cover
Contact Name
-
Contact Email
-
Phone
-
Journal Mail Official
-
Editorial Address
-
Location
Kota medan,
Sumatera utara
INDONESIA
POLYGLOT
ISSN : 1907 6134     EISSN : 2549 1466     DOI : -
Core Subject : Education,
Started in 2006, Polyglot is a scientific journal of language, literature, culture, and education published biannually by the Faculty of Education at the Teachers College, Universitas Pelita Harapan. The journal aims to disseminate articles of research, literature study, reviews, or school practice experiences.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022" : 10 Documents clear
CULTIVATING BIBLICAL LEARNING COMMUNITY IN A VIRTUAL LEARNING ENVIRONMENT THROUGH GROUP PROJECT-BASED LEARNING Year Rezeki Patricia Tantu; Bertha Natalina Silitonga; Wiyun Philipus Tangkin
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.5736

Abstract

 For the last two years, the Covid-19 pandemic has caused students to learn in a virtual mode, cultivating a learning community that fully supports students is therefore particularly challenging.  Studies have proved that in a virtual learning environment there is a greater possibility of learning loss including loss of learning about and through interaction and relationship values. From a Biblical perspective, relationship in the learning community needs to be built, repaired, and maintained to make learning fruitful, constructive, and meaningful to students. Therefore, strategies for building this learning community are required in virtual classrooms to help students learn effectively. This study focuses on the experiences of how the biblical learning community is cultivated through an iterative process in group project-based learning. This study uses a qualitative descriptive method on cohort-2020 primary student-teachers at Teachers College, Pelita Harapan University. The data was obtained from observation, performance rubric, and questionnaire. Results from the performance rubric showed that around 65-66% of total students have consideration for the feelings and learning needs of other members in his/her group and encourage others to contribute, and 73-74% of total students show solid cooperation in the group. In addition, data from observation and questionnaires indicated that few students still need time to develop those abovementioned aspects. Bahasa Indonesia AbstrakPandemi Covid-19 yang sudah terjadi selama dua tahun terakhir ini telah menyebabkan siswa belajar dalam sebuah mode virtual, mengkultivasi sebuah komunitas belajar yang sepenuhnya mendukung mereka adalah hal yang menantang. Penelitian-penelitian telah membuktikan bahwa di dalam sebuah lingkungan pembelajaran virtual, terdapat kemungkinan yang lebih besar untuk terjadinya kehilangan pembelajaran, termasuk kehilangan pembelajaran tentang dan melalui nilai-nilai interaksi dan hubungan. Dari perspektif Alkitabiah, hubungan di dalam komunitas belajar perlu dibangun, diperbaiki, dan dipelihara untuk membuat pembelajaran berbuah, konstruktif, dan bermakna bagi para siswa. Oleh karena itu, strategi untuk membangun komunitas belajar ini diperlukan dalam ruang kelas virtual untuk membantu siswa belajar secara efektif. Penelitian ini berfokus pada pengalaman tentang bagaimana komunitas belajar yang alkitabiah dikultivasi melalui sebuah proses berulang dalam pembelajaran berbasis proyek grup. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif pada mahasiswa-guru angkatan 2020 di Teachers College, Universitas Pelita Harapan. Datanya diperoleh dari observasi, rubrik performa, dan kuesioner. Hasil dari rubrik performa menunjukkan bahwa sekitar 65--66% dari keseluruhan siswa memiliki perhatian untuk perasaan dan kebutuhan belajar anggota-anggota lain dalam grupnya, juga mendorong siswa-siswa lain untuk berkontribusi dan 73--74% dari keseluruhan siswa menunjukkan kerja sama yang solid dalam grup. Selain itu, data dari observasi dan kuesioner mengindikasi bahwa beberapa siswa masih membutuhkan waktu untuk mengembangkan aspek-aspek yang disebutkan di atas.
INVESTIGATION OF UBIQUITOUS-PHYSICS APP WITH LEARNING GUIDED MAP TO FACILITATE PHYSICS LEARNING IN AUTHENTIC CONTEXTS Siska Wati Dewi Purba; Wu-Yuin Hwang
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.5754

