cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota adm. jakarta pusat,
Dki jakarta
INDONESIA
Warta Ardhia : Jurnal Perhubungan Udara
ISSN : 02159066     EISSN : 25284045     DOI : -
Core Subject : Engineering,
Warta Ardhia is an Air Transport Journal containing research, review related to evaluation policy and technological development with the scope of air transport, airport, aircraft, flight navigation, aviation human resources, flight safety and security. Warta Ardhia is managed by Civil Aviation Research and Development Center of Ministry of Transportation of The Republic Indonesia and published 2 (two) times a year, June and December.
Arjuna Subject : -
Articles 6 Documents
Search results for , issue "Vol 48, No 2 (2022)" : 6 Documents clear
Bagaimana Mengelola Aerotropolis? Sebuah Tinjauan Literatur Jajang Ginanjar; Sam'un Jaja Raharja
WARTA ARDHIA Vol 48, No 2 (2022)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v48i2.465.47-58

Abstract

Tinjauan literatur ini memberikan tinjauan sistematis penelitian aerotropolis antara tahun 1990 dan 2021. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan gambaran komprehensif tentang penelitian awal serta mutakhir pada bidang aerotropolis dengan membahas masalah utama dan mengidentifikasi kesenjangan serta area untuk penelitian masa depan khususnya pada manajemen aerotropolis. Melalui pendekatan kualitatif, analisis atas 31 publikasi yang diambil dari basis data Scopus mengklasifikasikan 4 area fokus literatur penelitian yaitu 1) Bandara & Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Aerotropolis, 2) Perencanaan dan Tata Kelola Aerotropolis, 3) Strategi dan Implementasi Aerotropolis, dan 4) Evaluasi dan Pengukuran Aerotropolis. Wawasan penelitian dari tinjauan literatur ini dapat mendorong praktisi, termasuk pengelola bandara, manajer bisnis dan pemerintah, untuk mempertimbangkan strategi pengelolaan bisnis secara holistik saat membangun aerotropolis.
Studi Prospektif Penggunaan Drone Kargo di Daerah Terdepan, Terpencil dan Tertinggal (3T) dan Terdampak Bencana Dr. Ir. Yazdi Ibrahim Jenie, ST.,MT.; Chandra Liuswanto; Mahesa Akbar; Novyanto Widadi
WARTA ARDHIA Vol 48, No 2 (2022)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v48i2.485.31-46

Abstract

Saat ini, salah satu potensi yang menjadi fokus saat ini adalah pemanfaatan drone sebagai wahana logistik (pengiriman barang), sesuai dengan prediksi dari laporan PwC [1] di tahun 2018, yang menempatkan drone transportasi di peringkat 3 pemanfaatn drone berdasarkan nilai pasarnya. Pada artikel ini, sebuah studi prospektif terhadap implementasi drone kargo di Indonesia dijabarkan, utamanya di daerah Terpencil, Terluar, dan Tertinggal (3T) dan daerah terdampak bencana. Beberapa simulasi parametrik dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor krusial implementasi pada enam parameter, yakni kebutuhan logistik, tipe drone, trayek, infrastruktur, regulasi, dan lini masa realisasi. Hasil dari simulasi parametrik ini menunjukkan delapan prospek implementasi drone kargo. Untuk operasi antar pulau, dalam jangka waktu dekat, pengiriman bahan medis seperti distribusi vaksin dinilai akan sangat menguntungkan. Sebaliknya, untuk operasi di area pegunungan, drone kargo masih akan terhambat masalah performanya di ketinggian. Terakhir, pada kasus daerah terdampak bencana, drone kargo dinilai sudah sangat mungkin diimplementasikan dengan banyaknya contoh riil. Di masa mendatang, studi ini menemukan bahwa operasi drone kargo dapat mencakup area yang lebih luas. Dengan memilih beberapa bandara strategis, trayek drone yang terintegrasi secara nasional dapat dirancang hanya dengan kurang dari 10 hub utama, setidaknya dalam lima tahun ke depan.
Layanan Angkutan Udara pasca Pandemi Covid-19: Pemenuhan Kebutuhan Armada Pesawat Udara Dina Yuliana; Muhammad Rafiqi Sitompul; Rossi Danny Sakti; Minda Mora; Ali Murtadho; Lianna Dwi Rahmawati
WARTA ARDHIA Vol 48, No 2 (2022)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v48i2.468.23-30

