cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota manado,
Sulawesi utara
INDONESIA
MEDIA MATRASAIN
ISSN : -     EISSN : -     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Arjuna Subject : -
Articles 7 Documents
Search results for , issue "Vol 17, No 2 (2020)" : 7 Documents clear
Halaman Sampul Belakang Tinangon, Alvin Jance
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

.
ANALISIS TINGKAT RESIKO BENCANA GUNUNG API LOKON DI KOTA TOMOHON Kading, Aldrin R.; Tungka, Aristotulus E.; Sembel, Amanda S.
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Resiko bencana merupakan potensi kerugian yang ditumbulkan akibat bencana pada suatu kawasan dalam kurun waktu waktu tertentu yang dapat berupa kematian , luka, sakit, jiwa terancam, hilangnya rasa aman, mengungsi, kerusakan, atau kehilangan harta benda, dan gangguan kegiatan masyarakat. Berdasarkan penelitian di belahan dunia terdapat 1500 gunung Merapi aktif, 127 diantaranya berada di Indonesia, hal ini karena Indonesia berada pada zona ring of fire, yaitu zona yang paling sering mengalami gempa bumi dan erupsi gunung api. gunung lokon merupakan salah satu gunung api tipe A berjenis Stratovulcano yang berada di antara kota tomohon dan minahasa selatan.. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat resiko bencana erupsi gunung api lokon dikota tomohon serta menentukan jalur evakuasi, titik kumpul, dan titik pengungsian berdasarkan hasil analisis tingkat resiko sebagai upaya dalam mengurangi resiko erupsi gunung api lokon di kota tomohon. Metode yang digunakan untuk analisis resiko adalah analisis spasial (overlay), pembobotan dan skoring dengan indikator ancaman, kerentanan, kapasitas dan resiko, sedangkan untuk penentuan jalur evakuasi, titik kumpul, dan titik pengungsian adalah dengan menggunakan metode network analysis. Berdasarkan hasil analisis terdapat 7 kelurahan dengan tingkat resiko tinggi yang dipengaruhi oleh tingkat ancaman, indeks kerentanan, tingkat kerugian dan dan tingkat kapasitas, sedangkan untuk jalur evakuasi direncanakan sebanyak 22 titik kumpul, 32 titik pengungsian, dan 21 rute terpendek menuju pengungsian.
ANALISIS ALIH FUNGSI LAHAN DI AREA SEMPADAN DANAU TONDANO Tangkau, Gryzella L.; Mononimbar, Windy; Warouw, Fela
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Perkembangan wilayah pada dasarnya sangat mempengaruhi banyak aspek yang tekait, salah satunya penggunaan lahan yang berakibat pada alih fungsi lahan. Alih fungsi lahan bukan hanya terjadi di wilayah perkotaan, namun sering juga terjadi di wilayah pedesaan bahkan di kawasan-kawasan lindung, seperti di kawasan sempadan danau. Kawasan sempadan Danau Tondano yang merupakan kawasan lindung adalah salah satu area yang padat aktivitas masyarakat, diantaranya kegiatan perkebunan, budidaya perikanan dan kawasan permukiman warga. Hal inilah yang memicu terjadinya alih fungsi lahan yang semakin besar di kawasan sempadan danau. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis alih fungsi lahan di area sempadan Danau Tondano. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis keruangan (spasial) menggunakan software ArcGIS untuk menganalisis alih fungsi lahan dan luasan  lahan yang berubah dari tahun 2010, 2015, 2020 serta analisis alih fungsi lahan eksisting dengan peruntukan lahan dari RTRW. Hasil penelitian menunjukan bahwa terjadi perubahan lahan dimana ada 4 fungsi lahan mengalami kenaikan luasannya yaitu lahan Danau/Situ, Perkebunan, Permukiman, dan Tegalan/Ladang. Terdapat 2 fungsi lahan yang mengalami penurunan luasannya yaitu lahan Sawah dan Semak Belukar. Perbandingan dengan data dari RTRW, terdapat dua jenis kawasan dari RTRW yang tidak ada dalam data eksisting yaitu Kawasan Lindung diantaranya ada Kawasan Perlindungan Setempat dan Kawasan Rawan Banjir.
