cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
ISSN : 19796072     EISSN : 26210193     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Bidang kajian dimuat meliputi agribisnis, teknologi budidaya, sumberdaya perikanan, kelautan, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, bioteknologi perikanan. Sejak tahun 2017 mulai diterbitkan secara elektronik kerjasama Pusat Studi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha.
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 7, No 1 (2014)" : 23 Documents clear
Nisbah kelamin dan ukuran pertama matang gonad kerang lumpur (Anodontia edentula, Linnaeus 1758) di pesisir Pulau Buton, Kecamatan Wakorumba Kabupaten Muna Rochmady Rochmady; Abdul Rakhfid
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.454 KB) | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.1-9

Abstract

Penelitian dilakukan di pesisir Pulau Buton Kecamatan Wakorumba Kabupaten Muna dengan tujuan untuk menganalisis nisbah kelamin dan ukuran pertama matang gonad kerang lumpur. Data nisbah kelamin dianalisis menggunakan Metode Chi-square (X2) dan ukuran pertama matang gonad dianalisis menggunakan Metode Spearmen-Karber (Udupa, 1986). Nisbah kelamin kerang lumpur Anodontia edentula Linnaeus, 1758 berdasarkan waktu pengambilan sampel berada pada proporsi seimbang (nilai X2 19,6447>4,3027), sementara menurut stasiun pengamatan (plot) berada pada proporsi yang tidak seimbang dimana jenis jantan lebih banyak dibanding jenis betina (nilai X2 0,7185>4,3027). Ukuran pertama matang gonad kerang lumpur Anodontia edentula Linnaeus, 1758 jenis kelamin jantan memiliki rata-rata panjang cangkang sebesar 38,60 mm (38,14-39,06 mm), sementara jenis kelamin betina mencapai rata-rata panjang cangkang sebesar 34,14 mm (33,56-34,73 mm). Kerang lumpur di pesisir Pulau Buton, ukuran pertama matang gonad sebenarnya untuk jenis kelamin jantan sebesar 39,7 mm dan jenis kelamin betina sebesar 38,0 mm.
Ektoparasit pada ikan budidaya di Perairan Teluk Ambon Inem Ode
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.66-72

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis-jenis ektoparasit apa saja yang menginfeksi ikan budidaya di Perairan Teluk Ambon dan seberapa besar tingkat serangannya. Dengan menggunakan menggunakan metode observasi di lapangan dan pengamatan di laboratorium.   Sampel ikan sebanyak 60 ekor diambil dari 3 Keramba jaring apung (KJA) yang berbeda, KJA pertama di perairan desa Waiheru, KJA kedua di perairan sekitar Tanjung Martafons Desa Poka, dan KJA ketiga di perairan desa Galala. Pemeriksaan parasit dilakukan di Laboratorium Hama dan Penyakit Ikan, Stasiun Karantina Ikan Kelas I Ambon dan Laboratorium Hama dan Penyakit Ikan BBL Ambon. Identifikasi parasit dilakukan berpedoman pada Kabata (1985) dan Grabda (1991). Hasil pengamatan diperoleh 90 individu ektoparasit yang menginfeksi ikan kerapu macan (Epinephelus fuscogutattus) dan 61 individu ektoparasit yang menginfeksi ikan Kuwe (Caranx ignobilis). Hasil identifikasi diketahui jenis parasit yang menyerang ikan budidaya di perairan Teluk Ambon, antara lain Benedenia, Haliotrema, Diplectanum  dan Microcotyle sp. Parasit Microcotyle sp yang ditemukan pada KJA di desa Poka memiliki tingkat prevalensi tertinggi 85%, sedangkan parasit dengan intensitas tertinggi  16,6 ind/ekor ditemukan pada jenis Haliotrema sp dari KJA di perairan desa Waiheru. Tingkat serangan ektoparasit tertinggi pada organ Insang.
Valuasi ekonomi sumberdaya terumbu karang Kepulauan Banda Kabupaten Maluku Tengah Provinsi Maluku Abdul Rahim Lestaluhu; Jahra Wasahua
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.25-34

