cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
MEDIA MATRASAIN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 15, No 1 (2018)" : 6 Documents clear
KONSEP DAN STRATEGI PENGEMBANGAN FISIK KAWASAN DALAM WUJUD DETAIL ENGINEERING DESIGN (DED) SEBAGAI IMPLEMENTASI PRODUK RTBL DI KORIDOR TUMBUH CEPAT KOTA SENTANI JAYAPURA Suriandjo, Hendrik S.
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kegiatan  Penataan  Bangunan  dan  Lingkungan  adalah  kegiatan  yang  bertujuan mengendalikan pemanfaatan  ruang  dan  menciptakan  lingkungan  yang tertata, berkelanjutan,   berkualitas   serta menambah   vitalitas ekonomi   dan   kehidupan masyarakat. Oleh karenanya penyusunan dokumen Desain Kawasan, selain sebagai pemenuhan aspek legal-formal, yaitu sebagai produk pengaturan pemanfaatan ruang serta  penataan  bangunan  dan  lingkungan  pada  kawasan  terpilih,  juga  sebagai dokumen   panduan / pengendali   pembangunan   dalam  penyelenggaraan  penataan bangunan dan lingkungan kawasan terpilih supaya memenuhi kriteria perencanaan tata bangunan dan Lingkungan yang berkelanjutan meliputi: pemenuhan persyaratan tata  bangunan  dan  lingkungan,  peningkatan  kualitas  hidup  masyarakat  melalui perbaikan kualitas lingkungan dan ruang publik, perwujudan pelindungan lingkungan, serta peningkatan vitalitas ekonomi lingkungan. Selain  hal  tersebut,  penyusunan  desain  kawasan  mempunyai   manfaat  untuk mengarahkan jalannya pembangunan sejak dini, mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat dan konkret sesuai dengan rencana tata ruang wilayah, melengkapi peraturan daerah tentang bangunan gedung, mewujudkan kesatuan karakter dan meningkatkan kualitas bangunan gedung dan lingkungan/kawasan, mengendalikan pertumbuhan fisik suatu lingkungan/ kawasan, menjamin implementasi pembangunan agar sesuai dengan aspirasi dan kebutuhan masyarakat dalam pengembangan lingkungan/kawasan yang berkelanjutan, menjamin terpeliharanya hasil pembangunan pascapelaksanaan, karena adanya rasa memiliki dari masyarakat terhadap semua hasil pembangunan. Penyusunan desain kawasan diharapkan dapat mensinergikan produk RTBL sebelumnya agar tidak mengalami inkonsistensi yang terlalu besar, agar produk perencanaan tidak dianggap mubazir.
ANALISIS TIPOLOGI STRUKTUR SPASIAL KOTA KOTAMOBAGU BERDASARKAN POLA PERGERAKAN HARIAN Lasabuda, Muh. Herbian S.P.; Rogi, Octavianus Hendrik Alexander; Lahamendu, Verry
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Menurut penelitian sebelumnya (Toding, 2017), distribusi densitas Kota Kotamobagu berpusat pada satu zona dan saling menghimpit satu sama lain. Di sisi lain dalam hal profil densitas, jarak ke pusat kota tidak berkorelasi signifikan karena tingkat kepadatan penduduk per unit spasial. Dari indikator densitas ‘statis’ inilah, Kota Kotamobagu disimpulkan sebagai kota yang cenderung monosentris. Dari pernyataan inilah peneliti tertarik meneliti lebih lanjut tentang densitas ‘dinamis’ yang ada di Kota Kotamobagu melalui indikator ‘pola pergerakan  harian’ agar dapat menjustifikasi lebih jauh apakah struktur spasial Kota Kotamobagu lebih cenderung monosentris atau polisentris. Tujuan dari penelitian ini adalah mengidentifikasi Tipologi Struktur Spasial Kota Kotamobagu berdasarkan parameter ‘pola asal dam tujuan perjalanan’ serta ‘intensitas lalu lintas kendaraan’. Metode yang digunakan adalah metode Origin Destination Survey dan Traffic Count, dengan pembagian kuisioner asal-tujuan perjalanan serta menghitung secara langsung intensitas pergerakan kendaraan di sejumlah ruas jalan. Hasil penelitian menunjukan bahwa, (1) melalui metode Origin-Destination Survey diperoleh indikasi bahwa dari total jumlah perjalanan yang terjadi di Kota Kotamobagu tujuan perjalanan yang paling dominan adalah Kecamatan Kotamobagu Barat yang mencapai 50% dari total 148 perjalanan yang teridentifikasi pada sampel. (2) dari metode Traffic Count diperoleh indikasi bahwa intensitas pergerakan lalu-lintas yang tertinggi terjadi di Kecamatan Kotamobagu Barat yang mencapai 730 kendaraan/jam. Hasil ini sekali lagi menjustifikasi bahwa tipe struktur spasial Kota Kotamobagu berdasarkan indikator pola pergerakan harian adalah kota yang cenderung monosentris dan berpusat di kecamatan Kotamobagu Barat.
