cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota ternate,
Maluku utara
INDONESIA
AGRIKAN Jurnal Ilmiah Agribisnis dan Perikanan
ISSN : 19796072     EISSN : 26210193     DOI : -
Core Subject : Agriculture,
Bidang kajian dimuat meliputi agribisnis, teknologi budidaya, sumberdaya perikanan, kelautan, sosial ekonomi kelautan dan perikanan, bioteknologi perikanan. Sejak tahun 2017 mulai diterbitkan secara elektronik kerjasama Pusat Studi Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Wuna Raha.
Arjuna Subject : -
Articles 23 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 2 (2016)" : 23 Documents clear
Analisis kelayakan finansial perikanan tangkap ikan pelagis besar di Desa Tial Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah Jahra Wasahua; Eryka Lukman
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.30-33

Abstract

Pemanfaatan sumberdaya ikan pelagis besar di Desa Tial menggunakan unit penangkapan pancing tonda dan pancing tegak. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan usaha perikanan tangkap ikan pelagis besar di Desa Tial Kecamatan Salahutu Kabupaten Maluku Tengah. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif analitis. Analisis data menggunakan analisis finansial dengan kriteria investasi, yaitu Net Present Value (NPV), Net Benefit-Cost ratio, Internal Rate of Return, dan Payback Periods. Hasil analisis finansial dengan discount factor 10 % menunjukan usaha penangkapan ikan pelagis besar di Desa Tial dengan alat tangkap pancing tegak nilai NPV nya Rp. 7.263.992.073,37, Net B/C ratio 8,32, IRR 38,15 % dan Payback period 1 tahun 3 bulan. Sedangkan usaha alat tangkap pancing tonda nilai NVP nya Rp. 1.012.791.527,69, Net B/C ratio 1,16, IRR 34,11% dan Payback period 1 tahun 1 bulan. Berdasarkan hasil analisis menunjukan usaha penangkapan ikan pelagis besar di Desa Tial layak untuk diteruskan baik dari sisi NPV, Net B/C Ratio, Internal Rate of Return, dan payback periods.
Peran pinjaman modal mikro perbankan dan modal relasional (ralationship capital) terhadap modal usaha tani pada tingkat rumah tangga tani Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke David Oscar Simatupang; Rosmala Widijastuti
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.41-56

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan selama lima bulan pada Distrik Tanah Miring Kabupaten Merauke, Penelitian ini menggunakan kuantitatif kausal dengan subyek penelititan yaitu rumah tangga tani distrik tanah miring kabuputen merauke yaitu dengan menggunakan alat analisis Jalur (model analisis Path). Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis peran modal sosial (sosial capital) berpengaruh peningkatan hasil pertanian pada tingkat rumah tangga tani wilayah tanah miring kabupaten Merauke serta menganalisis peran modal sektor pembiayaan mikro perbankan berpengaruh peningkatan hasil pertanian pada tingkat rumah tangga tani wilayah tanah miring kabupaten Merauke dan menganalisis peran modal sosial pada pengambilan keputusan penambahan modal usaha tani di tingkat rumah tangga pada sektor pembiayaan mikro perbankan. Hasil penelitian maka didapat Modal Sosial terhadap Hasil Usaha Tani dimana memiliki nilai kofesien jalur sama dengan kofesien kolerasi sebesar yaitu  0,603 dimana mendekati nilai 1 sehingga untuk modal sosial memiliki hubungan cukup kuat terhadap hasil usaha tani. Untuk tingkat signifikannya pada jalur tersebut yaitu pada kofesien t sebesar 7,442 dan pada kofesien t tabel pada α=0,05 sebesar 1.661052, sehingga pada t hitung lebih besar dari t tabel (7,442 > 1,661052) maka kofesien jalur dinyatakan sangat signifikan. Hal ini juga ditunjukkan dari nilai P-velue lebih kecil dari 0,05 (0,000 < 0,05) maka dinyatakan bahwa kofesien jalur pada Modal Sosial terhadap Hasil Usaha Tani adalah signifikan. Pengaruh Total pada Modal Sosial, Modal Perbankan dan Hasil Usaha Tani adalah jumlah pengaruh lansung pada Modal Sosial terhadap Hasil Usaha Tani yaitu penjumlahan pengaruh langsung Modal Sosial terhadap Hasil Usahatani dengan Pengaruh tidak langsung terhadap Modal Sosial terhadap Hasil Usaha Tani melalui Modal Perbankkan yaitu sebesar 1,13 (0,603 + 0,527).
Potensi dan tingkat pemanfaatan ikan layang (Decapterus sp) di perairan Pulau Ternate Mujais B Sangaji; Umar Tangke; Djabaludin Namsa
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.1-10