Abstract

 Many studies have considered the use of mobile devices to support learning in different subjects such as English, math, and biology. However, there are not many studies which focus on facilitating physics learning with mobile device supports in authentic contexts. Taking this into account, we updated a mobile app called Ubiquitous-Physics (U-Physics) by adding a guide learning map (gMap) which helps students to explore inclined plane phenomena in authentic contexts. We aimed to investigate the effectiveness of U-Physics with gMap on students’ learning achievements and to analyze students’ perceptions based on interview results. Forty-five first-grade vocational high school students majoring in housekeeping management were participated in this quasi-experiment for seven weeks. The experimental group used U-Physics with gMap and the control group used U-Physics without gMap. Although there were no significant differences between the experimental group and the control group concerning learning achievements, we found that learning gain of both groups significantly improved. Additionally, students revealed that they enjoyed exploring and conducting physics experiments in authentic context environments such parks, playgrounds, and houses. These findings indicated that exploring and conducting physics phenomena in authentic contexts can enhance understanding of the physics phenomena and enriches experiential learning.Bahasa Indonesia Abstrak Banyak penelitian telah mempertimbangkan penggunaan perangkat seluler untuk mendukung pembelajaran dalam berbagai mata pelajaran seperti bahasa Inggris, Matematika, dan Biologi. Namun, tidak banyak penelitian yang berfokus pada memfasilitasi pembelajaran Fisika dengan dukungan perangkat seluler dalam konteks otentik. Dengan mempertimbangkan hal ini, kami memperbarui aplikasi seluler bernama Ubiquitous-Physics (U-Physics) dengan menambahkan peta pembelajaran panduan (gMap) yang membantu siswa menjelajahi fenomena bidang miring dalam konteks otentik. Kami bertujuan untuk menyelidiki efektivitas U-Physics dengan gMap pada prestasi belajar siswa dan untuk menganalisis persepsi siswa berdasarkan hasil wawancara. Empat puluh lima siswa sekolah menengah kejuruan, kelas satu, jurusan manajemen rumah tangga berpartisipasi dalam percobaan semua ini selama tujuh minggu. Kelompok eksperimen menggunakan U-Physics dengan gMap dan kelompok kontrol menggunakan U-Physics tanpa gMap. Meskipun tidak ada perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mengenai prestasi belajar, kami menemukan bahwa perolehan pembelajaran kedua kelompok meningkat secara signifikan. Selain itu, siswa mengungkapkan bahwa mereka senang menjelajahi dan melakukan eksperimen Fisika di lingkungan konteks otentik seperti taman, taman bermain, dan rumah. Temuan ini menunjukkan bahwa mengeksplorasi dan melakukan fenomena Fisika dalam konteks otentik dapat meningkatkan pemahaman tentang fenomena Fisika dan memperkaya pembelajaran berdasarkan pengalaman. 
USING FLIPGRID AS ELECTRONIC PORTFOLIO IN SPEAKING ASSESSMENT Ismiati Purwaningsih Subiana; Didi Sukyadi; Pupung Purnawarman
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.4910