Abstract

Kepulauan Banda memiliki keanekaragaman terumbu karang dan ikan karang yang tinggi untuk ukuran standar dunia, yang keberadaanya terancam oleh aktifitas manusia. Penelitian ini untuk mengetahui produksi perikanan karang dan menilai manfaat perikanan karang (surplus produsen) untuk menaksir nilai ekonomi terumbu karang Kepulauan Banda. Penentuan responden dari populasi target digunakan teknik convenience (hapzard atau accidental). Responden sebanyak 22 rumah tangga perikanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa produksi perikanan karang sebesar 54.539 kg/tahun, dan NPV terumbu karang Kepulauan Banda yang luasnya 15 ha dengan suku bunga 13,66 dalam jangka panjang adalah sebesar Rp 5.274.099.817. Nilai ekonomi lestari terumbu karang Kepulauan Banda ini yang juga merupakan biaya korbanan yang ditanggung bila sumberdaya terumbu karang Kepulauan Banda mengalami kerugian.
Kebijakan perlindungan hutan pada kawasan hutan lindung Kie Matubu Kota Tidore Kepulauan Sabria Niapele
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.79-86

Abstract

Penelitian menggunakan metode deskriptif dan analisis SWOT yang dilaksanakan selama bulan Juni sampai September 2013 berlokasi di kawasan hutan lindung Kie Matubu Kota Tidore dengan tujuan untuk mengetahui kebijakan yang diterapkan oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Tidore Kepulauan dalam upaya perlindungan hutan pada kawasan hutan lindung Kie Matubu tersebut.  Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi dan kebijakan Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Tidore untuk menjaga kawasan hutan lindung adalah mengoptimalkan struktur kelembagaan, dukungan pimpinan dan pemerintah serta meningkatkan proses pembangunan sarana dan prasarana,  kuantitas dan kualitas SDM, fungsi koordinasi antara instansi dan pengetahuan masyarakat serta membuat PERDA, untuk menjadi legalitas kawasan hutan.
Peran mikoriza pada Acacia auriculiformis yang ditumbuhkan pada tanah salin Miranda H. Hadijah
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.35-43

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran mikoriza pada semai A. auriculiformis dalam menghadapi cekaman salinitas dan mengetahui tingkat salinitas yang dapat ditoleransi semai A. auriculiformis yang diinokulasi mikoriza. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semai yang diinokulasi jamur endomikoriza dan diberi cekaman salinitas memiliki kandungan  P dan N lebih tinggi daripada semai yang tidak diinokulasi pada taraf salinitas yang sama tetapi pada konsentrasi yang makin tinggi kadar P dan N mulai menurun. Kandungan K lebih rendah pada semai yang diinokulasi daripada semai yang tidak diinokulasi pada taraf salinitas yang sama begitu juga pada semai yang tidak diberi cekaman salinitas. Tingginya salinitas tanah pada media tumbuh berpengaruh positif terhadap infeksi jamur endomikoriza pada akar semai A. auriculiformis. Serapan Na pada semai yang tidak diinokulasi cenderung lebih tinggi daripada semai yang diinokulasi. Hal ini menunjukkan bahwa jamur endomikoriza membantu semai A. auriculiformis dalam menahan Na di akar agar tidak terangkut ke bagian pucuk.
Parameter populasi dan tingkat eksploitasi ikan tongkol (Euthynnus affinis) di perairan Pulau Morotai Umar Tangke
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.74-81