Abstract

Wilayah perairan Pulau Ternate memiliki sumberdaya ikan yang berlimpah dan beraneka ragam, data statistik tahun 2013 menunjukkan bahwa terjadi peningkatan produksi dan jumlah nelayan untuk melakukan penangkapan jenis ikan ekonomis penting. Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk serta kebutuhan pangan dan gizi yang lebih baik akan sangat memacu tingkat permintaan ikan yang tentu akan berpengaruh positif bagi peningkatan pendapatan nelayan, namun perlu disadari bahwa peningkatan permintaan sumberdaya tersebut selalu diikuti tekanan untuk melakukan eksploitasi. Sampai tahun 2015 hasil tangkapan khususnya ikan layang (Decapterus sp) di Perairan Pulau Ternate telah mencapai 336,480.29 ton. Melihat jumlah produksi sumberdaya yang ada, maka tentunnya pengelolaan perikanan menjadi alat yang sangat penting untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Potensi Lestari (Maximum Sustainable Yield) dan Upaya pemanfaatan optimum, tingkat pemanfaatan serta produksi CPUE, dari tahun 2008 sampai 2015 dan hasil penelitian diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan ikan layang (Decapterus sp) secara berkelanjutan di perairan PulauTernate, Provinsi Maluku Utara. Hasil penelitian menunjukan bahwa besarnya potensi lestari (MSY) ikan layang (Decapterus sp) di perairan Pulau Ternate adalah sebesar 311,516.493 ton/tahun dengan upaya maksimum (F-Opt) adalah 10,765.155 trip/tahun. Untuk tingkat pemanfaatan maksimum yang di ijinkan adalah sebesar 80% dari MSY sehingga tingkat pemanfaatan maksimumnya yang dianjurkan adalah sebesar 249,205.19 ton/tahun.
Komposisi, kepadatan, dan keanekaragaman jenis gastropoda di kawasan mangrove pesisir pantai Kambapi pada musim peralihan I Modesta Rany Maturbongs; Sisca Elviana
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.19-23

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komposisi, kepadatan dan keanekaragaman jenis gastropoda yang hadir di kawasan mangrove pesisir Pantai Kembapi. Metode pengambilan sampel menggunakan garis transek tetap yang dikombinasikan dengan kuadran 1x1 m. Analisis data menggunakan beberapa indeks ekologi yaitu kepadatan jenis gastropoda, indeks keanekaragaman Shannon-Wiener, indeks kekayaan jenis Margalef dan indeks dominansi Simpson. Dari hasil penelitian diperoleh 10 spesies gastropoda yang tergolong dalam 3 sub-kelas, 5 ordo, 6 famili dan 7 genus. Presentase kehadiran tertinggi selama musim peralihan I diperoleh dari jenis Terebralia sulcata sebesar 32,92%. Kepadatan tetinggi juga diperoleh dari jenis Terebralia sulcata sebesar 46,2 ind/m dan nilai kepadatan terendah diperoleh dari jenis Thais kieneri sebesar 0,4 ind/m. Indeks keanekaragaman 1,922 tingkat keanekaragaman jenis gastropoda di lokasi penelitian pada kriteria sedang. Nilai indeks kekayaan jenis 1,087 dan nilai dominansi 0,179 dominansi dalam komunitas tersebut rendah dan menunjukkan struktur komunitas dalam keadaan stabil.
Hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan momar putih (Decapterus macrosoma Bleeker, 1851) di Perairan Pantai Selatan Pulau Haruku, Maluku Tengah Madehusen Sangadji
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.24-29