Abstract

 Given the prolonged pandemic situation that forced schools to run online in both synchronous and asynchronous modes has impacted some changes in either teaching practice or conducting the assessment. With the limited timetable provided to each school subject, there is a significant adjustment that the teachers should take to make the teaching and learning meaningful, not to mention in assessing students’ learning. In the English as a Foreign Language (EFL) setting, assessing speaking is another challenge the teachers encounter specifically during online teaching. Consequently, English teachers are required to have specific strategies to manage this assessment still. Electronic portfolio-based assessment has been shown to serve both as an effective learning tool and assessment tool. Hence, this study was aimed to investigate the use of the Flipgrid as the electronic portfolio in assessing speaking. The qualitative design was applied in this study with students' scores, teacher’s field notes, and questionnaires as the instruments to collect data. This study was expected to describe the washback of the Flipgrid as electronic portfolios in speaking assessment. BAHASA INDONESIA ABSTRAKSituasi pandemi yang berkelanjutan telah memaksa setiap sekolah untuk melaksanakan pembelajaran daring baik secara synchronous maupun asynchronous. Hal ini berdampak pada berubahnya praktik mengajar dan penilaian dalam pembelajaran. Dengan jadwal pembelajaran yang terbatas untuk setiap mata pelajaran, guru harus dapat melakukan penyesuaian yang signifikan untuk membuat proses kegiatan belajar mengajar menjadi berarti, begitu pula dengan penilaian hasil belajar siswa. Pada pembelajaran bahasa Inggris sebagai bahasa asing, penilaian keterampilan berbicara menjadi tantangan tersendiri bagi para guru khususnya pada saat pembelajaran daring. Sebagai konsekuensinya, setiap guru bahasa Inggris harus memiliki strategi tertentu untuk dapat mengelola penilaian dalam proses pembelajaran. Penilaian berbasis portofolio elektronik telah menunjukkan bahwa penilaian ini digunakan sebagai alat pembelajaran dan penilaian yang efektif. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menelaah penggunaan Flipgrid sebagai portofolio elektronik pada penilaian keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Inggris. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dengan menggunakan nilai siswa, catatan lapangan guru, dan kuesioner sebagai instrumen untuk mengumpulkan data. Penelitian ini diharapkan dapat mendeskripsikan dampak penggunaan Flipgrid sebagai portofolio elektronik pada penilaian keterampilan berbicara dalam pembelajaran Bahasa Inggris. 
TEACHER’S COMPETENCIES PROFILE IN DIGITAL TECHNOLOGY ERA: SPIRITUAL FORMATION AND BIBLICAL COMMUNITY Imanuel Adhitya Wulanata Chrismastianto; Budi Wibawanta; Billy Mumu; Debora Stefany Sitepu; Marisa Milenia
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.5742

Abstract

 Christian education aims to bring students to have relationships and growth based on Christian Faith. For building this relationship and growing faith, teacher’s competencies are needed in implementing teaching and learning that is based on the Biblical Christian Worldview. During this digital technology era, Christian teachers are required to have competence for developing their Spiritual Formation and Biblical Community. This study aims to analyze the teacher's competencies to enhance spiritual formation and develop biblical community. The research was conducted by distributing a survey to 61 respondents at Christian private school Tangerang. Data from respondents was collected through an online questionnaire via Google form and analyzed data with descriptive qualitatively. The results on each aspect of Spiritual Formation (SF) and Biblical Community (BC) suggest that respondents have achieved an average score of 4.1 (good category) or has met the teacher competency profile criteria as expected. Nevertheless, there needs to be a relevant follow-up to improve teacher competence in the digital technology era in the aspect of Spiritual Formation and Biblical Community through professional development or similar training.Bahasa Indonesia Abstrak Natur pendidikan Kristen bertujuan untuk membawa peserta didik mengalami relasi dan pertumbuhan yang berlandaskan Iman Kristiani. Dalam membangun relasi dan pertumbuhan iman tersebut, dibutuhkan peran dan kompetensi guru Kristen dalam mengimplementasikan pengajaran yang sesuai dengan Biblical Christian Worldview (BCW). Pada era digital saat ini, guru Kristen dituntut untuk memiliki kompetensi dalam meningkatkan Spiritual Formation (pertumbuhan rohani peserta didik) dan Biblical Community (komunitas yang memiliki relasi dengan berwawasan Kristen Alkitabiah). Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis seberapa besar kompetensi guru dalam meningkatkan pertumbuhan rohani dan membangun komunitas yang berlandaskan prinsip Alkitabiah. Penelitian dilakukan dengan membagikan survei kepada guru di salah satu sekolah swasta Kristen Tangerang dengan responden sebanyak 61 orang. Data dari responden dikumpulkan melalui kuesioner online (google form) dan dianalisis secara deskriptif kualitatif. Hasil penelitian pada masing-masing aspek Spiritual Formation (SF) dan Biblical Community (BC), responden telah mencapai rata-rata angka 4,1 (kategori baik) atau telah memenuhi kriteria profil kompetensi guru sesuai yang diharapkan. Kendati demikian, perlu ada tindak lanjut yang relevan guna meningkatkan kompetensi guru di era digital dalam aspek Spritual Formation dan Biblical Community melalui pengembangan profesional ataupun pelatihan sejenis. 
MASUKAN SISWA SEBAGAI BAHAN PERBAIKAN KUALITAS KOMPETENSI PEDAGOGIS GURU [STUDENTS' INPUTS AS MATERIALS FOR IMPROVING THE QUALITY OF STUDENT TEACHERS' PEDAGOGICAL COMPETENCE] Kurnia Henderika Alberthus; Iko Agustina Boangmanalu
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.4973

