cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
POLYGLOT
ISSN : 1907 6134     EISSN : 2549 1466     DOI : -
Core Subject : Education,
Started in 2006, Polyglot is a scientific journal of language, literature, culture, and education published biannually by the Faculty of Education at the Teachers College, Universitas Pelita Harapan. The journal aims to disseminate articles of research, literature study, reviews, or school practice experiences.
Arjuna Subject : -
Articles 8 Documents
Search results for , issue "Vol 13, No 2 (2017): July" : 8 Documents clear
Peran Strategis Guru Mentor Dalam Program Pengalaman Lapangan [The Strategic Role of the Teacher Mentor in a Field Experience Program] Lastiar Roselyna Sitompul
Polyglot Vol 13, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i2.416

Abstract

The field experience is an important aspect of a student's academic program in improving the quality of a graduate of a teacher education program. The mentor teacher has a strategic role in developing students' competence to be a professional teacher. To know the mentor teacher's role and the process of guidance during the field experience program, student teachers need to observe, interview and make a portfolio. The results of the study indicates that there are obstacles in the field supervision process such as the limited opportunities for guidance because of the many duties that must be done by the mentor teachers. It is hoped that this article will provide advice to the Teachers College as the organizer of the field experience program to improve the socialization of the role of mentor teachers in  schools where field experience programs are held, so that such programs will be more effective in achieving the expected goals.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Program pengalaman lapangan (PPL) adalah salah satu program mata kuliah yang berorientasi pada pengalaman mengajar di lapangan yang sangat penting dalam meningkatkan mutu seorang lulusan fakultas ilmu pendidikan. Guru mentor mempunyai peran strategis dalam mengembangkan kemampuan kompetensi mahasiswa guru untuk siap menjadi seorang guru yang profesional. Untuk mengetahui peran dan proses pembimbingan selama program pengalaman lapangan dilakukan penelitian deskriptif melalui observasi dan wawancara serta menggunakan dokumen portofolio mahasiswa PPL. Hasil observasi menunjukkan ditemukan kendala-kendala dalam proses pembimbingan di lapangan seperti terbatasnya kesempatan bimbingan oleh karena tugas dan kewajiban yang lain yang harus dikerjakan para guru mentor. Diharapkan melalui artikel ini Teachers College  sebagai penyelenggara program  pengalaman lapangan lebih meningkatkan sosialisasi peran guru mentor di sekolah-sekolah tempat diadakannya program pengalaman lapangan, sehingga semakin efektif untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Panggilan Sebagai Guru Kristen Wujud Amanat Agung Yesus Kristus Dalam Penanaman Nilai Alkitabiah Pada Era Digital [A Christian Teacher’s Calling in Response to Jesus Christ’s Great Commission in Instilling Biblical Values in a Digital Era] Jossapat Hendra Prijanto
Polyglot Vol 13, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i2.325

Abstract

The purpose of this paper is to discuss a Christian teacher’s calling in response to the great commission of Jesus Christ in building character in digital era. The main task of a teacher in the context of Christian education is to assist students in knowing God in Jesus Christ and being like Christ in their daily lives. Christian teachers become co-workers with God in conveying the values of His kingdom in a digital era that is filled with individualism, selfishness, and self-righteousness, all of which lead to the loss of love. The teaching that is delivered by Christian teachers can bring students to God’s truth which will affect students’ character, intellect, and spirituality. These not only help students but can also be used to serve and help other people to face the challenges of this digital era.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Tulisan ini bertujuan untuk membahas panggilan guru Kristen sebagai wujud amanat agung Yesus Kristus dalam penanaman nilai pada era digital. Tugas utama seorang guru dalam konteks pendidikan Kristen adalah membantu para siswa untuk belajar mengenal Allah di dalam Yesus Kristus dan melalui firmanNya. Mereka dapat menjadi serupa dengan Kristus dalam kehidupan sehari-hari. Oleh sebab itu penting sekali mahasiswa menangkap panggilanNya sebagai Guru Kristen, karena dengan demikian akan menjadi rekan sekerja Allah dalam menyampaikan nilai-nilai kerajaanNya di era digital yang sarat dengan egoisme, mementingkan diri sendiri, bahkan merasa diri benar, sehingga kasih menjadi pudar. Dengan demikian, pengajaran yang disampaikan guru Kristen akan membawa para siswa memiliki nilai-nilai kebenaran yang justru kembali kepadaTuhan dan berpusat kepada Kristus, yang berdampak kepada pertumbuhan karakter intelektual, spiritual, intelegensi tidak hanya menjadi kebanggaan sendiri melainkan dipakai untuk melayani dan menolong orang lain dalam menghadapi era digital ini.
Karakteristik Pendidikan yang Menebus di Suatu Sekolah Kristen [The Characteristics of Redemptive Education In a Christian School] Erni Hanna Nadeak; Dylmoon Hidayat
Polyglot Vol 13, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i2.439