ANALISIS DAYA DUKUNG LAHAN DALAM PENGEMBANGAN PERMUKIMAN DI KOTA TOMOHON Tulung, Dandy F.; Poluan, Roosje J.; Makarau, Vicky H.
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Peningkatan jumlah penduduk kawasan perkotaan di Kota Tomohon mengakibatkan peningkatan kebutuhan masyarakat seperti Kawasan permukiman. Seiring dengan adanya pertumbuhan jumlah penduduk, menyebabkan penambahan jumlah kawasan terbangun, untuk itu perlu diidentifikasi daya dukung lahan di Kota Tomohon. Tujuan penelitian untuk menganalisis daya dukung lahan dan menganalisis arahan pengembangan permukiman berdasarkan daya dukung lahan di Kota Tomohon. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara survey langsung untuk melihat kondisi eksisting dan pengambilan data sekunder di instansi yang berkaitan. Metode analisis yang digunakan adalah metode analisis spasial dan analisis proyeksi geometri guna mendapat hasil proyeksi 20 tahun kedepan. Dari hasil analisis didapatkan hasil daya dukung lahan kelas 1 (kawasan pengembangan) memiliki luas ratio tutupan lahan eksisitng 99.42% atau 535.97 Ha, kelas 2 (kawasan kendala I) 8.48% atau 291.76 Ha, kelas 3 (kawasan kendala II) 7.63% atau 551.52 Ha, kelas 4 untuk ratio tutupan lahannya 0%, ditetapkan sebagai kawasan lindung dan limitasi. Diketahui kebutuhan luas lahan permukiman pada tahun 2039 di Kota Tomohon adalah 48.04 Ha dan luas daya dukung lahan yang masih dapat dikembangkan sebagai kawasan permukiman ada pada kelas 2 dan kelas 3 dengan total luasanya adalah 2320.12 Ha sehingga Kota Tomohon masih dapat memenuhi kebutuhan lahan untuk pengembangan permukiman.
PENYULUHAN POTENSI GEOWISATA LOSARI TUDUAOG DI DESA TUDUAOG INDUK KECAMATAN BILALANG KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW INDUK PROPINSI SULUT Riogilang, Hendra
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Desa Tuduaog terletak di kecamatan Bilalang kabupaten Bolaang Mongondow adalah desa yang memiliki potensi alam berupa losari atau danau kecil yang dapat di kembangkan menjadi area geowisata karena kondisi alamnya yang indah dan sejuk. Losari Tuduaog belum dimanfaatkan secara optimal karena keterbatasan dana dan kemampuan dalam pengetahuan dan skill dari masyarakatnya. Pada saat ini losari hanya dimanfaatkan sebagian kecil sebagai sawah dengan pendapatan masyarakat yang belum optimal. Melalui kegiatan berupa pengabdian program kemitraan masyarakat LPPM universitas Sam Ratulangi  maka dilakukan peningkatan pengetahuan dan skill dari masyarakat untuk dapat mengelola losari Tuduaog yang lebih optimal sehingga dapat memberikan manfaat berupa konservasi losari dan meningkatkan pendapatan masyarakat di desa Tuduaog induk. Kegiatan penyuluhan dan pelatihan disain geowisata losari Tuduaog diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan skill masyarakat Tuduaog sehingga dapat mewujudkan sebuah geowisata Losari Tuduaog. Terwujudnya Losari Tuduaog sesuai dengan Renstra Unsrat yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa dan terpeliharanya alam losari Tuduaog.