PERANCANGAN SKYLINE PARKING TOWER (STUDI FENOMENA KEMACETAN JL. DR. SAM RATULANGI 1 MANADO) Soukotta, Dwars
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Jalan  DR. Sam Ratulangi 1 Manado ini terus menjadi sorotan warga kota, karena kemacetannya. Banyak hal/fenomena yang menyebabkan lokasi ini selalu macet. Dampak dari fenomena ini pun sering dicari solusi. Namun solusi tersebut menghasilkan maslah baru. Terbatasnya lahan parkir menjadi imbas macet dan berdampak hilangnya pengunjung jika dilakukan penertiban. Sudah seharusnya lokasi ini memiliki zona parkir vertikal yang strategis.Penelitian ini diawali dengan obeservasi terhadap fenomena yang terjadi, tentu dilatarbelakangi dengan teori fenomenologi dari Christian Norberg Scuhlz. Data-data dikumpulkan baik secara real lapangan, maupun tanggapan media massa (cetak dan online). penyelesaian terhadap data-data tersebut dianalisis dengan pendekatan Teori Perancangan Arsitektur yakni Teori Keindahan Leon Batista Alberti. Hukum  conncinitas I, II yang dipaparkannya, diadopsi peneliti dalam pembuatan modular sistem parkir vertikal. Hukum conncinitas III peneliti mengambil konsep keindahan untuk melengkapi kekurangan teori fenomenology Christian Norberg Schulz yang tidak membahas soal keindahan.Hasil perancangan yakni kelengkapan suatu area parkir vertikal yang mengakomodir parkir kendaraan roda dua di sepanjang Jl. Dr Sam Ratulangi 1 Manado. Area parkir ini dibagi dalam tiga lokasi strategis, dengan perancangan modular yang aman, nyaman dan indah bagi pengunjung nantinya.
STRATEGI PENATAAN JALUR PEDESTRIAN PENGHUBUNG ANTAR SPOT WISATA DI KAWASAN PUSAT KOTA MANADO (BENTUK IMPLEMENTASI PENGELOLAAN URBAN TOURISM YANG RAMAH LINGKUNGAN) Christian, Petra
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pariwisata kota atau urban tourism merupakan salah satu bentuk wisata yang mulai banyak dikembangkan di kota-kota Indonesia, termasuk kota Manado. Dengan obsesi yang hendak menjadikan kota Manado sebagai kota destinasi wisata, berikut ditawarkan suatu bentuk implementasi pengelolaan urban tourism yang ramah lingkungan.  Dari banyak aspek yang berkaitan dengan hal tersebut, pemberdayaan jalur pedestrian penghubung antar spot wisata dikawasan pusat kota merupakan salah satu bentuk implementasi sederhananya. Selain memiliki peranan penting dalam mendukung mobilitas wisatawan, jarak antar spot wisata dikawasan kota yang rata-rata masih dalam jangkauan berjalan kaki merupakan modal dasar dalam memberdayakan dengan menata ulang jalur pedestrian.. Dengan metoda 4C sebagai kriteria dasar “living streets movement “ serta walkability analysis atau analisa kelayakan/kapabilitas suatu jalur pedestrian untuk dilalui; akan dilakukan studi untuk menggali strengths, weaknesses, opportunities, threaths kondisi eksisting jalur pedestrian. Melalui studi ini akan dirumuskan bentuk strategi yang terbagi dalam 4 kelompok yakni: (1) penggunaan strength untuk memanfaatkan peluang; (2) penanggulangan weakness dengan memanfaatkan peluang; (3) penggunaan strength untuk menghindari threats (4) meminimalkan weakness dan menghindari threats. Selanjutnya dengan rumusan strategi yang diperoleh, diharapkan dapat menjadi masukan bagi perumusan kebijakan secara spesifik pada penataan sistim pejalan kaki sebagai bentuk implementasi pengelolaan urban tourism yang ramah lingkungan.
