Blood pressure is the force used by the blood against the walls of blood vessels (arteries). Blood pressure is a vital sign in the human body. Numerous studies have shown an relationship between changes of blood pressure with pounding music that are to heard or playing a musical instrument. Physiologically increases and decreasesin blood pressurecan becaused bya particulargenre. As well as the increase and decrease in blood pressure both before and after playing music in fluenced by physical activity while playing certain musical instruments. For example, a drum player, his blood pressure willincrease two-fold in time afterplayingthe music, and theviolin decreased time after playing music. The purpose of this study, was to determine what kind of instrument music that can increase and decrease blood pressure. The type of research is observational with cross sectional study. The variable in this study is a music player and high blood pressure. The subjects was students in the school musical TOM's Yamaha Music School as many as 40 people who have met the criteria for inclusion are aged 10-35 years consisted of men and women, physically and mentally healthy, not suffering from hypertension and signed the informed consent. Measurement of blood pressure used tensimeter aneroid ABN spectrum and Littmann stethoscope. Before playing the music, the averages blood pressure with result that optimal is 106/74mmHg, the averages blood pressure with result that normal is 121/80mmHg, the averages blood pressure with result that high normal is 130/90mmHg, and the averages blood pressure with result that mild hypertension is 140/92mmHg. Based on this research, it was found there are difference in a blood pressure before and after playing music. The normal blood pressure before playing music and will increase or decrease in time after playing the music.Key words: Blood pressure, MusicAbstrak: Tekanan darah dan denyut nadi merupakan hal yang sangat penting dalam bidang kesehatan pada umumnya dan khususnya di bidang Kedokteran, karena tekanan darah maupun denyut nadi merupakan faktor yang dapat dipakai sebagai indikator untuk menilai sistem kardiovaskuler seseorang. Tekanan darah adalah tenaga yang di gunakan oleh darah terhadap diding pembuluh darah (arteri). Tekanan darah merupakan salah satu tanda vital di dalam tubuh manusia. Sejumlah penelitian menunjukkan adanya keterkaitan antara perubahan tekanan darah dengan dentuman musik baik yang hanya didengarkan maupun pada saat memainkan alat musik. Secara fisiologis peningkatan dan penurunan tekanan darah dapat diakibatkan oleh aliran musik tertentu. Serta Peningkatan dan penurunan tekanan darah pada saat sebelum dan sesudah bermain musik dipengaruhi oleh aktifitas fisik saat memainkan alat musik tertentu. Misalnya pemain musik drum, tekanan darahnya akan meningkat dua kali lipat pada saat sesudah bermain musik, dan violin (biola) menurun saat sesudah bermain musik.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jenis alat musik apa yang dapat meningkatkan dan menurunkan tekanan darah. Adapun jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan cross sectional study. Adapun variable pada penelitian ini adalah pemain musik dan tekanan darah. Subjek penelitian ini adalah siswa ? siswi di sekolah musik TOM?s Yamaha Music school yaitu sebanyak 40 orang yang telah memenuhi criteria inklusi yaitu berumur 10-35 tahun terdiri atas pria dan wanita, sehat jasmani dan rohani, tidak menderita hipertensi dan menandatangani informed consent. Pengukuran tekanan darah menggunakan tensimeter aneroid ABN spectrum dan stetoskop Littman. Sebelum bermain musik hasil didapatkan tekanan darah optimal dengan rata ? rata tekanan darah 106/74mmHg, tekanan darah normal dengan rata ? rata 121/80mmHg, tekanan darah normal tinggi 130/90mmHg, dan tekanan darah dengan hipertensi ringan rata ? rata 140/92mmHg. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, didapatkan adanya perbedaan tekanan darah yang dilakukan saat sebelum dan sesudah bermain musik. Tekanan darah normal pada saat sebelum bermain musik dan akan meningkat atau menurun pada saat sesudah bermain musik.Kata Kunci : tekanan darah, musik
GAMBARAN HISTOPATOLOGI LAMBUNG TIKUS WISTAR YANG DIBERI CABE RAWIT (Capsicum frutescens) Teng, Philip; Kairupan, Carla; Loho, Lily
eBiomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.3.2013.3268

