cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota malang,
Jawa timur
INDONESIA
Majalah Kesehatan FKUB
Published by Universitas Brawijaya
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Health,
This journal uses Open Journal Systems 2.4.7.1, which is open source journal management and publishing software developed, supported, and freely distributed by the Public Knowledge Project under the GNU General Public License.
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan" : 7 Documents clear
JUMLAH RERATA TROMBOSIT DAN PLATELETCRIT (MPV DAN PCT) SEBAGAI PREDIKTOR SYOK PADA ANAK YANG TERINFEKSI DENGUE DI RS Dr. SAIFUL ANWAR MALANG Prameswari, Asri; Iskandar, Agustin; Wafi, Muhammad
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (310.487 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.4

Abstract

Trombosit memegang peran penting pada patogenesis demam berdarah dengue (DBD), fungsi utama trombosit adalah pembentukan sumbat mekanik selama respons hemostasis normal terhadap cedera vaskuler. Gangguan pada trombosit baik jumlah maupun fungsi dapat mengakibatkan kebocoran darah spontan melalui pembuluh darah kecil. Jumlah rerata trombosit dan platelet crit (MPV dan PCT) diduga dapat dijadikan sebagai prediktor syok pada anak yang terinfeksi dengue. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah jumlah rerata trombosit dan plateletcrit (MPV dan PCT) dapat dijadikan sebagai prediktor syok pada anak yang terinfeksi dengue di RS. Dr. Saiful Anwar Malang. Penelitian ini menggunakan metode kohort retrospektif dengan pengambilan rekam medis subjek anak yang dirawat dari bulan Januari 2016-April 2017 dengan metode consecutive sampling dan memenuhi kriteria untuk didiagnosis sebagai infeksi dengue. Diperoleh 39 data pasien anak yang terinfeksi dengue dengan rincian 21 sampel syok dan 18 sampel non-syok. Dengan analisis kurva ROC diketahui bahwa  anak yang terinfeksi dengue dengan jumlah trombosit <50.000 mempunyai risiko mengalami syok 2,32 kali lebih besar dengan nilai sensitifitas 44,4% dan spesifitas 90,48%. Pada anak yang terinfeksi dengue dengan nilai MPV >9,7 mempunyai risiko mengalami syok 1,5 kali lebih besar dengan nilai sensitifitas 83,33% dan spesifitas 28,57%. Pada anak yang terinfeksi dengue dengan nilai PCT <0,14 mempunyai risiko mengalami syok 9,52 lebih besar dengan nilai sensitifitas 94,44% dan spesifitas 61,9%. Dapat disimpulkan bahwa MPV dan PCT dapat dipakai sebagai indikator prognosis terjadinya dengue shock syndrome. 
HUBUNGAN MEAN ARTERIAL BLOOD PRESSURE DENGAN KELUARAN PASIEN STROKE TROMBOTIK YANG DINILAI DENGAN SKOR NIHSS Rahayu, Masruroh; Rakhmani, Alidha Nur; Raisa, Neila; Ar Rahmah, Kurnia Auliyana
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (443.773 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.5

Abstract

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko stroke. Beberapa penelitian menyatakan peningkatan tekanan darah sistol dan diastol pada stroke iskemik menyebabkan keluaran yang buruk pada pasien stroke. Namun berdasarkan penelitian lain, peningkatan tekanan darah sistemik memiliki efek proteksi sehingga menurunkan tingkat keparahan stroke. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mean arterial blood pressure (MABP) dengan keluaran pasien stroke trombotik yang diukur dengan skor Delta National Institutes of Health Stroke Scale (NIHSS). Penelitian ini menggunakan subjek pasien stroke yang dirawat di Stroke Unit RS. Dr. Saiful Anwar Malang selama periode April - Juni 2016 dengan jumlah sample 30 pasien. Kriteria inklusi usia pasien >18 tahun, onset stroke <24 jam, dan diagnosis stroke dengan CT scan kepala sebagai gold standard. NIHSS dan tekanan darah diukur 24 jam pertama sejak terdiagnosis stroke dan NIHSS kembali diukur pada hari 14. Delta NIHSS didapatkan dari NIHSS hari ke 14 dikurangi NIHSS masuk. Penelitian ini menggunakan desain peneltian cross sectional. Berdasarkan hasil analisis didapatkan korelasi yang signifikan antara MABP dengan Delta NIHSS (p = 0,025, r = -0,408) dengan arah korelasi negatif. Semakin tinggi nilai MABP maka akan semakin negatif delta NIHSS. Semakin negatif nilai Delta NIHSS menunjukkan semakin baik klinis dari pasien stroke. Kata kunci: delta NIHSS, MABP, sistol, diastol, stroke.
EFEK PAPARAN SUBKRONIK DEBU VULKANIK GUNUNG KELUD TERHADAP KADAR KOLESTEROL TOTAL TIKUS JANTAN MODEL DIABETES MELITUS Mayangsari, Elly; Santosa, I Putu Adi; Chikita, Gauca Syadzaiffat
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.784 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.1