Abstract

ABSTRACTPedagogic competence that affects learning needs to be continuously improved and this can be done through students’ input which might be used as a source of learning. This study, in particular, aims to describe how students provide input to improve the quality of student teachers’ pedagogical competence. As an image of God, students indeed have been gifted with the ability to provide input for student teachers which can improve the pedagogical competence if there is a follow-up from the student teachers. Student’s input can indeed improve the quality of the teacher’s pedagogic competence when the input is constructive, and teachers are aware of their limitations and are humble enough to receive feedback.  BAHASA INDONESIA ABSTRAKKompetensi pedagogis merupakan kompetensi penting yang memengaruhi pembelajaran, sehingga perlu diperbaiki. Masukan siswa menjadi salah satu sumber belajar mahasiswa guru untuk meningkatkan kompetensi pedagogisnya. Penelitian ini bertujuan menjelaskan cara siswa memberi masukan demi perbaikan kualitas kompetensi pedagogis mahasiswa guru. Siswa adalah ciptaan yang segambar dan serupa dengan Allah sehingga memiliki kemampuan menyampaikan masukan untuk perbaikan kompetensi pedagogis. Siswa dapat memberi masukan untuk perbaikan kualitas kompetensi pedagogis guru menggunakan potensi atau rasionya yang ditindaklanjuti guru secara bijak dengan pertolongan Roh Kudus. Masukan siswa dapat memberi perbaikan kualitas kompetensi pedagogis guru ketika guru menyadari keterbatasannya, memiliki kerendahan hati, dan masukan tersebut jujur dan membangun.KATA KUNCI: Kompetensi pedagogis; Masukan siswa; Guru 
IMPLEMENTATION OF EDUCATIVE ASSESSMENT IN PHYSICS EDUCATION STUDY PROGRAM UPH DURING ONLINE LEARNING Henni Sitompul M.Si; Lia Kristina Sianipar; Kurniawati Martha; Maya P Izaak; Yohanes E Gunanto
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.5741