Abstract

AbstrakLatar Belakang: Capsaisin adalah zat aktif yang terkandung dalam cabe rawit dan juga merupakan salah satu bahan iritan bagi mamalia yang dapat menimbulkan sensasi seperti terbakar. Rasa tidak enak di daerah lambung yang diakibatkan oleh capsaicin terjadi oleh adanya stimulasi pada reseptor Transient receptor potential vanilloid-1 yang terdapat pada lambung.Tujuan: Untuk mengetahui bagaimana gambaran histopatologi lambung tikus wistar setelah diberikan cabe rawit.Metode: Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Riset Terpadu Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi Manado sejak Oktober 2012 hingga Januari 2013. Penelitian menggunakan 17 ekor tikus wistar yang terdiri dari 5 kelompok perlakuan dan berlangsung selama 7 hari. Penelitian ini menggunakan cabe rawit dalam dosis 45mg, 90mg, 135mg, dan 180mg untuk melihat perubahan gambaran histopatologi lambung tikus wistar.Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan cabe rawit pada dosis 180mg tidak memperlihatkan kerusakan yang berarti. Penggunaan cabe rawit pada dosis 90mg memperlihatkan kerusakan yang hebat dengan banyak terlihatnya tanda-tanda gastritis akut.Kesimpulan: Penggunaan cabe rawit dalam jumlah yang sedikit hingga sedang dapat mengakibatkan kerusakan yang lebih dibandingkan dengan penggunaan dalam jumlah yang banyak.Kata Kunci: Cabe rawit, gastritis akutAbstractBackground: Capsaicin is one of the active substantial that can be found in chili pepper and one of the irritant for mammal that causing the burning sensation. The discomfort sensation in the gastric by capsaicin can be caused because the Transient receptor potential vanilloid-1 that can be found in gastric is stimulated.Objective: To demonstrate the gastric that was administered with chili pepper.Method: The study conducted on Integrated Research Laboratory Faculty of Medicine Sam Ratulangi University Manado from October 2012 to January 2013. The study used 17 wistars, which divided to 5 groups and last to 7 days. This study was using chili pepper in 45mg, 90mg, 135mg, and 180mg to study the histological changes of wistar rat’s gastric.Results: The result showed that the administration of 180mg dose of chili pepper did not cause a meaningful damage. The administration in 90mg of chili pepper did cause a great damage with many inflammation signs occurring.Conclusions: The administration of chili pepper in little to moderate dose causing a greater damage than the administration of chili pepper in high dose.Keywords: Chili pepper, acute gastritis.
GAMBARAN HISTOPATOLOGI HATI TIKUS WISTAR YANG DIBERIKAN JUS TOMAT (Solanum Lycopersicum) PASCA KERUSAKAN HATI WISTAR YANG DIINDUKSI KARBON TETRAKLORIDA (CCl4) Tappi, Eka Sari; Lintong, Poppy; Loho, Lily
e-Biomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i3.3583

Abstract

Abstract: Liver is the largest organ in the abdominal cavity. As the center of metabolism in the body, liver is potentially damaged by exposure of toxic substances, inter alia carbon tetrachloride (CCl4). Metabolism of carbon tetrachloride (CCl4) produces CCl3 free radicals that can damage the liver. In Indonesia, there are a lot of natural ingredients that have antioxidant properties, such as tomato. Lycopene in tomatoes contains antioxidant compounds that can prevent damages due to free radical. This study aimed to obtain liver histopathological changes of wistar rats fed with tomato juice after being induced of carbon tetrachloride (CCl4). This was an experimental study, using 10 wistar rats which were divided into 4 groups. Group I was the negative control; group II was induced with CCl4 0,05 cc/day and was terminated on day 6; group III was induced with CCl4 0,05 cc/day and was given tomato juice 3 ml/day, and terminated on day 13; group IV was induced by CCl4 0,05 cc/day, given regular pellets, and terminated on day 13. The results showed that group II had histopathological changes of the liver indicating fatty liver, meanwhile group III showed regeneration of nearly all liver cells. Conclusion: Administration of tomato juice after the induction of 3 ml carbon tetrachloride (CCl4) for 7 day showed regeneration of almost all liver cells. Keywords: histopathological changes of the liver, carbon tetrachloride, tomato juice.   Abstrak: Hati merupakan organ terbesar dalam rongga abdomen, dan pusat metabolisme tubuh dengan fungsi yang sangat kompleks dan sangat berpotensi mengalami kerusakan akibat terpapar oleh bahan-bahan toksik, salah satunya yaitu karbon tertraklorida (CCL4). Metabolisme CCl4 menghasilkan radikal bebas CCl3 yang dapat merusak hati. Di Indonesia terdapat  banyak sekali bahan-bahan alami yang mempunyai kandungan antioksidan, salah satunya yaitu tomat. Tomat mengandung senyawa likopen sebagai antioksidan yang dapat mencegah kerusakan jaringan akibat radikal bebas. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran histopatologi hati tikus wistar yang diberi jus tomat pasca induksi karbon tetraklorida (CCl4). Metode penelitian ialah eksperimental. Sampel sebanyak 10 ekor tikus wistar yang dibagi dalam 4 kelompok. Kelompok I sebagai kontrol negatif; kelompok II diinduksi CCl4 0,05cc/perhari dan diterminasi hari ke-6; kelompok III diinduksi CCl4 0,05 cc/hari kemudian diberikan jus tomat 3ml/hari;  dan kelompok IV diinduksi CCl4 0,05 cc/hari kemudian diberikan pelet biasa dan diterminasi hari ke-13. Hasil penelitian menunjukkan pada pemberian CCl4 pada tikus wistar selama 5 hari terdapat gambaran morfologik perlemakan sel hati. Pemberian jus tomat dosis 3 ml pasca induksi karbon tetraklorida (CCl4) menunjukkan terjadinya regenerasi pada hampir seluruh sel-sel hati. Simpulan: Pemberian jus tomat dosis 3 ml pasca induksi karbon tetraklorida (CCl4) selama 7 hari menunjukkan regenerasi pada hampir seluruh sel-sel hati. Kata kunci: gambaran histopatologi hati, karbon tetraklorida, jus tomat.
PREVALENSI HIPERURISEMIA PADA REMAJA OBES DI SMK NEGERI 1 BITUNG MONANGIN, PRILLY; Manampiring, Aaltje; Kepel, Billy
e-Biomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i3.3274