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan hubungan panjang-bobot dan faktor kondisi ikan momar putih Decapterus macrosoma diperairan pantai Selatan Pulau Haruku. Pengambilan contoh ikan dilakukan sebanyak lima kali dengan jarak waktu dua minggu sekali pada bulan Mei-Juli 2016. Contoh ikan diperoleh dari hasil tangkapan nelayan mini purse seine yang didaratkan di Desa Oma. Analisis contoh dilakukan di Laboratorium Iktiologi, Universitas Darussalam Ambon. Jumlah ikan yang diperoleh sebanyak 669 ekor, terdiri atas 366 ekor ikan jantan dan 303 ekor ikan betina. Kisaran panjang total tubuh ikan jantan adalah 125-321 mm, dan ikan betina adalah 145-320 mm. Kisaran bobot tubuh adalah 15,083-301,719 g untuk jantan dan 24,665-294,363 g untuk betina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa baik ikan jantan maupun ikan betina memilki tipe pertumbuhan Hiperalometrik atau alometrik positif, artinya pertambahan bobot tubuh ikan lebih cepat daripada pertambahan panjang tubuh. Nilai faktor kondisi ikan jantan relatif lebih besar bila dibandingkan dengan faktor kondisi ikan betina pada setiap kisaran panjang tubuh.
Kondisi dan jenis mangrove di Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Siti Masiyah; Taslim Arifin
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.34-40

Abstract

Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi mangrove serta mengetahui indeks nilai penting (INP) mangrove di Kabupaten Merauke. Indeks Nilai Penting (INP) ini digunakan untuk menetapkan dominasi suatu jenis terhadap jenis lainnya atau dengan kata lain. Indeks Nilai Penting dalam penelitian ini dihitung berdasarkan penjumlahan nilai Kerapatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif (FR) dan Luas penutupan relatif (CR). Hasil penelitian didapatkan jumlah jenis mangrove 8 jenis mangrove pada Distrik Naukenjerai antara lain Avicennia alba, A. eucalyptifolia, Aegialitis annulata, Aegliceras floridum, Brugueira cylindrica, Acanthus ilicifolus, Sonneratia alba dan R. mukronata dengan jenis mangrove Avicennia sp lebih dominan, Distrik payum 11 jenis mangrove antara lain Avicennia alba, A. eucalyptifolia, Aegialitis annulata, Aegiceras corniculatum, Aegliceras floridum, Acanthus abractearus, Brugueira cylindrica, Acanthus ilicifolus, R. mukronata, R. stylosa, dan Sonneratia alba dengan jenis Avicennia sp lebih dominan sedangkan Distrik Kumbe didapatkan 13 jenis mangrove antara lain Avicennia alba, A. eucalyptifolia, Aegialitis annulata, Aegliceras floridum, Brugueira cylindrica, Acanthus ilicifolus, B. Gymnorhiza, B. Hainessii, Ceriop decandra, Bruguiera sexangula, R. mukronata, R. stylosa, dan Sonneratia alba dengan jenis mangrove Rhizophora sp lebih melimpah daripada yang lain. Hasil analisis Indek Nilai Penting penting mangrove pada stasiun I Kampung Nasem berkisar antara 300% -15% masuk dalam kategori tinggi. Pada Stasiun II Distrik Payum nilai INP berkisar antara 260%-27% memiliki nilai kategori tinggi sedangkan untuk stasiun III Distrik Kumbe nilai INP berkisar antara 235%-18%. Juga masuk kategori INP tinggi. Penelitian dengan tujuan untuk mengetahui identifikasi dan indeks nilai penting mangrove di Kabupaten Merauke.
Analisis finansial dan strategi pengembangan usaha kecil menengah (UKM) kacang vernis Haryati Lakamisi; Rukiaty Usman
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.57-65