Abstract

 Assessment is the collection of information about student learning outcomes. Educative assessment should enable students to respond as images of God and challenge them to grow and learn more. The purpose of this study is to describe the implementation of educative assessment in the Physics Education Study Program during the 2020/2021 academic year at the University of Pelita Harapan. This study used descriptive qualitative research methods. The Implementation of educative assessments were carried out through interdisciplinary assessment in some courses, mid-term and final-term personal reflections in all physics courses, vlogs in material physics courses as mid-term assessments, and used Moodle for review and weekly quizzes. Based on students’ feedback, it was known that the interdisciplinary assessment makes students understand the learning material deeper, more comprehensively, and integrated. The interdisciplinary assessment also makes the task load less overwhelming, especially during online learning. Vlogs as a mid-term assessment open space for students to be more creative and expressive to share knowledge in public, stimulate students' curiosity about learning material, and make students grow in their skills to find, summarize, and publish information digitally. At the end of the term, all of the students’ learning outcomes resulted in good and excellent grades. Bahasa Indonesia AbstrakPenilaian adalah pengumpulan informasi tentang hasil belajar siswa. Penilaian Edukatif memampukan siswa untuk merespon sebagai gambar Tuhan dan menantang mereka untuk tumbuh dan belajar lebih giat. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan pengimplementasian penilaian edukatif pada Program Studi Pendidikan Fisika selama tahun ajaran 2020/2021 di Universitas Pelita Harapan dengan menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Penilaian edukatif dilakukan melalui penilaian interdisipliner pada beberapa mata kuliah, pembuatan refleksi pribadi pada tengah dan akhir semester pada semua mata kuliah fisika, Pembuatan vlog pada mata kuliah fisika material sebagai penilaian tengah semester, dan penggunaan moodle untuk review dan kuis mingguan. Berdasarkan umpan balik mahasiswa, diketahui bahwa penilaian interdisipliner membuat mereka memahami materi pembelajaran lebih dalam, lebih komprehensif dan terintegrasi. Penilaian interdisipliner juga membuat beban tugas tidak terlalu berat, terutama selama pembelajaran online. Pembuatan vlog sebagai penilaian tengah semester membuka ruang bagi mahasiswa untuk lebih kreatif dan ekspresif untuk berbagi ilmu di depan umum, merangsang rasa ingin tahu terhadap materi pembelajaran, dan menumbuhkan keterampilan mahasiswa dalam menemukan, merangkum, dan mempublikasikan informasi secara digital. Pada akhir semester, semua mahasiswa lulus dengan nilai yang baik dan sangat baik.
RELIGIOUS BROTHERS’ EMOTION REGULATION TO PURSUE WELL-BEING IN ONLINE LEARNING Yulius Nahak; Markus Budiharajo
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.5233

Abstract

 Effective learning is supported by a conducive environment. However, pandemic situations with their demands have changed the learning system from face-to-face to a virtual learning environment, which in some ways affects the emotions of the students. This study aimed to investigate the way undergraduate students regulate their emotions to pursue well-being in online learning challenges. Two research questions were proposed, namely (1) how do the undergraduate students manage their emotions to cope with the online learning challenges; and (2) what factors did they find facilitative to cope with the challenges? Qualitative research was utilized through semi-structured interviews. The respondents were two first-year and two fourth-year undergraduate students from 2 private universities in Yogyakarta, Indonesia. The result indicated that community context as an ecological perspective provides security, trust, and meaningful activities that help its members cope with their negative emotions to pursue well-being in online learning. Furthermore, the school context played a crucial role in facilitating the learning goals through various supports and strategies. The lecturers and future researchers are expected to emphasize and develop more empirical studies concerning the importance of self-regulation of emotion to attain well-being in online learning challenges. BAHASA INDONESIA ABSTRAKPembelajaran yang efektif didukung oleh lingkungan yang kondusif. Namun, situasi pandemi dan tuntutannya telah mengubah lingkungan pembelajaran dari tatap muka menjadi pembelajaran virtual, yang berdampak pada emosi siswa dalam beberapa hal. Studi ini bertujuan untuk menyelidiki cara mahasiswa sarjana mengatur emosi mereka untuk mengejar kesejahteraan dalam tantangan pembelajaran online. Dua pertanyaan penelitian diajukan, yaitu (1) bagaimana mahasiswa sarjana mengelola emosi mereka untuk mengatasi tantangan pembelajaran online; dan (2) faktor apa saja yang mereka temukan fasilitatif untuk mengatasi tantangan pembelajaran online? Penelitian kualitatif digunakan dalam studi ini melalui wawancara semi-terstruktur. Respondennya adalah dua mahasiswa sarjana tahun pertama dan dua mahasiswa sarjana tahun keempat dari 2 universitas swasta di Yogyakarta, Indonesia. Hasilnya menunjukkan bahwa konteks komunitas religius sebagai perspektif ekologis memberikan keamanan, kepercayaan, dan kegiatan yang bermakna yang membantu anggotanya mengatasi emosi negatif mereka untuk mengejar kesejahteraan dalam pembelajaran online. Selain itu, konteks universitas memainkan peran krusial dalam memfasilitasi tujuan pembelajaran melalui berbagai dukungan dan strategi. Para dosen dan peneliti masa depan diharapkan untuk menekankan dan mengembangkan studi yang lebih empiris mengenai pentingnya regulasi emosi untuk mencapai kesejahteraan dalam tantangan pembelajaran online.  
THE PRACTICE OF REFLECTIVE PEDAGOGY IN INDONESIAN CLASSROOMS: A SYSTEMATIC REVIEW Theresia Yunia Setyawan
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.4969