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan agustus sampai Oktober 2013 di perairan pulau Morotai. Penelitian dengan menggunakan metode survey lapangan untuk mendapatkan gambaran yang mewakili apek dinamika populasi ikan tongkol (Euthynnus affinis) bertujuan untuk mengkaji parameter dinamika populasi dan tingkat eksplotasi ikan tongkol sebagai bahan masuk kepada nelayan dan pemerintah untuk penegelolaan sumberdaya tersebut agar tetap berkelanjutan.  Hasil penelitian menunjukan bahwa nilai parameter pertumbuhan ikan tongkol di perairan pulau Morotai memiliki nilai L∞ = 42.53, K = 0.5 dan t0 = -0.32 dengan nilai motalitalitas alami (M) 10.5, mortalitalitas penangkapan (F) 0.93 dan mortalitas total (Z) 1.98 serta tingkat eksploitasi (E) 0.47 telah mendaketai tingkat optimum (0.5) sehingga disarankan agar untuk tetap menjaga kelestarian sumberdaya ikan tongkol di perarian pulau Morotai, maka tidak perlu ada penambahan armada dan jumlah waktu penangkapan.
Kinerja sektor pertanian dan non pertanian dalam perekonomian wilayah di Propinsi Maluku Utara Yonette Maya Tupamahu
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.44-52

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kinerja sektor pertanian dan non pertanian, menganalisis kinerja sektor pertanian dan non pertanian pada masa mendatang, dan melakukan klasifikasi sektor perekonomian di Propinsi Maluku Utara. Metode analisis yang digunakan adalah LQ, DLQ, dan klasifikasi sektor usaha berdasarkan nilai LQ dan DLQ. Hasil analisis LQ menunjukkan bahwa sektor pertanian, pertanian tanaman pangan, perkebunan, kehutanan dan perikanan termasuk sektor basis di Propinsi Maluku Utara, sedangkan peternakan termasuk sektor non basis. Sektor basis non pertanian yaitu perdagangan, hotel dan restoran. Analisis DLQ menunjukkan dimasa mendatang sektor pertanian, pertanian tanaman pangan, perkebunan, peternakan, dan perikanan mengalami peningkatan kinerja. Sektor non pertanian pun menunjukkan peningkatan kinerja sehingga menjadi sektor basis dimasa mendatang, yaitu sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, perdagangan, hotel dan restoran, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa, dan sektor jasa-jasa. Klasifikasi sektor di Propinsi Maluku Utara berdasarkan nilai LQ dan DLQ yaitu: (a) Sektor unggulan: sektor pertanian, pertanian tanaman pangan, perkebunan, dan perikanan; serta sektor perdagangan, hotel dan restoran. (b) Sektor andalan: peternakan, sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas dan air bersih, pengangkutan dan komunikasi, keuangan, persewaan dan jasa, serta sektor jasa-jasa. (c) Sektor prospektif: kehutanan, dan (d) Sektor tertinggal: bangunan.
Analisis potensi perikanan pelagis kecil di Kota Ternate Aisyah Bafagih
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.87-94

Abstract

Potensi sumberdaya perikanan tangkap di kota ternate merupakan komoditi unggulan bagi masyarakat nelayan, karena komoditi ini memiliki mekanisme pemasaran langsung, efekif dan efisien ke wilayah sekitarnya, yang tentunya memberikan keuntungan yang cukup besar. Hal ini akan memberikan manfaat sosial dan ekonomi kepada masyarakat secara keseluruhan, dan yang lebih penting untuk masyarakat nelayan sehingga tercapainya keadilan (equity), pertumbuhan (growth) dan keberlanjutan (sustainability.)Tujuan penelitian untuk mengkaji tingkat potensi sumberdaya perikanan tangkap, khususnya ikan pelagis kecil di kota Ternate yang dihubungkan dengan faktor-faktor teknis untuk mengetahui potensi lestari. Alat tangkap yang digunakan mempunyai pengaruh terhadap dampak dari potensi yang dimiliki dan faktor pendukung terhadap hasil produksi yang dicapai. Nilai MSY yang diperoleh dari analisis dengan model Schaefer terhadap upaya tangkap (effort) dan hasil tangkapan (catch) menunjukan penagngkapan lestari sebesar 10.999.564 ton/tahun dengan upaya penangkapan sebesar 11.150,173 unit alat tangkap. Faktor teknis produksi dari perhitungan regresi untuk alat tangkap Pole and Line (huhate) dan Purse Seine (pajeko) menunjukan hasil tangkapan sangat berpengaruh terhadap jumlah tenaga kerja, hari operasi penangkapan, jumlah bahan bakar serta kapasitas ukuran kapal.
Evaluasi aspek sosial kegiatan penangkapan ikan tuna (Thunnus sp) oleh nelayan Desa Yainuelo Kabupaten Maluku Tengah Erika Lukman
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.53-57