Abstract

Penduduk disekitar Gunung Kelud yang memiliki riwayat diabetes mellitus berisiko menghirup debu vulkanik yang bisa menyebabkan stres oksidatif melalui terbentuknya radikal bebas. Pada penderita diabetes melitus, keadaan hiperglikemia memicu terbentuknya radikal bebas. radikal bebas yang terbentuk karena kondisi hiperglikemia dan pengaruh paparan debu vulkanik ini menyebabkan kerusakan pada membran sel hepar dan meningkatkan kolesterol total darah. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa pemaparan debu vulkanik Gunung Kelud mempengaruhi peningkatan kadar kolesterol total pada tikus Wistar model diabetes melitus. studi eksperimental menggunakan post-test only control group design dilakukan pada 25 ekor tikus Wistar jantan. Sampel dibagi ke dalam 5 kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif, kelompok kontrol positif, kelompok perlakuan 1, kelompok perlakuan 2, dan kelompok perlakuan 3. Variabel yang diukur adalah kadar kolesterol total. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kenaikan kadar kolesterol total tikus setelah dipapar debu vulkanik berbeda bermakna (p = 0,049; α = 0,05). Terdapat hubungan yang kuat antara dosis paparan debu vulkanik dengan kadar kolesterol total serum tikus jantan Rattus norvegicus galur Wistar model diabetes mellitus (p = 0,016, r = 0,609). Kesimpulan dari penelitian ini adalah paparan debu vulkanik Gunung Kelud dapat meningkatkan kadar kolesterol total tikus putih model diabetes melitus. 
ASUPAN PROTEIN MEMPENGARUHI TERJADINYA FRAILTY SYNDROME BERDASARKAN FRAILTY INDEX PADA USIA LANJUT DI KOTA MALANG Haryanti, Tita; Sunarti, Sri; Luqyana, Justicia Puspa
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.212 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.6

Abstract

Aging atau penuaan merupakan sebuah proses yang merubah seorang manusia dewasa menjadi lanjut usia. Kebanyakan manusia dewasa adalah sehat dan dapat beraktivitas tanpa bantuan siapapun. Lalu, saat berusia lanjut akan mengalami penurunan fungsi fisiologis dan menjadi lebih rentan terhadap berbagai macam penyakit. Frailty syndrome sering dikorelasikan dengan munculnya kondisi patologis pada lanjut usia. Pada penelitian sebelumnya disebutkan bahwa malnutrisi dan imobilitas merupakan kunci dari berkembangnya frailty. Penelitian ini ingin membuktikan adanya hubungan antara pola makan yang dilihat dari asupan protein dengan frailty syndrome di Kota Malang. Penelitian ini menggunakan metode case control dengan populasi lansia di Kota Malang. Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Frailty syndrome diukur menggunakan frailty index yang berisi 40 item. Asupan protein diukur dalam g/hari dan dalam asupan energi. Hasil uji korelasi Spearman menunjukkan hubungan yang signifikan antara jumlah protein dengan frailty syndrome. Namun, tidak ada hubungan yang signifikan antara asupan energi dengan frailty syndrome. Kesimpulan penelitian ini adalah asupan protein yang tinggi berhubungan dengan semakin kecilnya kejadian frailty syndrome. Namun, asupan energi tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap angka kejadian frailty syndrome. 
UJI SITOTOKSIK KOMBINASI CISPLATIN DENGAN EKSTRAK ETANOL BENALU ALPUKAT (Dendrophthoe pentandra (L) Miq.) PADA SEL HELA Mutiah, Roihatul; Suryadinata, Arief; Nurani, Prasasti Swara
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (809.285 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.2

Abstract

Benalu alpukat (Dendrophthoe pentandra (L) Miq.) secara empiris telah digunakan sebagai obat antikanker oleh masyarakat Indonesia. Pada penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa tanaman tersebut mengandung senyawa kuersetin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kadar kuersetin dalam ekstrak etanol 96% benalu alpukat dengan menggunakan HPLC (high performance liquid chomatography) dan untuk rnengetahui aktivitas sitotoksik kombinasi cisplatin dengan ekstrak etanol 96% benalu alpukat terhadap sel HeLa. Pengukuran kadar kuersetin dengan HPLC menggunakan kolom C-18 dan fase gerak metanol: air (59:41). Metode yang digunakan untuk uji sitotoksik adalah metode MTT assay. Hasil menunjukkan bahwa kadar kuersetin dalam ektsrak etanol 96% benalu alpukat adalah 0,116% b/v atau 0,029 mg/g bahan dengan waktu retensi 6,98 menit. Ekstrak benalu alpukat menunjukkan aktivitas yang lemah terhadap sel HeLa dengan nilai IC50 1.000±124,68 ppm, namun tidak menutup kemungkinan digunakan sebagai agen ko-kemoterapi dengan cisplatin. Hasil dari kombinasi yang menghasilkan efek sinergis dalam menghambat pertumbuhan sel kanker serviks HeLa adalah kombinasi 125 ppm EBA + 2,974 nM Cis, 125 ppm EBA + 5,95 nM Cis, 125 ppm EBA + 8,925 Cis nM, 250 ppm EBA + 2,97 Cis nM, 250 ppm EBA + 5,95 nM Cis, dan 375 ppm EBA + 11,90 Cis nM.  
TERAPI EKSISI PADA NEUROFIBROMA Yulian, Inneke; Widiatmoko, Arif; Retnani, Diah Prabawati
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (572.635 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.7