Abstract

This was a systematic literature review study aiming at exploring the implementation of the reflective pedagogy paradigm in the Indonesian educational context. The works being reviewed in the study were gathered using Harzing’s Publish and Perish software. The criteria for including the works were being indexed by Google Scholar, published between the last ten years (2012-2021), the most cited works during their year of publication, and published in, at least, peer-reviewed journals. This review excluded conference papers published in proceedings and other works that were not published in journals. The results of the review showed that the reflective pedagogy had been widely used across subject areas and levels of education in Indonesia. It was also found out that, as the fundamental part of the pedagogy, reflection had been regarded as a process where learners looked back at their learning process to identify their experiences and the values they had learned during the process. Based on the results, this study concluded that the implementation of the reflective pedagogy could improve learners’ achievement and awareness of life values and virtues. It also recommended implementing the pedagogy to encourage learners to be autonomous in assessing their learning to prepare themselves to be lifelong learners.Bahasa Indonesia AbstrakIni adalah studi tinjauan pustaka sistematis yang bertujuan untuk mengeksplorasi implementasi paradigma pedagogi reflektif dalam konteks pendidikan Indonesia. Karya-karya yang ditinjau dalam penelitian ini dikumpulkan menggunakan perangkat lunak Harzing's Publish and Perish. Kriteria untuk memasukkan karya sedang diindeks oleh Google Scholar, diterbitkan antara sepuluh tahun terakhir (2012-2021), karya yang paling banyak dikutip selama tahun publikasi mereka, dan diterbitkan setidaknya di jurnal peer-review. Tinjauan ini mengecualikan makalah konferensi yang diterbitkan dalam prosiding dan karya lain yang tidak diterbitkan dalam jurnal. Hasil review menunjukkan bahwa pedagogi reflektif telah banyak digunakan di seluruh bidang studi dan jenjang pendidikan di Indonesia. Ditemukan juga bahwa, sebagai bagian mendasar dari pedagogi, refleksi telah dianggap sebagai proses di mana peserta didik melihat kembali proses belajar mereka untuk mengidentifikasi pengalaman mereka dan nilai-nilai yang telah mereka pelajari selama proses tersebut. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian ini menyimpulkan bahwa penerapan pedagogi reflektif dapat meningkatkan prestasi dan kesadaran peserta didik akan nilai-nilai dan kebajikan hidup. Direkomendasikan pula penerapan pedagogi untuk mendorong peserta didik menjadi mandiri dalam menilai pembelajaran mereka untuk mempersiapkan diri menjadi pembelajar sepanjang hayat.
PERAN GURU, PERAN ORANG TUA, DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR DI SD KARUNIA IMANUEL BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2019/2020 [ROLE OF TEACHER, ROLE OF PARENTS, AND STUDENT'S LEARNING MOTIVATION ON LEARNING ACHIEVEMENT IN SD KARUNIA IMMANUEL BANDAR LAMPUNG ACADEMIC YEAR 2019/2020] Giovanni Pedro Aprista Pakpahan; Samuel Lukas
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.5534