Abstract

The vision and mission of a Christian School are to implement redemptive education in the school that includes learning processes and other school components. The purpose of this research is to determine the understanding of leaders and teachers about redemptive education. The research constitutes theory-grounded qualitative research. The instruments were interview guideline, documents, and observation. The subjects were 13 teachers and leaders of the school. The data processing was conducted by means of analyzing open coding, axial coding and selective coding. The research revealed 5 characteristics of redemptive education in the school, namely education that is consciousness of sin, Christ-centered education, education that has eternal perspective, education with holistic subjects, and discipleship education.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Visi dan misi dari suatu sekolah Kristen adalah untuk menerapkan pendidikan yang menebus di dalam sekolah yang meliputi proses pembelajaran dan komponen sekolah lainnya. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pemahaman pimpinan dan guru tentang pendidikan yang menebus di sekolah ini. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif grounded theory. Instrumen yang digunakan adalah wawancara, dokumen, dan observasi. Subjek penelitian adalah 13 guru dan pimpinan dari Sekolah Kristen tersebut. Pengolahan data yang dilakukan adalah dengan analisis kode terbuka, kode aksial, kode selektif. Penelitian ini mengungkap 5 karakteristik pendidikan yang menebus pada sekolah tersebut, yaitu pendidikan yang memiliki kesadaran akan dosa, pendidikan yang berpusat kepada Kristus, pendidikan yang memiliki perspektif kekekalan, pendidikan dengan holistik subjek dan pendidikan yang memuridkan.
Student Teacher's Language Ability and Its Effects toward Teaching and Learning Process Asihlya Sandu
Polyglot Vol 13, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i2.359

Abstract

This paper attempts to explain how a student teacher’s language ability influences the process of teaching and learning in the classroom. Data was in the form of sentences taken from written reflections written by a student teacher. The reflections were written during the student teacher's four-month practicum in a school of the Pelita Harapan Foundation. The approach used in this paper is qualitative descriptive in which data was gathered, analyzed and presented using words. The results show that there are 6 forms of language that show the student teacher’s low language ability: phoneme, prefix, insertion, diction, indirect sentence, and repetition. Besides that, the effects of low language ability toward the teaching and learning process is in instruction and as a result, in classroom management.BAHASA INDONESIA ABSTRAK:Tulisan ini bertujuan untuk memaparkan kemampuan berbahasa mahasiswa guru yang mempengaruhi proses belajar mengajar di dalam kelas. Data yang dianalisis berupa kalimat-kalimat yang diambil dari refleksi tertulis mahasiswa guru yang ditulis selama empat bulan praktek mengajar kelas tiga di salah satu sekolah YPPH. Pendekatan yang digunakan dalam tulisan ini adalah kualitatif deskriptif dimana data dikumpulkan, dianalisis serta dipaparkan menggunakan kata-kata. Hasilnya menunjukkan bahwa terdapat enam bentuk bahasa yang menunjukkan rendahnya kemampuan berbahasa mahasiswa guru yaitu fonem, prefiks, sisipan, diksi, kalimat tidak langsung serta pengulangan. Selain itu, pengaruh kemampuan berbahasa yang rendah dapat dilihat pada instruksi mahasiswa guru yang pada akhirnya juga mempengaruhi manajemen kelas.
Kepemimpinan yang Menebus di Sekolah Lentera Harapan Curug [Redemptive Leadership at Sekolah Lentera Harapan Curug] Janwar J Juriaman; Dylmoon Hidayat
Polyglot Vol 13, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i2.515