ANALISIS KEMAMPUAN LAHAN TERHADAP RTRW KABUPATEN SIAU TAGULANDANG BIARO 2014-2034 (STUDI KASUS : PULAU TAGULANDANG) Gunena, Cheintya; Franklin, Papia J. C.; Tilaar, Sonny
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Kemampuan lahan adalah penilaian tanah secara sistematik dan pengelompokannya kedalam beberapa kategori berdasarkan sifat-sifat yang merupakan potensi dan penghambat dalam penggunaan secara lestari. Oleh karena itu dianggap penting untuk setiap perencanaan Tata Ruang Wilayah melakukan kajian kemampuan lahan. Terkait dengan hal tersebut, maka peneliti melakukan tinjauan terhadap RTRW Kabupaten SITARO 2014 – 2034 apakah arahan Tata Ruang yang telah dibuat memenuhi kriteria kemampuan lahan.  Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengidentifikasi penggunaan lahan di Pulau Tagulandang serta menganalisis dan memetakan kelas kemampuan lahan di Pulau Tagulandang menurut rencana pola ruang RTRW 2014-2034 Kabupaten Siau Tagulandang Biaro. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis kemampuan lahan berdasarkan arahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 20 /PRT/m/2007 yang dilakukan menggunakan overlay pada aplikasi sisstem informasi geografis (GIS). Dari hasil analisis didapatkan bahwa sebagian besar wilayah di Pulau Tagulandang adalah perkebunan dengan luas 4.731 Ha dan persentase 90,42% sedangkan yang paling kecil adalah 51 Ha yang merupakan hutan bakau dengan persentase hanya 0,98%. Untuk permukiman sendiri memiliki luas 336 Ha dengan persentase 6,42%. Selanjutnya kemampuan lahan Pulau Tagulandang menurut rencana pola ruang RTRW 2014-2034 Kabupaten Siau Tagulandang Biaro, kawasan permukiman berada pada lahan dengan kemampuan sangat tinggi, agak tinggi dan sedang. Kawasan pariwisata terdapat pada lahan dengan kemampuan agak tinggi dan rendah. Lahan pada Pulau Tagulandang lebih khusus Kecamatan Tagulandang Selatan dan Tagulandang Utara didominasi  tingkat pengembangan rendah.
ANALISIS SISTEM PERSAMPAHAN DI KECAMATAN AMURANG TIMUR DAN KECAMATAN TUMPAAN Tampinongkol, Reynaldo; Mononimbar, Windy; Makarau, Vicky H.
MEDIA MATRASAIN Vol 17, No 2 (2020)
Publisher : Department of Architecture, Engineering Faculty - Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Permasalahan sampah masih menjadi salah satu masalah utama di Kabupaten Minahasa Selatan, khususnya pada kawasan perkotaan Amurang dan Tumpaan. Kecamatan Tumpaan dan Amurang Timur merupakan pintu masuk ke kawasan perkotaan Turangga terlihat banyak sampah-sampah berserakan di pinggir jalan, pinggir pantai, di badan sungai bahkan di kawasan pertokoan. Hal ini diduga selain disebabkan oleh masyarakat yang tidak peduli dengan lingkungan, juga karena sistem pengelolaan persampahan oleh pemerintah yang belum maksimal. Penelitian ini bertujuan untuk Mengetahui Sistem persampahan di Kecamatan Amurang Timur dan Kecamatan Tumpaan. Metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan metode analisis deskriptif untuk mendapatkan gambaran dan fakta-fakta akurat terkait penelitian dan analisis distribusi frekuensi dilakukan dengan tujuan mengolah data dengan perhitungan statistik sederhana. Dari hasil analisis yang dilakukan didapati, pertama teknik operasional persampahan Kecamatan Amurang Timur dan Kecamatan Tumpaan secara keseluruhan belum maksimal karena terdapat beberapa desa/kelurahan yang belum tersedia tempat pewadahan sampah komunal, pengumpulan dan pengangkutan sampah, untuk di kawasan permukiman dan sebagaian masyarakat di pesisir pantai di semua kelurahan/desa belum tersedia pewadahan tong/TPS dan pelayanan pengangkutan sampah sehingga masyarakat masih membakar sampah, membuang sampah di selokan/sungai  membuang sampah di pantai yang dapat menyebabkan pencemaran lingkungan. Kemudian yang Kedua faktor-faktor yang mempengaruhi sistem pengelolaan sampah yang masih terdapat masalah seperti budaya dan perilaku masyarakat, timbulan dan karakteristik sampah, sarana pengumpulan, pengangkutan, pengelolaan, pembuangan akhir sampah, biaya yang tersedia, dan peraturan daerah.

Page 1 of 1 | Total Record : 7