Abstract

ABSTRAKAsam urat adalah hasil akhir metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Zat purin terdapat dalam setiap bahan makanan yang kita konsumsi baik hewan maupun tumbuhan. Beberapa studi menunjukkan hubungan antara asam urat dengan hipertensi, obesitas, penyakit ginjal dan penyakit kardiovaskuler. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperurisemia adalah jenis kelamin, IMT, asupan karbohidrat dan asupan purin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi obesitas pada remaja di SMK Negeri 1 Bitung dan prevalensi hiperurisemia pada remaja obes di SMK Negeri 1 Bitung. Metode yang digunakan adalah observasional dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dengan melakukan pengukuran lingkar pinggang dan pemeriksaan laboratorium yaitu pengambilan spesimen darah untuk pemeriksaan kadar asam urat. Dari 100 siswa yang mewakili remaja yang diskrining dengan pengukuran lingkar pinggang, siswa yang termasuk kriteria obes adalah 24 siswa (24%) dan siswa non obes 76 siswa (76%) . Sebanyak 10 siswa yang memenuhi kriteria obes yang diperiksa kadar asam urat terdapat 1 siswa perempuan (1%) yang mengalami hiperurisemia. Sebagai kontrol dari penelitian dilakukan pemeriksaan terhadap 10 siswa non obes untuk diperiksa kadar asam urat, terdapat 6 siswa (6%) yang mengalami hiperurisemia yang terdiri dari 2 siswa laki-laki (2%) dan 4 siswa perempuan (4%). Prevalensi remaja obes di kota Bitung cukup tinggi (24%) dengan kejadian hiperurisemia dari 10 siswa yang memenuhi kriteria obes dan bersedia dijadikan subjek penelitian adalah 1 siswa (1%) dan kejadian hiperurisemia dari 10 siswa non obes yang bersedia dijadikan subjek penelitian adalah 6 siswa (6%). Dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan hiperurisemia dengan obesitas.Kata Kunci : Hiperurisemia, remaja, obesitas sentral.ABSTRACTUric acid is an end product of purine metabolism of substances derived from the rest of the food we eat. Substances contained in any materials purine foods we eat both animals and plants. Some studies show an association between uric acid with hypertension, obesity kidney disease and cardiovasculer disease. The associated factors with the encidance of hyperuricemia is sex, BMI, carbohydrate intake, and intake of purines. This study aimed to determine the prevalence of obesity among adolescents in SMK Negeri 1 Bitung and prevalence of hyperuricemia in obese adolescents at SMK Negeri 1 Bitung. The method was used an observational cross-sectional approach. Data obtained by measuring waist circumference and laboratory examinations are taking blood specimens for examination uric acid levels. From the 100 students representing adolescents were screened by measuring waist circumference, which includes criteria obese students is 24 students (24 %) and non-obese students (76 %). A total of 10 students who met the criteria were examined obese uric acid levels, there was 1 female students (1%) who had hyperuricemia. As control of the research conducted checks on 10 non-obese students to examine the levels of uric acid, there were 6 students (6%) who hyperuricemia consisting of 2 boys (2%) and 4 female students (4%). The prevalence of obese adolescents in biutng quite high (24%) and the incidane of hyperuricemia 10 students who meet the criteria and are willing to be obese subjects is 1 students (1%) and the incidance of hyperuricemia of 10 students who are willing to serve non-obese subjects were 6 students (6%). It was concluded that tehere wass no association the obesity with hyperuricemia.Keywords: Hyperuricemia, adolescents, central obesity
PENGARUH LAMANYA DIABETES MELITUS TERHADAP TERJADINYA DISFUNGSI EREKSI Dodie, Natasya Juliani; Tendean, Lydia; Wantouw, Benny
e-Biomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.v1i3.3582