Abstract

The Lentera Harapan Christian School in Curug has a vision and mission to proclaim the preeminence of Christ and to be actively involved in the redemptive restoration of all things through Him using holistic education. In leadership, the school has implemented redemptive leadership that is in line with the vision and mission of the school. The purpose of this research was to determine the understanding of the school's leaders of redemptive leadership characteristics. The study used a grounded theory of qualitative research. The instruments were interviews, documents, and open ended questionares. The data was collected from ten leaders and analyzed by open coding, axial coding, and selective coding. The research revealed four characteristics of redemptive leadership at the school: leadership that develops sin awareness, Christ-centered leadership, leadership that glorifies God, and leadership aimed at discipleship.BAHASA INDONESIA ABSTRAK:Sekolah Kristen Lentera Harapan Curug memiliki visi dan misi untuk menyatakan keutamaan Kristus dan terlibat aktif dalam pemulihan yang bersifat menebus segala sesuatu di dalam Dia melalui pendidikan Holistis. Dalam hal kepemimpinan, sekolah ini menerapkan kepemimpinan yang menebus yang sejalan dengan visi dan misi sekolah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pemahaman leaders mengenai gambaran kepemimpinan yang menebus. Penelitian ini menggunakan grounded theory yang merupakan bagian dari penelitian kualitatif. Data diperoleh dari hasil wawancara sepuluh leaders dan diolah dengan analisis koding terbuka, koding aksial, dan koding selektif. Hasil penelitian menngungkap 4 gambaran mengenai kepemimpinan yang menebus dalam penerapannya di sekolah tersebut yaitu kepemimpinan yang menyadarkan keberdosaan, kepemimpinan yang berpusat pada Kristus, kepemimpinan yang memuliakan Tuhan, dan kepemimpinan yang bertujuan untuk pemuridan.
Profil Pemecahan Masalah Aljabar Berpandu Pada Taksonomi SOLO Ditinjau Dari Gaya Kognitif Konseptual Tempo Siswa SMA Negeri 1 Makale Tana Toraja [A Profile of Guided Algebra Problem Solving Using the SOLO Taxonomy and the Cognitive Conceptual Tempo Style of Students at the SMA Negeri 1 School In Makale, Tana Toraja] Oce Datu Appulembang
Polyglot Vol 13, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i2.336

Abstract

The objective of this research was to discover the process used in solving a superitem test which consisted of 4 stages according to the SOLO (Structure of Learning Outcomes) Taxonomy, namely unistuctural, multistructural, relational, and extended abstract, and reviewed using the cognitive impulsive and reflective style. The research was qualitative research. The main instrument of the research was the researcher himself guided by a superitem test, an impulsive-reflective cognitive test namely MFFT (Matching Familiar Figure Test), and a valid interview guideline. The subject of this research was the students of class X1 at SMA Negeri 1 Makale Tana Toraja consisting of four students in which 2 subjects were with cognitive impulsive style and 2 subjects with cognitive reflective style. The data was collected by giving a superitem test which was verified with an interview. The results of the research show that: (a) the first subject’s impulsive and reflective style showed the tendency of problem solving at an abstract level which was expanded in the question of one variable linear equation and in the question of two variable linear equation, (b) the second subject’s impulsive cognitive style in two variable linear equation problem solving showed the tendency of unistuctural and relational thinking only, (c) the second subject’s cognitive reflective style showed the tendency of problem solving in relational level, (d) the subject’s impulsive and reflective cognitive style showed the tendency of the same problem solving in the level unistructural, multistructural, relational, and abstract in the question of one variable linear equation, and different in the abstract level in the question of two variable linear equation.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil pemecahan masalah dengan melihat dan mengungkap proses berpikir siswa dalam menyelesaikan tes superitem yang terdiri atas 4 tingkatan menurut Taksonomi SOLO (Structure of Observed Learning Outcomes), yaitu: unistruktural, multistruktural, relasional, dan abstrak yang diperluas ditinjau dari gaya kognitif impulsif dan reflektif. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang dipandu oleh tes superitem, tes gaya kognitif impulsif-reflektif, yaitu: MFFT (Matching Familiar Figure Test), dan pedoman wawancara yang valid. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X1 SMA Negeri 1 Makale Tana Toraja yang terdiri dari 4 subjek yang mana 2 subjek gaya kognitif impulsif dan 2 subjek gaya kognitif reflektif. Pengumpulan data dilakukan dengan pemberian tes superitem dan verifikasi dengan wawancara. Hasil penelitian ini adalah (a) Subjek pertama gaya kognitif impulsif (GKI) maupun reflektif (GKR) menunjukkan kecenderungan pemecahan masalah pada tingkat abstrak yang diperluas pada soal persamaan linear satu variabel dan soal persamaan linear dua variabel, (b) Subjek kedua gaya kognitif impulsif pada pemecahan masalah persamaan linear dua variabel menunjukkan kecenderungan berpikir unistruktural dan relasional saja, (c) Subjek kedua gaya kognitif reflektif (GKR) menunjukkan kecenderungan pemecahan masalah pada tingkat relasional, (d) Subjek gaya kognitif impulsif maupun reflektif menunjukkan kecenderungan pemecahan masalah yang sama pada tingkat unistruktural, multistruktural, relasional dan abstrak pada soal persamaan linear satu variabel, dan berbeda pada tingkat abstrak pada soal persamaan linear dua variabel.
Analisis Cerpen Godlob Karya Danarto Dengan Pendekatan Semiotik dalam Perspektif Kristen [A Semiotic Analysis from a Christian Perspective of Godlob, a Short Story by Danarto] Abednego Tri Gumono
Polyglot Vol 13, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i2.521