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan strategi pengembangan usaha kacang vernis melalui tahapan analisis kelayakan finansial dan analisis SWOT. Analisis data diolah dalam bentuk ditabulasi, kemudian dianalisis secara matematis dengan merujuk pada aspek-aspek perhitungan analisis kelayakan finansial, yaitu Break Event Point (BEP), Net Present Value (NPV), Payback Period (PBP), Internal Rate of Return (IRR), B/C Rasio dan Analisis SWOT. Dari hasil analisis kelayakan finansial UKM kacang vernis “M. Nasir” menunjukkan bahwa usaha ini layak dan menguntungkan karena memberikan nilai NPV yang positif, yaitu sebesar Rp 167.396.449, nilai IRR sebesar 178%, atau lebih besar dari bunga bank yang berlaku yaitu 9%, nilai Net B/C Ratio yaitu sebesar 6,98, nilai BEP sebesar 2.612,544 bungkus dan nilai PBP sebesar 1,1 tahun. Dari hasil analisis biaya, pendapatan, dan keuntungan diketahui bahwa usaha kacang vernis mengeluarkan biaya sebesar Rp 57.475.967 per tahun yang terdiri dari biaya tetap sebesar Rp 2.439.167 dan biaya variabel sebesar Rp 55.036.800. Pendapatan yang diperoleh produsen dari usaha kacang vernis adalah sebesar Rp 107.712.000 per tahun. Laba atau keuntungan yang diperoleh produsen adalah sebesar Rp 50.236.033 per tahun. Dari hasil analisis SWOT diperoleh skor faktor internal sebesar 3,2 dan faktor eksternal sebesar 3,16 sehingga strategi yang tepat untuk diterapkan adalah strategi stabilitas.
Pemeliharaan teripang pasir (Holothuria scabra) di kurungan tancap Anita Padang; Erika Lukman; Madehusen Sangadji; Rochman Subiyanto
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.11-18

Abstract

Budidaya perikanan adalah usaha pemeliharaan dan pengembangbiakan ikan atau organisme air lainnya di darat maupun di laut. Budidaya teripang pasir (Holothuria scabra) merupakan salah satu kegiatan budidaya perikanan guna memenuhi permintaan pasar yang terus meningkat. Kegiatan budidaya  teripang pasir dapat dilakukan di alam, yaitu di kurungan tancap atau pen-culture, sehingga dapat memanfaatkan pakan diatom bentik yang tersedia secara alami. Diatom bentik dapat dirangsang pertumbuhannya dengan pemberian kotoran ayam dan daun lamun Enhalus acroides. Penelitian ini bertujuan mengetahui laju pertumbuhan dan tingkat kelulusan hidup teripang pasir yang dipelihara di kurungan tancap. Penelitian dilakukan pada perairan pantai Desa Hunut pada bulan April-September 2015. Hasil penelitian mendapatkan laju pertumbuhan teripang pasir sebesar 0,14% dengan tingkat kelulusan hidup sebesar 92,86%. Parameter lingkungan meliputi suhu, salinitas, pH, oksigen terlarut, nitrit, amoniak dan fosfat mendukung pertumbuhan teripang pasir, sedangkan nitrat termasuk rendah sehingga akan mempengaruhi pertumbuhan diatom bentik sebagai makanan teripang pasir.
Analisis karakteristik morfometri dan hidrologi sebagai ciri karakteristik biogeofisik DAS Wai Samal Kecamatan Seram Utara Timur Kobi Kabupaten Maluku Tengah Edi Said Ningkeula
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.76-86