Abstract

Abstract: Diabetes mellitus is a condition with excess glucose in the blood which can lead to complications such as chronic diseases, among others cardiovascular disease and sexual dysfunction such as erectile dysfunction. This study aimed to determine the effect of duration of diabetes mellitus on the occurrence of erectile dysfunction. This was an analytic survey with cross sectional study design. Samples were 30 respondents, taken by simple random sampling. Data were collected by using a questionnaire IIEF-5 (International Index of Erectile Function) and the data were univariate analyzed. The results showed that there were 20 people suffered from erectile dysfunction out of 30 respondents. The univariate analysis showed that erectile dysfunction respondents that had diabetes mellitus for 1-4 years were 11 people (36.7%); and that had diabetes mellitus for 5-8 years were 19 people (63.3%). The statistical parametric test T-Test found a significant relationship between the duration of diabetes mellitus and erectile dysfunction with P = 0.025 (a significance level of 0.05). Conclusion: Long duration of diabetes mellitus can lead to erectile dysfunction. Keywords: diabetes mellitus, erectile dysfunction.   Abstrak: Diabetes melitus adalah suatu keadaan dimana terdapat kadar gula berlebihan dalam darah yang dapat mengakibatkan komplikasi berupa penyakit-penyakit kronis seperti penyakit kardiovaskuler dan disfungsi seksual, salah satunya disfungsi ereksi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lamanya diabetes melitus terhadap terjadinya disfungsi ereksi. Penelitian ini bersifat survei analitik dengan desain penelitian cross sectional. Sampel berjumlah 30 orang yang diambil secara simple random sampling. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner IIEF-5 (International Index of Erectile Function) dan data dianalisis secara univariat. Dari penelitian ini didapatkan 20 orang dengan kejadian disfungsi ereksi pada penderita diabetes melitus dari 30 orang responden. Analisa univariat menunjukkan bahwa responden yang mengalami disfungsi ereksi pada pria dengan diabetes melitus selama 1-4 tahun berjumlah 11 orang (36,7%), dan dengan diabetes melitus selama 5-8 tahun berjumlah 19 orang (63,3%). Uji parametrik T-Test memperlihatkan terdapat hubungan bermakna antara diabetes melitus yang lama dengan terjadinya disfungsi ereksi dengan  nilai P = 0,025 dengan tingkat signifikansi 0,05. Simpulan: Diabetes melitus yang lama bisa mengakibatkan terjadinya disfungsi ereksi. Kata kunci: diabetes melitus, disfungsi ereksi.
PENGARUH PENGGUNAAN SEPATU HAK TINGGI TERHADAP RISIKO TIMBULNYA VARISES PADA TUNGKAI BAWAH Maha, Bretha Arih Kitami S.; Ticoalu, S. H. R.; Wongkar, Djon
eBiomedik Vol 1, No 3 (2013): eBiomedik
Publisher : Universitas Sam Ratulangi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35790/ebm.1.3.2013.3270

Abstract

Abstract: Use of high heels above five centimeters can cause problems in the blood vessels. That is, akhiles tendon which is behind the heel and calf muscles are constantly in a state of tension. Depressed blood vessels, occurs dam and eventually lead to varicose veins. Varicose veins are veins are dilated tortuous so prominent on the surface of the skin. Objective: To determine the effect of use high heels on the risk of varicose veins in the lower limbs. Method: The type of this research used an observational research and using a cross sectional design. Result: The statistics determined that there was significant effect of use high heels on the risk of varicose veins in the lower limbs and P value was 0.0001.  Conclusion:The statistics determined that there was significant effect of use high heels on the risk of varicose veins in the lower limbs. Keywords: High heels, varicose veins.  Abstrak: Pemakaian sepatu hak tinggi di atas lima sentimeter dapat menyebabkan masalah pada pembuluh darah. Artinya, tendon Akhiles yang berada di tumit belakang dan otot betis terus-menerus dalam keadaan tegang. Pembuluh darah tertekan, terjadi bendungan dan akhirnya mengakibatkan varises. Varises adalah pembuluh darah balik yang melebar yang berliku-liku sehingga menonjol pada permukaan kulit. Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh penggunaan sepatu hak tinggi terhadap resiko timbulnya varises pada tungkai bawah. Metode: Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian observasional dengan menggunakan desain penelitian cross sectional. Hasil: Secara statistik ditetapkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan sepatu hak tinggi terhadap risiko timbulnya varises pada tungkai bawah dengan p=0,0001. Simpulan: Secara statistik terdapat pengaruh penggunaan sepatu hak tinggi terhadap risiko timbulnya varises pada tungkai bawah. Kata kunci: Sepatu hak tinggi, varises.

Page 1 of 1 | Total Record : 10