Abstract

 Various phenomena in the field of education highlight the importance of developing student achievement, especially in the aspects of the teacher's role, the role of parents, and student motivation towards students’ learning achievement. Researchers argue that student learning needs will be fulfilled if there is optimal support from educators in schools and parents who guide at home and if there is motivation from within. This research was conducted quantitatively with multiple regression analysis. Data collection was carried out by distributing three questionnaires to respondents. The data obtained were processed by testing the reliability and validity, performing multiple regression analysis, and determining the contribution through the R-square value. The results of the study which included 30 students at SD Karunia Imanuel found that the teacher's role had an effect on student achievement, but both the role of parents and student motivation had no effect on student achievement. Nevertheless, based on the F-test these three variables affect student achievement.                            Bahasa Indonesia AbstrakBerbagai fenomena bidang pendidikan banyak menyoroti tentang pentingnya perkembangan prestasi siswa yang terbentuk khususnya pada aspek peran guru, peranan orang tua, dan motivasi belajar siswa dalam proses belajar untuk menentukan prestasi belajar siswa tersebut. Peneliti melihat bahwa kebutuhan pembelajaran siswa akan terselenggara dengan baik dalam menunjang prestasi belajar anak jika adanya dukungan dari peran lingkungan yang  baik dan optimal pula terutama dari pendidik di sekolah yaitu guru serta orang tua yang membimbing di rumah dan motivasi dari dalam diri siswa. Penelitian ini dilakukan secara kuantitatif dengan analisis regresi berganda. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran tiga kuesioner terhadap responden yang adalah siswa. Data yang didapatkan diolah dengan menguji reliabilitas dan validitas, melakukan analisis regresi berganda dan menentukan kontribusi melalui nilai R-square. Hasil penelitian yang mengikutsertakan 30 orang siswa di SD Karunia Imanuel ditemukan secara parsial bahwa peran guru berpengaruh kuat terhadap prestasi siswa, peran orang tua tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa, dan motivasi siswa tidak berpengaruh terhadap prestasi siswa dan berdasarkan uji-F ketiga variabel ini berpengaruh terhadap prestasi siswa.
STUDENT TEACHER’S EXPERIENCES OF SPIRITUAL FORMATION AND DIGITAL LEARNING IN A CHRISTIAN HIGHER EDUCATION Cathryne Berliana Nainggolan; Daniel Santoso Ma
Polyglot Vol 18, No 2 (2022): JULY 2022
Publisher : Universitas Pelita Harapan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.19166/pji.v18i2.5740

Abstract

 The main purpose of Christian higher education is to provide a holistic development of students, including spirituality. In order to enhance student’s spiritual growth, a Christian private university has been developing a comprehensive approach to educational practices regarding the integration of faith and learning. However, the pandemic COVID-19 has been limiting student’s opportunity to experience those practices. The aim of this phenomenological study was to explore the student teachers’ experiences of spiritual formation and digital learning in a Christian Teachers’ College. The number of participants was 20 and data were collected by conducting interviews and self-reflection reports. The findings were classified in three main themes: personal attachment, support network, and diverse learning applications. The findings and implications are expected to reinforce digital learning in Christian higher education in promoting student’s spiritual formation. Bahasa Indonesia AbstrakTujuan utama dari pendidikan tinggi Kristen adalah menyediakan perkembangan naradidik secara holistik, termasuk spiritualitas. Demi meningkatkan pertumbuhan spiritual naradidik, sebuah universitas Kristen telah mengembangkan sebuah pendekatan pendidikan yang komprehensif secara khusus mengenai integrasi antara iman dan ilmu. Akan tetapi, pandemic COVID-19 telah membatasi kesempatan naradidik untuk mengalami praktik-praktik pendidikan tersebut. Tujuan studi fenomenologi ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman mahasiswa guru tentang formasi spiritualitas dan pembelajaran digital di sebuah fakultas keguruan Kristen. Partisipan berjumlah 20 orang dan data diperoleh melalui wawancara dan laporan jurnal refleksi pribadi.  Hasil penelitian diklasifikasikan dalam tiga tema utama: keterikatan pribadi (personal attachment), jaringan pendukung (support network), dan penerapan variasi pembelajaran (diverse learning applications). Hasil penelitian dan implikasi diharapkan dapat memperkuat pembelajaran digital serta mendukung formasi spiritualitas nara didik di pendidikan tinggi Kristen. 

Page 1 of 1 | Total Record : 10