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: menganalisis karakteristik (a) karakteristik Morfometri DAS, (b) karakteristik Hidrologi DAS, yang diperlakukan dalam rangka pengembangan sumberdaya alam secara optimal. Penelitian dilakukan di DAS Wai Samal, Kabupaten Maluku Tengah. Secara geografis DAS Wae Samal terletak pada 254'15" - 310'10" Lintang Selatan dan 12940'00" - 12054'50" Bujur Timur. Penelitian telah dilakukan pada bulan Nopember - Desember 2014. Secara umum metoda yang digunakan dalam mengidentifikasi karakteristik DAS Wai Samal Desa Samal Kabupaten Maluku Tengah meliputi: metoda Survei dengan pendekatan deskriptif kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitian Analisis Karakteristik Morfometri dan Hidrologi DAS Wai Samal, menunjukkan Karakteristik Mofometri berupa Luas DAS 45.777,36 Ha atau 457,77 km2 tergolong DAS kecil dengan bentuk DAS memanjang dan berbentuk dendritik. Terdapat 5 orde Jaringan Sungai dengan kelas kerapatan sebesar 1,91 km/km2 tergolong sedang. Karakteristik Hidrologi menunjukkan limpasan permukaan dan debit maksimum sebesar 1435,50 m3/det buruk dan sering terjadi banjir, namun debit minimum sebesar 17, 101 m3/det adalah baik, debit rata-rata sebesar 726,30 m3/det adalah sangat baik. Koefisien Regime Sungai sebesar 83,94 m3/det adalah tergolong sedang, Koefisien Storage Sungai sebesar 0,024 adalah masih cukup besar.
Pengaruh modal dan tenaga kerja terhadap produksi industri kerajinan kulit di Kabupaten Merauke Riza Fachrizal
Agrikan: Jurnal Agribisnis Perikanan Vol 9, No 2 (2016)
Publisher : Sangia Publishing

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29239/j.agrikan.9.2.66-75

Abstract

Kabupaten Merauke sebagai salah satu wilayah dari Provinsi Papua memiliki bermacam-macam subsektor industri kecil yang diharapkan kompetitif dan mampu menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat. Salah satunya adalah industri kerajinan kulit yang keberadaannya diharapkan dapat berperan besar dalam peningkatan perekonomian daerah. Industri kerajinan kulit merupakan proses produksi yang secara teknis adalah hubungan antara faktor produksi dengan produksi, faktor produksi dengan faktor produksi, dan produksi dengan produksi. Peran industri kerajinan kulit dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi daerah adalah melalui perluasan lapangan usaha dan kesempatan kerja. Kemampuan industri kerajinan kulit menyerap tenaga kerja dan menjadi pilihan usaha ditentukan oleh seberapa besar pengaruh faktor produksi modal dan tenaga kerja terhadap produksi. sehingga perlu dilakukan studi mengenai pengaruh faktor produksi modal dan tenaga kerja terhadap produksi pada industri kerajinan kulit di Kabupaten Merauke. Data yang diamati dalam penelitian ini adalah data time series. Menggunakan model estimasi regresi linier berganda dalam bentuk double log untuk mengetahui hubungan pengaruh dari variabel penelitian. Hasil regresi dari model estimasi menunjukkan bahwa koefisien regresi variabel modal 0,573 dan koefisien regresi variabel tenaga kerja 1,152 secara statistik signifikan pada α = 5%. Variabel modal dan variabel tenaga kerja berpengaruh positif terhadap produksi pada industri kerajinan kulit di Kabupaten Merauke. Hasil penelitian menyatakan bahwa modal dan tenaga kerja mempunyai pengaruh yang positif terhadap produksi, artinya apabila salah satu faktor produksi tersebut meningkat maka akan meningkatkan produksi pada industri kerajinan kulit di Kabupaten Merauke.

Page 1 of 3 | Total Record : 23