Abstract

Ikan tuna (Thunnus sp) merupakan salah satu sumberdaya perikanan potensial di perairan Maluku Tengah dan banyak dimanfaatkan oleh nelayan dengan menggunakan berbagai jenis alat tangkap diantaranya pancing tangan (hand line), pancing tonda (trolling line), dan pukat cincin (purse seine).  Penelitian ini bertujuan mengevaluasi aspek sosial kegiatan penangkapan ikan tuna dan kemungkinan pengembangannya di Desa Yainuelo. Penelitian ini dilaksanakan bulan November 2013.  Sampel ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling berdasarkan pertimbangan bahwa nelayan responden adalah nelayan yang menangkap ikan tuna dengan menggunakan alat tangkap pancing tangan (hand line), pancing tonda (trolling line), dan pukat cincin (purse seine). Aspek sosial yang diteliti meliputi penerimaan nelayan terhadap suatu jenis alat tangkap, penyerapan tenaga kerja per unit penangkapan dari masing-masing alat tangkap, kemampuan nelayan menjangkau investasi unit penangkapan,  dan tidak menimbulkan konflik. Hasil penelitian menunjukan bahwa kegiatan penangkapan ikan tuna dengan menggunakan alat tangkap pancing tonda dan pukat cincin dapat diterima secara sosial. Secara sosial standar nilai alat tangkap pancing tonda tertinggi 2,67 dan pukat cincin 2,65.  Berdasarkan tinjauan dari aspek sosial alat tangkap terbaik untuk dikembangkan di Desa Yainuelo untuk penangkapan ikan tuna adalah alat tangkap pancing tonda (trolling line).
Perbedaan tingkat pertumbuhan dan rekruitmen kepiting bakau (Scylla serrata Forsskall, 1775) pada Distrik Merauke–Kimaam di ekosistem mangrove Kabupaten Merauke Propinsi Papua Siti Masiyah
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 7, No 1 (2014)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.7.1.10-19

Abstract

Penelitian ini di laksanakan pada bulan Maret- April 2012 di Distrik Merauke dan Distrik Kimaam, Kabupaten Merauke dengan menggunakan total sampling yang berasal dari hasil tangkapan nelayan dan tangkapan sendiri.  Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan pertumbuhan dan rekruitmen pada kedua distrik tersebut. Penarikan sampel dilakukan dalam interval waktu dua minggu  sekali selama tiga bulan. Sampel kepiting bakau diukur lebar karapaks menggunakan caliper. Untuk menduga pertumbuhan menggunakan formula yang dikemukakan oleh Von Bertalanffy (Sparre et.al, 1999). Analisis Yield per rekruitmen dengan menggunakan persamaan Baverton dan Holt (Sparreet al., 1999). Hasil penelitian di di distrik merauke didapatkan kepiting: 1052 ekor sedangkan pada distrik Kimaam sebanyak 1268 ekor. Analisis pada Distrik Merauke diperoleh nilai lebar  asimptot (L∞) sebesar 177.8304 mm, sedangkan koefisien laju pertumbuhan (K) adalah 0.697 per tahun. Sedangkan untuk nilai yeild per rekrutment (Y/R) sebesar 0.0478 gram. Pada Distrik Kimaam nilai lebar asimptot (L∞) sebesar 187,7816 mm, sedangkan koefisien laju pertumbuhan (K) adalah 0.5489 per tahun.  Hasil estimasi Yield per rekrutment  dengan metode Beverton dan Holt (Sparreet al., 1999) sebesar 0.0327 gram per rekrut atau (Y/R)’. Ini berarti bahwa setiap rekrutment yang terjadi terdapat 0.0327 gram yang dapat diambil sebagai hasil tangkapan.

Page 1 of 3 | Total Record : 23