Abstract

Language in a literary work facilitates authors conveying motives in their works. Through language, the authors send messages to the readers. Therefore, a literary discourse analysis with limitless meanings could reveal the author’s motives. This analysis used a semiotic approach which focuses on literacy analysis through language as a symbol. A short story called Godlob by Danarto has a dimension of a communal language that is immediately digestible. But it does not mean that the author’s motives can be easily grasped by the readers. This might happen because the implicit purposes lie within the uncommon language used in this short story. With that, the story contains a logical path that needs to be analyzed which prioritizes language as a symbol with certain meanings. Based on a semiotics approach, Goldlob addresses critical issues relating to a Christian faith -- how Jesus was killed and nailed on the cross was God’s way to cleanse the sin of man. This issue is a way to explain and share the history of Jesus’ death to save the world and becomes the truth and a Christian doctrine. A Christian literacy teaching sustains a Christian faith. BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Bahasa dalam karya sastra merupakan sarana pengarang untuk menyampaikan motif dalam karya-karyanya. Melalui bahasa, pengarang menyampaikan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca. Dengan itu, pengkajian sastra sebagai tanda (sign) yang memiliki kekayaan makna tersebut menjadi penting dilakukan untuk menyingkap maksud pengarang. Analisis ini menggunakan pendekatan semiotika yaitu pendekatan yang memfokuskan analisis sastra melalui bahasa sebagai tanda. Cerita pendek berjudul  Godlob karya Danarto memiliki dimensi bahasa komunal yang dapat dicerna sesekemudian mungkin. Namun bukan berarti bahwa maksud pengarang juga sedemikian cepat ditangkap oleh pembaca. Hal itu dimungkinkan karena cerita ini memiliki maksud yang tersirat dengan penggunaan bahasa tak lazim seperti yang tertuang dalam judul cerita pendek ini. Dengan itu, jalinan kisah cerita ini juga mengandung logika yang harus dikaji secara semiotika dengan mengutamakan bahasa sebagai tanda yang memiliki maksud-maksud tertentu. Berdasarkan pendekatan semiotika isi cerpen Godlob mengarahkan kepada pertanyaan kritis pokok iman Kristen yaitu apakah Yesus yang dibunuh dan  disalibkan adalah cara Tuhan menebus dosa manusia. Pertanyaan ini menjadi sarana untuk menjelaskan dan mewartakan sebuah sejarah kematian Yesus untuk menyelamatkan dosa manusia yang telah menjadi kebenaran dan dogma Kristen. Pengajaran sastra secara Kristen dapat memperkokoh iman kristiani.
Fenomena Haters Sebagai Dampak Negatif Perkembangan Media Sosial Di Indonesia [The Phenomena of Haters and the Negative Impact of Social Media Development in Indonesia] Adek Zico Sitorus; Irwansyah Irwansyah
Polyglot Vol 13, No 2 (2017): July
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v13i2.371

Abstract

The evolution of technology has made communication much easier. The existence of recent sophisticated platforms, operating systems, and apps has changed the way people communicate. This is supported by McLuhan’s statement about the determinism theory of technology which in his 1962 book ‘The Guttenberg Galaxy: The Making of Thypographic Man’ declared that technology affects the way people communicate  (Straubhaar, Larose, & Davenport, 2010). In this modern era, the evolution of technology has brought the communication amongs celebrities, fans, and haters to the next level. Through social media programs such as Instagram, a celebrity just need post a picture or a video to give an update about their activities for the followers. However, their followers are not just their lovers or fans but their haters as well. Instagram as a social media platform offers a cyber space which enables cyber societies to interact freely. However, this cyber space also allows haters to exist on social media.BAHASA INDONESIA ABSTRAK: Kemajuan teknologi mempermudah komunikasi antar manusia. Dapat dikatakan dengan semakin canggihnya platform, sistem operasi dan aplikasi yang merupakan bagian dari teknologi mempengaruhi cara komunikasi masyarakat sebagaimana yang dikatakan McLuhan pada teori determinasi teknologi di tahun 1962 tertulis dalam bukunya yang berjudul The Guttenberg Galaxy: The Making of Thypographic Man (Straubhaar, Larose, & Davenport, 2010) yaitu bahwa teknologi mempengaruhi cara berkomunikasi manusia satu dengan lainnya. Pada era modern ini kemajuan teknologi mempermudah komunikasi antar selebriti dan fans melalui media sosial, khususnya Instagram. Dimana melalui Instagram seorang idola atau selebriti cukup memposting sebuah foto atau video di Instagram untuk bertegur sapa dengan para penggemarnya. Namun pada kenyataanya tidak hanya komentar positif yang didapat oleh seorang idola namun juga kritikan pedas dari para haters. Dengan mudahnya akses komunikasi dan Instagram sebagai cyber space yang menjadi ruang berinteraksi antar individu secara bebas pada modern ini melahirkan dampak negatif bagi para selebriti yaitu dengan lahirnya akun-akun haters di media sosial.

Page 1 of 1 | Total Record : 8