Abstract

Dampak Covid-19 sangat dirasakan oleh angkutan udara berjadwal dalam negeri. Banyak pesawat udara yang lama terparkir dan tidak beroperasi. Kondisi armada yang masih dalam proses maintenance dan pengembalian ke lessor mengakibatkan semakin berkurangnya jumlah armada yang tersedia. Saat ini pergerakan transportasi udara sudah mulai tumbuh ditandai dengan angka seat load factor (SLF) yang mengalami pemulihan sejak mencapai titik terendah pada tahun 2020. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui gap antara ketersediaan jumlah armada pesawat udara dengan kebutuhan layanan angkutan udara. Kajian ini dilakukan dengan metode analisis deskriptif kuantitatif. Ditemukan kesenjangan distribusi frekuensi layanan penerbangan pada rute-rute yang memiliki demand tinggi. Optimalisasi operasional armada pesawat udara yang ada pada maskapai penerbangan perlu didukung dengan layanan operasional bandara terutama terkait fleksibilitas jam operasional bandara, serta navigasi udara, dan penyederhanaan proses perizinan rute, slot time dan flight plan yang lebih fleksibel dengan tetap memastikan keselamatan dan keamanan penerbangan.
Persyaratan Kendali Terbang untuk Pesawat Terbang tak Berawak Sayap Tetap Prasetyo Ardi Probo Suseno; Ardian Rizaldi; Angga Septiyana; Yusuf Giri Wijaya; Fuad Surastyo Pranoto
WARTA ARDHIA Vol 48, No 2 (2022)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v48i2.470.12-22

Abstract

Dalam perancangan sistem kendali terbang dibutuhkan kriteria-kriteria khusus yang unik dari setiap pesawat untuk memenuhi spesifikasi misi yang diberikan dan untuk memenuhi kebutuhan stakeholder. Seperti halnya persyaratan perancangan pesawat, secara umum persyaratan desain sistem kendali diturunkan dari misi pesawat tersebut. Persyaratan tersebut juga harus memenuhi kontrak, standar, spesifikasi dan dokumen formal lainnya yang dikenakan dari para stakeholder. Setiap persyaratan desain kendali terbang tersebut harus dapat dibuktikan untuk memenuhi sertifikasi. Secara umum di Indonesia belum ada regulasi yang secara spesifik mewajibkan kriteria khusus tentang kendali terbang untuk dipenuhi pada pesawat terbang tak berawak, akan tetapi terdapat beberapa regulasi dan dokumen-dokumen standar untuk pesawat berawak sebagai panduan untuk menyusun kriteria - kriteria sistem kendali terbang. Makalah ini merangkum dokumen tersebut dan memberikan panduan dalam menyusun persyaratan untuk sistem kendali terbang pesawat udara tak berawak sayap tetap. Berdasarkan kajian yang telah dilakukan, persyaratan kendali terbang pada suatu pesawat sangat dipengaruhi oleh bentuk geometri dan inersia. Oleh karena sistem kendali terbang merupakan sistem berbasis software maka standar untuk sistem pesawat berbasis perangkat lunak juga harus diterapkan. Makalah ini juga memberikan metode verifikasi untuk sistem yang dirancang terhadap persyaratan yang telah disusun. Diharapkan makalah ini dapat dijadikan acuan bagi para desainer pesawat tak berawak untuk menyusun persyaratan untuk sistem kendali terbang yang dirancang.
Analisis Kebutuhan Fasilitas Operasional Waterbase Seaplane Pulau Panjang Ade ratih Ispandiari; Ibnu Fauzi
WARTA ARDHIA Vol 48, No 2 (2022)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v48i2.472.59-71

Abstract

Indonesia merupakan negara kepulauan, letaknya tersebar dan dipisahkan oleh perairan. Pulau Panjang merupakan bagian dari gugusan kepulauan di Kabupaten Kepulauan Seribu Provinsi DKI Jakarta dengan potensi wisata alam yang indah. Dengan potensi pariwisata tersebut, Pulau Panjang dapat menjadi waterbase yang menguhubungkan pulau-pulau di Kepulauan Seribu. Seaplane termasuk kategori pesawat memiliki resiko kecelakaan. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan seaplane, fasilitas teknis dan fasilitas operasional waterbase harus sesuai standar. Dalam penelitian ini dilaksanakan analisis kebutuhan fasilitas operasional waterbase meliputi fasilitas apron, marka, hanggar, fasilitas pertolongan kecelakaan penerbangan & pemadam kebakaran (PKP-PK) serta Personil yang berwenang dibidang keselamatan penerbangan. Metode yang digunakan adalah physical carrying capacity (PCC) analysis dan requirement analysis. Seaplane yang akan beroperasional pada waterbase di Pulau Panjang adalah seaplane N219A.
Airline Service Delays And The Impact On Customer Perceptions, Switching Intentions And Negative Word Of Mouth Juliater Simarmata; Ridho Bramulya Ikhsan; Hartiwi Prabowo; Yuniarty Yuniarty; Dewulf Wouter
WARTA ARDHIA Vol 48, No 2 (2022)
Publisher : Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/wa.v48i2.483.1-11

Abstract

This research examines the influence of service delay on negative emotions and its result on switching plans and negative word of mouth as customer behavior. The survey was conducted on customers who have undergone delays in LCC airlines in Indonesia. The respondents' total number was 383, and the questionnaire responses were analyzed using SEM and mediation testing. As a result, this study accepts all the hypotheses that service delay affects anger and worry, and its impact on switching intention behavior and negative word of mouth. This research provides insight into how airlines can manage and improve their service policies to minimize service delays.

Page 1 of 1 | Total Record : 6