Abstract

Neurofibroma dapat tampak sebagai nodul soliter atau dapat merupakan bagian dari neurofibromatosis atau penyakit Von Recklinghausen. Neurofibroma sering dikeluhkan karena alasan kosmetik atau adanya rasa nyeri terbakar dan gatal. Seorang laki-laki 56 tahun mengeluh benjolan di dada sebelah kiri sejak 43 tahun yang lalu. Benjolan awalnya muncul seperti jerawat yang bertambah besar secara lambat dan kadang terasa nyeri jika tersenggol baju sejak beberapa bulan terakhir. Riwayat keluarga ibu dan anak pasien terdapat benjolan yang sama. Pasien memiiki riwayat penyakit epilepsi. Pada pemeriksaan dermatologis didapatkan nodul sewarna kulit, bentuk bulat, batas tegas, diameter 3 mm-7,5 mm pada perabaan didapatkan konsistensi kenyal, mudah bergerak dan tidak terfiksasi dengan jaringan dibawahnya. Tidak didapatkan nodul lisch, freckles pada ketiak maupun tanda cafe-au lait. Pada pasien dilakukan tindakan bedah eksisi atas indikasi rasa tidak nyaman pada pasien. Pemeriksaan histopatologi jaringan hasil eksisi dengan pewarnaan HE  dan imunohistokimia S100 menunjukkan gambaran sesuai dengan suatu neurofibroma. Neurofibroma dapat tumbuh secara invasif. Pada lesi yang mengganggu secara kosmetik sering dilakukan terapi pembedahan. Modalitas terapi pembedahan untuk menghilangkan neurofibroma bergantung pada tipe, lokasi, ukuran tumor. Modalitas terapi dapat dipilih  bedah eksisi, bedah listrik maupun reseksi.  Pada kasus ini dipilih modalitas terapi bedah eksisi pada neurofibroma. Hasil terapi  setelah satu bulan menunjukkan hasil yang baik. Tidak tampak adanya gambaran skar hipertrofik 
PENINGKATAN EKSPRESI LAMININ NAMUN TIDAK VE-CADHERIN PADA SAWAR DARAH OTAK SETELAH INFEKSI Mycobacterium tuberculosis INTRAPULMONALIS Widayati, Aris; Wulandari, Laksmi; Riawan, Wibi
Majalah Kesehatan FKUB Vol 5, No 3 (2018): Majalah Kesehatan
Publisher : Faculty of Medicine Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (658.512 KB) | DOI: 10.21776/ub.majalahkesehatan.005.03.3

Abstract

Tuberkulosis merupakan  masalah kesehatan utama di dunia. Pada tahun 2016, WHO menemukan angka kejadian TB kurang lebih 10,4 juta, dan untuk Indonesia dilaporkan sebesar 156.723 kasus. Meskipun penyebaran Mycobacterium tuberculosis di susunan saraf pusat tercatat hanya 1%, namun memiliki tingkat kecacatan dan kematian yang tinggi, sehingga menuntut adanya tatalaksana yang efektif untuk mengatasinya. VE-chaderin dan laminin merupakan protein adhesin yang berfungsi mengendalikan permeabilitas pembuluh darah dan mempertahankan integritas blood brain barrier, sehingga kedua protein adhesin tersebut dapat menjadi salah satu target terapi tuberkulosis otak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek paparan M. tuberculosis secara inhalasi terhadap ekspresi laminin dan VE-chaderin pada sel endotel blood brain barrier. Penelitian ini menggunakan mencit Balb/c  (Mus musculus) yang diinfeksi oleh M.tuberculosis strain H37Rv secara inhalasi. Jaringan otak diperiksa menggunakan metode imunohistokimia dengan  antibodi mt-38, antibodi VE-chaderin dan laminin. Hasil penelitian menunjukkan adanya invasi M. tuberculosis pada  mikroglia jaringan otak mencit, diiketahui juga adanya peningkatan ekspresi laminin, sedangkan VE-chaderin tidak menunjukkan adanya perubahan. Proses masuknya M. tuberculosis ke otak diduga terjadi melalui proses diapedesis atau melalui peningkatan ekspresi laminin tanpa perubahan pada VE-chaderin dan reseptor laminin diduga sebagai tempat berikatan yang memungkinkan bakteri tersebut masuk ke jaringan otak. 

Page 1 of 1 | Total Record : 7