STRUKTUR DAN KONSTRUKSI RUMAH PANGGUNG MASYARAKAT KAMPUNG JAWA TONDANO (JATON) DITINJAU DARI PRINSIP-PRINSIP BANGUNAN TAHAN GEMPA Kamurahan, Steven Richard
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Maraknya kejadian gempa bumi yang terjadi di Indonesia, dikarenakan wilayah Indonesia terletak di antara empat lempeng tektonik, yakni lempeng Eurasia, Australia, Filipina, dan Carolina, lempeng tektonik muda yang aktif bergerak sepanjang tahun. Sehingga Indonesia sudah sangat akrab dengan gempa berskala di atas 5 skala Richter. Berkaca dari rentetan peristiwa gempa dan dampak kerusakan yang timbul serta kondisi geografis yang selamanya tetap sebagai wilayah yang rawan gempa, telah mendorong para peneliti dan pakar keteknikan dan rekayasa konstruksi, untuk mencari formula konstruksi yang tahan terhadap dampak gempa. Dari hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan, para pakar dan akademisi di bidang teknik konstruksi menemukan berbagai contoh bangunan yang sudah dari zaman dahulu digunakan oleh masyarakat Indonesia, contohnya rumah adat panggung Minahasa ternyata merupakan satu jenis rumah yang tahan terhadap gempa. Puluhan bahkan ratusan tahun lalu, warga Minahasa telah menggunakan rumah panggung sebagai tempat tinggal, dan dari sekian peristiwa gempa bumi, tidak ada yang ambruk. Lokasi kajian penelitian meliputi rumah panggung masyarakat kampong Jawa Tondano (Jaton), Metode yang digunakan adalah kualitatif rasionalistik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi model sistem struktur dan mengungkap fakta keberlakuan sebuah teori bangunan rumah sederhana tahan gempa  pada rumah panggung masyarakat Jaton. Hasil dari penelitian menunjukan bahwa model struktur dan konstruksi rumah panggung  masyarakat Jaton menerapkan prinsip-prinsip bangunan tahan gempa, yang ditinjau dari bentuk denah, struktur rangka dan struktur atap.
KAJIAN PENGARUH URBAN SPRAWL TERHADAP PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR DI KECAMATAN MAPANGET Tambani, Jessica; Sangkertadi, .; Sela, Rieneke Luisa Evany
MEDIA MATRASAIN Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kecamatan Mapanget mengalami pertumbuhan penduduk cukup pesat, dimana jumlah penduduk pada tahun 1992 sebanyak 23.789 jiwa dan pada tahun 2017 sebanyak 53.716 jiwa, ini membuktikan pesatnya pertumbuhan penduduk diakibatkan oleh urbanisasi dengan munculnya kawasan permukiman baru sebagai wadah pertumbuhan penduduk. Urbanisasi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan daerah pinggiran kota terus berkembang dan mengakibatkan berkurangnya lahan pertanian menjadi lahan terbangun. Kondisi ini dapat berdampak pada pemekaran kota sebagai akibat dari ekspansi perkotaaan yang tidak terkendali. Oleh karna itu, urban sprawl dapat mengakibatkan kebutuhan ruang untuk tempat tinggal yang berdampak pada kedudukan fungsi perkotaan sehingga kenampakan fisik kekotaan mengalami perembetan ke arah luar. Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan tingkat urban sprawl dan mengakaji pengaruh urban sprawl terhadap perkembangan kondisi infrastruktur di Kecamatan Mapanget. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dimana teknik analisis datanya berupa analisis deskriptif, spasial dan skoring dengan sumber data penelitian secara time series dari tahun 1992, 2002, 2012, dan 2017. Berdasarkan hasil penelitian (1) 5 kelurahan dari 10 kelurahan di Kecamatan Mapanget teridentifikasi urban sprawl dimana 2 kelurahan masuk dalam tingkat tipologi 1 (urban sprawl rendah), 1 kelurahan masuk dalam tingkat tipologi 2 (urban sprawl sedang) dan 2 kelurahan masuk dalam tingkat tipologi 3 (urban sprawl tinggi). (2) kondisi infrastruktur mengalami perembetan kenampakan fisik kekotaan kearah luar serta dapat mempengaruhi perkembangan prasarana diantaranya jaringan jalan, jaringan drainase dan jaringan listrik serta sarana berupa peribadatan, pendidikan, dan kesehatan sebagai faktor yang mengindikasikan tahapan pertumbuhan penutupan lahan urban di wilayah penelitian melalui analisis secara time series.

Page 1 of 1 | Total Record : 6